"Keluar lo black wolves" teriak salah satu anggota the thunder.
Beberapa anggota the thunder menyerang galaxy international high school dan merusak beberapa fasilitas sekolah, semua murid disekolah mendengar kebisingan yang dibuat rusuh oleh the thunder. "Ada apa ini pak ujang?" Tanya kepala sekolah. "Ada murid dari sekolah cakrawala berkumpul didepan gerbang sekolah kita bu, mereka juga merusak beberapa properti sekolah kita." Ucap ujang. "Astaga kenapa mereka bisa menyerang sekolah kita" celetuk meli sebagai kepala sekolah disana. Jaka berlari kegudang sekolah dengan tergesa-gesa "Brak..." "Lo apa-apan sih" sentak adam. "Ada the thunder ngerusak properti sekolah juga" ucap jaka. "Ayo kesana" davino beranjak pergi dari gudang mengajak beberapa anggotanya untuk melihat the thunder. Davino melihat beberapa anggota the thunder sedang berdiri didepan sekolah, dan mereka sudah juga merusak gerbang sekolah yang membuat davino sedikit geram dengan geng motor maniac seperti mereka. Davino berjalan kearah mereka dan menatap tajam satu persatu anggota the thunder dia tak melihat calvin dan anggota inti the thunder disana. "Mana ketua lo?" Tanya davino dengan datar. "Buat apa lo tanya ketua kita, disini kita semua mau kasih perhitungan karena lo sudah buat hancur markas kita!" Celetuk amir salah satu anggota the thunder. "Itu balasan kita, karena lo sudah buat anggota kita terluka atas pengeroyokan kalian semua!" Cetus adam. "Ck, sini lo semua" teriak amir yang kesal dengan anggota inti black wolves. "Hanya buang waktu buat hadapi kalian semua, cuman sampah masyarakat dan sekolah" cibir bastian dengan tersenyum sinis. "Serang" teriakan amir yang sudah geram melihat wajah sombong black wolves. Kedua geng tersebut saling baku hantam satu sama lain dan ditonton oleh semua murid digalaxy international high school, cathline ikut keluar melihat davino dan teman-temannya saling pukul dengan murid sekolah cakrawala. "Cathline kamu jangan kesana nak" teriak meli dia takut jika gadis cantik itu terluka. Cathline hendak menerobos kesana untuk menghentikan pertengkaran mereka untung saja ditahan oleh fabian, jika tidak cathline akan terkena pukulan. "Lo nekat banget sih kesana, kalau kena pukulan mereka gimana cathlin" sentak fabian yang khawatir. "Tapi kak kalau mereka terus berkelahi pasti banyak yang terluka" ucap cathline yang terus melihat kearah davino yang dikeroyok 4 orang. "Davino sama teman-temannya bisa menangani ini" sahut fabian. "Tapi kak---" "Stop cath, ayo kita menjauh" potong fabian. Davino melihat cathline sudah dibawa jauh oleh fabian dia merasa tenang, davino takut gadis itu tanpa berpikir menerobos masuk menghampirinya. Davino terus memukul beberapa anggota the thunder sampai mereka tumbang dia benar-benar sangat kesal dengan anggota yang amatiran seperti itu. "Pergi lo jangan pernah datang kesini, kalian bukan tandingan black wolves" ucap adam. "Bilang ketua lo semua jangan nyuruh kalian, tapi datang sendiri hadapi gue" cetus davino pergi dari sana. Kepala sekolah pun sudah menghubungi sekolah cakrawala untuk membawa pulang muridnya yang membuat rusuh dan merusak beberapa fasilitas disekolahnya. ***** "Vin, gawat" ucap dion. "Kenapa? Apa yang gawat" tanya calvin yang sedang bersantai dirooftop. "Anggota the thunder sebagian buat rusuh sekolahnya davino" ujar dion melihat postingan bastian yang menjelekan anggota the thunder. "Sial, suruh mereka berhadapan sama gue bikin malu" sentak calvin yang sangat malu karena ulah anggotanya. Davino tak keuks seperti temannya yang lain dia memilih untuk kegudang belakang dan dengan santai menghisap nikotin miliknya, adam bastian masuk kedalam gudang melihat davino begitu santai tak ada luka sedikit pun diwajahnya. "Buat lo mereka itu hanya semut kecil bukan?" Celetuk adam menoleh kearah davino. "Itu lo tau" jawab davino