Pada Hari Ibu, aku berniat memberikan hadiah kepada ibu mertuaku. Namun tak disangka, aku melihatnya membawa seorang pria berkulit gelap masuk ke kamar. Setengah jam kemudian, ibu mertuaku keluar dengan wajah memerah ....
View More"Sonya, tolong maafkan aku, ya? Kita sudah berteman selama bertahun-tahun. Aku beri tahu kamu sebuah rahasia. Kamu tahu nggak kenapa kamu keguguran waktu itu?"Mendengar Lili menyebutkan tentang anakku yang keguguran, aku menutup mata sejenak. Kemudian, aku mencengkeram kerah bajunya dan bertanya, "Apa maksudmu? Bukannya aku kehilangan anak itu karena kecelakaan?""Kamu janji akan maafin aku dulu, ya?"Lili masih mencoba menawar, tapi aku langsung berbalik untuk pergi. Dia buru-buru berkata, "Aku ceritakan semuanya! Dulu aku pernah mengantar ibu Marcus ke rumah sakit swasta.""Dari hasil pemeriksaan, mereka tahu bayimu adalah perempuan. Marcus dan orang tuanya nggak menginginkannya. Jadi, mereka sengaja menumpahkan minyak di lantai. Kalau bukan karena itu, anakmu nggak akan keguguran."Wajahku memucat saat mendengar kebenaran itu. Selama ini, aku selalu berpikir bahwa keguguran itu karena kesalahanku sendiri. Ibu Marcus bahkan menyalahkanku karenanya ....Air mataku kembali mengalir de
Pada saat bersamaan, sahabatku Lili pura-pura menghiburku dan membawaku ke bar untuk bertemu Handoko, si rentenir, dengan dalih ingin membantuku. Sambil berpura-pura bertanya soal uang simpananku, dia diam-diam mengakses rekaman CCTV di bar dan mengirimnya ke ponsel suamiku sebagai bentuk ancaman.Aku menduga, tujuan awal Lili mungkin sama dengan ibu mertuaku, yaitu ingin menguras tabungan simpananku. Hanya saja, ibu mertuaku lebih ingin memanfaatkan masalah dengan pria kulit gelap itu agar aku dan Marcus bercerai.Aku teringat saat tiba-tiba keguguran dulu, aku sempat terpuruk dan bahkan menggunakan kontrasepsi saat bersama Marcus karena tidak berani untuk hamil lagi.Ibu mertuaku sangat tidak senang dengan hal itu. Kemudian, Lili mulai sering datang ke rumah untuk menjagaku dan perlahan-lahan ibu mertuaku berhenti mengungkit masalah itu. Kupikir, ibu mertuaku ingin menggunakan Justin untuk memaksaku bercerai dengan Marcus sambil diam-diam mengambil uang simpananku.Namun, ternyata ke
Aku benar-benar tidak bisa menahan semua ini lagi. Orang yang sudah terpojok pasti akan melawan! Tiba-tiba, Lili memelukku dan berkata dengan suara lembut, "Sonya, begini terus nggak akan menyelesaikan masalah.""Kamu punya tabungan pribadi? Keluarkan semuanya dulu, nanti aku juga akan cari cara untuk menambahkannya. Yang penting, jangan sampai suamimu tahu!"Mendengar kata-kata Lili, aku sedikit ragu.Sebelumnya, orang tuaku memang memberikan sejumlah uang ketika aku akan menikah. Itu karena aku memutuskan untuk pindah sejauh 100 km untuk menikah dengan Marcus dan mereka merasa tidak tenang. Oleh karena itulah, mereka memberiku uang itu sebagai bekal.Namun selama ini, aku tidak pernah berpikir untuk menggunakan uang itu! Rencananya, aku ingin mengembalikan uang itu ketika orang tuaku sudah tua dan membutuhkannya.Di bawah desakan Lili, akhirnya aku menjawab, "Saat ini aku cuma punya satu miliar. Biar kupikirkan dulu."Bagaimanapun, masalah ini berkaitan dengan ibu mertuaku. Aku harus
