Pendekar Pedang Arwah Suci

Pendekar Pedang Arwah Suci

Oleh:  SayurKubis  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
17Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Selalu disiksa dan dicela oleh saudara-saudara seperguruan bela dirinya, Yan Siyi tumbuh menjadi sesosok pemuda yang pengecut dan tidak percaya diri. Dia merasa dunia ini kejam kepadanya, orang tuanya membuangnya, saudara satu sektenya membencinya, dan master dibuat putus asa karena dirinya tidak dapat mengontrol sirkulasi Qi spritualnya. Yan Siyi bagaikan sebuah apel busuk yang tidak berguna dan dianggap noda hitam dalam Sekte bela diri Quanzhen ternama di Kota Xiashadian. Sampai suatu ketika, saat dilakukannya perburuan malam setiap lima tahun sekali untuk seluruh sekte di wilayah Negara Xinzhuang. Yan Siyi yang seharusnya dikurung dalam pengasingan, diam-diam melarikan diri dan mengikuti perburuan malam yang berbahaya. Namun, bukan nasib buruk yang menimpa Yan Siyi dalam perburuan malam pertamanya, pemuda yang bahkan dikatakan tidak dapat mengangkat pedangnya itu secara tidak sengaja mencabut pedang pusaka kuno surgawi yang telah lama hilang di Gua Monster Api dan tiba-tiba seekor makhluk kecil dan lucu melayang disekitarnya kemudian menyambutnya dengan riang gembira, seolah-olah sudah seratus tahun tidak bertemu. "Tuan Arwah Surgawi! Akhirnya Aku Menemukanmu!" Yan Siyi yang tidak tahu makhluk apa yang menyapanya itu terkejut dan jatuh di tanah karena ketakutan yang luar biasa. "Dedemit!" (Instagram : @magris.el)

Lihat lebih banyak
Pendekar Pedang Arwah Suci Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab

Anak Pungut dari Sekte Quanzhen

"Bibi Mo! Bibi Mo!"Seorang gadis muda berteriak dengan langkah yang tergesa-gesa menuju halaman belakang Sekte Quanzhen.Wanita yang disebut Bibi Mo adalah pelayan keluarga Klan Quan yaitu Mo Ji, mendengar teriakan dari gadis muda yang merupakan juniornya di dapur itu, Bibi Mo menghampirinya dengan wajah cemberut."Xiao Yu, kenapa kamu berteriak di kediaman Tuan besar Quan seperti itu? Apa kamu tidak takut mendapat hukuman cambuk?!" Bibi Mo Ji berkata dengan nada khawatir sekaligus tidak senang.Gadis yang bernama Xiao Yu, tersenyum malu dan menggaruk belakang kepalanya merasa bersalah. Namun, tidak lama kemudian Xiao Yu mengingat tujuan utamanya mencari Bibi Mo.Menarik ujung kain lengan baju Bibi Mo, Xiao Yu berkata, "aku menemukan bayi yang gemuk di depan gerbang sekte! Apa kau ingin melihatnya? Ah… maksudku, bisakah kita membawanya diam-diam masuk ke dalam sekte?"Bibi Mo melebarkan kedua matanya tidak percaya dengan perkataan Xiao Yu. Meletakkan centong sup di dalam kendi. Bibi
Baca selengkapnya

Si Kecil Yan Siyi

Seperti semilir angin, gosip tentang bayi kecil yang dibuang di gerbang sekte Quanzhen menyebar terlalu cepat. Namun, semua gosip segera berhenti ketika Ketua Sekte Quanzhen yakni Quan Zhe menerima bayi tidak berasalah itu masuk ke dalam sekte."Suamiku, kenapa tidak kita saja yang mengangkatnya menjadi anak kita? Kau tahu sudah sangat lama kita menunggu dewa memberi kita anak, akan tetapi kita masih belum mendapatkannya," kata Istri Quan Zhe yang bernama Chu Liu dengan sedih.Quan Zhe menolaknya dengan tegas. "Jika bayi itu lahir dari salah satu anggota kerabat kita, aku mungkin akan mempertimbangkannya. Namun, kita tidak tahu dari mana asal-usul bayi itu. Kita tidak tahu motif apa dibalik pembuangan bayi itu. Jika kita menjadikannya anak kita, dan suatu hari identitas bayi itu terungkap. Kemungkinan besar akan banyak masalah terjadi," jelas Quan Zhe kepada istrinya agar mengerti.Nyonya sekte Quanzhen hanya bisa cemberut dengan wajah sedih. Dia tidak bisa mengatakan apa pun lagi. Su
Baca selengkapnya

Kejahatan yang Tersembunyi

Meskipun Duan Delun tidak pernah diperhatikan oleh senior dan para master, anak dari Tuan Duan itu memiliki banyak beberapa pengikut kecil di sekelilingnya. Beberapa pengikut kecil itu adalah anak-anak dari keluarga sederhana yang belajar di Sekte Quanzhen. Mereka semua hampir seumuran yakni bocah-bocah kecil berumur enam sampai tujuh tahun.Akan tetapi, tidak ada yang tahu isi dari kepala kecil mereka. Duan Delun adalah Tuan Muda yang sombong, dia merasa pemikirannya sudah sangat matang dan hanya perlu memberi beberapa keping perak kepada teman-temannya dia bisa dengan mudah menyingkirkan pengganggu kecil seperti Yan Siyi.Seperti biasa, Bibi Mo akan membebaskan Yan Siyi berkeliling di sekitar kediaman Tuan Quan. Yan Siyi kecil berjalan dengan gembira sambil memegang kantung permen di tangannya. Sesekali beberapa senior menyapanya dan mencubit pipinya.Ketika dia kelelahan berkeliling, Yan Siyi duduk di sebuah bangku kecil dan menikmati permen yang diberi oleh Bibi Mo kepadanya. Asy
Baca selengkapnya