dengan singkat. "Emang ketua the thunder sangat cupu banget, bisa-bisanya nyuruh anggotanya buat hancurin sekolah kita" ujar bastian dengan menggelangkan kepalanya. Cathline diruang osis bersama anggota osis lainnya sedang rapat karena akibat penyerangan murid sekolah cakrawala fasilitas sekolah hancur, mereka berencana untuk bergotong royong membersihkan kekacauan itu semua. "Kalian paham?" Tanya fabian sebagai ketua osis. "Paham, kita bersihkan semuanya sekarang atau pulang sekolah ka?" Ucap anis sebagai sekertaris osis. "Pulang sekolah aja, biar belajar kita gak keganggu nis." Sahut fabian. Cathline sama sekali tak fokus dia memikirkan davino karena tak melihatnya diuks, "Apa dia terluka ya?" Guman cathline. "Cath, lo paham kan?" Tanya fabian. Cathline pun tersadar dari lamunannya "Apa ka? Pa-paham kok" ucapnya yang terkejut. Fabian hanya menggelengkan kepalanya melihat cathline yang dari tadi tak fokus entah karena apa, fabian tetap bersikap profesional sebagai ketua osis. ~o0o~ "Kring..." suara bel istirahat sudah bunyi. Cathline dan kedua sahabatnya sudah berada dikantin namun gadis itu sama sekali tak fokus makananya pun hanya diaduk-aduk makananya. "Lo kenapa sih kaya gak fokus gitu?" Tanya naura. "Gue gak apa-apa, lagi gak nafsu makan" sahutnya berbohong. "Makan jangan sampai lo sakit cath" pinta naura. Davino dan kedua sahabatnya datang kekantin cathline memperhatikan davino tak ada luka sedikit pun dia pun merasa sedikit lega. "Syukur deh dia gak kenapa-kenapa" Davino melihat kearah cathline yang terus memperhatikannya dengan sengaja pemuda itu memberikan jari tengahnya, yang membuat cathline sedikit kesal dan menyesal mengkhawatirkan badboy tersebut. "Shit!" Umpatnya cathline pun dengan kesal beranjak pergi dari sana, dan tak lupa dia memberikan dua jari tengahnya pada davino. "Loser!" Ucap cathline tanpa bersuara. "Sial tuh cewe" sentak davino. "Hahaha, dikasih jari tengah dong lo sama si cathline" tawa bastian. Plak "Aduh sakit ogeb" celetuk bastian yang kepalanya dipukul oleh davino. "Lo terlalu berisik!" Cetus davino menatap tajam pada sahabatnya itu. Cathline disepanjang koridor sekolah terus mengoceh sangat kesal bisa-bisanya tadi berpikiran mengkhawatirkan si badboy urak-urakan, "Akh, menyebalkan" gerutu cathline. Fabian melihat cathline dikejauhan yang sedang mengomel disepanjang koridor, hanya tertawa pelan melihat tingkah gadis cantik itu begitu menggemaskan. "Kenapa lucu banget sih tuh anak" guman fabian. Cathline terus mengutuk davino agar pemuda itu menjadi seorang laki-laki yang terlihat culun. "Gue harap dia bisa jadi cowo culun" Calvin sedang menghukum anggotanya yang membuatnya kesal dan malu karena mereka davino benar-benar meremehkan dirinya. "Akh, sial" Calvin memukul amir salah satu anggota yang merusuh disekolah davino "Kenapa lo kaya gitu hah! Gue malu dianggap remeh sama si brengsek davino" "Ma-maaf bos, saya salah karena mereka menghancurkan markas kita" ucap amir yang sudah babak belur oleh calvin. "Sekali lagi lo berbuat seperti itu tanpa arahan gue, bakal gue habisin lo semua" teriak calvin. "Denger gak kalian calvin bilang apa?" Tanya evan. "Paham bos" ucap semua anggota calvin."Lo benaran gak ikut nih?" Tanya ola."Enggak ola sayang, gue ada kerja bakti bareng anak osis lainnya" ucap cathline merapihkan bukunya kedalam tas."Sudah la, jangan paksa cathline kalau sempat nanti dia nyusul kita" ujar naura yang menggandeng ola untuk keluar kelas."Iya betul, kalau gue sempat nyusul kalian oke" cathline memeluk kedua sahabatnya dan pergi keruang osis.Disana sudah banyak yang berkumpul beberapa anggota osis fabian langsung menyuruh semua anggotanya untuk membersihkan kekacauan tadi pagi, cathline dengan santai kehalaman sekolah bersama anis dia melihat black wolves masih ada disana."Ngapain lo semua disini?" Cetus cathline yang tak suka ada davino."Ck, gue juga gak sudi ada disini kali" cibir davino dengan malas.Mereka berdua pun bertatap tajam yang membuat semua orang disana saling memperhatikan keduanya, fabian berjalan kearah cathline serat davino dan melihat keduanya yang begitu sengit menatap tajam satu sama lain."Kalian jangan bertengkar oke, sebaiknya
