"Mbok mommy sama daddy gak ada dirumah?" Tanya cathline yang turun dari tangga.
"Eh non, kalau nyonya pagi-pagi sudah berangkat kalau tuan belum pulang" ucapnya. Cathline sangat sedih harus makan sendirian dimeja makan dia sangat berharap kedua orang tuanya bisa membagi waktunya, cathline mengirim pesan pada kakaknya namun sama sekali tak membalasnya. Cathline sarapan paginya dengan sandwich kesukaannya dia meminta pak bambang untuk tak mengantarkannya kesekolah dia ingin pergi menggunakan angkutan umum. Cathline berjalan kehalte dekat rumahnya dan duduk disana gadis cantik itu sedang asyik bermain ponsel sambil menunggu angkutan umum, calvin melihat gadis yang dia sukai sendirian duduk dihalte dia langsung memberhentikan motornya disana. "Hei cewe.." sapa calvin. Cathline sama sekali tak menanggapinya karena dia tak mengenali calvin gadis itu hanya fokus dengan ponselnya, calvin langsung membuka helmnya dan memanggil cathline. "Cathline..." panggil calvin. Cathline menoleh kearah calvin dia tersenyum manis dan menghampiri pemuda itu yang masih duduk dimotor sportnya. "Kirain gue siapa? Lagian segala godain gue pikir orang asing" celetuk cathline. "Ngapain duduk sendirian disini nanti diculik?" Ucap calvin dengan tertawa pelan. "Mana mungkin gue diculik, orang gue bukan anak kecil lagi sih" dengus cathline. Calvin tertawa renyah dengan ekspresi cathline sangat lucu, cathline bingung dengan calvin yang terus tertawa gadis itu menaikan sebelah alisnya. "Kenapa ketawa emang ada yang lucu ya?" Tanyanya dengan polos. "Iya lo lucu, ayo naik gue antar lo kesekolah" ajak calvin. "Gak perlu gue lagi tunggu angkutan umum" tolak cathline. "Ayo cepat naik nanti telat, nih pakai jaket gue buat tutup rok pendek lo" calvin memberikan jaketnya. Cathline pun mau tak mau menuruti perkataan calvin memakai jaket milik pemuda tersebut, gadis itu naik keatas motor calvin dibantu olehnya. "Pegangan" ucap calvin. "Ini sudah pegangan kok" cathline memegang seragam calvin, pemuda itu hanya tersenyum dengan tingkah cathline. "Oke" sahutnya motor calvin melaju pesat jauh pergi dari sana. **** "Cathline belum datang?" Tanya naura pada ola. "Belum, mungkin telat" ucapnya. "Tumben banget tuh anak telat" ujar naura yang bingung dengan cathline tak biasanya telat kesekolah. "Maybe lagi galau dia" celetuk ola menoleh kearah naura. "Yaudah biarin kita tunggu dia aja" Motor calvin sudah sampai didepan sekolah cathline, gadis cantik itu turun dari sana tak lupa memberikan jaket calvin yang berlogo gengnya. "Thanks ya" "Sama-sama lain kali bilang ke gue kalau gak ada yang antar" ucap calvin. "Oke lain kali bakal bilang" ujarnya. "Oh ya, gue minta nomor lo boleh cath?" Cathline tanpa mengatakan apapun memberikan nomor telponnya pada calvin melalui aplikasi X, calvin terkekeh dengan tingkah cathline yang sulit ditebak dia hanya tersenyum manis kearah gadis tersebut. "Sudah gue kirim, gue masuk dulu ya take care vin" ucap cathline langsung masuk kedalam sekolahnya. Calvin melambaikan tangannya dan memakai helmnya saat dia ingin pergi dari sana, dihadang oleh black wolves calvin hanya tersenyum sinis pada ketiga pemuda tersebut. "Ngapain lo disini?" Ketus bastian. "Kenapa?" Tanya calvin. "Ini bukan sekolah lo, mending pergi jangan buat ulah lagi" celetuk adam. Davino hanya diam menatap tajam pada calvin namun ketua geng the thunder itu tak menanggapi perkataan adam dia langsung pergi dari sana, "Cari tau mereka ada hubungan apa?" Ucap davino dengan datar. Cathline berjalan dikoridor dia melihat fabian yang berjalan kearahnya dia langsung segera bersembunyi dia tak ingin bertemu dengan pemuda tersebut karena malu, "Gue harus sembunyi" Cathline sedang bersembunyi dibalik tempat sampah memperhatikan fabian yang hanya melewatinya bersama teman kelasnya, hatinya sangat lega fabian tak melihatnya disana saat dia hendak ingin pergi seseorang menjengkal kakinya sehingga membuatnya tersungkur jatuh. "Aduh" ringis