Share

Bab 23

Mata Sandra berkaca-kaca. Dia tidak berani mengakui perkataan Maudy. Dia bergumam, "Bukan. Bukan aku pelakunya, tapi kamu ...."

Maudy tidak menghiraukannya lagi. Tidak ada gunanya berbicara dengan orang yang berpura-pura bodoh seperti ini. Dia mengeluarkan obat untuk mengoleskan luka pada lutut Laksmi dan Nirina.

"Kak, obat ini punya sensasi dingin. Nggak sakit sedikit pun waktu dioleskan!" ucap Nirina dengan senang. Kalau tidak salah, Maudy memetik bahan obat di perjalanan dan menghancurkannya menjadi obat ini. Ternyata efeknya begitu luar biasa.

"Obat ini jauh lebih berguna daripada obat luka yang dijual di apotek. Kalau dijual, pasti banyak peminatnya," tambah Nirina.

Maudy punya banyak obat seperti ini di ruang ajaibnya, tetapi tidak pernah berpikiran menjualnya. Sesudah Nirina mengatakannya, hati Maudy jadi tergerak.

Total narapidana yang akan diasingkan mencapai lebih dari 200 orang. Ditambah dengan petugas pemerintah, totalnya menjadi 300 orang.

Maudy tidak punya hubungan dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status