Obsesi Liar Maduku

Obsesi Liar Maduku

last updateLast Updated : 2022-11-03
By:  Vyra FameCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
131Chapters
11.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Anin curiga kalau madunya yang bernama Zea memiliki selingkuhan. Anin yang tidak sengaja mendengar desahan-desahan manja dari Zea pun tak begitu saja mempercayai alasan-alasan yang Zea kemukakan. Anin mencari tahu sendiri tentang rahasia yang Zea simpan rapat-rapat. karena Anin tidak mau jika suami yang teramat dicintainya ditipu mentah-mentah oleh seorang pelakor licik seperti Zea. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? ikuti keseruan dan ketegangan di dalam kisah cinta segitiga di antara mereka.

View More

Chapter 1

Suara nakal itu?

BAB 1

"Aw, Mas, kamu nakal deh, aw! Jangan begini ah, kan geli, Mas! Hahahaha!" Suara mendesah dan manja terdengar di telingaku. Aku yang baru saja pulang dari tempatku mengajar sedikit mengernyitkan dahi. Kalau suara perempuannya aku kenal, dia adalah Zea istri kedua suamiku. 

Akan tetapi, Zea sedang bergurau dengan siapa? Mas Rama? Itu tidak mungkin, sebab mas Rama sedang bekerja di luar kota. Pekerjaan mas Rama adalah seorang kontraktor. Mas Rama sering bepergian dan berpindah-pindah lokasi kerja karena memang pekerjaannya yang menuntut seperti itu. 

Mas Rama menikah lagi memang atas persetujuan dariku. Sebab sudah lama kami menikah tapi belum juga dikaruniai momongan. Berbagai usaha sudah kami lakukan dan hasilnya aku juga mas Rama sama-sama subur tapi, kembali lagi bahwa kehadiran seorang anak adalah hak prerogatif Allah SWT. Sementara itu mami mertua yang sudah kbelet memiliki cucu memaksa mas Rama untuk menikahi anak sahabatnya. 

Awalnya berat memang karena siapa sih wanita yang rela dimadu? Mas Rama pun awalnya menolak tapi, akhirnya dia mau karena aku terus membujuknya untuk menuruti apa kata mami. Aku tidak ingin karena mas Rama ingin membelaku maka membuatnya menjadi durhaka terhadap mami. Aku juga tidak memilih untuk mengakhiri pernikahan ini karena selain aku sangat mencintai suamiku juga aku yakin jika suamiku mampu berbuat adil. Lebih baik dia menikah secara terang-terangan dan meminta izin padaku daripada sembunyi-sembunyi dan itu tentu akan membuatku bertambah sakit. Hingga akhirnya terjadilah pernikahan kedua mas Satria secara siri. 

Yah, aku memang hanya memperbolehkan mas Rama dan Zea menikah secara siri karena itulah syarat dariku untuk mengizinkannya menikah dan mami tidak keberatan soal itu. 

Tiga bulan sudah Zea dan mas Rama menikah dan selama itu juga perlakuan mas Rama kepadaku tidak pernah berubah sedikit pun. Mas Satria justru berlaku sangat adil menurutku. Adil di sini dalam arti dia memberikan hakku dengan baik sebagai istri pertama sebab aku lah yang menemaninya mulai dari dia belum memiliki apa pun. 

Contoh keadilan terhadap hakku adalah mas Rama memberi uang nafkah bulanan untukku jauh lebih besar dari yang ia berikan pada Zea. Awalnya Zea memang protes tapi itu sudah kesepakatan antara aku juga mas Rama dan Zea tentu saja tidak bisa menolak keputusan yang sudah kami buat. Bukankah itu yang dimakdud adil? Zea datang di saat mas Rama sudah memiliki segalanya. Jadi wajar kalau uang nafkah untukku jauh lebih besar daripada untuk Zea. 

Soal tempat tinggal awalnya Zea meminta dibuatkan rumah yang sama mewahnya dengan rumah yang saat ini aku tinggali tapi tentu saja lagi-lagi ditolak oleh mas Rama. Beliau tetap membelikan rumah untuk Zea tapi tidak sebesar milikku melainkan rumah hanya dengan luas tanah tidak lebih dari 100 meter persegi dan dengan tipe lima puluh itulah yang mas Rama berikan untuk Zea. 

