Hengky langsung meletakkan gelas anggurnya seraya berkata dengan nada ketus, “Aku masih ada urusan, jadi aku pergi dulu.”Kemudian Hengky berdiri dan langsung pergi menuju pintu keluar. Romi menatap kesal ke arah Ziva yang hanya bisa menundukkan kepalanya sambil memegang gelas anggur dengan erat di tangannya. Ziva tidak memilik latar belakang keluarga yang mumpuni. Namun dia selalu menjadi bunga di sekolahnya karena dia memilik paras yang cantik. Romi langsung memutuskan untuk memperkerjakan Ziva sebagai salah satu artisnya ketika Romi sedang melakukan syuting di sekolah Ziva. Pada awalnya, Ziva tidak ingin datang ke klub malam ini, tapi masalahnya dia memerlukan uang itu. Ditambah lagi, Romi mengatakan kalau dirinya harus membayar uang ganti rugi dengan jumlah yang cukup besar kalau sampai dia tidak datang malam ini. Bagaimana mungkin Ziva bisa membayar ganti rugi itu? Dari mana dia bisa mendapatkan uangnya? Akhirnya, dia membulatkan tekad untuk datang ke klub malam ini. Ziva sebe
Willy buru-buru mengambil botol minuman yang ada di atas meja ketika Hengky hendak meraihnya. “Kamu sudah minum satu botol anggur penuh. Besok kamu nggak akan bisa berangkat kerja kalau kamu minum kayak gini terus. Lagi pula, lukamu juga belum sembuh,” ujar Willy sambil mengerutkan keningnya. Namun, Hengky bergegas merebut botol anggur yang ada di tangan Willy. Willy hanya bisa berdecap kesal lalu berkata, “Jangan minum terus. Lukamu belum sembuh.”Hengky menatap Willy dengan mata hitam pekatnya yang tampak kabur karena pengaruh alkohol yang dia minum. Hengky menundukkan kepalanya untuk melihat waktu di jamnya. Kemudian dia meletakkan gelas minumannya di meja lalu berkata, “Aku mau istirahat di sini. Kamu balik saja duluan.”Willy sangat terkejut ketika Hengky berdiri dan berjalan keluar ruangan VIP. Ada suite di lantai atas yang sering digunakan oleh para tamu klub malam. Dahulu Hengky sering menginap di suite lantai atas ketika dia mabuk setelah berdiskusi masalah bisnis di klub m
Ziva buru-buru menangkap kartu itu. Dia sangat terkejut dan gugup ketika melihat kartu kamar berwarna hitam yang ada di genggamannya. Ziva sempat berpikir kalau Hengky berbeda dari laki-laki lainnya karena sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh seakan dia tidak tertarik dengan Ziva. Namun, kenyataannya Hengky sama saja seperti laki-laki kebanyakan. Mungkin wajahnya yang luar biasa tampan yang sedikit membedakannya dengan laki-laki lain sampai bisa membuat Ziva dengan sangat yakin akan memilih Hengky daripada laki-laki lainnya di luar sana. “Bawa kartu kamar itu ke meja depan. Nanti juga akan ada staf yang mengantarmu ke kamar, “ ujar Hengky ketus lalu berbalik dan masuk ke dalam lift. Ziva tidak mengikuti Hengky. Dia masih sibuk memperhatikan kartu hitam yang ada di tangannya. Dia membutuhkan uang dan orang yang membantunya untuk menyongsong masa depan yang gemilang. Berapa harga yang bisa dia dapatkan jika memiliki orang seperti Hengky untuk selalu berada di sisinya?Ziva bergegas
“Aku harus bicara empat mata sama suamiku. Jadi, bisa kamu keluar sekarang?” tanya Winda kesal sambil menggertakkan giginya. Ziva sempat tercengang ketika Hengky tiba-tiba memeluknya. Namun, tatapannya langsung beralih ke Winda ketika dia mendengar suara perempuan itu. Ziva benar-benar tercengang ketika melihat sosok perempuan yang ada di hadapannya saat ini. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan bertemu seorang bintang populer dalam keadaan seperti ini. Ziva benar-benar kaget sampai dia tidak bisa mendengar dengan jelas ketika Winda menyebut Hengky sebagai suaminya. “Kamu ... Winda, kan?” tanya Ziva dengan penuh ketidakpercayaan. Selain itu, Ziva juga sempat mendengar tentang skandal di antara Winda dan Martin yang sedang ramai baru-baru ini. “Identitasku nggak ada hubungannya sama kamu!” seru Winda marah lalu berjalan dengan penuh emosi dan menarik Ziva dari pelukan Hengky. “Kamu ngapain?” teriak Ziva ketika Winda berusaha menariknya. Ziva terus berusaha melepaskan tan
