"Keluar lo black wolves" teriak salah satu anggota the thunder.
Beberapa anggota the thunder menyerang galaxy international high school dan merusak beberapa fasilitas sekolah, semua murid disekolah mendengar kebisingan yang dibuat rusuh oleh the thunder. "Ada apa ini pak ujang?" Tanya kepala sekolah. "Ada murid dari sekolah cakrawala berkumpul didepan gerbang sekolah kita bu, mereka juga merusak beberapa properti sekolah kita." Ucap ujang. "Astaga kenapa mereka bisa menyerang sekolah kita" celetuk meli sebagai kepala sekolah disana. Jaka berlari kegudang sekolah dengan tergesa-gesa "Brak..." "Lo apa-apan sih" sentak adam. "Ada the thunder ngerusak properti sekolah juga" ucap jaka. "Ayo kesana" davino beranjak pergi dari gudang mengajak beberapa anggotanya untuk melihat the thunder. Davino melihat beberapa anggota the thunder sedang berdiri didepan sekolah, dan mereka sudah juga merusak gerbang sekolah yang membuat davino sedikit geram dengan geng motor maniac seperti mereka. Davino berjalan kearah mereka dan menatap tajam satu persatu anggota the thunder dia tak melihat calvin dan anggota inti the thunder disana. "Mana ketua lo?" Tanya davino dengan datar. "Buat apa lo tanya ketua kita, disini kita semua mau kasih perhitungan karena lo sudah buat hancur markas kita!" Celetuk amir salah satu anggota the thunder. "Itu balasan kita, karena lo sudah buat anggota kita terluka atas pengeroyokan kalian semua!" Cetus adam. "Ck, sini lo semua" teriak amir yang kesal dengan anggota inti black wolves. "Hanya buang waktu buat hadapi kalian semua, cuman sampah masyarakat dan sekolah" cibir bastian dengan tersenyum sinis. "Serang" teriakan amir yang sudah geram melihat wajah sombong black wolves. Kedua geng tersebut saling baku hantam satu sama lain dan ditonton oleh semua murid digalaxy international high school, cathline ikut keluar melihat davino dan teman-temannya saling pukul dengan murid sekolah cakrawala. "Cathline kamu jangan kesana nak" teriak meli dia takut jika gadis cantik itu terluka. Cathline hendak menerobos kesana untuk menghentikan pertengkaran mereka untung saja ditahan oleh fabian, jika tidak cathline akan terkena pukulan. "Lo nekat banget sih kesana, kalau kena pukulan mereka gimana cathlin" sentak fabian yang khawatir. "Tapi kak kalau mereka terus berkelahi pasti banyak yang terluka" ucap cathline yang terus melihat kearah davino yang dikeroyok 4 orang. "Davino sama teman-temannya bisa menangani ini" sahut fabian. "Tapi kak---" "Stop cath, ayo kita menjauh" potong fabian. Davino melihat cathline sudah dibawa jauh oleh fabian dia merasa tenang, davino takut gadis itu tanpa berpikir menerobos masuk menghampirinya. Davino terus memukul beberapa anggota the thunder sampai mereka tumbang dia benar-benar sangat kesal dengan anggota yang amatiran seperti itu. "Pergi lo jangan pernah datang kesini, kalian bukan tandingan black wolves" ucap adam. "Bilang ketua lo semua jangan nyuruh kalian, tapi datang sendiri hadapi gue" cetus davino pergi dari sana. Kepala sekolah pun sudah menghubungi sekolah cakrawala untuk membawa pulang muridnya yang membuat rusuh dan merusak beberapa fasilitas disekolahnya. ***** "Vin, gawat" ucap dion. "Kenapa? Apa yang gawat" tanya calvin yang sedang bersantai dirooftop. "Anggota the thunder sebagian buat rusuh sekolahnya davino" ujar dion melihat postingan bastian yang menjelekan anggota the thunder. "Sial, suruh mereka berhadapan sama gue bikin malu" sentak calvin yang sangat malu karena ulah anggotanya. Davino tak keuks seperti temannya yang lain dia memilih untuk kegudang belakang dan dengan santai menghisap nikotin miliknya, adam bastian masuk kedalam gudang melihat davino begitu santai tak ada luka sedikit pun diwajahnya. "Buat lo