Share

Bab 25. Suami yang Tidak Dikenal

Zeega mengangkat tubuh Rere untuk bisa berdiri dari trotoar.

Isakan Rere belum berhenti hingga tubuhnya dibawa masuk ke dalam mobil Zeega. Hijabnya basah karena air mata. Tangannya gemetar, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Tangan Zeega menyentuh pundak Rere.

“Re?”

“Hah?!” kaget dengan sentuhan Zeega, tubuh Rere bergerak menjauh.

“Maaf, maaf. Kamu mau diantar pulang ke mana?”

“Oh, maaf. Aku kaget. Jalan saja dulu Zee, nanti aku tunjukkan jalannya.”

City car Zeega mulai melaju di jalanan. Setelah beberapa waktu, akhirnya mereka tiba di depan rumah yang ditunjukkan oleh Rere.

“Sudah, Zee, aku turun di sini.”

“Lho, kamu tinggal di sini?”

“Iya.”

“Bukannya yang punya rumah ini namanya Bram?” tanya Zeega lagi.

“Iya. Aku kerja di rumah ini. Sudah ya, aku harus masuk. Sudah malam. Sekali lagi, terima kasih banyak, ya?” Rere turun dari mobil dan segera menuju gerbang rumah.

Walaupun sudah malam, untungnya Pak Mamat belum tidur, sehingga tidak sulit memintanya membuka pagar.

“Mbak Rere? Kata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status