Share

Bab 182

Winda menarik napas dalam-dalam. Dia berusaha untuk menahan tangisnya. Kemudian dia menghela napas seraya berkata, “Aku pergi dulu. Kamu lanjutkan saja pekerjaanmu.”

Winda mengenakan kacamatanya dan berjalan keluar ruangan kantor. Dia merasa sudah menghabiskan seluruh keberaniannya untuk berbicara dengan Hengky hari ini.

Santo langsung berdiri ketika mendengar suara pintu kantor dibuka. Dia tidak bisa melihat wajah Winda dengan jelas karena Winda sedang mengenakan kacamata. Namun, Santo tahu kalau ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada Winda.

“Bu Winda ....”

“Aku pergi dulu,” ujar Winda tanpa menunggu Santo menyelesaikan kalimatnya.

Santo merasa ragu untuk mengikuti Winda, tapi tiba-tiba saja Hengky memanggilnya masuk ke dalam ruangan.

“Pak Hengky, Bu Winda ....”

Santo melirik ke arah Hengky, tapi Hengky buru-buru berkata ketika Santo baru saja membuka mulutnya, “Nggak usah ikut campur urusan orang lain. Kamu kerjakan saja kerjaanmu!”

Santo langsung menutup mulutnya dan menghela n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status