Lagi-lagi awalnya Zea protes tapi dia tidak bisa apa pun karena itu sudah keputusan mas Rama. 

Bukannya aku tak tahu kalau Zea mau menikah dengan mas Rama lantaran kemapanan suamiku dan ketampanannya. Akan tetapi, aku sebagai istri yang baik tentu saja berusaha menjaga mas Rama dari semua sifat buruk Zea. Karena aku sangat tahu seperti apa suamiku itu. Delapan tahun aku menikah dengan mas Rama membuatku hafal di luar kepala bagaimana luar dan dalamnya suamiku. Jangan sampai istana cinta yang sudah kita bangun dengan megah dan indahnya dihancurkan hingga berkeping-keping oleh pelakor seperti Zea. 

"Aw, Mas! Jangan begini dong ah! Nanti kan kedengaran orang tau. Kamu ini benar-benar deh dasar mesum suka banget tangan nakal kamu itu menjalar kemana-mana." Lagi, suara menjijikkan itu kembali terdengar. 

Beginilah memang jika mas Rama sedang pergi bekerja maka Zea akan tinggal di rumah ini bersamaku guna menjaga hal yang tidak diinginkan terjadi. Contohnya seperti ini, entah kenapa aku yakin yang di dalam itu adalah laki-laki lain yang tentunya bukan mas Rama. Akan tetapi, Maya akan kembali lagi ke rumah yang mas Rama belikan jika mas Rama sudah kembali. 

Dadaku berdegup kencang, napasku memburu, dan tanganku mengepal erat. Berani sekali dia membawa laki-laki ke rumahku di saat aku sedang tidak di rumah. Kebetulan hari ini aku pulang lebih cepat dari biasanya dikarenakan sekolah akan mengadakan kegiatan pentas seni jadi para guru bisa sedikit bersantai. 

Jika biasanya aku akan pulang ke rumah pukul satu siang maka hari ini aku pulang di jam sembilan pagi. Aku berjalan dengan langkah cepat menuju kamar di mana Zea tinggal selama mas Rama tidak ada. 

Kubuka handle pintu kamar Zea tapi ternyata dikunci dari dalam. Kepalang emosi aku menggedor keras pintu kamar Zea. Ingin sekali rasanya aku menerjang pelakor murahan di dalam dana dan memberinya pelajaran yang tak akan pernah bisa dia lupakan. 

Brak

Brak

Brak

"Zea buka pintunya! Cepat buka dasar jalang! Cepat buka Zea!" 

Hening …. 

Tidak terdengar suara apa pun lagi di dalam sana. Apakah aku salah dengar? Ah tidak mungkin telingaku belum tuli. Aku tidak salah dengar itu memang suara Zea. Aku sangat tahu itu. 

"Zea buka!" 

Brak brak brak! 

Lagi, aku menggebrak pintu kamar Zea keras. Hingga aku dibuat sedikit tersentak dengan kehadiran mbak Siti, art di rumahku yang entah dari mana. 

"Bu Anin? Ada apa, Bu?" tanya mbak Siti  padaku. 

"Mbak, Zea mana?"

"Bu Zea? Dia tadi pamit pergi katanya ada urusan." Aku terdiam mencoba mencerna ucapan mbak Siti. 

"Zea pergi? Mbak Situ jangan bercanda! Jelas-jelas aku tadi dengan kalau Zea lagi ada di kamar dan lagi bermesraan sama laki-laki di sana! Kunci cadangan mana!" 

"Kunci cadangan?" 

"Iya cepat mana kunci cadangan ambil!" sentakku pada mbak Siti hingga membuat berjenjang dan segera mengambilkan apa yang kupinta. 

"I-ini, Bu, kuncinya," ucap mbak Siti sambil menyerahkan kunci itu padaku. Dengan cepat aku menyambar kunci yang mbak Siti berikan padaku. Kumasukkan anak kunci tersebut ke dalam lubang kunci yang ada. Setelah kunci itu masuk, saya segera memutarnya.

Bergegas aku membuka pintu kamar Zea menggunakan kunci cadangan dan seketika mataku membelalak saat melihat keadaan di sana. Ah tadinya aku, kenapa tidak sejak saja aku membuka pintu ini, toh aku punya kunci cadangannya. Dasar aku ini memang bodoh! Kalau begini pasti mereka sudah siap-siapa di sana. Akan, tetapi latihan lebih baik daripada yang dilakukan bukan sama sekali?

