Davino membuka aplikasi X miliknya dia melihat postingan calvin foto seorang gadis yang dia sangat kenal.
"Ini si anak itik bukan sih?" Guman davino menaikan sebelah alisnya dengan teliti memastikan foto tersebut yang tampak kurang jelas. "Wah gila, sejak kapan si ola kenal sama tiga kampret ini" celetuk bastian yang tercengang melihat postingan ola. @Charlotte_ola : caption foto sama cogan( foto calvin, dion dan evan) "Ada apa?" Tanya adam. "Nih lo lihat aja" bastian memperlihatkan postingan ola diaplikasi X. "What kok bisa mereka foto bareng gitu" adam sangat tak percaya bagaimana ketiga gadis itu bisa kenal dengan the thunder. Adam memperlihatkan postingan ola pada davino dia melihat calvin yang duduk sangat dekat dengan cathline matanya langsung melebar. "Cari tau sejak kapan mereka kenal, jangan sampai mereka jadi mainan the thunder" Adam langsung mengirim pesan diaplikasi X pada ola namun gadis itu sama sekali tak membalas pesannya, davino hanya diam dia tak begitu memikirkan itu semua namun davino tahu bagaimana the thunder yang mempermainkan wanita. "Kita pulang dulu ya thanks sudah teraktir kita" ucap cathline dengan lembut. "Santai aja, hitung-hitung tanda perkenalan kita" ujar calvin tersenyum manis pada cathline. "Kalau gitu boleh dong teraktir kita terus" celetuk ola dengan polos naura langsung mencubit pelan tangan ola. "Aww, sakit ra" lirih ola "Sorry ya sahabat gue emang suka gini mulutnya hehehe" cibir naura. "Gak apa-apa, gue senang kenal kalian kalu gitu i'll see you next time" sahut calvin pergi meninggalkan gadis cantik itu. Cathline dan kedua sahabatnya pergi dari area mall, naura pun mengantarkan cathline sampai depan rumahnya dan tak lupa gadis itu berpamitan pada kedua sahabatnya. "Bye, see you tomorrow take care guys" ucap cathline melambaikan tangannya. Dia berjalan masuk kedalam rumah namun tak ada kedua orang tuanya disana cuman hanya ada pengurus rumahnya, cathline menghela nafasnya kapan dia bisa berkumpul dengan kedua orang tuanya lagi seperti dulu. "Eh non baru pulang?" Tanya mbok mirna. "Iya mbok, mommy sama daddy belum pulang kerumah?" Ucap cathline yang berharap kedua orang tuanya pulang. "Tadi nyonya pulang non, tiba-tiba pergi kerumah sakit karena harus ada tindakan operasi" sahut mbok mirna. Cathline hanya menundukan kepalanya dia tahu pekerjaan sang ibu adalah seorang dokter bedah, sedangkan ayahnya pengusaha terkenal yang harus keluar negeri apa lagi kakanya yang sedang kuliah dinew zeland. "Non gak apa-apa kan?" Tanya mbok mirna yang khawatir. "Cathline gak apa-apa, aku kekamar dulu ya mbok" pamit cathline. Cathline beranjak pergi menuju kamarnya dia merentangkan tubuhnya diatas tempat tidur empuknya. "Akh, rindu mommy" gumannya. ***** @Aldrige_adm : Lo bisa kenal dari mana? Ola membaca pesan dari adam "Kenapa dia nanya gitu, apa dia naksir gue ya" celetuk ola. @Charlotte_ola : Kepo lo @Aldrige_adm : Ck, kenal mereka dari mana atau gue gebrak rumah lo. "Dih apa-apan sih nih cowo, dasar fakboy" gerutu ola yang kesal. @Charlottere_ola : Gak sengaja ketemu terus kenalan, dekat jadi pdktan. "Ish gak dibales lagi, emang fakboy awas aja kalau nanya-nanya lagi gak akan gue bales!" Dengus ola. ***** Pagi-pagi cathline sudah berada disekolah dia sengaja datang sepagi itu untuk membalas perbuatan davino padanya, gadis cantik berjalan kegudang yang biasa davino sering berkumpul disana gadis