Share

Bab 168

“Hengky!” Winda melipat tangannya di depan dada dan memelototi Hengky sambil mengerutkan kening, “Kamu jelas-jelas peduli padaku. Kenapa kamu harus lain di mulut lain di hati begini, sih?”

Hengky menatap Winda dengan dingin. Perasaan kesal meluap di dalam hatinya. Seolah-olah, kata-kata Winda barusan telah mengungkapkan pikirannya yang tersembunyi. Pada detik itu juga, dia langsung membalas dengan dingin dan tidak sabar.

“Nggak!”

“Nggak?” Winda mengangkat alisnya dan sengaja mendekat, lalu berkata sambil tertawa ringan, “Kalau kamu nggak peduli padaku, kenapa kamu marahi pelayan itu demi aku? Kalau kamu nggak peduli padaku, kenapa kamu nggak mau ceraikan aku? Hengky, akui saja, di dalam hatimu ada aku.”

Napas Winda yang hangat menyembur ke telinga Hengky, membangkitkan api di dalam hati pria itu. Hengky menatapnya dalam-dalam, tapi di suaranya yang dingin sama sekali tidak ada kehangatan, “Winda, jangan anggap dirimu terlalu penting. Aku bukan sedang bantu kamu.”

“Bagaimanapun, kamu ad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status