Davino sudah sampai dirumahnya dia melihat papanya yang duduk disofa rumahnya, mbok sumi sedang melayani papanya davino menatap tajam pria paruh baya tersebut."Ada apa? Tanya davino dengan datar.James meletakan ponselnya dan menatap tajam pada davino putra satu-satunya tersebut, mbok sumi melihat ayah dan anak saling menatap tajam satu sama lain ia langsung bergegas pergi dari sana."Mbok lain kali jangan terlalu bersikap ramah padanya" ucap davino."Tapi den---""Dengarin davino aja mbok" potong davino.James hanya tersenyum simpul putranya begitu banyak berubah "Duduk" perintahnya."Jangan merintah davino" cetusnya yang tak suka dengan kedatangan sang ayah."Papa bilang duduk!" Tegas james.Davino hanya berdecak kesal pada papanya yang selalu memerintahnya, dia pun menuruti perintah james untuk duduk davino melipatkan kakinya dengan sombong."Sampai kapan kamu berulah?" Tanya james."Sampai bosan!" Jawabnya singkat."Kamu sudah besar dan sebentar lagi kelas 12, belajarlah seperti
Ding dong mbok sumi langsung membuka pintu rumah dan melihat adam serta bastian berkunjung kerumah davino."Pagi menjelang siang mbok" sapa bastian."Kirain simbok siapa, ayo masuk den davino ada dikamar" ajak mbok sumi.Mereka berdua pun masuk kedalam rumah dan berjalan kekamar davino tanpa mengetuk mereka langsung masuk kekamar davino, bastian langsung menyalakan PS dikamar davino sedangkan adam berjalan kebalkon melihat davino begitu santai duduk disana."Ngapain lo kesini?" Tanya davino."Ya bolos ngapain lagi" celetuk adam duduk disamping davino."Emang gak ada tempat lain buat bolos?" Ucap davino."Banyak, cuman lagi mau kesini kasihan lo sendirian takut loncat dari balkon!" Celoteh adam dengan tertawa.Davino memukul kepala adam dengan kasar membuat pemuda itu meringis kesakitan "Sakit ogeb"Davino hanya diam tak mengatakan apapun "Dasar kardus" dengus adam.Pemuda itu tak memperdulikan ucapan adam dia langsung masuk kedalam kamarnya melihat bastian sedang asyik bermain PS, dav
"Mbok mommy sama daddy gak ada dirumah?" Tanya cathline yang turun dari tangga."Eh non, kalau nyonya pagi-pagi sudah berangkat kalau tuan belum pulang" ucapnya.Cathline sangat sedih harus makan sendirian dimeja makan dia sangat berharap kedua orang tuanya bisa membagi waktunya, cathline mengirim pesan pada kakaknya namun sama sekali tak membalasnya. Cathline sarapan paginya dengan sandwich kesukaannya dia meminta pak bambang untuk tak mengantarkannya kesekolah dia ingin pergi menggunakan angkutan umum.Cathline berjalan kehalte dekat rumahnya dan duduk disana gadis cantik itu sedang asyik bermain ponsel sambil menunggu angkutan umum, calvin melihat gadis yang dia sukai sendirian duduk dihalte dia langsung memberhentikan motornya disana."Hei cewe.." sapa calvin.Cathline sama sekali tak menanggapinya karena dia tak mengenali calvin gadis itu hanya fokus dengan ponselnya, calvin langsung membuka helmnya dan memanggil cathline."Cathline..." panggil calvin.Cathline menoleh kearah cal
@Galaxy_inhighschool : Davino lagi bully wakil ketos kita (Foto davino menyiram jus alpukat ke cathline)@Netizen : Wah badboy galaxy emang parah.@Netizen : Lagi juga cari masalah terus sih tuh cewe!@Netizen : Kasian banget cathline.Ola melihat update terbaru dibase sekolahnya terkejut melihat cathline sedang dibully oleh davino, ola tanpa mengatakan apapun dia langsung menarik naura menuju kelapangan untuk membantu sahabatnya meski dia takut dengan badboy sekolahnya tersebut."Ada apa la?" Tanya naura yang bingung."Cathline dibully sama davino" ucapnya."Apa?" Sentak naura.Mereka segera menuju lapangan melihat davino dan fabian saling memukul ola dan naura melihat cathline yang berada ditengah-tengah kedua pemuda itu, cathline mencoba menghalangi mereka terkena pukulan dan jatuh pingsan. Ola dan naura sangat terkejut mereka langsung menghampiri cathline yang sudah digendong bridal style oleh fabian.Cathline pun dibawa ke uks dengan perlahan fabian meletakan gadis cantik itu dib
