Share

Pengakuan fabian

Author: KIM EYA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sepulang sekolah cathline menjalani hukumannya bersama teman-temannya dilangsung melanjukan hukuman untuk membersihkan toilet sekolah, selesai menyelesaikan hukuman dia beranjak pergi untuk pulang kerumah karena hari sudah mulai sore.

Saat dia berjalan ingin keluar dari sekolah mobil fabian berhenti disampaingnya dan menurunkan jendela mobilnya tersebut, "Naik"

"Apa?" Cathline dengan bingung.

"Masuk cathline gue antar lo pulang" ucap fabian.

Cathline pun langsung masuk kedalam mobil fabian disepanjang perjalanan dia hanya diam tak mengatakan apapun, sedangkan fabian hanya fokus menyetir cathline ingin sekali mengobrol dengannya namun dia tak berani.

"Lo laper gak?" Tanya fabian.

"Ha..?"

"Lo laper gak briana cathline bartles" ucap fabian menyebut nama cathline dengan lengkap.

"A-anu, gue laper juga kak tapi nanti aja dirumah pasti mbok mirna masak" ujarnya dengan gugup karena pertama kalinya fabian menyebut namanya dengan lengkap.

Fabian tak mengatakan apapun dia langsung membelokan mobilnya ketempat makan, mobil fabian berhenti didepan tempat makan yang biasa dia makan bersama keluarganya.

"Kok kita kesini kak?" Tanya cathline yang bingung.

"Ayo turun" ajak fabian.

"Tapi kak---"

"Sudah ayo gue laper banget cathline" potong fabian yang turun dari mobilnya dan diikuti oleh cathline.

Mereka pun masuk kedalam tempat makan yang sederhana itu fabian memesan makanan yang biasa dia pesan bersama keluarganya, "Cobain ini enak"

Fabian memberikan ayam goreng mentega kepiring cathline gadis itu terkejut dengan masakan ditempat makan tersebut sangat enak. "Enak banget kak"

"Makan yang banyak ya" ucap fabian dengan tersenyum.

Cathline menganggukan kepalanya menikmati makanan disana yang memang sangat enak, fabian hanya tersenyum melihat cathline begitu menggemaskan saat sedang makan.

"Cathline.." panggil fabian.

Cathline mendongakan wajahnya menatap fabian "Kenapwa kak"

"Telan dulu makanannya" fabian terkekeh dengan cathline dengan mulutnya penuh makanan seperti ikan buntal.

"Iya deh, kakak kenapa manggil?" Tanyanya.

"Soal confess lo kemarin, boleh gue jawab sekarang?" Ucapnya.

Deg jantung cathline langsung berdetak dia tahu pastinya akan ditolak oleh fabian, dia hanya harus menyiapkan diri agar tak menangis meski akan kecewa dengan kejujuran fabian.

"Bo-boleh kok kak"

"Gue belum bisa terima lo cath, gue harus fokus belajar" ucapnya.

Dada cathline merasa sesak dengan pengakuan fabian namun sebisa mungkin dia tak ingin menangis, "I-iya kak gak apa-apa kok, gue paham"

"Tapi lo mau tunggu gue sampai lulus sekolah?" Ujar fabian menatap cathline.

"Ma-maksud kakak gimana?" Cathline sangat bingung dengan fabian.

"Setelah gue lulus, kita bisa pacaran lo mau tunggu gue?" Pinta fabian, cathline tanpa berpikir dia langsung menganggukan kepalanya.

"Tunggu ya, cuman satu bulan lagi" fabian mengelus pucuk kepala cathline dengan lembut.

****

Davino pulang kerumah disana sudah ada sang ibu duduk bersama papanya, davino menatap mereka berjalan menuju kamarnya namun jesicca memanggil putra kesayangannya itu.

"Davino sayang.." panggilnya.

Davino menghentikan langkahnya dia langsung menoleh kearah sang ibu dan memasamg wajah datar, "Ada apa?"

"Sini sayang makan malam bersama, mama sama papa kesini menyempatkan waktu untuk kamu"

"Masih ingat anak ternyata" ketus davino.

