Share

Bab 177

Usai berkata, Winda mengulurkan tangan untuk menghentikan taksi. Begitu taksi berhenti di depannya, dia langsung masuk ke dalam mobil tanpa ragu.

Sementara itu, Jefri masih berdiri di tempat, menatap taksi yang membawa Winda pergi. Ada perasaan tidak terima di mata pria itu. Tangan yang tergantung di sisi badannya mengepal. Dia pun bergumam sambil menggertakkan gigi, “Jangan menyesal, Winda!”

Winda yang memprovokasinya lebih dulu, jadi Jefri tidak akan melepaskan perempuan itu begitu saja.

“Hengky, angkat teleponnya!” Winda memegang ponselnya dan menelepon Hengky berulang kali, tapi pria itu tidak mengangkat telepon.

Sopir taksi yang membawa Winda adalah seorang paman yang baik hati. Pada saat dia melihat wajah Winda yang agak pucat, juga terlihat menyesal dan cemas, dia pun bertanya, “Lagi bertengkar dengan pacar, ya? Dia nggak angkat telepon?”

Winda menatap ponsel yang menampilkan panggilannya ditolak lagi, kedua matanya langsung memerah. Dia mengangguk ke sopir taksi dan menjelaskan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status