Share

Bab 169

“Apakah karena perjanjian pernikahan itu?”

Winda menundukkan kepalanya, bahkan keberanian untuk menatap pria di depannya sudah tidak ada lagi. Dia mengepalkan tangannya erat-erat, hanya merasa waktu untuk menunggu jawaban pria itu terasa sangat lama.

Hengky memperhatikan penampilan Winda yang gugup sejenak. Bibir tipisnya terbuka sedikit, tepat ketika dia hendak menjawab pertanyaan itu, tiba-tiba ponsel Winda berdering. Suara dering ponsel memecah kesunyian di dalam mobil.

Entah mengapa Winda merasa lega. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dengan panik. Namun, begitu dia melihat nama penelepon itu, ekspresinya tiba-tiba menjadi muram.

Dari sudut matanya Hengky bisa melihat nama Jefri di layar ponsel Winda selama beberapa detik. Ekspresi wajah pria itu mendadak menjadi sangat dingin. Matanya yang tajam menyipit, lalu dia menjawab dengan sinis, “Kalau nggak, kamu kira aku akan menikah denganmu?”

Usai berkata, dia menarik kembali pandangannya dengan acuh tak acuh. Dia men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status