Share

Kejahatan yang Tersembunyi

Meskipun Duan Delun tidak pernah diperhatikan oleh senior dan para master, anak dari Tuan Duan itu memiliki banyak beberapa pengikut kecil di sekelilingnya. 

Beberapa pengikut kecil itu adalah anak-anak dari keluarga sederhana yang belajar di Sekte Quanzhen. Mereka semua hampir seumuran yakni bocah-bocah kecil berumur enam sampai tujuh tahun.

Akan tetapi, tidak ada yang tahu isi dari kepala kecil mereka. Duan Delun adalah Tuan Muda yang sombong, dia merasa pemikirannya sudah sangat matang dan hanya perlu memberi beberapa keping perak kepada teman-temannya dia bisa dengan mudah menyingkirkan pengganggu kecil seperti Yan Siyi.

Seperti biasa, Bibi Mo akan membebaskan Yan Siyi berkeliling di sekitar kediaman Tuan Quan. Yan Siyi kecil berjalan dengan gembira sambil memegang kantung permen di tangannya. Sesekali beberapa senior menyapanya dan mencubit pipinya.

Ketika dia kelelahan berkeliling, Yan Siyi duduk di sebuah bangku kecil dan menikmati permen yang diberi oleh Bibi Mo kepadanya. Asyik menikmati makanan, beberapa junior bela diri yang berumur enam tahun datang mendekati Yan Siyi.

"Xiao Yi, ayo bermain!" Ajak salah satu seorang junior tersebut dengan ramah.

Yan Siyi memiringkan kepalanya, "bermain?"

Beberapa junior yang sudah diberi perak oleh Duan Delun mengangguk. "Benar, mari ikut kami bermain di danau teratai sebelah sana!" 

Yan Siyi yang mendengar danau teratai menggelengkan kepalanya. "Kata Ibu, tidak boleh bermain di danau," tolak Yan Siyi membuat beberapa junior cemberut tidak senang.

Mereka berpikir kenapa anak kecil ini sangat pintar dengan mendengarkan larangan orang dewasa. 

"Tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa. Kamu harus percaya kami adalah pendekar kecil berbakat di sekte kita!"

"Iya benar, kami akan melindungimu. Tidak akan ada bahaya, Bibi Mo pasti tidak akan khawatir. Jadi, tunggu apalagi ayo pergi!" ajak junior tersebut yang segera menarik Yan Siyi untuk pergi ke danau.

Yan Siyi yang tidak bisa menolak hanya bisa pasrah ditarik oleh junior-junior di sektenya. Setelah berjalan agak jauh, mereka sampai di danau teratai yang terletak tidak terlalu jauh dari tempat latihan para pendekar.

Junior tersebut terdiri dari empat orang dan masing-masing bernama, Tao Bao, Dai Fang, Wen Peng dan Yi Gui. Mereka berempat telah mendapatkan kebahagiaan sesaat dari Duan Delun dan tugas mereka sangat sederhana yakni mereka harus membuat Yan Siyi kesulitan.

Duan Delun meminta mereka agar mengajak Yan Siyi bermain di danau dan Yan Siyi harus berada di atas sampan, kemudian ketika mereka asyik berenang di danau dan memetik bunga teratai. Mereka harus membalikkan sampan tersebut dengan gelombang air sehingga Yan Siyi terjatuh dan tenggelam.

Mengingat rencana Duan Delun. Tao Bao memberi isyarat kepada teman-temannya yang lain.

Dai Fang mengajak Yan Siyi untuk naik ke atas sampan. Ketiganya mengikuti juga, Yan Siyi yang tidak pernah menaiki sampan awalnya cukup takut. Akan tetapi, beberapa junior memberinya semangat agar tidak takut.

"Xiao Yi, nanti kami akan memberikanmu banyak biji teratai yang manis dan enak," bujuk Yi Gui dengan suaranya yang ramah.

Yan Siyi mengangguk, "Uhm."

Wen Peng mengusap kepala Yan Siyi dan saat mereka telah sampai di tengah danau. Keempat junior itu segera melepas baju atasan mereka dan melompat ke dalam danau untuk berenang. Mereka bermain air. 

Yan Siyi tidak diperbolehkan turun dan diminta untuk duduk dengan mantap di atas sampan. Yan Siyi menyetujui dan diam-diam merasa iri kepada anak-anak besar yang sedang berenang dengan gembira.

Keempat junior itu memercikkan air ke mana-mana dan gelombang air menjadi tidak menentu. Yan Siyi merasakan sampan tempat dia berada menjadi terombang-ambing.

"Saudara!" Panggil Yan Siyi, akan tetapi anak-anak yang mengajaknya ke danau tidak menanggapi seolah-olah mereka menjadi tuli dan menganggapnya tidak ada.

Dilanda rasa panik karena sampan tidak kunjung berhenti terombang-ambing. Yan Siyi berusaha berdiri untuk menyeimbangkan dan ketika dia berdiri dengan kakinya yang pendek. Gelombang air menjadi tak terkendali.

Yan Siyi yang masih kecil kehilangan keseimbangannya dan sampan terbalik sehingga Yan Siyi terjatuh dan masuk ke dalam danau.

Melirik sampan yang terbalik beberapa junior berhenti bermain air dan tersenyum jahat.

Tugas mereka selesai!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status