Berita mengenai davino diskors pun sudah tersebar banyak yang menyalahkan cathline maupun davino."Lo sudah dengar davino diskors?" Tanya ola pada cathline."Iyakah gue belum tau" celetuk naura langsung melihat berita dibase sekolahnya."Wah benar, biarin itu salahnya kenapa cari masalah terus" ucap naura.Sementara cathline hanya diam dia tahu ini kesalahannya juga naura dan ola memperhatikan cathline yang hanya diam, mereka tau cathline memikirkan permasalahannya bersama davino."Ini bukan salah lo kok" ucap naura meyakinkan cathline."Tapi seharusnya gue kena skors juga, kalau saja gue gak buat davino marah gak akan terjadi seperti tadi pagi" ujarnya dengan lesu."Enggak kok, ini kesalahan davino yang tak bisa mengontrol emosinya cath. Jangan menyalahkan diri lo" ola mencoba membujuk cathline agar tak menyalakan dirinya sendiri atas hukuman davino.Naomi bersama kedua temannya datang kekelas cathline dan menggebrak mejanya cathline. "Brak""Apa-apaan sih lo" sentak ola yang kesal.
Sepulang sekolah cathline menjalani hukumannya bersama teman-temannya dilangsung melanjukan hukuman untuk membersihkan toilet sekolah, selesai menyelesaikan hukuman dia beranjak pergi untuk pulang kerumah karena hari sudah mulai sore.Saat dia berjalan ingin keluar dari sekolah mobil fabian berhenti disampaingnya dan menurunkan jendela mobilnya tersebut, "Naik""Apa?" Cathline dengan bingung."Masuk cathline gue antar lo pulang" ucap fabian.Cathline pun langsung masuk kedalam mobil fabian disepanjang perjalanan dia hanya diam tak mengatakan apapun, sedangkan fabian hanya fokus menyetir cathline ingin sekali mengobrol dengannya namun dia tak berani."Lo laper gak?" Tanya fabian."Ha..?""Lo laper gak briana cathline bartles" ucap fabian menyebut nama cathline dengan lengkap."A-anu, gue laper juga kak tapi nanti aja dirumah pasti mbok mirna masak" ujarnya dengan gugup karena pertama kalinya fabian menyebut namanya dengan lengkap.Fabian tak mengatakan apapun dia langsung membelokan mo
Pagi ini cathline sudah berdadan sangat cantik karena fabian sudah berjanji kemarin akan menjemputnya, cathline turun kebawah berjalan menuju meja makan melihat kedua orang tuanya sedang sarapan pagi dirumah."Mommy daddy" panggil cathline berlari kearah mereka berdua dengan tersenyum bahagia."Hai my sweetheart" sapa carlos mencium kening putri kecilnya."Daddy i'm really miss you" cathline memeluk sang ayah."Ya, i miss you too girl""Sweety, i'm sorry" ucap emily menatap cathline dengan sendu."No mom, cathline ngerti mommy bekerja sebagai dokter ahli bedah itu pekerjaan mulia harus menolong semua orang." Ujar cathline dengan tersenyum."Thank you sweety" emily mencium kening putrinya.Cathline duduk dimeja makan bersama kedua orang tuanya dia begitu sangat bahagia sekali, cathline tak henti-henti tersenyum diwajah cantiknya dia mengambil ponselnya memberikan pesan pada fabian tak usah menjemputnya. Dan kebetulan juga fabian tak bisa menjemput cathline yang membuatnya sedikit sanga