"Jaga bicara kamu davino sama mama kandung mu" tegur james.

Davino hanya berdecak kesal dia berjalan kemeja makan dan menatap james begitu tajam, dia masih mengingat bagaimana papanya menamparnya tadi pagi disekolah. Jesicca sudah mengetahui jika suaminya menampar putra satu-satunya dia begitu marah dia menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan davino dirumahnya.

"Ini makanan kesukaan kamu, mama tadi masak buat kamu" jesicca menuangkan sapi lada hitam kesukaan davino.

Davino hanya diam dan menikmati makan malamnya dimeja makan hanya ada keheningan, mbok sumi yang melihat itu sedikit sedih dia tahu jika davino ingin sekali makan malam bersama kedua orang tuannya seperti itu.

"Kamu diskors selama tiga hari, datanglah kekantor untuk belajar diperusahaan papa" ucap james.

"Tidak mau, papa jangan menyuruh davino" cetusnya.

"Terus kamu mau ngapain selama 3 hari diskorsing davino!" James menatap davino tajam dan nadanya pun berubah menjadi sangat datar.

"Mas sudah kita ini kesini kamu mau minta maaf sama davino sudah menamparnya" jesicca berusaha menenangkan emosi suaminya karena dia tahu jika davino dan suaminya sama-sama keras kepala.

James menghela nafasnya dia pun meredakan emosinya "Gimana davino?"

Davino berdengus kesal "Okay, asal papa jangan ikut campur urusan geng davino, jangan mata-matai davino!"

"Baik asal kamu bisa bekerja benar diperusahan"

Jesicca menghela nafasnya dia sudah berpikir jika james akan memarahi putranya karena sudah banyak berubah, dia pun sempat mengobrol dengan mbok sumi betapa kesepiannya davino meski ada pengurus rumahnya tetap saja davino seorang anak yang membutuhkan kasih sayang.

"Mulai besok kamu kekantor, jangan telat biar bagas menjemput mu dia akan menjadi asistant mu nanti" ucap james.

"Pa bisa gak kita jangan bicarakan itu, mama lagi mau fokus sama putra kita" pinta jesicca.

"Baik ma, maafkan papa" james meminta maaf pada sang istri dia lupa malam ini untuk menebus kesalahannya pada davino.

"Papa minta maaf sudah tampar kamu tadi pagi"

"Okay!" Jawab davino dengan singkat

Cathline sudah diantarkan pulang oleh fabian dia begitu senang ternyata fabian tak menolaknya, namun menyuruhnya untuk menunggu dirinya lulus sekolah.

"Kakak makasih sudah antar gue pulang" ucapnya dengan malu-malu.

"Iya sama-sama, jangan bergadang ya besok aku jemput kamu" sahut fabian mengelus pucuk kepala cathline.

"A-apa kak? Ke-kenapa kak cara bicaranya berubah"

"Kenapa bukannya kita sudah mulai dekat, jadi harus dibiasakan bukan?" Celetuk fabian.

Cathline tersenyum malu karena fabian mengubah cara panggilannya "Okay kak"

"Aku pamit dulu ya, see you" pamit fabian masuk kedalam mobilnya.

"See you" cathline melambaikan tangannya.

Mobil fabian pun melesat jauh dari perkarangan rumah cathline gadis itu benar-benar sangat bahagia, dia berjalan masuk kedalam rumah dengan wajah yang begitu bahagia mbok mirna yang melihat itu sedikit bingung dengan anak majikannya.

~o0o~

Ola charlotte : Gimana cerita?

Naura oswland : Ada apa? Gue ketinggalan sesuatu.

Ola charlotte : Gini nih yang sok sibuk.

Naura oswland : Sorry lo tau bukan gue harus jadi mentor anak dari teman nyokap.

Ola charlotte : Iya deh, ini mana si cathline katanya mau cerita.