"Zea....

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
131 Chapters
Suara nakal itu?
BAB 1"Aw, Mas, kamu nakal deh, aw! Jangan begini ah, kan geli, Mas! Hahahaha!" Suara mendesah dan manja terdengar di telingaku. Aku yang baru saja pulang dari tempatku mengajar sedikit mengernyitkan dahi. Kalau suara perempuannya aku kenal, dia adalah Zea istri kedua suamiku. Akan tetapi, Zea sedang bergurau dengan siapa? Mas Rama? Itu tidak mungkin, sebab mas Rama sedang bekerja di luar kota. Pekerjaan mas Rama adalah seorang kontraktor. Mas Rama sering bepergian dan berpindah-pindah lokasi kerja karena memang pekerjaannya yang menuntut seperti itu. Mas Rama menikah lagi memang atas persetujuan dariku. Sebab sudah lama kami menikah tapi belum juga dikaruniai momongan. Berbagai usaha sudah kami lakukan dan hasilnya aku juga mas Rama sama-sama subur tapi, kembali lagi bahwa kehadiran seorang anak adalah hak prerogatif Allah SWT. Sementara itu mami mertua yang sudah kbelet memiliki cucu memaksa mas Rama untuk menikahi anak sahabatnya. Awalnya berat memang karena siapa sih wanita yan
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
Tanda merah di leher
BAB 2"I-ini, Bu, kuncinya," ucap mbak Siti sembari menyerahkan kunci itu padaku. Bergegas aku membuka pintu kamar Zea menggunakan kunci cadangan dan seketika mataku membelalak saat melihat keadaan di dalam sana. "Zea …." Aku terbelalak melihat di dalam kamar ternyata Zea tengah memegang sebuah kertas dan ia yang memakai pakaian kurang bahan membuat dahiku mengernyit dan sejenak aku terpaku hingga saat terdengar suara Zea membuyarkan lamunanku tentangnya. "Mbak Anin? Kok tiba-tiba masuk? Mbak Anin kok gak sopan banget buka-buka pintu kamar orang tanpa izin?!" tanya Zea tapi dengan raut wajah tidak suka dan dari nada bicaranya juga ia sangat ketus. Mendadak aku merasa sedikit bersalah karena sudah berpikiran jauh sekali. Namun, aku sangat yakin jika telingaku tidaklah salah mendengar. Zea seperti sedang bergurau dan bermanja dengan pasangannya. Apa iya aku hanya menghalu saja? "Zea, kenapa tadi aku gedor-gedor pintu kamu enggak dengar dan enggak langsung bukain pintu? Memangnya tel
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
Kejutan dari Rama
BAB 3"Malam juga Zea," jawabku sambil melihat ke arah Zea. Namun, dahiku mengerut seketika saat aku melihat tanda tidak asing yang berada di leher Zea. "Zea, itu leher kamu kenapa? Kok merah-merah kayak bekas cupangan?" "Uhuk, uhuk." Tiba-tiba saja Zea terbatuk saat meminum air putih hingga ia menyemburkan air tersebut dari dalam mulutnya. Tentu saja aku semakin merasa curiga dengan kelakuan nya ini. Bukankah hal ini menandakan kalau Zea tengah salah tingkah akibat ucapanku? "Kamu tidak apa-apa, Zea?" tanyaku pada Zea mencoba masih berpikiran positif. "Ah, e-enggak apa-apa kok, Mbak. I-ini tadi aku kerokan makanya merah-merah begini," ucap Zea lagi yang membuatku memicingkan mata menatap ke arahnya. Akan tetapi, Zea terlihat mencoba bersikap biasa saja seperti tidak ada sesuatu yang ia sembunyikan. Meskipun begitu tetap saja aku melihat jika memang ia tengah menyembunyikan sesuatu padaku. Baiklah, kalau sudah begini lebih cepat lebih baik aku akan mencari tahu masalah yang ia s
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
Lagi-lagi suara menjijikkan