itu sudah menyiapkan jebakan untuk davino. "Bisa-bisanya dia mau kerjain gue, pasti gue balas lah" celetuk cathline merasa puas dia langsung pergi dari sana berjaga didepan gerbang. Cathline dengan santai berdiri didepan gerbang untuk menunggu kedatangan black wolves, fabian melihat cathline tersenyum manis dia menghampiri gadis cantik itu. "Cathline.." sapa fabian sambil tersenyum padanya. "Gila kenapa ganteng banget" guman cathline "Lo ngapain masih disini, ayo masuk sebentar lagi upacara dimulai" ucap fabian mengajak cathline untuk kelapangan. "Tapi ka--" Selang tak lama suara motor black wolves muncul diarea sekolah cathline tersenyum puas, dia akan membuat davino menerima akibatnya sudah menganggunya terus. Davino dan kedua sahabatnya turun dari motor cathline dengan cepat menarik seragamnya davino yang hendak ingin pergi. "Mau kemana lo" Davino langsung menoleh kebelakang dia berdengus kesal, melihat gadis mungil yang sedang menarik seragam sekolahnya tersebut. "Apa hah!" Cetus davino dengan tak senang. "Apa kata lo? Sudah telat gak pakai atribut sekolah masih tanya apa" sentak cathline menatap tajam. "Cepat ikut gue kelapangan lo, gue tau kalian bertiga mau bolos upacara bukan" celetuk cathline yang sudah tahu mereka. "Berisik lo lah, jangan atur-atur hidup gue bocil" ucap davino menatap tajam pada cathline. Fabian melihat dari kejauhan cathline dan davino sedang beragumen dia langsung berjalan kearah mereka, takut davino tak menahan emosi bisa melukai cathline yang adalah peremuan. "Dav, lo sudah telat cepat ikut berdiri sama murid lain" ujar fabian yang baru datang. Fabian benar-benar malas ada kakak sepupunya yang membela cathline. "Senang lo dibelain sama cowo lo" celetuk davino. Dia dan kedua sahabatnya berjalan kelapangan ikut baris dengan murid yang telat dan juga tak memakai atribut lengkap, upacara pun dimulai banyak siswi disana yang tak fokus dengan pidato yanh disampaikan oleh kepala sekolah melainkan memperhatikan black wolves yang ikut baris dibagian murid yang dihukum. Cathline hanya memutarkan bola matanya begitu malas dengan siswi disekolahnya sangat tergila-gila dengan black wolves, menurutnya tak ada apa-apanya dengan biasnya jaehyun boynextdoor. ~o0o~ Upacara pun sudah selesai murid yang telat dan tak memakai atribut mereka mendapat hukuman untuk mengambil sampah disekitar sekolah, berbeda dengan black wolves mereka disuruh lari dilapang sebanyak 25 putaran. Davino benar-benar dibuat kesal dengan cathline dia membalasnya tak tanggung-tanggung, memanfaatkan kekuasaannya sebagai wakil ketua osis yang membuat davino semakin geram pada gadis cantik tersebut. "Akh sial, awas aja atuh anak" sentak davino yang terus berlari. Davino benar-benar lelah dia beranjak pergi kegudang tempat biasa kumpul disana, dia meminta salah satu anggota black wolves yang bersekolah disana untuk membelikannya minuman. "Bos nih minumannya" jaka memberikan jus jeruk yang sangat segar tersebut. Davino menerima jus jeruk tersebut dan meminumnya sampai habis. "Gila cape banget" "Si cathline balas lo gak tanggung-tanggung gue juga kena batunya" celetuk adam yang duduk disofa bekas. "Iya gara-gara lo nih dav selalu ajak perang si cathline, sudah tau dia ketua osis pasti manfaatin jabatannya buat balas lo" ucap bastian yang sama lelahnya dengan kedua sahabatnya tersebut. Davino tak menanggapi perkataan kedua sahabatnya itu