Cathline pergi keminimarket dekat rumahnya menggunakan sepeda miliknya, dia memarkirkan sepedanya dengan sangat rapih didepan minimarket."Mau beli apa ya buat teman ngedrakor" ucap cathline.Cathline masih memilih beberapa camilan dan tak lupa makanan sejumlah umat didunia.Ketika cathline hendak ingin mengambil minuman tiba-tiba, ada tangan seseorang yang hendak meraih minum yang diakan ambil.Cathline menoleh betapa terkejut mengenali sosok tersebut, laki-laki itu hanya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya."Cathline?" Ucap laki-laki."Varo..." sahut cathline dengan tatapan terkejut."Gimana kabar lo?" Tanya alvaro dengan lembut."Gue baik-baik aja kok, lo gimana?" Jawab cathline dengan sedikit canggung.Alvaro menepuk kepala cathline dengan lembut. "Gak pernah berubah ya, sini gue bawa belanjaan lo" Alvaro menarik belajaan cathline berjalan menuju kasir, cathline sedikit terkejut alvaro tiba-tiba mengambil keranjang belanjaanya."Varo biar gue aja yang bayar" ucap cathli
Selesai sarapan bersama cathline dan davino berangkat kesekolah, motor davino berhenti dilampu merah cathline melihat suasana pagi hari dijakarta.Tampak seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan raut wajahnya sangat kesal, ketika davino menarik tangan cathline agar memeluknya."Awas aja gue bakal rebut davino dari lo cath" ucap natasha dengan nada marah.Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau davino dengan kecepatan tinggi melaju, membuat cathline ketakutan dan berteriak."Lo mau bunuh diri jangan ajak gue davino...!!!" Teriak cathline.Davino hanya tersenyum dibalik helmnya dia dengan sengaja membuat cathline kesal padanya.Motor davino masuk kedalam area sekolah dan memarkirkan motor sport miliknya, cathline segera turun dari motor davino memberikan helm yang dia kenakan pada davino.Wajah cathline sangat kesal dan marah pada davino karena dia kebut-kebutan dijalan, davino hanya memasang wajah datar didalam hatinya dia sangat puas menjahili cathline."Gue gak mau naik motor sam
Cathline melirik davino yang sedang fokus memainkan ponselnya, dia sangat penasaran apa yang davino lakukan."Dia lagi ngapain sih sibuk banget" gerutu pelan cathline yang sesekalu melirik davino.Davino tersenyum tipis ia tahu jika cathline begitu penasaran dengan apa yang sedang dia lakukan. Davino menggeser duduknya sedikit lebih dekat dengan cathline membuat cathline sedikit terkejut"Ngapain sih lo deket-deket gue" cetus cathline sambil makan camilan nya."Bukannya lo penasaran gue lagi chatan sama siapa, hmmm?" Sahut davino dengan nada sedikit mengejek.Cathline memalingkan wajahnya dan memang benar dia sangat penasaran dengan apa yang davino lakukan.Tak lama ponselnya berdering ada telpon masuk dari naura.Natasha is calling..."Ngapain dia nelpon gue" ucap cathline.Saat cathline hendak ingin menerima panggilan dari natasha, dengan cepat davino meraih ponsel cathline dan menolak panggilan natasha."Ish kenapa lo tolak sih, nanti tuh ulet bulu ngoceh lagi besok!" Protes cathli
Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga
Davino berjalan dilorong koridor sekolah tak sengaja bertemu dengan natasha, dia menatap dingin kearah gadis itu dengan ekspresi wajah begitu datar."Davino... kebetulan kita ketemu disini gue mau ngo--""Ikut gue.." potong davino.Natasha menganggukan kepala mengikuti langkah kaki davino menuju rooftop, natasha sesekali dia menatap punggung davino yang begitu kekar dan gagah.Davino berjalan menuju kursi yang biasa dia sering duduk disana, tak lupa ia mengeluarkan rokok nya dan menghisap dengan santai.Natasha duduk dihadapan davino dengan tersenyum manis kearah nya, namun sayang nya davino mengacuhkan nya."Lo ngomong apa aja sama cathline?" Tanya davino.Natasha menatap davino dengan perasaan kesal seharusnya dia tak menanyakan cathline disaat mereka sedang berduaan saat ini."Cuman ngobrol biasa, kenapa lo nanya dia sekarang kita lagi berduaan dav." Jawab natasha kesal.Davino tersenyum sinis pasal nya dia memang tak perduli dengan natasha sama sekali. "Ck..." "Gue mau lo terima