BAB 4Aku sedikit menyungingkan senyum karena ternyata secinta itu mas Satria mencintaiku sampai berpikiran hingga sejauh ini. Terima kasih, suamiku, aku sangat mencintaimu. Aku tidak salah telah melabuhkan dan menyerahkan hati ini seutuhnya untukmu. "Yasudah kalau begitu Mas tutup dulu ya teleponnya. Mas mau istirahat kebetulan besok ada matrial baru datang pagi. Jadi Mas pagi-pagi sekali harus ngecek dulu barangnya," ucap mas Rama berniat menyudahi obrolan kami. "Yasudah, Mas, selamat malam dan selamat beristirahat suamiku. I love you, Assalamualaikum.""Waalaikumsalam, Sayang, i love you to."Aku pun merebahkan tubuhku ke atas pembaringan dan meletakkan ponselku di atas nakas di samping tempat tidur. Setelahnya aku memejamkan mata karena esok pagi aku pun harus berangkat ke sekolah tempatku mengajar. ***"Ah, Mas, mana lidahmu? Tapi jangan kencang-kencang begitu dong suaramu. Nanti kedengeran sama Mbak Anin lho. Tapi pasti yang tadi itu akan terasa geli dan nikmat." Aku menger
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
Maya yang jorok
BAB 5Tentu saja rasanya darahku mendidih. Refleks tanganku menampar kuat pipinya hingga membuat Zea terhuyung dan kepalanya menoleh ke samping. "Jangan pernah pancing seekor buaya yang tengah kelaparan untuk menerkam. Karena sekali saja kau terkena gigitannya yang tajam aku jamin kau akan mati karenanya!" Aku meninggalkan Zea yang masih terpaku atas kemarahanku barusan. Dia kira dia siapa bisa seenaknya saja berbuat. Meskipun dia adalah pilihan mami tapi tetap saja akilah ratu bagi mas Rama. Aku percaya itu. Lagian di rumah ini akulah ratunya dan Zea hanyah tamu. Tamu yang kapan saja jika si pemilik rumah menghendaki maka bisa mengusir si tamu yang menyebalkan tersebut. Kubamting pintu kamarku karena sungguh kesal demgan Zea. Biar dia tahu seperti apa wajah asliku. Aku bukanlah istri pertama yang diam saja ketika ditindas. Meskipun mami menyanjung dan menyayanginya sekali lagi aku tidak peduli karena bagiku yang utama adalah mas Rama bukan mami karena yang menikah denganku adalah
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
Bab 6
Sesampainya aku di sekolah dan baru saja mendaratkan bokongku di atas kursi di dalam ruang guru tiba-tiba saja ponselku berdering. Meski lirih karena memang kuatur untuk tidak terlalu nyaring namun, ku masih bisa mendengarnya. Gegas aku mengambil ponselku di dalam tas yang kubawa, kuedarkan pandangan ke sekeliling ternyata yang datang baru tiga guru salah satunya termasuk aku. Kulihat nama mas Rama terpampang di layar ponsel. Aku mengukir senyum di kedua sudut bibirku dan lekas mengangkat sambungan telepon dari mas Rama. "Assalamualaikum, Sayangku, wah cantik sekali sepagi ini kamu Sayang?" ucap mas Rama sesaat aku mengangkat telepon darinya. Tentu saja ucapannya membuatku tersipu dan wajahku menghangat. Ditambah lagi di ruangan ini juga ada guru yang lain dan salah satunya adalah teman dekatku yakni, Pratiwi dan aku biasa memanggilnya Tiwi. "Waalaikumsalam, suamiku, jangan gombal pagi-pagi ah, kan malu didengar sama yang lain," ucapku sembari mengarahkan kamera ke sekeliling ru
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more
Bab 7
Bel berbunyi, waktu juga sudah menunjukkan pukul satu kurang dua puluh menit. Itu artinya sekolah sudah usai. Aku pun bergegas kembali ke ruang guru untuk mengembalikan peralatan mengajarku ke dalam meja kerjaku. Tak lupa aku juga berpamitan pada Tiwi dan guru-guru yang lainnya.Setelahnya aku bergegas pulang tapi aku sebelumnya singgah terlebih dahulu ke masjid di dekat sini. Aku tidak pernah mau melewatkan kewajibanku meskipun sedang sibuk. Bahkan, saat sakit pun aku tetap akan melakukan kewajiban lima waktuku itu. Setelah selesai melaksanakan kewajibanku, aku pun kembali menjalankan motor sekop kesayanganku menuju rumah. Aku mematikan mesin motor saat sudah sampai di depan rumahku. Aku turun dari motor dan membuka pintu gerbang. Dahiku mengernyit saat melihat ada mobil yang biasa mami pakai. Benar saja saat mataku mengedar ke sekeliling, aku mendapati pak Yadi sedang duduk di kursi di teras. Huft, kuhembuskan napas untuk menetralkan dadaku yang terasa sesak secara tiba-tiba. Kar