dia berjalan ketempat duduknya, saat duduk dikursi miliknya tiba-tiba patah davino pun terjatuh jus jeruk yang dipegangnya tumpah mengenai wajah tampannya. "Dav lo kenapa mabuk lo?" Celetuk bastian yang tertawa. "Makanya lihat-lihat dulu kalau mau duduk" ucap adam yang menggoda davino. Anggota black wolves disana mereka hanya menahan tawa karena tak seberani adam dan bastian yang anggota inti, wajah davino benar-benar merah karena kesal dia tahu ini kerjaannya cathline siapa lagi bukan gadis tersebut. "Cathline...." teriak davino yang terdengar diseluruh ruangan tersebut. Cathline merasa kupingnya berdengung dia tahu jika ada seseorang yang sedang memanggil namanya siapa lagi jika bukan davino, "Aduh kuping gue berdengung, pasti jebakan gue berhasil" tawa cathline sendirian. "Lo kenapa cath?" Tanya fabian. "Enggak kok kak, gue kekelas dulu ya bye" pamit cathline keluar dari ruangan osis. "Dasar anak kecil" ucap fabian tersenyum melihat tingkah cathline yang sangat lucu."Keluar lo black wolves" teriak salah satu anggota the thunder.Beberapa anggota the thunder menyerang galaxy international high school dan merusak beberapa fasilitas sekolah, semua murid disekolah mendengar kebisingan yang dibuat rusuh oleh the thunder."Ada apa ini pak ujang?" Tanya kepala sekolah."Ada murid dari sekolah cakrawala berkumpul didepan gerbang sekolah kita bu, mereka juga merusak beberapa properti sekolah kita." Ucap ujang."Astaga kenapa mereka bisa menyerang sekolah kita" celetuk meli sebagai kepala sekolah disana.Jaka berlari kegudang sekolah dengan tergesa-gesa "Brak...""Lo apa-apan sih" sentak adam."Ada the thunder ngerusak properti sekolah juga" ucap jaka."Ayo kesana" davino beranjak pergi dari gudang mengajak beberapa anggotanya untuk melihat the thunder.Davino melihat beberapa anggota the thunder sedang berdiri didepan sekolah, dan mereka sudah juga merusak gerbang sekolah yang membuat davino sedikit geram dengan geng motor maniac seperti mereka. Davino be
"Lo benaran gak ikut nih?" Tanya ola."Enggak ola sayang, gue ada kerja bakti bareng anak osis lainnya" ucap cathline merapihkan bukunya kedalam tas."Sudah la, jangan paksa cathline kalau sempat nanti dia nyusul kita" ujar naura yang menggandeng ola untuk keluar kelas."Iya betul, kalau gue sempat nyusul kalian oke" cathline memeluk kedua sahabatnya dan pergi keruang osis.Disana sudah banyak yang berkumpul beberapa anggota osis fabian langsung menyuruh semua anggotanya untuk membersihkan kekacauan tadi pagi, cathline dengan santai kehalaman sekolah bersama anis dia melihat black wolves masih ada disana."Ngapain lo semua disini?" Cetus cathline yang tak suka ada davino."Ck, gue juga gak sudi ada disini kali" cibir davino dengan malas.Mereka berdua pun bertatap tajam yang membuat semua orang disana saling memperhatikan keduanya, fabian berjalan kearah cathline serat davino dan melihat keduanya yang begitu sengit menatap tajam satu sama lain."Kalian jangan bertengkar oke, sebaiknya
