Share

Si Kecil Yan Siyi

Seperti semilir angin, gosip tentang bayi kecil yang dibuang di gerbang sekte Quanzhen menyebar terlalu cepat. Namun, semua gosip segera berhenti ketika Ketua Sekte Quanzhen yakni Quan Zhe menerima bayi tidak berasalah itu masuk ke dalam sekte.

"Suamiku, kenapa tidak kita saja yang mengangkatnya menjadi anak kita? Kau tahu sudah sangat lama kita menunggu dewa memberi kita anak, akan tetapi kita masih belum mendapatkannya," kata Istri Quan Zhe yang bernama Chu Liu dengan sedih.

Quan Zhe menolaknya dengan tegas. "Jika bayi itu lahir dari salah satu anggota kerabat kita, aku mungkin akan mempertimbangkannya. Namun, kita tidak tahu dari mana asal-usul bayi itu. Kita tidak tahu motif apa dibalik pembuangan bayi itu. Jika kita menjadikannya anak kita, dan suatu hari identitas bayi itu terungkap. Kemungkinan besar akan banyak masalah terjadi," jelas Quan Zhe kepada istrinya agar mengerti.

Nyonya sekte Quanzhen hanya bisa cemberut dengan wajah sedih. Dia tidak bisa mengatakan apa pun lagi. Suaminya tidak ingin mencari risiko dan dengan berat hati, Chu Liu meminta suaminya agar pelayan keluarga mereka Bibi Mo yang mengurus bayi tersebut.

Beberapa tahun kemudian, Yan Siyi kecil yang malang tumbuh menjadi anak kecil yang disukai oleh beberapa saudara-saudara senior.

Ke mana saja Yan Siyi berjalan akan ada beberapa senior bela diri yang akan mengendongnya dan memberinya buah jujube yang manis. 

Yan Siyi dengan wajah bulat dan putih bersih tersenyum gembira. Umur tiga tahun adalah masa di mana semua orang sangat menyayanginya dengan hangat dan penuh kasih. Semua dilakukan semata-mata karena beberapa orang menghormati pelayan tua kelurga Quan yaitu Bibi Mo.

"Xiao Yi, jika kamu besar nanti ayo segera bergabung dan menjadi pendekar pedang seperti saudara, Oke!" ucap salah satu pendekar pedang yang masih muda dengan wajah tersenyum senang. 

"Su Xia, dia masih kecil. Jangan bicara tentang menjadi pendekar. Yiyi kecil kita tidak mengerti, benarkan sayang?" kata teman pendekar wanita tersebut yang bernama Luo Shan kepada Yan Siyi yang kini menatap kedua kakak senior wanita dengan wajah bingung.

Su Xia yang tidak tahan dengan wajah lucu Yan Siyi segera mencium pipi gemuk Yan Siyi. 

"Umm… Bau susu Xiao Yi adalah yang terbaik! Aku bisa latihan untuk dua putaran lagi! Xiao Yi yang terbaik!" Seru Su Xia dengan gembira.

Yan Siyi melihat Su Xia yang gembira juga ikut berteriak senang. "Yiyi ingin menjadi pendekar seperti Kakak!" kata Yan Siyi dan membuat beberapa senior dan junior yang mendengar suara susu dan lengket seperti ketan itu menjadi senang.

"Baiklah kalau begitu cepatlah besar! Kami menunggumu untuk berlatih bersama!" ujar salah satu senior laki-laki bernama Xiao Feng dengan cepat.

"Benar, cepatlah besar!" kata junior lainnya yang larut dalam kegembiraan.

Bibi Mo yang berdiri tidak jauh dari kerumunan para pendekar bela diri sekte Quanzhen hanya bisa menghela napas sambil tersenyum.

Bayi kecilnya menjadi favorit semua orang, apalagi yang tidak memuaskan dari hal tersebut.

Ketika hari sudah semakin terik. Bibi Mo membunyikan gong kecil kepada seluruh pendekar di sekte untuk segera menyantap makanan siang mereka.

Yan Siyi kecil ikut dalam rombongan besar tersebut. Sebagai anak kecil yang lucu dan tampan, beberapa master memberikan Yan Siyi makanan dengan jumlah yang besar dan hal itu cukup membuat junior dan anak-anak kecil dari keluarga ternama yang belajar di sekte Quanzhen iri.

Termasuk anak dari keluarga saudagar kaya di kota Xiashadian yang bernama Duan Delun, dia tidak pernah diberi rasa kasih sayang sebesar itu oleh Masternya. Dia adalah Tuan Muda yang disayangi ketika di rumah, akan tetapi semenjak dia tiba di Sekte ini, tidak ada seorang pun yang memperhatikannya dan dia dianggap biasa-biasa saja.

Karena rasa iri, Duan Delun yang berumur enam tahun merencanakan hal buruk kepada Yan Siyi.

Dia ingin semua perhatian dan kasih sayang yang dimiliki Yan Siyi. Meskipun dia harus menyakiti si kecil Yan Siyi itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status