Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 137. Wangsit Atau Pangsit

Share

137. Wangsit Atau Pangsit

"Ratu Nusa Kencana dan Ratu Bunian sama-sama tidak rela rakyatnya jadi korban," kata Cakra. "Aku dan sahabatku berada di Bukit Penamburan untuk memenuhi keinginan mereka."

"Lalu kenapa kau menyuruhku untuk pulang?" tanya Bidasari tidak senang. "Aku berada di sini sebagai wakil kerajaan Bunian."

"Aku justru curiga kau berada di sini sebagai wakil hatimu," sindir Gagak Betina.

"Jangan nething."

"Setelah urusanku di Curug Satu selesai, aku akan beristirahat di penginapan sekitar bukit sambil menunggu purnama depan," ujar Cakra. "Kau bisa kembali beberapa pekan lagi."

"Kenapa menunggu purnama depan? Bukankah makin cepat makin baik?"

Padahal Bidasari senang bukan main. Ia bisa lebih lama berada di dekat Cakra, dan banyak kesempatan untuk melumpuhkan hatinya.

"Tidak semua urusan makin cepat makin baik," bantah Ranggaslawi.

"Apa misalnya?" tanya Bidasari.

"Bercinta."

"Aku serius!"

"Jadi menurutmu bercinta tidak serius? Pantas betah menjomblo!"

Semua pendekar bangkotan tertawa.

"U
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status