Share

Bab 10

"Jadi ... jadi, pengorbananku selama bertahun-tahun ini untukmu cuma membuatmu benci padaku?" Ibuku terduduk lemas di lantai dan menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil menangis.

Ketika melihat penampilan ibuku yang seperti ini, Valentine merasa agak aneh. Mungkin, ini adalah simpati yang dimiliki seorang pemenang terhadap orang yang kalah dan terlihat lemah.

Namun, Valentine segera mengalihkan pandangannya dan berujar, "Ingat hari ini baik-baik."

Ledekan dan hinaan terdengar jelas dari suaranya. "Ingat masa lalu dan ketidakberdayaan yang kamu rasakan dari cinta dan harapan yang kamu bangga-banggakan itu."

Suasana lagi-lagi menjadi aneh dan hening, seolah-olah ini adalah ketenangan terakhir sebelum badai besar datang.

Ibuku memeluk kepalanya sambil menangis tersedu-sedu. Tubuhnya bergetar. Dia terisak-isak. Padahal, rumah ini seharusnya dipenuhi suasana harmonis.

"Virginia, Virginia ...." Ibuku menggumamkan namaku tanpa henti. Setiap panggilannya seperti mengandung magnet, membangu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status