Winda langsung melepaskan cengkeramannya dari Ziva lalu sedikit melangkah mundur seraya bertanya sambil mengangkat alisnya, “Apa maksudmu Roma Dirawa?”“Kamu kenal sama Pak Roma?” tanya Ziva sambil mengerutkan keningnya. Karier Winda bisa dibilang biasa saja, meskipun dia sudah berkecimpung di dunia hiburan selama bertahun-tahun. Namanya mulai terangkat sejak skandal dirinya dengan Martin menyeruak ke publik. Siapa yang mengenal Winda kalau bukan karena skandal itu? Bahkan sampai saat ini, Ziva masih berpikir kalau Winda tidak memiliki latar belakang keluarga yang mumpuni. “Silakan saja kalau kamu mau lapor sama si Roma. Kejadian malam ini akan aku anggap nggak pernah terjadi. Dia akan tahu akibatnya kalau sampai kejadian ini tersebar ke publik,” ujar Winda dengan nada suara mengancam. Keluarga Dirawa memiliki beberapa kerja sama dengan keluarga Atmaja. Walaupun Roma tidak tahu kalau Winda sudah menikah dengan Hengky, dia cukup mengenal siapa dan bagaimana sifat seorang Winda Atmaja
Winda tidak percaya kalau Hengky akan melakukan hal seperti ini dengan seorang perempuan yang baru pertama kali ditemuinya. Terlebih lagi, perempuan itu mendekati Hengky karena memiliki maksud tersembunyi. Seseorang secerdas Hengky pastinya sudah bisa menebak hal seperti ini sebelumnya.Hengky sama sekali tidak menolak rayuan Ziva, tapi dia justru menyambutnya seakan meminta Winda untuk melihat kedekatan mereka berdua. Winda menduga kalau Hengky melakukan semua itu karena dia masih marah dengan Winda akibat Winda secara diam-diam bertemu dengan Jefri. Winda ingin mendengar Hengky mengatakan kalau dia cemburu dan marah karena dia memiliki perasaan terhadap Winda.Hengky berbalik sambil meminum anggurnya lalu bertanya dengan nada dingin, “Kamu ngapain ke sini?”“Jawab aku dulu!” seru Winda sambil berjalan menghampiri Hengky sampai wajah mereka berdua berada sangat dekat satu sama lain.“Kamu sengaja, kan? Kamu cemburu, kan?” tanya Winda bersikeras.Wajahnya terlihat sangat gigih seakan d
Ini adalah kedua kalinya Winda menyatakan perasaannya kepada Hengky hari ini. Namun, wajah Hengky tetap terlihat dingin seakan dia sama sekali tidak senang mendengarnya. Winda memberitahu Hengky dengan sangat ekspresif, tapi Hengky tetap saja tidak terlihat senang.“Winda, kayaknya ingatanmu itu pendek banget, ya. Aku sudah pernah bilang sama kamu jangan pernah membohongiku lagi!” seru Hengky dingin. Hengky berjalan menghampiri Winda lalu mengulurkan tangannya dan mencengkeram dagu Winda. Kemudian dia berkata dengan tatapan mata yang sangat dingin, “Kamu nggak ngerti atau memang benar-benar bodoh? Apa kamu pikir aku akan melepaskanmu dan Jefri hanya dengan kata-kata manismu itu?” Hengky kembali mencibir lalu berkata, “ Aku sudah bilang, jangan berani kamu melanggar perkataanku. Jika tidak, aku akan menghancurkan keluarga Gunawan dan pacarmu si Jefri itu!”Hengky melepaskan cengkeramannya dari dagu Winda dengan aura tubuh yang sangat dingin. Winda sudah terbiasa mendengar ancaman sep
Winda mungkin tidak akan bisa mencintai laki-laki lain setelah melihat ketulusan cinta seorang Hengky yang rela mati demi Winda tepat sebelum Winda mati. Sekarang di hatinya hanya ada Hengky seorang. Namun, Hengky tidak mau mempercayainya. Hati Hengky terasa sakit ketika melihat wajah sedih Winda. Namun, raut wajahnya tetap dingin dan tidak berubah sedikit pun.“Winda, jangan coba-coba menipuku. Kamu harus bersikap jujur kalau mau dia selamat! Kamu ngerti, kan?” ancam Hengky dengan tatapan mata dingin. Winda tiba-tiba menundukkan kepalanya lalu tersenyum. Kemudian dia memegang wajah Hengky dan mencium bibirnya sambil berjinjit. Ciuman lembut di bibirnya menghalangi semua kata-kata yang akan dilontarkan oleh Hengky. Dia membuka matanya lebar-lebar dan memandang Winda dengan jantung yang berdetak sangat cepat. Dia tidak suka ketika dirinya tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri. Hengky mendorong Winda sampai perempuan itu jatuh ke atas kasur yang empuk. Hengky menggunakan sedik