Davino sudah sampai dirumahnya dia melihat papanya yang duduk disofa rumahnya, mbok sumi sedang melayani papanya davino menatap tajam pria paruh baya tersebut."Ada apa? Tanya davino dengan datar.James meletakan ponselnya dan menatap tajam pada davino putra satu-satunya tersebut, mbok sumi melihat ayah dan anak saling menatap tajam satu sama lain ia langsung bergegas pergi dari sana."Mbok lain kali jangan terlalu bersikap ramah padanya" ucap davino."Tapi den---""Dengarin davino aja mbok" potong davino.James hanya tersenyum simpul putranya begitu banyak berubah "Duduk" perintahnya."Jangan merintah davino" cetusnya yang tak suka dengan kedatangan sang ayah."Papa bilang duduk!" Tegas james.Davino hanya berdecak kesal pada papanya yang selalu memerintahnya, dia pun menuruti perintah james untuk duduk davino melipatkan kakinya dengan sombong."Sampai kapan kamu berulah?" Tanya james."Sampai bosan!" Jawabnya singkat."Kamu sudah besar dan sebentar lagi kelas 12, belajarlah seperti
Ding dong mbok sumi langsung membuka pintu rumah dan melihat adam serta bastian berkunjung kerumah davino."Pagi menjelang siang mbok" sapa bastian."Kirain simbok siapa, ayo masuk den davino ada dikamar" ajak mbok sumi.Mereka berdua pun masuk kedalam rumah dan berjalan kekamar davino tanpa mengetuk mereka langsung masuk kekamar davino, bastian langsung menyalakan PS dikamar davino sedangkan adam berjalan kebalkon melihat davino begitu santai duduk disana."Ngapain lo kesini?" Tanya davino."Ya bolos ngapain lagi" celetuk adam duduk disamping davino."Emang gak ada tempat lain buat bolos?" Ucap davino."Banyak, cuman lagi mau kesini kasihan lo sendirian takut loncat dari balkon!" Celoteh adam dengan tertawa.Davino memukul kepala adam dengan kasar membuat pemuda itu meringis kesakitan "Sakit ogeb"Davino hanya diam tak mengatakan apapun "Dasar kardus" dengus adam.Pemuda itu tak memperdulikan ucapan adam dia langsung masuk kedalam kamarnya melihat bastian sedang asyik bermain PS, dav
"Mbok mommy sama daddy gak ada dirumah?" Tanya cathline yang turun dari tangga."Eh non, kalau nyonya pagi-pagi sudah berangkat kalau tuan belum pulang" ucapnya.Cathline sangat sedih harus makan sendirian dimeja makan dia sangat berharap kedua orang tuanya bisa membagi waktunya, cathline mengirim pesan pada kakaknya namun sama sekali tak membalasnya. Cathline sarapan paginya dengan sandwich kesukaannya dia meminta pak bambang untuk tak mengantarkannya kesekolah dia ingin pergi menggunakan angkutan umum.Cathline berjalan kehalte dekat rumahnya dan duduk disana gadis cantik itu sedang asyik bermain ponsel sambil menunggu angkutan umum, calvin melihat gadis yang dia sukai sendirian duduk dihalte dia langsung memberhentikan motornya disana."Hei cewe.." sapa calvin.Cathline sama sekali tak menanggapinya karena dia tak mengenali calvin gadis itu hanya fokus dengan ponselnya, calvin langsung membuka helmnya dan memanggil cathline."Cathline..." panggil calvin.Cathline menoleh kearah cal
@Galaxy_inhighschool : Davino lagi bully wakil ketos kita (Foto davino menyiram jus alpukat ke cathline)@Netizen : Wah badboy galaxy emang parah.@Netizen : Lagi juga cari masalah terus sih tuh cewe!@Netizen : Kasian banget cathline.Ola melihat update terbaru dibase sekolahnya terkejut melihat cathline sedang dibully oleh davino, ola tanpa mengatakan apapun dia langsung menarik naura menuju kelapangan untuk membantu sahabatnya meski dia takut dengan badboy sekolahnya tersebut."Ada apa la?" Tanya naura yang bingung."Cathline dibully sama davino" ucapnya."Apa?" Sentak naura.Mereka segera menuju lapangan melihat davino dan fabian saling memukul ola dan naura melihat cathline yang berada ditengah-tengah kedua pemuda itu, cathline mencoba menghalangi mereka terkena pukulan dan jatuh pingsan. Ola dan naura sangat terkejut mereka langsung menghampiri cathline yang sudah digendong bridal style oleh fabian.Cathline pun dibawa ke uks dengan perlahan fabian meletakan gadis cantik itu dib