"Sonya, kamu sendiri yang minta aku melayanimu. Apa kamu lupa kejadian malam itu? Kamu begitu aktif saat itu, jadi tentu saja aku ingin mengabadikannya," kata Justin dengan nada meremehkan."Pergi! Jangan ganggu aku lagi! Orang sepertimu seharusnya dipenjara!" Kata-katanya yang sembrono langsung memancing kemarahanku. Mengingat malam itu, aku nyaris tidak bisa mengingat apa yang terjadi setelahnya.Aku tidak tahu bagaimana caranya aku bisa sampai ke rumah. Aku hanya berdiri di balkon, menangis tak berdaya. Justin meminta dua miliar, dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu?Menghadapi ancamannya, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Jika dia benar-benar menyebarkan foto itu, keluargaku akan hancur. Aku tidak punya keberanian untuk mengaku pada Marcus.Tanpa kusadari, ibu mertuaku tiba-tiba sudah berada di belakangku. Melihat keadaanku yang kacau, dia langsung terkejut dan memberikan tisu untuk mengusap air mataku."Sonya, ada apa? Kalau ada masalah, ceritakan ke Ibu. A
Ibu mertuaku terus membujukku dengan nada penuh perhatian, "Sonya, kamu sudah berikan barang yang bagus untuk Ibu, jadi Ibu juga ingin memberikan sesuatu untukmu. Kamu dan Marcus sudah menikah cukup lama, tapi belum punya anak. Apa kamu nggak mau tahu alasannya?"Melihatku terdiam, ibu mertuaku tersenyum penuh arti. Kemudian, dia menyelipkan pakaian tidur itu ke pelukanku sebelum pergi meninggalkan kamar.Aku mengangkat pakaian tidur itu dan menghirup aromanya yang harum. Ibu mertuaku benar-benar mengharapkan hubungan kami semakin baik. Semakin kupikirkan hal ini, semakin aku merasa malu karena pernah salah paham padanya!Aku mengenakan pakaian tidur itu dan berdiri di depan cermin, berniat melihat bagaimana tampilanku sendiri. Namun, tiba-tiba Justin masuk ke kamar dan langsung mengunci pintu.Aku terkejut, lalu buru-buru memegang pakaian untuk menutupi dadaku. Namun, aku melihat tatapan cabul Justin yang melirik tubuhku dari atas ke bawah. Pandangannya membuatku merasa sangat tidak n
"Lili, kamu mau coba masuk dan pijat nggak? Katanya, pijat pria kulit hitam itu tekanannya lebih kuat, jadi lebih enak buat melenturkan otot," usul sahabatku tiba-tiba dengan antusias.Aku langsung merasa tidak nyaman dan buru-buru menggeleng, "Nggak deh, aku nggak biasa."Meski berkata demikian, sejak menikah dengan Marcus, aku sudah berhenti dari pekerjaan lamaku sebagai desainer. Aku fokus di rumah dan berusaha menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga yang baik.Pekerjaan rumah yang berat sering membuat punggung dan pinggangku pegal, kadang-kadang sampai kesakitan. Kalau bukan karena merasa tidak nyaman terhadap Justin, mungkin aku benar-benar akan mencoba masuk ke sana untuk pijat!Setelah seharian sibuk di rumah, tubuhku terasa sangat pegal dan aku akhirnya rebahan di ranjang. Mungkin, pijatan dari pria berkulit gelap seperti yang disarankan ibu mertuaku dan Lili memang bisa membantu.'Ah, apa sih yang sedang kupikirkan.' Di tengah lamunanku, tiba-tiba aku merasakan aroma maskul
Pria itu memegang pinggangku dan panas tubuhnya membuatku merasa sangat tidak nyaman."Lepaskan aku!" teriakku sambil meronta. Untungnya, dia langsung melepaskan tangannya tanpa mempersulitku sama sekali.Aku terkejut dan buru-buru kembali ke kamar, lalu mengunci pintu rapat-rapat! Mengingat tempat yang tadi disentuh oleh pria itu, sekujur tubuhku terasa merinding.Aku mengambil ponsel dan berniat untuk mengirim pesan ke suamiku. Namun, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu, diikuti dengan suara ibu mertuaku dari luar, "Sonya, kenapa nggak bilang sama aku kalau sudah pulang?"Mendengar nada ibu mertua yang terdengar agak menyalahkan, aku langsung merasa muak. Tanpa memedulikan usianya yang lebih tua, aku langsung menghardiknya, "Ibu, maaf kalau aku bicara terus terang. Ingat, semua yang kita lakukan dilihat oleh Tuhan. Ibu sudah berumur, kenapa masih berbuat hal yang nggak pantas sama pria itu ...."Wajah ibu mertuaku seketika berubah menjadi pucat. Di bawah tatapanku, dia menjawa