mereka itu hanya semut kecil bukan?" Celetuk adam menoleh kearah davino. "Itu lo tau" jawab davino dengan singkat. "Emang ketua the thunder sangat cupu banget, bisa-bisanya nyuruh anggotanya buat hancurin sekolah kita" ujar bastian dengan menggelangkan kepalanya. Cathline diruang osis bersama anggota osis lainnya sedang rapat karena akibat penyerangan murid sekolah cakrawala fasilitas sekolah hancur, mereka berencana untuk bergotong royong membersihkan kekacauan itu semua. "Kalian paham?" Tanya fabian sebagai ketua osis. "Paham, kita bersihkan semuanya sekarang atau pulang sekolah ka?" Ucap anis sebagai sekertaris osis. "Pulang sekolah aja, biar belajar kita gak keganggu nis." Sahut fabian. Cathline sama sekali tak fokus dia memikirkan davino karena tak melihatnya diuks, "Apa dia terluka ya?" Guman cathline. "Cath, lo paham kan?" Tanya fabian. Cathline pun tersadar dari lamunannya "Apa ka? Pa-paham kok" ucapnya yang terkejut. Fabian hanya menggelengkan kepalanya melihat cathline yang dari tadi tak fokus entah karena apa, fabian tetap bersikap profesional sebagai ketua osis. ~o0o~ "Kring..." suara bel istirahat sudah bunyi. Cathline dan kedua sahabatnya sudah berada dikantin namun gadis itu sama sekali tak fokus makananya pun hanya diaduk-aduk makananya. "Lo kenapa sih kaya gak fokus gitu?" Tanya naura. "Gue gak apa-apa, lagi gak nafsu makan" sahutnya berbohong. "Makan jangan sampai lo sakit cath" pinta naura. Davino dan kedua sahabatnya datang kekantin cathline memperhatikan davino tak ada luka sedikit pun dia pun merasa sedikit lega. "Syukur deh dia gak kenapa-kenapa" Davino melihat kearah cathline yang terus memperhatikannya dengan sengaja pemuda itu memberikan jari tengahnya, yang membuat cathline sedikit kesal dan menyesal mengkhawatirkan badboy tersebut. "Shit!" Umpatnya cathline pun dengan kesal beranjak pergi dari sana, dan tak lupa dia memberikan dua jari tengahnya pada davino. "Loser!" Ucap cathline tanpa bersuara. "Sial tuh cewe" sentak davino. "Hahaha, dikasih jari tengah dong lo sama si cathline" tawa bastian. Plak "Aduh sakit ogeb" celetuk bastian yang kepalanya dipukul oleh davino. "Lo terlalu berisik!" Cetus davino menatap tajam pada sahabatnya itu. Cathline disepanjang koridor sekolah terus mengoceh sangat kesal bisa-bisanya tadi berpikiran mengkhawatirkan si badboy urak-urakan, "Akh, menyebalkan" gerutu cathline. Fabian melihat cathline dikejauhan yang sedang mengomel disepanjang koridor, hanya tertawa pelan melihat tingkah gadis cantik itu begitu menggemaskan. "Kenapa lucu banget sih tuh anak" guman fabian. Cathline terus mengutuk davino agar pemuda itu menjadi seorang laki-laki yang terlihat culun. "Gue harap dia bisa jadi cowo culun" Calvin sedang menghukum anggotanya yang membuatnya kesal dan malu karena mereka davino benar-benar meremehkan dirinya. "Akh, sial" Calvin memukul amir salah satu anggota yang merusuh disekolah davino "Kenapa lo kaya gitu hah! Gue malu dianggap remeh sama si brengsek davino" "Ma-maaf bos, saya salah karena mereka menghancurkan markas kita" ucap amir yang sudah babak belur oleh calvin. "Sekali lagi lo berbuat seperti itu tanpa arahan gue, bakal gue habisin lo semua" teriak calvin. "Denger gak kalian calvin bilang apa?" Tanya evan. "Paham bos" ucap semua anggota calvin."Lo benaran gak ikut nih?" Tanya ola."Enggak ola sayang, gue ada kerja bakti bareng anak osis lainnya" ucap cathline merapihkan bukunya kedalam tas."Sudah la, jangan paksa cathline kalau sempat nanti dia nyusul kita" ujar naura yang menggandeng ola untuk keluar kelas."Iya betul, kalau gue sempat nyusul kalian oke" cathline memeluk kedua sahabatnya dan pergi keruang osis.Disana sudah banyak yang berkumpul beberapa anggota osis fabian langsung menyuruh semua anggotanya untuk membersihkan kekacauan tadi pagi, cathline dengan santai kehalaman sekolah bersama anis dia melihat black wolves masih ada disana."Ngapain lo semua disini?" Cetus cathline yang tak suka ada davino."Ck, gue juga gak sudi ada disini kali" cibir davino dengan malas.Mereka berdua pun bertatap tajam yang membuat semua orang disana saling memperhatikan keduanya, fabian berjalan kearah cathline serat davino dan melihat keduanya yang begitu sengit menatap tajam satu sama lain."Kalian jangan bertengkar oke, sebaiknya