Berita mengenai davino diskors pun sudah tersebar banyak yang menyalahkan cathline maupun davino."Lo sudah dengar davino diskors?" Tanya ola pada cathline."Iyakah gue belum tau" celetuk naura langsung melihat berita dibase sekolahnya."Wah benar, biarin itu salahnya kenapa cari masalah terus" ucap naura.Sementara cathline hanya diam dia tahu ini kesalahannya juga naura dan ola memperhatikan cathline yang hanya diam, mereka tau cathline memikirkan permasalahannya bersama davino."Ini bukan salah lo kok" ucap naura meyakinkan cathline."Tapi seharusnya gue kena skors juga, kalau saja gue gak buat davino marah gak akan terjadi seperti tadi pagi" ujarnya dengan lesu."Enggak kok, ini kesalahan davino yang tak bisa mengontrol emosinya cath. Jangan menyalahkan diri lo" ola mencoba membujuk cathline agar tak menyalakan dirinya sendiri atas hukuman davino.Naomi bersama kedua temannya datang kekelas cathline dan menggebrak mejanya cathline. "Brak""Apa-apaan sih lo" sentak ola yang kesal.
Sepulang sekolah cathline menjalani hukumannya bersama teman-temannya dilangsung melanjukan hukuman untuk membersihkan toilet sekolah, selesai menyelesaikan hukuman dia beranjak pergi untuk pulang kerumah karena hari sudah mulai sore.Saat dia berjalan ingin keluar dari sekolah mobil fabian berhenti disampaingnya dan menurunkan jendela mobilnya tersebut, "Naik""Apa?" Cathline dengan bingung."Masuk cathline gue antar lo pulang" ucap fabian.Cathline pun langsung masuk kedalam mobil fabian disepanjang perjalanan dia hanya diam tak mengatakan apapun, sedangkan fabian hanya fokus menyetir cathline ingin sekali mengobrol dengannya namun dia tak berani."Lo laper gak?" Tanya fabian."Ha..?""Lo laper gak briana cathline bartles" ucap fabian menyebut nama cathline dengan lengkap."A-anu, gue laper juga kak tapi nanti aja dirumah pasti mbok mirna masak" ujarnya dengan gugup karena pertama kalinya fabian menyebut namanya dengan lengkap.Fabian tak mengatakan apapun dia langsung membelokan mo
Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga
Davino berjalan dilorong koridor sekolah tak sengaja bertemu dengan natasha, dia menatap dingin kearah gadis itu dengan ekspresi wajah begitu datar."Davino... kebetulan kita ketemu disini gue mau ngo--""Ikut gue.." potong davino.Natasha menganggukan kepala mengikuti langkah kaki davino menuju rooftop, natasha sesekali dia menatap punggung davino yang begitu kekar dan gagah.Davino berjalan menuju kursi yang biasa dia sering duduk disana, tak lupa ia mengeluarkan rokok nya dan menghisap dengan santai.Natasha duduk dihadapan davino dengan tersenyum manis kearah nya, namun sayang nya davino mengacuhkan nya."Lo ngomong apa aja sama cathline?" Tanya davino.Natasha menatap davino dengan perasaan kesal seharusnya dia tak menanyakan cathline disaat mereka sedang berduaan saat ini."Cuman ngobrol biasa, kenapa lo nanya dia sekarang kita lagi berduaan dav." Jawab natasha kesal.Davino tersenyum sinis pasal nya dia memang tak perduli dengan natasha sama sekali. "Ck..." "Gue mau lo terima