Cathline yang baru selesai mandi melihat ponselnya terua bunyi karena notifikasi pesan masuk dari grupnya bersama kedua sahabatnya, dia membaca pesan mereka tertawa pelan karena ola dan naura begitu penasaran dengan ceritanya.

Cathline : Sorry guys, gue habis mandi nih nungguin ya.

Ola charlotte : Cepat ih ceritain.

Naura oswland : (Emotikon marah)

Cathline : Hehehe sorry, gue gak ditolak sama kak fabian disuruh tunggu lulus baru jadian guys.

Ola charlotte : Gila berita besar, besok traktir pokoknya.

Cathline : Gue belum jadian woy.

Ola charlotte : Bodo, setuju gak ra?

Naura oswland : Setuju.

Cathline : Oke deh.

Related chapters

  • My badboy it's mine   Mulai dekat

    Pagi ini cathline sudah berdadan sangat cantik karena fabian sudah berjanji kemarin akan menjemputnya, cathline turun kebawah berjalan menuju meja makan melihat kedua orang tuanya sedang sarapan pagi dirumah."Mommy daddy" panggil cathline berlari kearah mereka berdua dengan tersenyum bahagia."Hai my sweetheart" sapa carlos mencium kening putri kecilnya."Daddy i'm really miss you" cathline memeluk sang ayah."Ya, i miss you too girl""Sweety, i'm sorry" ucap emily menatap cathline dengan sendu."No mom, cathline ngerti mommy bekerja sebagai dokter ahli bedah itu pekerjaan mulia harus menolong semua orang." Ujar cathline dengan tersenyum."Thank you sweety" emily mencium kening putrinya.Cathline duduk dimeja makan bersama kedua orang tuanya dia begitu sangat bahagia sekali, cathline tak henti-henti tersenyum diwajah cantiknya dia mengambil ponselnya memberikan pesan pada fabian tak usah menjemputnya. Dan kebetulan juga fabian tak bisa menjemput cathline yang membuatnya sedikit sanga

  • My badboy it's mine   Keributan the pinky

    "Davino lagi sibuk diperusahaan papanya, enaknya kita ngapain ya?" Celetuk bastian."Sudah lah mending kita bolos sampai pulang aja" ucap adam yang sedang bermain kartu dengan teman-temannya."Gue masih heran sama si davino, kenapa dia marah banget sama si cathline ya?"Adam mengedipkan bahunya "mana gue tau coba lo tanya si davino""Yang ada gue dijontos sama tuh anak, lagian si cathline cantik kenapa dia gak pacarin aja ya" cibir bastian."Dari pada lo ngomong terus mending gantiin gue main kartu" adam memberikan kartu yang dia pegang ditangannya."Lo mau kemana?" Tanya bastian."Jangan ikut gue mau ketoilet, ngintilin mulu lo" cetus adam beranjak pergi dari gudang."Bilang aja lo mau ngeluarin kecebong lo kan" teriak bastian.Adam hanya menggelengkan kepala mendengar teriakan bastian "otaknya gak pernah benar tuh anak"Bel pulang pun sudah bunyi cathline membereskan buku-bukunya kedalam tas, dia bersama kedua sahabatnya berjalan keluar dari kelas menuju parkiran. Tak disangka the p

  • My badboy it's mine   Kepulangan jayden

    "Den fabian silahkan masuk" ucap pengurus rumah tersebut."Terimakasih bi, lauranya ada?" Tanya fabian."Non laura ada diruangan lukis, den fabian mau dibuatkan apa?""Kalau ada minuman bersoda boleh bi, kalau gitu saya kelaura dulu ya" fabian berjalan menuju ruang lukis biasa gadis bernama laura sering menghabiskan waktunya dia.Fabian dengan perlahan membuka pintu ruang tersebut melihat gadis cantik itu sedang melukis sesuatu, fabian tersenyum manis berjalan masuk menghampiri laura."Kamu lagi lukis apa, mmm?" Tanya fabian melihat lukisan laura."Kamu disini, aku pikir lagi sibuk belajar untuk ujian" ucap laura yang sedang fokus melukis."Emang aku gak boleh kesini, kalau gitu aku mau pulang lagi aja deh" bohong fabian duduk disofa."Yaudah sana pulang, lagi juga kamu sudah ada gadis lain bukan" celetuk laura dengan tersenyum.Wajah fabian mendadak menjadi datar ia pun memeluk laura dari belakang "Tapi aku sayangnya sama kamu" bisik fabian."Dasar gombal" cibir laura.Fabian dengan

