Share

Ketakutan Besar Bibi Mo

Ketika Yan Siyi tenggelam dan tidak bisa berenang di dalam air, Tao Bao dan ketiga teman lainnya tersenyum senang. 

Bukankah sangat mudah menyelesaikan misi kecil bernilai kepingan perak ini.

Mereka hanya perlu membuat Yan Siyi sengsara lalu selanjutnya mereka segera memulai adegan yang baru, yakni berpura-pura panik dan peduli. Meskipun tidak ada siapapun di sekitar danau tempat mereka menjebak Yan Siyi sekarang, keempat anak kecil itu tentu tidak ingin menunjukkan topeng jahat mereka.

"Cepat bantu saudara kecil kita!"

Mereka berempat segera menyelam seperti ikan untuk menangkap Yan Siyi yang tenggelam. Mencari anak kecil berumur tiga tahun di danau sungguh sangat mudah dilakukan.

Sekitar satu menit, Dai Fang menarik Yan Siyi ke tepi danau. Tidak jauh dari proses penyelamatan mereka terhadap Yan Siyi, ada dua junior yang kebetulan sedang berjalan-jalan di sekitar danau. Ketika kedua junior tersebut melihat ada yang tidak beres mereka segera bergegas.

"Apa yang terjadi?" tanya seorang junior dengan wajah penasaran melihat keempat junior kecil dari sekte mereka keluar dari danau dalam keadaan kacau.

Yi Gui bocah kecil licik yang memasang wajah sedih itu segera menarik pergelangan tangan junior yang lebih tua tiga tahun darinya itu dengan tampang cemas.

"Saudara senior… tolong bantu Xiao Yi!" Seru Yi Gui sambil menunjuk Xiao Yi yang terbaring di tanah tak bergerak kepada Liang An yang tercengang.

Namun, sebelum Liang An bergerak, teman di samping bergegas memberikan pertolongan pertama kepada Yan Siyi. Tatapan matanya sangat tajam saat melihat Yi Gui, Dai Fang, Tao Bao dan Wen Peng.

Keempat bocah itu langsung terdiam kaku tak berkutik mendapat tatapan tajam dari mata Yuan Deze, seorang tuan muda yang merupakan keponakan dari selir pertama kekaisaran mereka mengeluarkan keringat deras dari kepala.

Yuan Deze segera mengecek pernapasan Yan Siyi, mengetahui jika Yan Siyi masih bernapas dan kemungkinan besar bocah kecil itu menelan banyak air. Yuan Deze menekan dada bagian tengah Yan Siyi, hanya dengan dua kali tekan, air danau yang tertelan segera keluar dari mulut anak kecil tersebut.

Liang An teman Yuan Deze akhirnya menghela napas lega. Ketika Liang An hendak memarahi keempat junior sektenya. Yuan Deze segera memeluk dan menggendong Yan Siyi kecil menuju kembali ke sekte.

Sambil menunjuk keempat bocah kecil yang menundukkan kepala mereka ketakutan. Liang An berkata dengan suara keras. "Kalian berempat ikut kami! Terutama kau Dai Fang." Liang An menunjuk Dai Fang yang kini tersentak karena suara kerasnya.

"Kau harus mengatakan yang sebenarnya kepada Kakak laki-lakimu!" seru Liang An membuat Dai Fang menelan ludahnya dengan susah payah dan entah kenapa Dai Fang tidak ingin bergerak sedikit pun dari tempatnya.

Namun, Liang An tidak peduli. Adik Dai Hui mungkin melakukan sesuatu yang buruk kepada Xiao Yi.

Yan Siyi yang berada di gendongan putri Yuan Deze membuka matanya yang berat dan ingin mengatakan sesuatu, akan tetapi tenggorokannya terasa kering dan panas.

Yuan Deze yang menunduk melihat Yan Siyi sudah mulai sadar berkata dengan nada dingin dan wajah muram. "Simpan kata-katamu dan katakan semuanya di depan Ibumu nanti," ucap Yuan Deze membuat Yan Siyi kecil ketakutan karena merasa diintimidasi oleh Kakak senior satu ini.

Mata besar Yan Siyi yang terlihat sayu mengeluarkan butiran air mata gemuk. Bocah kecil itu terisak sedih digendongan Yuan Deze. 

Yan Siyi tidak mengerti kenapa senior ini memarahinya. Apakah orang-orang dewasa sangat kejam kepada anak kecil. Yan Siyi merasa dia tidak bersalah, dan dia merasakan perasaan tidak enak baik di tenggorakan, mata, serta perut. Bahkan kepalanya yang kecil sangat sakit.

Di sepanjang jalan menggendong Yan Siyi di kedua tangannya. Yuan Deze mendapat tatapan penasaran dari banyak saudara satu sektenya. Pasalnya, Yuan Deze si tuan muda yang selalu tidak peduli dengan makhluk lain kecuali beberapa temannya yang dipercayanya sekarang menggendong seorang anak kecil dengan pakaian yang sangat basah.

Bocah kecil dipelukannya itu tampak familiar bagi mereka. Sampai seorang Senior wanita mengenali bocah tersebut.

"Saudara Yuan, apa yang terjadi pada Xiao Yi?" Mendengar pertanyaan dari seniornya yakni Su Xia. Yuan Deze menjelaskan secara singkat.

"Aku melihatnya tergeletak di pinggir danau dalam keadaan tidak sadarkan diri. Kemudian aku menyelamatkannya, bisakah senior membantuku untuk memanggil tabib ke kamarku?" Ini adalah pertama kalinya bagi Su Xia dan anggota sekte lainnya mendengar Yuan Deze meminta pertolongan kepada mereka yang hina ini.

Su Xia tanpa berpikir panjang segera mengangguk dan berlari mencari tabib, sedangkan junior lainnya berinisiatif untuk memberitahu Bibi Mo mengenai keadaan Yan Siyi.

Bibi Mo yang sedang bersenandung sambil memasak makanan untuk anak-anak bela diri di sekte Quanzhen dikejutkan dengan kedatangan dua junior yang masuk ke dapur.

Menghentakkan centongnya. Bibi Mo menegur keduanya dengan wajah kesal. "Apakah kalian sangat lapar sampai harus menerobos dapur seperti ini!"

Kedua junior itu menggelengkan kepalanya dan ingin meluruskan kesalahpahaman.

"Bibi Mo ada berita besar!"

Bibi Mo mengangkat alisnya sebelah dengan tampang bingung. "Apa?"

"Xiao Yi baru saja tenggelam di danau dan Saudara Yuan menyelamatkannya!" terang salah satu junior tersebut membuat wajah Bibi Mo pucat dan hampir kehilangan keseimbangannya dalam berdiri.

Kedua junior yang melihat keadaan tidak normal Bibi Mo akibat syok parah segera mendukung wanita tua itu. "A-apakah kalian berbohong?" tanya Bibi Mo dengan suara yang gemetar.

Kedua junior segera membantah. "Kami tidak berbohong!"

Kemudian salah satunya melanjutkan, "Xiao Yi sekarang berada di ruangan Tuan Muda Yuan dan senior perempuan Su Xia sedang memanggil tabib!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status