Home / Romansa / Perjanjian Leluhur / 135. Kodok Dalam Tempayan

Share

135. Kodok Dalam Tempayan

"Kita tunggu sampai awan berarak lewat," kata Gagak Betina. "Tangga bercahaya redup bisa membuat kita terperosok."

Gagak Betina tidak akan kesulitan meniti tangga redup karena mempunyai gin kang paling tinggi di antara pendekar wanita.

Tapi Gagak Betina memilih menuruni tebing bersama-sama. Menurutnya tidak ada kepentingan mendesak untuk turun ke dasar lembah.

Ranggaslawi dan kawan-kawan kelihatannya tidak butuh bantuan meladeni enam pengawal istana Curug Satu. Mereka bahkan berhasil mengirim pengawal gembrot ke alam roh.

"Setahuku ada sembilan pengawal," kata Cakra. "Satu lagi berarti berada di dalam istana bersama penguasa Curug Satu."

"Mereka terlalu meremehkan kemampuan kita," geram Minarti. "Seandainya mereka keluar semua pun, aku kira tidak dapat menandingi kita."

"Pengawal yang berada di dalam adalah pendekar kerempeng," ujar Bidadari Penabur Cinta. "Ilmunya paling tinggi di antara mereka. Aku pernah berurusan dengannya."

"Tentu urusan di atas ranjang," sindir Bidasari. "
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status