"Kringgg..." bel pertanda jam istirahat sudah berdering, cathline merapihkan buku-bukan nya dengan rapih. Natasha menarik tangan cathline dengan sangat kasar.Cathline sedikit terkejut atas tindakan nastasha terhadap nya, naura segera melepaskan genggaman tangan natasha dari cathline."Lo apa-apan hah!" Sentak naura menatap tajam kearah natasha.Ola segera bangun dari duduk nya menjauhkan cathline dari natasha, cathline menoleh kearah naura yang sedang menatap tajam natasha. Ia takut jika naura dan natasha akan bertengkar karena dirinya."Ra..." paggil lembut cathline.Naura menoleh dengan wajah datar. "Maksud lo apa tarik tangan cathline kaya gitu, lo ada masalah apa sama sahabat gue?" Tanya naura.Natasha mengepalkan tangan nya ingin sekali menampar wajah naura yang begitu sombong menatap remeh dirinya."Gue ada urusan sama cathline jadi gak perlu ikut campur" jawab natasha.Adam yang hendak ingin menghampiri naura ditahan oleh davino. "Jangan kesana kita liat dulu" ucap davino.Ada
Pagi ini cathline sudah rapih dengan seragam sekolah nya dengan perasaan yang baik, dia berjalan turun kebawah untuk sarapan pagi.Saat dia berjalan kemeja makan tampak sudah ada davino yang tengah menikmati sarapan paginya."Ngapain lo disini?" Tanya cathline.Davino menoleh kearah cathline lalu melanjutkan makan nya kembali, cathline berdengus kesal dia duduk dimeja makan dan sarapan bersama davino.Cathline terus melirik davino sambil menyantap sarapan nya, davino yang merasa dari tadi cathline terus menatap nya. Ia segera menatap balik wajah cathline dengan cepat cathline memalingkan wajahnya."Ada apa?" Tanya davino dingin.Cathline berdecak "ck, harus nya gue yang tanya ada apa dia kesini?" Guman cathline.Davino terus menatap cathline dengan datar cathline mendongakan wajah nya, dengan bibir mengerucut kesal melihat ekspresi davino."Apa liatin gue hah!" Cetus cathline."Bukan nya lo duluan yang liatin gue terus" ucap davino.Cathline sedikit kesal dengan jawaban davino memang
Cathline turun dari taxi tampak sudah melihat davino berada didepan teras rumah nya, cathline berjalan menghampirinya."Ngapain disini?" Tanya cathline dengan nada tak suka.Davino mematikan rokok nya menatap kearah cathline, dia menepuk lantai menyuruh cathline agar duduk disamping nya.Cathline menaikan alis nya merasa bingung dengan sikap davino, dia mengacuhkan davino namun tangan nya ditarik paksa agar duduk disamping davino."Ngapain sih suruh gue duduk dilantai, kaya gak ada kursi aja" kesal cathline."Lo habis dari mana?" Tanya davino.Cathline memutarkan bola matanya tak "ngapain lo nanya gur habis dari mana? Kepo banget jadi cowo sih" jawab ketus cathline.Davino menghela nafas nya dia tak ingin marah pada cathline mencoba bertanya sekali pada cathline."Habis dari mana, hmmm?"Cathline menoleh kearah davino dengan ekspresi tak seperti biasanya, cathline sangat bingung dengan sikap davino. Dia menempelkan tangan nya dikening milik davino."Gak panas kok" celetuk cathline.Da
Davino baru saja sampai dimarkas black wolves dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, sedikit terkejut markas nya sudah berantakan."Dav.." panggil adam."Ulah siapa ini?" Tanya davino."Ini ulah bodyguard bokap lo, tadi pagi acak-acak markas kita" jawab adam.Davino mengepalkan tangannya sangat kesal dengan papa nya. "Beresin semua kalau ada yang rusak kasih tau gue" ucap davino."Lo mau kemana?" Tany bastian."Mau kasih perhitungan ke si tua bangka!" Cetus davino.Davino melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju kediaman keluarga lewis, sesampainya dimansion milik keluarga nya dia berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Para maid mansion nya menyabut hangat tuan muda keluarga lewis, kepala pelayan bernama adi keluar menghampiri davino."Tuan muda..." ucap adi."Mana james suruh dia keluar!" Titah davino dengan marah."Tapi tuan muda maaf, tuan james sedang ada sibuk beliau tak bisa diganggu" ucap adi."Gue bilang panggil dia keluar atau gue hajar lo disini adi"
