Beranda / Fiksi Remaja / My badboy it's mine / Penyerang the thunder

Share

Penyerang the thunder

"Keluar lo black wolves" teriak salah satu anggota the thunder.

Beberapa anggota the thunder menyerang galaxy international high school dan merusak beberapa fasilitas sekolah, semua murid disekolah mendengar kebisingan yang dibuat rusuh oleh the thunder.

"Ada apa ini pak ujang?" Tanya kepala sekolah.

"Ada murid dari sekolah cakrawala berkumpul didepan gerbang sekolah kita bu, mereka juga merusak beberapa properti sekolah kita." Ucap ujang.

"Astaga kenapa mereka bisa menyerang sekolah kita" celetuk meli sebagai kepala sekolah disana.

Jaka berlari kegudang sekolah dengan tergesa-gesa "Brak..."

"Lo apa-apan sih" sentak adam.

"Ada the thunder ngerusak properti sekolah juga" ucap jaka.

"Ayo kesana" davino beranjak pergi dari gudang mengajak beberapa anggotanya untuk melihat the thunder.

Davino melihat beberapa anggota the thunder sedang berdiri didepan sekolah, dan mereka sudah juga merusak gerbang sekolah yang membuat davino sedikit geram dengan geng motor maniac seperti mereka. Davino berjalan kearah mereka dan menatap tajam satu persatu anggota the thunder dia tak melihat calvin dan anggota inti the thunder disana.

"Mana ketua lo?" Tanya davino dengan datar.

"Buat apa lo tanya ketua kita, disini kita semua mau kasih perhitungan karena lo sudah buat hancur markas kita!" Celetuk amir salah satu anggota the thunder.

"Itu balasan kita, karena lo sudah buat anggota kita terluka atas pengeroyokan kalian semua!" Cetus adam.

"Ck, sini lo semua" teriak amir yang kesal dengan anggota inti black wolves.

"Hanya buang waktu buat hadapi kalian semua, cuman sampah masyarakat dan sekolah" cibir bastian dengan tersenyum sinis.

"Serang" teriakan amir yang sudah geram melihat wajah sombong black wolves.

Kedua geng tersebut saling baku hantam satu sama lain dan ditonton oleh semua murid digalaxy international high school, cathline ikut keluar melihat davino dan teman-temannya saling pukul dengan murid sekolah cakrawala.

"Cathline kamu jangan kesana nak" teriak meli dia takut jika gadis cantik itu terluka.

Cathline hendak menerobos kesana untuk menghentikan pertengkaran mereka untung saja ditahan oleh fabian, jika tidak cathline akan terkena pukulan.

"Lo nekat banget sih kesana, kalau kena pukulan mereka gimana cathlin" sentak fabian yang khawatir.

"Tapi kak kalau mereka terus berkelahi pasti banyak yang terluka" ucap cathline yang terus melihat kearah davino yang dikeroyok 4 orang.

"Davino sama teman-temannya bisa menangani ini" sahut fabian.

"Tapi kak---" "Stop cath, ayo kita menjauh" potong fabian.

Davino melihat cathline sudah dibawa jauh oleh fabian dia merasa tenang, davino takut gadis itu tanpa berpikir menerobos masuk menghampirinya. Davino terus memukul beberapa anggota the thunder sampai mereka tumbang dia benar-benar sangat kesal dengan anggota yang amatiran seperti itu.

"Pergi lo jangan pernah datang kesini, kalian bukan tandingan black wolves" ucap adam.

"Bilang ketua lo semua jangan nyuruh kalian, tapi datang sendiri hadapi gue" cetus davino pergi dari sana.

Kepala sekolah pun sudah menghubungi sekolah cakrawala untuk membawa pulang muridnya yang membuat rusuh dan merusak beberapa fasilitas disekolahnya.

*****

"Vin, gawat" ucap dion.

"Kenapa? Apa yang gawat" tanya calvin yang sedang bersantai dirooftop.

"Anggota the thunder sebagian buat rusuh sekolahnya davino" ujar dion melihat postingan bastian yang menjelekan anggota the thunder.

"Sial, suruh mereka berhadapan sama gue bikin malu" sentak calvin yang sangat malu karena ulah anggotanya.

