Share

Bab 171

Ada keheningan yang mencekam di ujung telepon yang lain. Seiring waktu berlalu, kepercayaan diri di dalam hati Jefri berangsur-angsur memudar. Tangannya yang memegang ponsel spontan mengencang, berubah menjadi tegang.

Tepat ketika dia berpikir Hengky tidak akan setuju bertaruh dengannya, suara dingin Hengky datang dari ujung telepon.

“Oke, kita taruhan.”

Usai berkata, Hengky langsung menutup telepon. Dia melihat jam sebentar, lalu menelepon ke rumah kakeknya dan menanyakan nomor ponsel sopir yang mengantarnya tadi. Kemudian, dia mengirim pesan ke nomor sopir itu.

Satu jam kemudian, dia mendapat telepon dari sopir.

“Den, Non Winda pergi ke Palate Pleasure.”

Seketika raut wajah Hengky menjadi sangat menakutkan. Pena di tangannya pun berubah bentuk karena dia tenaganya yang berlebihan.

Hengky mengerutkan bibirnya dan berkata dengan dingin, “Jangan beri tahu siapa pun tentang hal ini.”

”Baik, Den.”

Setelah menutup telepon, Hengky langsung memukul meja dengan kepalan tangannya. Wajahnya su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status