Share

Bab 20. Kesendirian

Melihat hasil pekerjaannya yang tidak mengecewakan, Merlyn merasa puas.

Usainya pertunjukkan kembang api menjadi pertanda bahwa sudah waktunya pulang.

[Tugas saya selesai, Tuan Muda.]

[Saya ijin pulang.]

Selesai mengirim pesan singkat ke Freza, wanita itu meninggalkan area parkir hotel dengan mobil merahnya.

Menikmati kesendiriannya yang tak pernah usai.

Kesendirian yang sudah menjadi teman, serta kebahagiaan tersendiri baginya selama ini.

“Siapa wanita yang bisa meluluhkan hatinya? Pasti dia wanita yang istimewa,” gumam Merlyn.

Dia membayangkan bagaimana Tuan Mudanya merancang malam ini, dan harus sempurna.

***

"Sesil, beberapa hari ini kamu keliatan nggak semangat gitu?" tanya Kevin cemas.

"Sayang, kamu makan, ya? Kalau nggak mau makan, setidaknya diminum susunya." Azra ikut menimpali di tengah sarapan mereka.

Kali ini Sesil menuruti saran ibunya. Susu putih yang disajikan di hadapannya, dia habiskan tanpa sisa.

"Aku ke kamar dulu."

Azra dan Kevin hanya mampu mengawasi saat tubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status