Aku mengeluarkan gelang giok itu dan berkata dengan senyum kaku, "Selamat Hari Ibu." Sekalian, aku juga memberikan teh yang sudah kupersiapkan untuk ayah mertua. Meskipun ini Hari Ibu, menurutku tidak baik jika sampai mengabaikan ayah mertuaku.Begitu melihat label harga pada gelang giok itu, mata ibu mertuaku langsung berbinar dan tersenyum semringah. Dia terus memuji Marcus karena sudah menikahi menantu yang baik. Ayah mertuaku pun tak henti-hentinya memuji kebaikanku.Bahkan, ibu mertuaku yang biasanya bersikap dingin, kini tiba-tiba berubah. Dia mengambilkan sup untukku sambil berkata, "Sonya, makan yang banyak ya. Biar nanti bisa kasih kami cucu yang gemuk."Aku meneguk sup di mangkuk sambil teringat masa lalu. Dulu, aku dan Marcus pernah memiliki seorang anak. Namun sayangnya, anak itu tidak bisa dipertahankan.Malam itu, suasana terasa sangat hangat. Semuanya tampak bahagia. Melihat ayah mertua yang tampak begitu jujur dan baik hati, aku benar-benar tidak mengerti kenapa ibu mer
Namaku Sonya. Aku sudah menikah dengan suamiku, Marcus, selama lebih dari setahun. Marcus bekerja di sebuah perusahaan asing dan biasanya kami selalu hidup harmonis.Ketika Hari Ibu tiba, untuk menyenangkan hati suamiku sekaligus mempererat hubungan dengan ibu mertua, aku sengaja mengusulkan untuk pergi bersama Marcus memilihkan hadiah untuk ibu mertua.Namun tak disangka, perusahaan Marcus tiba-tiba memintanya untuk lembur dan diperkirakan baru akan pulang tengah malam. Akhirnya, aku memutuskan untuk pulang terlebih dahulu sambil membawa hadiah yang sudah kupilih.Aku memilihkan sebuah gelang giok seharga 10 juta untuk ibu mertua dengan kemasan yang sangat indah. Saat sedang mengagumi gelang di tanganku, tiba-tiba aku mendengar suara pintu depan yang dibuka dengan kode sandi.Aku melihat ibu mertuaku mengganti sepatu dengan sandal rumah dan diikuti oleh seorang pria berkulit gelap dengan tinggi tubuh 180 cm! Pria itu memiliki otot yang kekar dan hanya mengenakan kaus oblong serta cela
Namaku Sonya. Aku sudah menikah dengan suamiku, Marcus, selama lebih dari setahun. Marcus bekerja di sebuah perusahaan asing dan biasanya kami selalu hidup harmonis.Ketika Hari Ibu tiba, untuk menyenangkan hati suamiku sekaligus mempererat hubungan dengan ibu mertua, aku sengaja mengusulkan untuk pergi bersama Marcus memilihkan hadiah untuk ibu mertua.Namun tak disangka, perusahaan Marcus tiba-tiba memintanya untuk lembur dan diperkirakan baru akan pulang tengah malam. Akhirnya, aku memutuskan untuk pulang terlebih dahulu sambil membawa hadiah yang sudah kupilih.Aku memilihkan sebuah gelang giok seharga 10 juta untuk ibu mertua dengan kemasan yang sangat indah. Saat sedang mengagumi gelang di tanganku, tiba-tiba aku mendengar suara pintu depan yang dibuka dengan kode sandi.Aku melihat ibu mertuaku mengganti sepatu dengan sandal rumah dan diikuti oleh seorang pria berkulit gelap dengan tinggi tubuh 180 cm! Pria itu memiliki otot yang kekar dan hanya mengenakan kaus oblong serta cela...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments