Share

Bab 11

"Tiga ratus miliar. Nggak boleh kurang sepeser pun. Setelah kamu memberiku uang ini, aku akan memberitahumu semuanya." Suara ayah Valentine sangat dingin dan licik.

Ibuku menggenggam ponselnya. Dia bertanya dengan suara seperti orang berteriak, "Gimana aku bisa percaya? Kenapa harus melakukan hal seperti ini? Kalian nggak punya perikemanusiaan ya?"

"Perikemanusiaan? Di hadapan uang, nggak ada yang namanya perikemanusiaan." Ayah Valentine seolah-olah mendengar lelucon terkonyol di dunia.

Ibuku bersandar di dinding dengan tidak berdaya. "Oke ... aku setuju. Tapi, kamu harus beri tahu aku kebenarannya."

Setelah membuat kesepakatan, mereka bertemu di depan pintu masuk sebuah pabrik yang terbengkalai. Matahari menyinari dinding yang terlihat kotor. Tercium bau karat yang bercampur dengan bau tanah yang lembap.

Ayah Valentine memakai kacamata hitam dan baju yang longgar. Ibuku membawa beberapa pengawal untuk bertemu dengannya.

"Sudah bawa uangnya?" tanya ayah Valentine langsung.

Ibuku mengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status