cathline. Cathline beranjak berdiri dia melihat kebelakang davino dengan satu tangannya masuk kedalam kantung celananya, dia hanya menatap cathline dangan wajah datarnya. Cathline sangat kesal dia ingin menendang kaki davino dengan cepat dia langsung menghindar. "Davino..." teriak cathline yang sangat kecang. "Suruh siapa lo berdiri disitu" celetuk davino tanpa bersalah. "Gue benci banget sama lo, awas aja gue akan balas lo" teriak cathline yang membuat semua orang memperhatikan pertengkaran mereka. "Gue lebih benci sama cewe kaya lo" ucapnya dengan tersenym sinis. Cathline sangat kesal melihat tingkah davino begitu sombong gadis itu langsung melempar sepatunya dan mengenai kepala davino, wajah davino berubah dia menatap tajam pada cathline namun gadis itu sama sekali tak takut dengan davino kedua sahabat davino tahu jika pemuda tersebut sangat marah. "Dav, si cathline itu cewe" ucap adam berusaha meredakan emosi davino. "Cath mending lo pergi sana" ujar bastian memberikan sepatu cathline. "Bilangin teman lo yang gak berguna itu jangan cari masalah terus!" Cetus cathline. ~o0o~ Saat cathline hendak pergi namanya disebut oleh davino dengan suara datar membuat semua orang merasa merinding termasuk dirinya sendiri. "Cathline!" Cathline tak menghiraukan davino dia tetap berjalan dikoridor "Sekali lagi lo melangkah gue patahin kaki lo". Cathline langsung menghentikan langkahnya badanya terasa lemas mendengar suara davino begitu sangat menyeramkan, dia memberanikan dirinya untuk membalikan tubuhnya dan bersikap seperti biasanya. "Jangan takut cath, dia juga manusia kok" batin cathline berusaha tak takut. Davino berjalan kearah gadis itu dengan tatapan tajam adam dan bastian berusaha menahan davino namun pemuda itu mendorong mereka berdua, adam berusaha menyuruh cathline untuk pergi namun gadis itu sama sekali tak mengerti dengan tingkah adam. Davino menarik tangan cathline dengan kasar membawanya kelapangan gadis itu terus memberontak tanganya terasa sangat sakit akibat cengkraman davino, pemuda itu melepaskan tangan cathline dan mendorongnya davino melihat salah satu siswa membawa jus alpukat dia berjalan kesana dan mengambil jus tersebut lalu menyiram keatas kepala cathline. Cathline tercengang melihat tindakan davino terhadapnya "Ini akibat lo berani sama gue" ucap davino dengan datar. Cathline sangat kesal dia memukul davino ditahan oleh pemuda itu tangan cathline pun dicengkram kembali olehnya. "Lepasin brengsek" "Berlutut dulu baru gue lepasin" cetus davino. Semua murid disana memperhatikan davino yang sedang membully cathline mereka berdua pun tranding dibase sekolahnya, fabian melihat keramaian dilapangan dia langsung bergegas kesana melihat sepupunya dan cathline sedang bertengkar. "Davino lepas!" Sentak cathline mencoba melepaskan cengkraman davino yang sangat kuat. "Gue bilang lo berlutut dihadapan gue" ucapnya. "Davino, lepasin kasian dia cewe dav" ujar adam dia tak tega melihat cathline meringis kesakitan. "Mau dia cewe atau cowo gak menjamin apapun" cetus davino. "Davino, lepasin cathline" bariton fabian melepaskan cengkraman cathline. Pergelangan cathline pun memerah fabian melihat itu sangat kesal dia langsung memukul wajah davino, "Anjing" sentak davino. Davino membalas pukulan fabian dia memang dari tak menyukai fabian dengan membabi buta buat memukul fabian, adam dan bastian memisahkan mereka berdua namun kekuatan davino sangat kuat mereka berdua kewalahan entah apa yang terjadi pada davino begitu kesal. Cathline berusaha memisahkan mereka berdua terkena pukulan davino membuat gadis tersebut pingsan. "Cathline" sentak fabian melihat cathline pingsan. Davino berdecak kesal dia pergi dari sana dan tak merasa bersalah adam dan bastian yang hendak menolong cathline dilarang oleh davino. "Cabut!" "Sorry bian, gue gak bisa bantu" ucap adam. Fabian langsung membawa cathline keuks.