Share

139. Antara Beruk Dan Kunyuk

Tiga serangkai itu membelot dan menjual nama Tapak Mega. Mereka keluar dari rombongan Pangeran Penamburan, dengan alasan mendapat perintah mendadak untuk bergabung dengan pendekar bayaran yang hendak menyerbu istana. Padahal mereka ingin memanfaatkan situasi untuk merampok bangsawan terkaya di Kadipaten Barat.

Cakra selesai tafakur di Curug Satu menjelang fajar manakala cahaya putih datang melingkari tubuhnya. Ia segera membagi tugas begitu mendapat laporan dari gurunya kalau Tapak Mega mengerahkan anak buahnya untuk berbuat kekacauan di berbagai tempat.

Cakra mencegat Renggana dan komplotannya di jalan setapak menuju kaki bukit.

"Ya ya ya!" kata Cakra. "Guruku pernah cerita kalau ada beruk lari terkencing-kencing dan berak di celana saat berhadapan dengannya!"

"Berani sekali seekor kunyuk bertingkah di depanku!" geram Renggana.

"Seekor kunyuk pasti berani bertingkah di depan seekor beruk!" balas Cakra sambil tiduran dengan tumpang kaki di tengah jalan.

"Aku tidak menaruh dendam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status