Ketakutan Besar Bibi Mo

Ketika Yan Siyi tenggelam dan tidak bisa berenang di dalam air, Tao Bao dan ketiga teman lainnya tersenyum senang. Bukankah sangat mudah menyelesaikan misi kecil bernilai kepingan perak ini.Mereka hanya perlu membuat Yan Siyi sengsara lalu selanjutnya mereka segera memulai adegan yang baru, yakni berpura-pura panik dan peduli. Meskipun tidak ada siapapun di sekitar danau tempat mereka menjebak Yan Siyi sekarang, keempat anak kecil itu tentu tidak ingin menunjukkan topeng jahat mereka."Cepat bantu saudara kecil kita!"Mereka berempat segera menyelam seperti ikan untuk menangkap Yan Siyi yang tenggelam. Mencari anak kecil berumur tiga tahun di danau sungguh sangat mudah dilakukan.Sekitar satu menit, Dai Fang menarik Yan Siyi ke tepi danau. Tidak jauh dari proses penyelamatan mereka terhadap Yan Siyi, ada dua junior yang kebetulan sedang berjalan-jalan di sekitar danau. Ketika kedua junior tersebut melihat ada yang tidak beres mereka segera bergegas."Apa yang terjadi?" tanya seorang
Baca selengkapnya

Tidak Mudah Lolos dari Tuan Muda Yuan

Bibi Mo berlari dengan cemas, bahkan dia tidak peduli jika kakinya tidak mengenakan alas kaki. Bibi Mo yang terkenal dengan sifat tenangnya kini berlari tergesa-gesa menuju kamar Tuan Muda Yuan Deze.Banyak hal-hal buruk terlintas dibenaknya. Ketika melihat banyak siswa bela diri pedang Quanzhen berkumpul di depan pintu kamar Yuan Deze. Bibi Mo segera berteriak dengan nada sedih."Xiao Yi! Di mana Yiyiku!" teriak Bibi Mo yang menyingkirkan beberapa murid sekte Quanzhen yang menghalangi jalannya.Beberapa siswa segera memberi jalan dan ketika Ling An membuka pintu kamar Yuan Deze dari dalam. Bibi Mo melihat wajah putih kecil Yan Siyi yang pucat di atas tempat tidur. Tuan Muda Yuan yang berdiri di sisi tempat tidur memberi tatapan iba kepada Bibi Mo.Setelah Tabib memeriksa Yan Siyi, Bibi Mo mendesaknya untuk mengatakan sesuatu. "Bagaimana keadaannya? Apakah Yiyi kecilku baik-baik saja?" Bibi Mo mencengkeram lengan baju tabib tersebut dengan wajah khawatir.Tabib itu tersenyum lembut d
Baca selengkapnya

Hukuman Menyakitkan

Duan Delun mendapatkan informasi buruk, rencana sederhana yang telah dibuatnya gagal total karena senior seperguruannya yakni Yuan Deze.Bocah kecil itu menggigit kulit atas ibu jari kanannya gugup. Teman-teman bodohnya sangat tidak bisa diandalkan.Dai Fang yang Duan Delun pikir akan menjadi seseorang yang bisa menjaga rahasia, ternyata memiliki mulut yang besar untuk mengaku!Keempat teman bodohnya tersebut, Tao Bao, Dai Fang, Wen Pang dan Yi Gui saat ini tengah diseret menuju aula hukuman khusus Nyonya Chu.Saat ini, Nyonya Chu sendiri sedang bersantai sambil menikmati teh hijau buah persik terbaru merasa terusik. Ketika salah satu pelayannya mendatangi dirinya dan membisikan masalah kecil yang terjadi di sekte milik suaminya tersebut dengan nada rendah.Mengusap kerutan di dahinya yang muncul karena acara bersantainya diganggu oleh bocah-bocah nakal dari sekte Quanzhen. Nyonya Chu meminta rantai petirnya, bukan untuk menghukum. Namun, lebih terkesan untuk menakut-nakuti anak-anak
Baca selengkapnya

Pasar yang Kacau

Ketika Wan Peng, Dai Fang, Yi Gui dan Tao Bao telah dihukum dengan tiga puluh kali hukuman papan, langit telah gelap.Pukulan papan cukup untuk keempat bocah nakal tersebut merenungkan diri dan memberikan pelajaran bagi mereka agar tidak membuat masalah yang sama di kemudian hari.Yan Siyi sendiri telah dipindahkan ke rumah Bibi Mo, terletak tidak jauh dari dapur keluarga sekte Quanzhen.Bibi Mo dan Xiao Yu bergantian menjaga Yan Siyi yang saat ini tengah demam tinggi. Bocah kecil berkulit putih dengan kelembutan seperti beras ketan, kini berbaring kesakitan.Bibi Mo tidak henti-hentinya menyeka keringat dingin yang muncul di dahi Yan Siyi kecil dengan kasih sayang.Sedangkan Xiao Yu sedang memanaskan air untuk menyeka tubuh Yan Siyi.Beberapa menit kemudian, ketika langit benar-benar telah kehilangan cahaya bintang. Yan Siyi terbangun, tangan kecilnya mengapai-gapai kosong ke atas. Lalu rengekan kecil membangunkan Bibi Mo dari tidurnya."Ibu… Ibu!" Yan Siyi memangil Bibi Mo yang saat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status