Share

Bab 16

"Kak Maudy, kamu hebat sekali! Kamu bahkan bisa nyimpan kaki domba panggang di tasmu? Kamu ini benar-benar idolaku!" Dafin langsung melontarkan serangkaian pujian. Maudy curiga anak ini pasti akan tumbuh menjadi pemuda yang suka menggombali wanita.

Nirina mengucek matanya karena mengira dirinya sedang bermimpi. "Domba panggang? Aku nggak salah lihat, 'kan? Aku bisa makan kaki domba panggang ...."

Laksmi menatapnya dengan mata berbinar dan terus menelan ludah. Sementara itu, ekspresi Ammar terlihat datar, tetapi matanya menyiratkan keterkejutan. Dia memandang Maudy dengan intens dan yakin bahwa kaki domba panggang ini pasti bukan berasal dari tas biasa.

Sepertinya, dugaan sebelumnya memang benar .... Namun, Ammar juga tidak membongkar rahasia Maudy. Lagi pula, sampai saat ini Maudy kelihatannya tidak berniat untuk menyakiti mereka.

Hanya saja, Ammar sangat penasaran. Kenapa Maudy yang saat ini jauh berbeda sekali dengan Maudy yang diselidikinya saat berada di kediaman Adipati dulu?

"Shh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status