"Kringgg..." bel pertanda jam istirahat sudah berdering, cathline merapihkan buku-bukan nya dengan rapih. Natasha menarik tangan cathline dengan sangat kasar.Cathline sedikit terkejut atas tindakan nastasha terhadap nya, naura segera melepaskan genggaman tangan natasha dari cathline."Lo apa-apan hah!" Sentak naura menatap tajam kearah natasha.Ola segera bangun dari duduk nya menjauhkan cathline dari natasha, cathline menoleh kearah naura yang sedang menatap tajam natasha. Ia takut jika naura dan natasha akan bertengkar karena dirinya."Ra..." paggil lembut cathline.Naura menoleh dengan wajah datar. "Maksud lo apa tarik tangan cathline kaya gitu, lo ada masalah apa sama sahabat gue?" Tanya naura.Natasha mengepalkan tangan nya ingin sekali menampar wajah naura yang begitu sombong menatap remeh dirinya."Gue ada urusan sama cathline jadi gak perlu ikut campur" jawab natasha.Adam yang hendak ingin menghampiri naura ditahan oleh davino. "Jangan kesana kita liat dulu" ucap davino.Ada
Pagi ini cathline sudah rapih dengan seragam sekolah nya dengan perasaan yang baik, dia berjalan turun kebawah untuk sarapan pagi.Saat dia berjalan kemeja makan tampak sudah ada davino yang tengah menikmati sarapan paginya."Ngapain lo disini?" Tanya cathline.Davino menoleh kearah cathline lalu melanjutkan makan nya kembali, cathline berdengus kesal dia duduk dimeja makan dan sarapan bersama davino.Cathline terus melirik davino sambil menyantap sarapan nya, davino yang merasa dari tadi cathline terus menatap nya. Ia segera menatap balik wajah cathline dengan cepat cathline memalingkan wajahnya."Ada apa?" Tanya davino dingin.Cathline berdecak "ck, harus nya gue yang tanya ada apa dia kesini?" Guman cathline.Davino terus menatap cathline dengan datar cathline mendongakan wajah nya, dengan bibir mengerucut kesal melihat ekspresi davino."Apa liatin gue hah!" Cetus cathline."Bukan nya lo duluan yang liatin gue terus" ucap davino.Cathline sedikit kesal dengan jawaban davino memang
Cathline turun dari taxi tampak sudah melihat davino berada didepan teras rumah nya, cathline berjalan menghampirinya."Ngapain disini?" Tanya cathline dengan nada tak suka.Davino mematikan rokok nya menatap kearah cathline, dia menepuk lantai menyuruh cathline agar duduk disamping nya.Cathline menaikan alis nya merasa bingung dengan sikap davino, dia mengacuhkan davino namun tangan nya ditarik paksa agar duduk disamping davino."Ngapain sih suruh gue duduk dilantai, kaya gak ada kursi aja" kesal cathline."Lo habis dari mana?" Tanya davino.Cathline memutarkan bola matanya tak "ngapain lo nanya gur habis dari mana? Kepo banget jadi cowo sih" jawab ketus cathline.Davino menghela nafas nya dia tak ingin marah pada cathline mencoba bertanya sekali pada cathline."Habis dari mana, hmmm?"Cathline menoleh kearah davino dengan ekspresi tak seperti biasanya, cathline sangat bingung dengan sikap davino. Dia menempelkan tangan nya dikening milik davino."Gak panas kok" celetuk cathline.Da
Davino baru saja sampai dimarkas black wolves dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, sedikit terkejut markas nya sudah berantakan."Dav.." panggil adam."Ulah siapa ini?" Tanya davino."Ini ulah bodyguard bokap lo, tadi pagi acak-acak markas kita" jawab adam.Davino mengepalkan tangannya sangat kesal dengan papa nya. "Beresin semua kalau ada yang rusak kasih tau gue" ucap davino."Lo mau kemana?" Tany bastian."Mau kasih perhitungan ke si tua bangka!" Cetus davino.Davino melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju kediaman keluarga lewis, sesampainya dimansion milik keluarga nya dia berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Para maid mansion nya menyabut hangat tuan muda keluarga lewis, kepala pelayan bernama adi keluar menghampiri davino."Tuan muda..." ucap adi."Mana james suruh dia keluar!" Titah davino dengan marah."Tapi tuan muda maaf, tuan james sedang ada sibuk beliau tak bisa diganggu" ucap adi."Gue bilang panggil dia keluar atau gue hajar lo disini adi"