@Galaxy_inhighschool : Davino lagi bully wakil ketos kita (Foto davino menyiram jus alpukat ke cathline)@Netizen : Wah badboy galaxy emang parah.@Netizen : Lagi juga cari masalah terus sih tuh cewe!@Netizen : Kasian banget cathline.Ola melihat update terbaru dibase sekolahnya terkejut melihat cathline sedang dibully oleh davino, ola tanpa mengatakan apapun dia langsung menarik naura menuju kelapangan untuk membantu sahabatnya meski dia takut dengan badboy sekolahnya tersebut."Ada apa la?" Tanya naura yang bingung."Cathline dibully sama davino" ucapnya."Apa?" Sentak naura.Mereka segera menuju lapangan melihat davino dan fabian saling memukul ola dan naura melihat cathline yang berada ditengah-tengah kedua pemuda itu, cathline mencoba menghalangi mereka terkena pukulan dan jatuh pingsan. Ola dan naura sangat terkejut mereka langsung menghampiri cathline yang sudah digendong bridal style oleh fabian.Cathline pun dibawa ke uks dengan perlahan fabian meletakan gadis cantik itu dib
Berita mengenai davino diskors pun sudah tersebar banyak yang menyalahkan cathline maupun davino."Lo sudah dengar davino diskors?" Tanya ola pada cathline."Iyakah gue belum tau" celetuk naura langsung melihat berita dibase sekolahnya."Wah benar, biarin itu salahnya kenapa cari masalah terus" ucap naura.Sementara cathline hanya diam dia tahu ini kesalahannya juga naura dan ola memperhatikan cathline yang hanya diam, mereka tau cathline memikirkan permasalahannya bersama davino."Ini bukan salah lo kok" ucap naura meyakinkan cathline."Tapi seharusnya gue kena skors juga, kalau saja gue gak buat davino marah gak akan terjadi seperti tadi pagi" ujarnya dengan lesu."Enggak kok, ini kesalahan davino yang tak bisa mengontrol emosinya cath. Jangan menyalahkan diri lo" ola mencoba membujuk cathline agar tak menyalakan dirinya sendiri atas hukuman davino.Naomi bersama kedua temannya datang kekelas cathline dan menggebrak mejanya cathline. "Brak""Apa-apaan sih lo" sentak ola yang kesal.
Sepulang sekolah cathline menjalani hukumannya bersama teman-temannya dilangsung melanjukan hukuman untuk membersihkan toilet sekolah, selesai menyelesaikan hukuman dia beranjak pergi untuk pulang kerumah karena hari sudah mulai sore.Saat dia berjalan ingin keluar dari sekolah mobil fabian berhenti disampaingnya dan menurunkan jendela mobilnya tersebut, "Naik""Apa?" Cathline dengan bingung."Masuk cathline gue antar lo pulang" ucap fabian.Cathline pun langsung masuk kedalam mobil fabian disepanjang perjalanan dia hanya diam tak mengatakan apapun, sedangkan fabian hanya fokus menyetir cathline ingin sekali mengobrol dengannya namun dia tak berani."Lo laper gak?" Tanya fabian."Ha..?""Lo laper gak briana cathline bartles" ucap fabian menyebut nama cathline dengan lengkap."A-anu, gue laper juga kak tapi nanti aja dirumah pasti mbok mirna masak" ujarnya dengan gugup karena pertama kalinya fabian menyebut namanya dengan lengkap.Fabian tak mengatakan apapun dia langsung membelokan mo
Pagi ini cathline sudah berdadan sangat cantik karena fabian sudah berjanji kemarin akan menjemputnya, cathline turun kebawah berjalan menuju meja makan melihat kedua orang tuanya sedang sarapan pagi dirumah."Mommy daddy" panggil cathline berlari kearah mereka berdua dengan tersenyum bahagia."Hai my sweetheart" sapa carlos mencium kening putri kecilnya."Daddy i'm really miss you" cathline memeluk sang ayah."Ya, i miss you too girl""Sweety, i'm sorry" ucap emily menatap cathline dengan sendu."No mom, cathline ngerti mommy bekerja sebagai dokter ahli bedah itu pekerjaan mulia harus menolong semua orang." Ujar cathline dengan tersenyum."Thank you sweety" emily mencium kening putrinya.Cathline duduk dimeja makan bersama kedua orang tuanya dia begitu sangat bahagia sekali, cathline tak henti-henti tersenyum diwajah cantiknya dia mengambil ponselnya memberikan pesan pada fabian tak usah menjemputnya. Dan kebetulan juga fabian tak bisa menjemput cathline yang membuatnya sedikit sanga