  • My badboy it's mine   Davino kembali

    Masa skorsing davino sudah berakhir cowo badboy itu kembali kesekolah, banyak siswi yang merindukan sosok badboy penguasa sekolah kembali lagi. "Akhirnya kak davino kembali" "Kak davino makin ganteng" Setiap teriakan siswi di galaxy international high school terdengar memanggil dan memuji peran utama kita, davino dengan gagah berjalan dikoridor sekolah semua mata tertuju pada davino yang sangat terlihat tampan. Cathline yang baru keluar dari ruang osis melihat semua orang memperhatikan sesuatu ia berjalan kearah semua orang tertuju. Cathline melihat davino tengah bermain basket bersama teman-temannya, "pantas aja ramai ternyata sudah mulai sekolah" Naomi dengan sengaja menabrak tubuh cathline "jangan halangi jalan dong" cetus naomi tersenyum miring berjalan menuju lapangan. "Dasar medusa" pekik cathline yang kesal dengan naomi selalu seenaknya. Davino melihat cathline yang berdiri memperhatikannya dengan sengaja dia melemparkan bola pada gadis itu untung saja bola basket tak m

  • My badboy it's mine   Rumah sakit

    "Lo pulang sama siapa?" Tanya naura merapihkan bukunya."Hmm... gak tau! Gue ikut lo ya ra" ucap cathline merangkul naura."Lo gak bareng sama kak fabian?""Nggak, ayo jangan bahas dia bawa tas si ola" ujar cathline.Naura mengambil tas ola yang pergi ketoilet sangat lama mereka keluar dari kelas, cathline dan naura berjalan dikoridor untuk pergi keparkiran tak lama ola memanggil mereka berdua."Guys..." panggilnya sambil berlari kearah mereka berdua."Lama banget lo" cetus naura memberikan tasnya."Hahahah, sorry gue sakit perut thanks sudah dibawain tas berharga" ucap ola sambil cengengesan.Mereka berjalan menuju parkiran cathline melihat kearah gerbang sekolah seperti mengenali seseorang, matanya terus menajamkan kearah sana dan benar saja itu adalah jayden kakak nya entah sedang bicara dengan siapa hanya terlihat punggungnya saja."Ayo lo mau nebeng gak?" Ajak naura."Gak jadi, kakak gue jemput duluan ya bye" ucapnya pergi.Cathline menghampiri kakaknya yang sedang mengobrol deng

  • My badboy it's mine   Ada apa

    Mau kemana?" Tanya adam yang sedang bermain billiard."Ada abang gue depan markas" ucap davino segera keluar."Abang, sejak kapan dia punya abang?" Celetuk adam yang bingung.Davino menghampiri jayden yang sedang bersender dimotor sportnya dengan ramah davino menyapanya. "Bang lo nunggu lama?""Nggak, gue baru datang ini markas lo seperti rumah pada umumnya" ucap jayden melihat depan rumah yang disebut markas."Masuk aja lo akan lihat bagimana isinya, jangan judge covernya" celetuk davino.Jayden terkekeh mendengar celetukan davino ia mengikutinya masuk kedalam markas black wolves, ternyata benar didalam sangat unik disana semua kebutuhan sudah tersedia.Semua anggota black wolves memperhatikan jayden mereka bertanya-tanya siapa dia, adam menatap jayden dari atas sampai bawah ia terpesona dengan ketampanan jayden sama seperti davino."Kenalin ini jayden abang gue" davino memperkenalkan jayden pada semua anggota black wolves."Halo bang" ucap semua orang.Davino mempersilahkan jayden u