Fabian berpamitan untuk pulang namun dia tak pulang kerumah melainkan kerumah cathline, sebelum nya fabian sudah mengirim pesan pada cathline.Mobil fabian sudah berada didepan rumah cathline ia segera menghubungi nya, cathline menyandari jika fabian sudah didepan rumahnya."Gue harus bersikap biasa aja jangan terlihat seperti orang abis nangis" ucap cathline.Cathline segera turun kebawah dia berjalan keluar rumah untuk menghampiri fabian, fabian melihat cathline berjalan kearah nya dia segera turun dari mobil nya."Maaf ganggu kamu malam-malam" ucap fabian.Cathline sedikit terkejut dengan wajah fabian yang penuh luka, dengan refleks tangan cathline menyentuh wajahnya."Sss, sakit jangan dipegang" lirih fabian menjauhkan tangan cathline."Maaf kak aku gak tau.." jawab cathline."It's okay, aku mau bicara sesuatu sama kamu tapi gak disini" ucap fabian.Davino yang sengaja datang kerumah cathline rahang dia mengeras melihat fabian berada dirumah cathline, motor davino terpakir disampi
Cathline melirik davino yang tengah tertidur dikelas meski pelajar sedang berlangsung, ponsel cathline terus bergetar ada pesan masuk dari natasha.Cathline melirik sekilas padanya. "Tau nomor gue dari mana dia?" Guman cathline.Naura yang sedikit penasaran dia melirik ponsel cathline sedikit terkejut, jika natasha terus menyuruh cathline agar davino menerima perjodohannya."Ini seriusan?" Celetuk naura."Sssutt, jangan keras-keras nanti kita diomelin pak bagus" ucap cathline."Sorry, ini seriusan?" Tanya naura sekali lagi.Cathline mengangguk pelan "gila sih gue gak nyangka banget!" Ucap naura.Pak bagus melihat naura dan cathline sedang mengobrol ia memukul papan tulis sedikit keras.Brak!!!!"Naura cathline, kalian bicarain apa saat dalam pelajaran saya!" Tegur pak bagus."Maaf pak saya lagi nanya soal yang bapak jelasin tadi masih kurang paham, jadi saya nanya ke cathline." Bohong naura."Apa betul cathline?" Tanya pak bagus."Be-benar pak" jawab cathline gugup."Baik kalian fokus
Davino memilih untuk pergi ke rooftop untuk menenangkan pikiran nya, dia mengeluarkan satu batang rokok dan menghisap nya.Bagas dan adam mencari-cari davino yang sama sekali tak masuk kelas, dia mencoba naik keatas rooftop dan benar saja davino ada disana."Lo ngapain disini?" Tanya adam duduk disamping davino.Davino menoleh dia kembali pandangan nya kembali fokus kedepan sambil menikmati setiap hisapan rokok milik nya, bastian baru datang dengan membawa beberapa makanan dan minuman, dia segera bergabung dengan sahabatnya yang tengah duduk disana."Nih gue bawain makanan galau boleh tapi perut jangan kosong." Celetuk bastian.Davino hanya mengambil minuman bersoda dia sama sekali tak nafsu untuk makan, adam yang tau sahabatnya itu sedang ada masalah mencoba untuk mengajak nya bicara."Lo kenapa tadi gue dengar bentak si natasha?" Tanya adam."Iya sampai heboh sekelas" sahut bastian.Davino menghelas nafas nya "huft...""Gue berantem sama bokap masalah perjodohan" jawab davino.Basti