Davino sudah sampai dirumahnya dia melihat papanya yang duduk disofa rumahnya, mbok sumi sedang melayani papanya davino menatap tajam pria paruh baya tersebut."Ada apa? Tanya davino dengan datar.James meletakan ponselnya dan menatap tajam pada davino putra satu-satunya tersebut, mbok sumi melihat ayah dan anak saling menatap tajam satu sama lain ia langsung bergegas pergi dari sana."Mbok lain kali jangan terlalu bersikap ramah padanya" ucap davino."Tapi den---""Dengarin davino aja mbok" potong davino.James hanya tersenyum simpul putranya begitu banyak berubah "Duduk" perintahnya."Jangan merintah davino" cetusnya yang tak suka dengan kedatangan sang ayah."Papa bilang duduk!" Tegas james.Davino hanya berdecak kesal pada papanya yang selalu memerintahnya, dia pun menuruti perintah james untuk duduk davino melipatkan kakinya dengan sombong."Sampai kapan kamu berulah?" Tanya james."Sampai bosan!" Jawabnya singkat."Kamu sudah besar dan sebentar lagi kelas 12, belajarlah seperti
Ding dong mbok sumi langsung membuka pintu rumah dan melihat adam serta bastian berkunjung kerumah davino."Pagi menjelang siang mbok" sapa bastian."Kirain simbok siapa, ayo masuk den davino ada dikamar" ajak mbok sumi.Mereka berdua pun masuk kedalam rumah dan berjalan kekamar davino tanpa mengetuk mereka langsung masuk kekamar davino, bastian langsung menyalakan PS dikamar davino sedangkan adam berjalan kebalkon melihat davino begitu santai duduk disana."Ngapain lo kesini?" Tanya davino."Ya bolos ngapain lagi" celetuk adam duduk disamping davino."Emang gak ada tempat lain buat bolos?" Ucap davino."Banyak, cuman lagi mau kesini kasihan lo sendirian takut loncat dari balkon!" Celoteh adam dengan tertawa.Davino memukul kepala adam dengan kasar membuat pemuda itu meringis kesakitan "Sakit ogeb"Davino hanya diam tak mengatakan apapun "Dasar kardus" dengus adam.Pemuda itu tak memperdulikan ucapan adam dia langsung masuk kedalam kamarnya melihat bastian sedang asyik bermain PS, dav
"Mbok mommy sama daddy gak ada dirumah?" Tanya cathline yang turun dari tangga."Eh non, kalau nyonya pagi-pagi sudah berangkat kalau tuan belum pulang" ucapnya.Cathline sangat sedih harus makan sendirian dimeja makan dia sangat berharap kedua orang tuanya bisa membagi waktunya, cathline mengirim pesan pada kakaknya namun sama sekali tak membalasnya. Cathline sarapan paginya dengan sandwich kesukaannya dia meminta pak bambang untuk tak mengantarkannya kesekolah dia ingin pergi menggunakan angkutan umum.Cathline berjalan kehalte dekat rumahnya dan duduk disana gadis cantik itu sedang asyik bermain ponsel sambil menunggu angkutan umum, calvin melihat gadis yang dia sukai sendirian duduk dihalte dia langsung memberhentikan motornya disana."Hei cewe.." sapa calvin.Cathline sama sekali tak menanggapinya karena dia tak mengenali calvin gadis itu hanya fokus dengan ponselnya, calvin langsung membuka helmnya dan memanggil cathline."Cathline..." panggil calvin.Cathline menoleh kearah cal