Davino tak keuks seperti temannya yang lain dia memilih untuk kegudang belakang dan dengan santai menghisap nikotin miliknya, adam bastian masuk kedalam gudang melihat davino begitu santai tak ada luka sedikit pun diwajahnya.

"Buat lo mereka itu hanya semut kecil bukan?" Celetuk adam menoleh kearah davino.

"Itu lo tau" jawab davino dengan singkat.

"Emang ketua the thunder sangat cupu banget, bisa-bisanya nyuruh anggotanya buat hancurin sekolah kita" ujar bastian dengan menggelangkan kepalanya.

Cathline diruang osis bersama anggota osis lainnya sedang rapat karena akibat penyerangan murid sekolah cakrawala fasilitas sekolah hancur, mereka berencana untuk bergotong royong membersihkan kekacauan itu semua.

"Kalian paham?" Tanya fabian sebagai ketua osis.

"Paham, kita bersihkan semuanya sekarang atau pulang sekolah ka?" Ucap anis sebagai sekertaris osis.

"Pulang sekolah aja, biar belajar kita gak keganggu nis." Sahut fabian.

Cathline sama sekali tak fokus dia memikirkan davino karena tak melihatnya diuks, "Apa dia terluka ya?" Guman cathline.

"Cath, lo paham kan?" Tanya fabian.

Cathline pun tersadar dari lamunannya "Apa ka? Pa-paham kok" ucapnya yang terkejut.

Fabian hanya menggelengkan kepalanya melihat cathline yang dari tadi tak fokus entah karena apa, fabian tetap bersikap profesional sebagai ketua osis.

~o0o~

"Kring..." suara bel istirahat sudah bunyi.

Cathline dan kedua sahabatnya sudah berada dikantin namun gadis itu sama sekali tak fokus makananya pun hanya diaduk-aduk makananya.

"Lo kenapa sih kaya gak fokus gitu?" Tanya naura.

"Gue gak apa-apa, lagi gak nafsu makan" sahutnya berbohong.

"Makan jangan sampai lo sakit cath" pinta naura.

Davino dan kedua sahabatnya datang kekantin cathline memperhatikan davino tak ada luka sedikit pun dia pun merasa sedikit lega. "Syukur deh dia gak kenapa-kenapa"

Davino melihat kearah cathline yang terus memperhatikannya dengan sengaja pemuda itu memberikan jari tengahnya, yang membuat cathline sedikit kesal dan menyesal mengkhawatirkan badboy tersebut.

"Shit!" Umpatnya cathline pun dengan kesal beranjak pergi dari sana, dan tak lupa dia memberikan dua jari tengahnya pada davino.

"Loser!" Ucap cathline tanpa bersuara.

"Sial tuh cewe" sentak davino.

"Hahaha, dikasih jari tengah dong lo sama si cathline" tawa bastian.

Plak "Aduh sakit ogeb" celetuk bastian yang kepalanya dipukul oleh davino.

"Lo terlalu berisik!" Cetus davino menatap tajam pada sahabatnya itu.

Cathline disepanjang koridor sekolah terus mengoceh sangat kesal bisa-bisanya tadi berpikiran mengkhawatirkan si badboy urak-urakan, "Akh, menyebalkan" gerutu cathline.

Fabian melihat cathline dikejauhan yang sedang mengomel disepanjang koridor, hanya tertawa pelan melihat tingkah gadis cantik itu begitu menggemaskan.

"Kenapa lucu banget sih tuh anak" guman fabian.

Cathline terus mengutuk davino agar pemuda itu menjadi seorang laki-laki yang terlihat culun. "Gue harap dia bisa jadi cowo culun"

Calvin sedang menghukum anggotanya yang membuatnya kesal dan malu karena mereka davino benar-benar meremehkan dirinya. "Akh, sial"

Calvin memukul amir salah satu anggota yang merusuh disekolah davino "Kenapa lo kaya gitu hah! Gue malu dianggap remeh sama si brengsek davino"

"Ma-maaf bos, saya salah karena mereka menghancurkan markas kita" ucap amir yang sudah babak belur oleh calvin.

"Sekali lagi lo berbuat seperti itu tanpa arahan gue, bakal gue habisin lo semua" teriak calvin.

"Denger gak kalian calvin bilang apa?" Tanya evan.

"Paham bos" ucap semua anggota calvin.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status