  • My badboy it's mine   Jangan itu punya davino

    Tuk.. tuk.. tuk.. "Non cathline" panggil mbok mirna yang mengutuk pintu kamar cathline. Cathline bangun dari tempat tidur membuka pintu kamarnya melihat mbok mirna didepan kamarnya. "Ada apa mbok?" Tanya cathline. "Ada yang cari non" ucap mbok mirna. "Siapa mbok?" Mbok mirna bingung karena jayden berpesan untuk tak memberitahu cathline siapa yang mencarinya, cathline menjentikan jarinya karena mbok mirna mendadak melamun. "Mbok..." "Anu non, mbok lupa matikan kompor permisi dulu ya" mbok mirna langsung turun kebawah. Cathline yang bingung dan juga penasaran siapa yang mencarinya ia berpikir kemungkinan ola atau naura, dia langsung turun kebawah namun tak melihat orang sama sekali dia berjalan keluar melihat motor sport dihalaman rumahnya. Cathline melihat punggung cowo dengan jaket kulitnya yang sedang merokok. "Siapa itu, apa kak fabian?" Guman cathline. Dia berjalan perlahan menghampiri pemuda itu cathline menyentuh pelan bahunya yang kekar, sontak ia menoleh kebelakang w

  • My badboy it's mine   Hasil rampasan

    Pagi yang cerah cathline diantar sekolah oleh jayden banyak siswi disekolahnya memperhatikan ketampan jayden, cathline menyadari jika kakaknya menjadi pusat perhatian dia segera mendorong jayden masuk kedalam mobil."Jangan jemput aku" pinta cathline."Kenapa? Kakak melakukan kesalahan lagi bukan?" Tanya jayden.Cathline tak menjawab dia lekas segera pergi masuk kedalam sekolah, didalam mobil jayden tersenyum manis pada adik kecilnya itu.Davino sudah berada disekolah ia berjalan menuju kelasnya tak sengaja menyenggol cathline yang akan pergi kekelasnya juga."Kenapa selalu ada lo sih dimana-dimana" kesal cathline.Davino menyentil kening cathline "sadar ini jalan umum" Cathline menyentuh keningnya yang sakit "sakit bodoh!" Sentak cathline.Davino tak mengatakan apapun dia langsung pergi meninggalkan cathline, davino sedang malas bertengkar dengannya. Cathline menggerutu sepanjang jalan dia menyumpahi davino jomblo seumur hidupnya."Cathline..."Cathline menoleh ternyata fabian meman

Latest chapter

  • My badboy it's mine   Cathline & Davino

    Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga

  • My badboy it's mine   Peringatan davino

    Davino berjalan dilorong koridor sekolah tak sengaja bertemu dengan natasha, dia menatap dingin kearah gadis itu dengan ekspresi wajah begitu datar."Davino... kebetulan kita ketemu disini gue mau ngo--""Ikut gue.." potong davino.Natasha menganggukan kepala mengikuti langkah kaki davino menuju rooftop, natasha sesekali dia menatap punggung davino yang begitu kekar dan gagah.Davino berjalan menuju kursi yang biasa dia sering duduk disana, tak lupa ia mengeluarkan rokok nya dan menghisap dengan santai.Natasha duduk dihadapan davino dengan tersenyum manis kearah nya, namun sayang nya davino mengacuhkan nya."Lo ngomong apa aja sama cathline?" Tanya davino.Natasha menatap davino dengan perasaan kesal seharusnya dia tak menanyakan cathline disaat mereka sedang berduaan saat ini."Cuman ngobrol biasa, kenapa lo nanya dia sekarang kita lagi berduaan dav." Jawab natasha kesal.Davino tersenyum sinis pasal nya dia memang tak perduli dengan natasha sama sekali. "Ck..." "Gue mau lo terima

