Share

Bab 26. Tiga Bulan Saja

Waktu seakan berjalan lambat. Rumma dan Silvia belum bereaksi. Masih mencoba mencerna ucapan Freza.

“Freza, jangan bercanda! Pernikahan itu hal serius.” Rumma masih berusaha menjaga emosi.

“Tidak, aku tidak bercanda. Aku serius.”

“Freza!” Kali ini Rumma berteriak. Tidak mampu lagi menyembunyikan emosi serta rasa kecewanya.

“Apakah kamu ini sudah tidak menganggap kami orang tua? Atau kamu anggap kami sudah mati? Bagaimana mungkin kami tidak tau saat anak kami menikah?” Tubuh Rumma bangkit dari duduknya.

Perasaannya tidak menentu kini. Kakinya bergerak ke sana kemari di dalam ruang kerja. Tangan Rumma memegangi keningnya.

Freza hanya diam. Menahan diri agar tidak bertengkar dengan ayahnya.

Tidak mampu menahan air yang menggenang di matanya, Silvia mulai terisak.

Dia mendekati anak semata wayangnya itu. Tangannya membelai lembut tangan Freza.

“Dear, apa kamu yakin dengan yang kamu katakan barusan? Kamu tidak bohong?”

“Tidak, Bu. Aku yakin dengan yang aku katakan.”

“Kenapa, Nak? Kenapa ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status