Share

Adrian dan Kekasihnya (21)

Hujan deras mengguyur ketika hari merangkak gelap. Adrian duduk di sebuah kafe menikmati secangkir espresso sendirian. Kedatangan Tania serta pertengkaran kecil yang terjadi di antara dia dan Sandy di ruang prakteknya siang tadi, membuat otaknya mengusut seketika.

Sebuah notifikasi pesan terpampang di layar ponselnya.

“Adrian, apa kamu masih di rumah sakit?”

Sebuah pesan dari Airin. Adrian tersenyum, lalu mulai membalasnya, “Aku sudah di luar rumah sakit, Kak. Di sini hujan.”

Ponselnya berdering. Airin melakukan panggilan.

“Halo, Kak.”

“Kamu di mana, Yan? Aku ada di depan rumah sakitmu,” suara Airin terdengar dari ujung sana.

“Untuk apa Kakak di sana?”

“Hmm… aku baru saja bertemu dengan Juli.”

“Ah! Aku sudah tidak di sana. Aku ada di kafe tidak jauh dari rumah sakit, Kak.”

“Oh begitu.”

“Aku akan menyusulmu ke sana,” ujar Adrian.

“Tidak perlu. Biar aku yang menemuimu di sana. Kamu share saja lokasinya , ya? Bye!”

“Tapi, Kak…”

Airin telah mematikan ponselnya.

“Bukan Airin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status