  • My badboy it's mine   Peringatan natasha

    "Kringgg..." bel pertanda jam istirahat sudah berdering, cathline merapihkan buku-bukan nya dengan rapih. Natasha menarik tangan cathline dengan sangat kasar.Cathline sedikit terkejut atas tindakan nastasha terhadap nya, naura segera melepaskan genggaman tangan natasha dari cathline."Lo apa-apan hah!" Sentak naura menatap tajam kearah natasha.Ola segera bangun dari duduk nya menjauhkan cathline dari natasha, cathline menoleh kearah naura yang sedang menatap tajam natasha. Ia takut jika naura dan natasha akan bertengkar karena dirinya."Ra..." paggil lembut cathline.Naura menoleh dengan wajah datar. "Maksud lo apa tarik tangan cathline kaya gitu, lo ada masalah apa sama sahabat gue?" Tanya naura.Natasha mengepalkan tangan nya ingin sekali menampar wajah naura yang begitu sombong menatap remeh dirinya."Gue ada urusan sama cathline jadi gak perlu ikut campur" jawab natasha.Adam yang hendak ingin menghampiri naura ditahan oleh davino. "Jangan kesana kita liat dulu" ucap davino.Ada

  • My badboy it's mine   Pergi sekolah bersama

    Pagi ini cathline sudah rapih dengan seragam sekolah nya dengan perasaan yang baik, dia berjalan turun kebawah untuk sarapan pagi.Saat dia berjalan kemeja makan tampak sudah ada davino yang tengah menikmati sarapan paginya."Ngapain lo disini?" Tanya cathline.Davino menoleh kearah cathline lalu melanjutkan makan nya kembali, cathline berdengus kesal dia duduk dimeja makan dan sarapan bersama davino.Cathline terus melirik davino sambil menyantap sarapan nya, davino yang merasa dari tadi cathline terus menatap nya. Ia segera menatap balik wajah cathline dengan cepat cathline memalingkan wajahnya."Ada apa?" Tanya davino dingin.Cathline berdecak "ck, harus nya gue yang tanya ada apa dia kesini?" Guman cathline.Davino terus menatap cathline dengan datar cathline mendongakan wajah nya, dengan bibir mengerucut kesal melihat ekspresi davino."Apa liatin gue hah!" Cetus cathline."Bukan nya lo duluan yang liatin gue terus" ucap davino.Cathline sedikit kesal dengan jawaban davino memang

  • My badboy it's mine   Davino mendadak lembut

    Cathline turun dari taxi tampak sudah melihat davino berada didepan teras rumah nya, cathline berjalan menghampirinya."Ngapain disini?" Tanya cathline dengan nada tak suka.Davino mematikan rokok nya menatap kearah cathline, dia menepuk lantai menyuruh cathline agar duduk disamping nya.Cathline menaikan alis nya merasa bingung dengan sikap davino, dia mengacuhkan davino namun tangan nya ditarik paksa agar duduk disamping davino."Ngapain sih suruh gue duduk dilantai, kaya gak ada kursi aja" kesal cathline."Lo habis dari mana?" Tanya davino.Cathline memutarkan bola matanya tak "ngapain lo nanya gur habis dari mana? Kepo banget jadi cowo sih" jawab ketus cathline.Davino menghela nafas nya dia tak ingin marah pada cathline mencoba bertanya sekali pada cathline."Habis dari mana, hmmm?"Cathline menoleh kearah davino dengan ekspresi tak seperti biasanya, cathline sangat bingung dengan sikap davino. Dia menempelkan tangan nya dikening milik davino."Gak panas kok" celetuk cathline.Da

  • My badboy it's mine   Bingung

    Davino baru saja sampai dimarkas black wolves dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, sedikit terkejut markas nya sudah berantakan."Dav.." panggil adam."Ulah siapa ini?" Tanya davino."Ini ulah bodyguard bokap lo, tadi pagi acak-acak markas kita" jawab adam.Davino mengepalkan tangannya sangat kesal dengan papa nya. "Beresin semua kalau ada yang rusak kasih tau gue" ucap davino."Lo mau kemana?" Tany bastian."Mau kasih perhitungan ke si tua bangka!" Cetus davino.Davino melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju kediaman keluarga lewis, sesampainya dimansion milik keluarga nya dia berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Para maid mansion nya menyabut hangat tuan muda keluarga lewis, kepala pelayan bernama adi keluar menghampiri davino."Tuan muda..." ucap adi."Mana james suruh dia keluar!" Titah davino dengan marah."Tapi tuan muda maaf, tuan james sedang ada sibuk beliau tak bisa diganggu" ucap adi."Gue bilang panggil dia keluar atau gue hajar lo disini adi"