"Davino lagi sibuk diperusahaan papanya, enaknya kita ngapain ya?" Celetuk bastian."Sudah lah mending kita bolos sampai pulang aja" ucap adam yang sedang bermain kartu dengan teman-temannya."Gue masih heran sama si davino, kenapa dia marah banget sama si cathline ya?"Adam mengedipkan bahunya "mana gue tau coba lo tanya si davino""Yang ada gue dijontos sama tuh anak, lagian si cathline cantik kenapa dia gak pacarin aja ya" cibir bastian."Dari pada lo ngomong terus mending gantiin gue main kartu" adam memberikan kartu yang dia pegang ditangannya."Lo mau kemana?" Tanya bastian."Jangan ikut gue mau ketoilet, ngintilin mulu lo" cetus adam beranjak pergi dari gudang."Bilang aja lo mau ngeluarin kecebong lo kan" teriak bastian.Adam hanya menggelengkan kepala mendengar teriakan bastian "otaknya gak pernah benar tuh anak"Bel pulang pun sudah bunyi cathline membereskan buku-bukunya kedalam tas, dia bersama kedua sahabatnya berjalan keluar dari kelas menuju parkiran. Tak disangka the p
"Den fabian silahkan masuk" ucap pengurus rumah tersebut."Terimakasih bi, lauranya ada?" Tanya fabian."Non laura ada diruangan lukis, den fabian mau dibuatkan apa?""Kalau ada minuman bersoda boleh bi, kalau gitu saya kelaura dulu ya" fabian berjalan menuju ruang lukis biasa gadis bernama laura sering menghabiskan waktunya dia.Fabian dengan perlahan membuka pintu ruang tersebut melihat gadis cantik itu sedang melukis sesuatu, fabian tersenyum manis berjalan masuk menghampiri laura."Kamu lagi lukis apa, mmm?" Tanya fabian melihat lukisan laura."Kamu disini, aku pikir lagi sibuk belajar untuk ujian" ucap laura yang sedang fokus melukis."Emang aku gak boleh kesini, kalau gitu aku mau pulang lagi aja deh" bohong fabian duduk disofa."Yaudah sana pulang, lagi juga kamu sudah ada gadis lain bukan" celetuk laura dengan tersenyum.Wajah fabian mendadak menjadi datar ia pun memeluk laura dari belakang "Tapi aku sayangnya sama kamu" bisik fabian."Dasar gombal" cibir laura.Fabian dengan
Masa skorsing davino sudah berakhir cowo badboy itu kembali kesekolah, banyak siswi yang merindukan sosok badboy penguasa sekolah kembali lagi. "Akhirnya kak davino kembali" "Kak davino makin ganteng" Setiap teriakan siswi di galaxy international high school terdengar memanggil dan memuji peran utama kita, davino dengan gagah berjalan dikoridor sekolah semua mata tertuju pada davino yang sangat terlihat tampan. Cathline yang baru keluar dari ruang osis melihat semua orang memperhatikan sesuatu ia berjalan kearah semua orang tertuju. Cathline melihat davino tengah bermain basket bersama teman-temannya, "pantas aja ramai ternyata sudah mulai sekolah" Naomi dengan sengaja menabrak tubuh cathline "jangan halangi jalan dong" cetus naomi tersenyum miring berjalan menuju lapangan. "Dasar medusa" pekik cathline yang kesal dengan naomi selalu seenaknya. Davino melihat cathline yang berdiri memperhatikannya dengan sengaja dia melemparkan bola pada gadis itu untung saja bola basket tak m
"Lo pulang sama siapa?" Tanya naura merapihkan bukunya."Hmm... gak tau! Gue ikut lo ya ra" ucap cathline merangkul naura."Lo gak bareng sama kak fabian?""Nggak, ayo jangan bahas dia bawa tas si ola" ujar cathline.Naura mengambil tas ola yang pergi ketoilet sangat lama mereka keluar dari kelas, cathline dan naura berjalan dikoridor untuk pergi keparkiran tak lama ola memanggil mereka berdua."Guys..." panggilnya sambil berlari kearah mereka berdua."Lama banget lo" cetus naura memberikan tasnya."Hahahah, sorry gue sakit perut thanks sudah dibawain tas berharga" ucap ola sambil cengengesan.Mereka berjalan menuju parkiran cathline melihat kearah gerbang sekolah seperti mengenali seseorang, matanya terus menajamkan kearah sana dan benar saja itu adalah jayden kakak nya entah sedang bicara dengan siapa hanya terlihat punggungnya saja."Ayo lo mau nebeng gak?" Ajak naura."Gak jadi, kakak gue jemput duluan ya bye" ucapnya pergi.Cathline menghampiri kakaknya yang sedang mengobrol deng