@Galaxy_inhighschool : Davino lagi bully wakil ketos kita (Foto davino menyiram jus alpukat ke cathline)@Netizen : Wah badboy galaxy emang parah.@Netizen : Lagi juga cari masalah terus sih tuh cewe!@Netizen : Kasian banget cathline.Ola melihat update terbaru dibase sekolahnya terkejut melihat cathline sedang dibully oleh davino, ola tanpa mengatakan apapun dia langsung menarik naura menuju kelapangan untuk membantu sahabatnya meski dia takut dengan badboy sekolahnya tersebut."Ada apa la?" Tanya naura yang bingung."Cathline dibully sama davino" ucapnya."Apa?" Sentak naura.Mereka segera menuju lapangan melihat davino dan fabian saling memukul ola dan naura melihat cathline yang berada ditengah-tengah kedua pemuda itu, cathline mencoba menghalangi mereka terkena pukulan dan jatuh pingsan. Ola dan naura sangat terkejut mereka langsung menghampiri cathline yang sudah digendong bridal style oleh fabian.Cathline pun dibawa ke uks dengan perlahan fabian meletakan gadis cantik itu dib
Berita mengenai davino diskors pun sudah tersebar banyak yang menyalahkan cathline maupun davino."Lo sudah dengar davino diskors?" Tanya ola pada cathline."Iyakah gue belum tau" celetuk naura langsung melihat berita dibase sekolahnya."Wah benar, biarin itu salahnya kenapa cari masalah terus" ucap naura.Sementara cathline hanya diam dia tahu ini kesalahannya juga naura dan ola memperhatikan cathline yang hanya diam, mereka tau cathline memikirkan permasalahannya bersama davino."Ini bukan salah lo kok" ucap naura meyakinkan cathline."Tapi seharusnya gue kena skors juga, kalau saja gue gak buat davino marah gak akan terjadi seperti tadi pagi" ujarnya dengan lesu."Enggak kok, ini kesalahan davino yang tak bisa mengontrol emosinya cath. Jangan menyalahkan diri lo" ola mencoba membujuk cathline agar tak menyalakan dirinya sendiri atas hukuman davino.Naomi bersama kedua temannya datang kekelas cathline dan menggebrak mejanya cathline. "Brak""Apa-apaan sih lo" sentak ola yang kesal.
Sepulang sekolah cathline menjalani hukumannya bersama teman-temannya dilangsung melanjukan hukuman untuk membersihkan toilet sekolah, selesai menyelesaikan hukuman dia beranjak pergi untuk pulang kerumah karena hari sudah mulai sore.Saat dia berjalan ingin keluar dari sekolah mobil fabian berhenti disampaingnya dan menurunkan jendela mobilnya tersebut, "Naik""Apa?" Cathline dengan bingung."Masuk cathline gue antar lo pulang" ucap fabian.Cathline pun langsung masuk kedalam mobil fabian disepanjang perjalanan dia hanya diam tak mengatakan apapun, sedangkan fabian hanya fokus menyetir cathline ingin sekali mengobrol dengannya namun dia tak berani."Lo laper gak?" Tanya fabian."Ha..?""Lo laper gak briana cathline bartles" ucap fabian menyebut nama cathline dengan lengkap."A-anu, gue laper juga kak tapi nanti aja dirumah pasti mbok mirna masak" ujarnya dengan gugup karena pertama kalinya fabian menyebut namanya dengan lengkap.Fabian tak mengatakan apapun dia langsung membelokan mo
Pagi ini cathline sudah berdadan sangat cantik karena fabian sudah berjanji kemarin akan menjemputnya, cathline turun kebawah berjalan menuju meja makan melihat kedua orang tuanya sedang sarapan pagi dirumah."Mommy daddy" panggil cathline berlari kearah mereka berdua dengan tersenyum bahagia."Hai my sweetheart" sapa carlos mencium kening putri kecilnya."Daddy i'm really miss you" cathline memeluk sang ayah."Ya, i miss you too girl""Sweety, i'm sorry" ucap emily menatap cathline dengan sendu."No mom, cathline ngerti mommy bekerja sebagai dokter ahli bedah itu pekerjaan mulia harus menolong semua orang." Ujar cathline dengan tersenyum."Thank you sweety" emily mencium kening putrinya.Cathline duduk dimeja makan bersama kedua orang tuanya dia begitu sangat bahagia sekali, cathline tak henti-henti tersenyum diwajah cantiknya dia mengambil ponselnya memberikan pesan pada fabian tak usah menjemputnya. Dan kebetulan juga fabian tak bisa menjemput cathline yang membuatnya sedikit sanga