  • My badboy it's mine   Berakhir

    Fabian berpamitan untuk pulang namun dia tak pulang kerumah melainkan kerumah cathline, sebelum nya fabian sudah mengirim pesan pada cathline.Mobil fabian sudah berada didepan rumah cathline ia segera menghubungi nya, cathline menyandari jika fabian sudah didepan rumahnya."Gue harus bersikap biasa aja jangan terlihat seperti orang abis nangis" ucap cathline.Cathline segera turun kebawah dia berjalan keluar rumah untuk menghampiri fabian, fabian melihat cathline berjalan kearah nya dia segera turun dari mobil nya."Maaf ganggu kamu malam-malam" ucap fabian.Cathline sedikit terkejut dengan wajah fabian yang penuh luka, dengan refleks tangan cathline menyentuh wajahnya."Sss, sakit jangan dipegang" lirih fabian menjauhkan tangan cathline."Maaf kak aku gak tau.." jawab cathline."It's okay, aku mau bicara sesuatu sama kamu tapi gak disini" ucap fabian.Davino yang sengaja datang kerumah cathline rahang dia mengeras melihat fabian berada dirumah cathline, motor davino terpakir disampi

  • My badboy it's mine   Pukulan davino

    Cathline melirik davino yang tengah tertidur dikelas meski pelajar sedang berlangsung, ponsel cathline terus bergetar ada pesan masuk dari natasha.Cathline melirik sekilas padanya. "Tau nomor gue dari mana dia?" Guman cathline.Naura yang sedikit penasaran dia melirik ponsel cathline sedikit terkejut, jika natasha terus menyuruh cathline agar davino menerima perjodohannya."Ini seriusan?" Celetuk naura."Sssutt, jangan keras-keras nanti kita diomelin pak bagus" ucap cathline."Sorry, ini seriusan?" Tanya naura sekali lagi.Cathline mengangguk pelan "gila sih gue gak nyangka banget!" Ucap naura.Pak bagus melihat naura dan cathline sedang mengobrol ia memukul papan tulis sedikit keras.Brak!!!!"Naura cathline, kalian bicarain apa saat dalam pelajaran saya!" Tegur pak bagus."Maaf pak saya lagi nanya soal yang bapak jelasin tadi masih kurang paham, jadi saya nanya ke cathline." Bohong naura."Apa betul cathline?" Tanya pak bagus."Be-benar pak" jawab cathline gugup."Baik kalian fokus

  • My badboy it's mine   Jangan ikut campur

    Davino memilih untuk pergi ke rooftop untuk menenangkan pikiran nya, dia mengeluarkan satu batang rokok dan menghisap nya.Bagas dan adam mencari-cari davino yang sama sekali tak masuk kelas, dia mencoba naik keatas rooftop dan benar saja davino ada disana."Lo ngapain disini?" Tanya adam duduk disamping davino.Davino menoleh dia kembali pandangan nya kembali fokus kedepan sambil menikmati setiap hisapan rokok milik nya, bastian baru datang dengan membawa beberapa makanan dan minuman, dia segera bergabung dengan sahabatnya yang tengah duduk disana."Nih gue bawain makanan galau boleh tapi perut jangan kosong." Celetuk bastian.Davino hanya mengambil minuman bersoda dia sama sekali tak nafsu untuk makan, adam yang tau sahabatnya itu sedang ada masalah mencoba untuk mengajak nya bicara."Lo kenapa tadi gue dengar bentak si natasha?" Tanya adam."Iya sampai heboh sekelas" sahut bastian.Davino menghelas nafas nya "huft...""Gue berantem sama bokap masalah perjodohan" jawab davino.Basti

DMCA.com Protection Status