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more
Bab 8
"Astaga Zea? Ini beneran Zea? Tapi kenapa sampai seperti ini? Ya Allah, aku gak nyangka Zea sudah sejauh ini," gumamku lirih sembari masih menatap tak percaya pada layar ponsel yang masih aku genggam. Di dalam video itu jelas terlihat kalau Zea tengah meliuk-liukkan tubuhnya tanpa sehelai benang pun. Ia juga tengah melakukan gerakan seperti mengocok alat kelamin pria dan memainkan lidahnya seolah-olah tengah menjilati suatu benda yang membuatnya berhasrat. Hal itu berlangsung selama dua menit. Yah, hanya dua menit durasi video yang masuk ke nomor whatsappku. Bahkan, aku pun tidak tahu nomor siapa yang mengirimiku video ini. Kenapa orang misterius ini bisa tahu nomorku. Ah, aku malah jadi penasaran sama si pengirim video ini. Aku bangun dari posisi dudukku lalu aku berjalan ke arah kamar karena ingin mengganti baju kerjaku dengan daster kebanggaanku. Namun, baru saja aku melepas kancing bajuku bagian atas tiba-tiba terdengar suara pesan masuk kembali. Aku bergegas mengecek kembali
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more
Bab 9
***Aku memejamkan mata untuk menetralisir degup jantungku. Baru saja aku dan mas Rama saling melepaskan hasrat. Yah, kami memang baru selesai menyelami indahnya surga dunia setelah kepergian mas Rama untuk merantau selama kurang lebih dua minggu. "Mas," panggilku pada mas Rama. Saat ini kami masih sama-sama merebahkan diri di atas kasur king size di kamarku dan masih sama-sama belum memakai apa pun, hanya memakai selimut saja. "Ya, Sayang? Ada apa?" tanya mas Ramaa. Kini wajahnya sudah menatapku. Aku pun kini menghadap ke arahnya dan juga menatapnya. "Aku boleh bertanya sesuatu? Mungkin ini agak sensitif tapi ini juga hal yang penting menurutku." "Ada apa memangnya?" "Tolong jawab dengan jujur. Apa kamu sudah melakukan hubungan seperti kita ini dengan Zea?""Kok kamu tiba-tiba tanya begitu? Kenapa memangnya?" "Jawab saja dulu, sudah ataukah belum. Nanti akan aku jelaskan.""Belum." Degh. Belum? Itu artinya selama tiga bulan ini mereka ngapain aja kalau saat satu rumah? "Bel
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more
Bab 10
***Adzan maghrib berkumandang. Aku dan mas Rama sudah siap dengan pakaian wajib kami untuk sholat berdua. Yah, beginilah yang kami lakukan jika mas Rama sedang berada di rumah. Alih-alih mas Rama berjamaah di masjid, dia lebih suka jika berjamaah di rumah saja berdua denganku. Katanya sih biar aku juga mendapatkan pahala shalat berjamaah juga. Ah, betapa romantisnya suamiku ini. Alhamdulillah, aku memang tidak salah memilih imam. Iqamat pun sudah dikumandangkan. Kini aku dan mas satria sudah bersiap di tempat kami masing-masing untuk melakukan ibadah shalat maghrib. "Assalamualaikumwarrahmatullahiwabarakatuh.""Assalamualaikumwarrahmatullahiwabarakatuh." Setelah salam ke kanan dan ke kiri, aku meraih tangan kanan mas Rama dan mencium takzim punggung tangan yang sudah beberapa tahun ini mencarikan dan memberikanku nafkah dengan sangat layak. Setelahnya aku menengadahkan tanganku dan berdoa kepada sang pencipta agar rumah tanggaku dengan mas Rama dilanggengkan hingga akhir hayat d
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status