Share

136. Bilik Bertabir

Tanpa butuh waktu lama, pintu baja itu lenyap jadi butiran debu dan tersapu angin panas.

"Kepala cecunguk yang gemar merusak kehormatan perempuan itu rupa-rupanya bersembunyi di sini," geram Gagak Betina. "Apakah kau sudah siap menerima kematian?"

Rabi Wahidi tersenyum sinis. "Aku sudah siap menyambut pendekar body goal yang mengantarkan kematian. Kau tinggal pilih, mati di atas ranjang, atau di atas pangkuanku?"

"Bedebah!"

Gagak Betina hendak maju menyerang, tapi Iblis Penabur Cinta mencegahnya:

"Jangan gegabah. Pengawal kesatu mempunyai ilmu Jasad Ngumpul yang membuatnya sulit untuk mati."

"Menurut lembaran suci kerajaan, ilmu Jasad Ngumpul hanya bisa dikalahkan oleh ajian Tabur jiwa dengan chi paripurna," kata Mahameru. "Jadi sang pangeran lah harapan kita satu-satunya."

"Aku akan mencari Ki Gendeng Sejagat," jawab Cakra. "Guru mata keranjang itu sudah kebablasan dalam menjalankan tugas."

"Biarlah aku mencari Pangeran Wiraswara," ujar Mahameru. "Sekalian membantu puteri mahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status