Kring.... suara bel pulang bunyi semua murid SMA Cakrawala berhamburan keluar dari kelas, cathline mengirim pesan pada kakaknya namun tak ada balasan ia berjalan menuju kegerbang sekolah berharap ada taxi yang lewat."Kemana sih kak jayden, jangan bilang dia lagi caro cewe" gerutu cathline yang terus menghubungi jayden.Motor davino berhenti tepat disamping cathline ia menoleh kearah davino yang masih memakai helmnya, davino membuka kaca helmnya hanya terlihat mata berwana coklat dan bulu mata panjang. Cathline sedikit terpesona dengan sorotan mata davino yang terlihat cantik."Gila sejak kapan dia punya mata bagus kaya gitu" batin cathline.Davino menaikan alisnya dia menoyor kepala cathline sehingga lamunannya buyar, cathline menatap tajam davino dia membalas davino dengan pukulan yang tak terasa apapun buatnya."Brengsek lo, berhenti cuman buat noyor gue" kesal cathline."Gue tau lo terpesona bukan sama mata coklat dan bulu mata panjang gue" cibir davino.Cathline memutarkan bola m
Cathline berjalan mundar mandir dikamarnya dia menyesali dengan ucapannya tadi sore, jika karena bukan harga diri dia takkan mengiyakan tantangan davino. "Gue emang bodoh, harusnya pas kak jayden nolak gue jangan kemakan omongan davino! Sudah jelas tuh anak ketua geng pasti jago boxing dong" gerutu olivia. Jayden mengetuk pintu olivia namun tak ada jawaban dia segera membuka pintu kamar adiknya dengan perlahan. Jayden melihat olivia sedang mundar mandir didalam kamarnya dengan rambut begitu acak-acakan, jayden perlahan berjalan kearah adiknya dan duduk dipinggir ranjang. "Kamu ngapain sih?" Tanya jayden. Olivia terhenti dia menoleh tajam pada jayden membuatnya tersedak salivanya yang terkejut. "Kenapa?" Tanya jayden sekali lagi. "Karena kakak aku jadi babu davino selama satu minggu, kenapa kakak gak bilang kalau dia jago boxing" keluh cathline. "Kakak sudah tolak ya kamunya aja yang terlalu meremehkan davino" celetuk jayden. "Kok kakak malah membela davino, nyebelin banget si
Cathline benar-benar disibukan oleh davino yang terus menyuruhnya membelikan makanan, sahabatnya sangat kebingungan dengan cathline yang begitu sibuk sampai lupa dengan perutnya sendiri. "Kenapa sih tuh anak" tanya ola "Gue gak tau, kayanya ada sesuatu kita ikutin dia ayo" ajak naura. Naura ola mengikuti cathline menuju gudang tempat black wolf disana entah apa yang membuatnya bisa disana. "Nih gue sudah belikan semua, jadi jangan suruh-suruh gue lagi" cetus cathline. Davino menaikan alisnya dia tak perduli karena menurutnya cathline sekarang babunya. "Sana lo pergi kalau gue butuh lo gue akan telpon, jadi ponsel lo terus bawa kemana pun" pinta davino. Cathline berdecak kesal keluar dari sana dengan raut wajah kesal "davino brengsek...." teriaknya dengan sangat keras. Naura ola yang berdiri disamping cathline hanya memperhatikan sahabatnya begitu kesal pada davino, ola menyentuh bahu cathline membuat gadis itu menjerit. "Akh......" "Ini gue ola cath" ucap ola. Cathline memba
Cathline masih tak percaya dengan ucapan davino kedua sahabatnya terus bertanya namun ia sama sekali pertanyaam mereka satu pun. "Cathline...." teriak ola. Brak!! Cathline bangun dari duduknya, dia menatap ola dengan tajam meraih tas nya pergi dari kelas. "Kenapa dia ra? Apa gue salah ngomong" tanya ola yang bingung. "Lo terlalu berisik, ayo balik mau gue antar atau pulang sendiri!" Cetus naura keluar dari kelas. Ola segera menyusul naura dia akan bertanya lagi pada cathline ketika gadis itu sudah bisa diajak bicara karena telihat masih syok atas tindakan davino. Dilorong koridor sekolah banyak memperhatikannya karena sudah jadi tranding besar disekolah, tak jarang mendukung dan menghujat cathline ia terus melangkah keluar sekolah. Naomi serta kedua temannya menghadang jalan cathline namun ia sama sekali tak memperdulikan mereka, dengan malas hanya melewatinya lalu naomi mendorong tubuh cathline. Ia menatap tajam dengan penuh kebencian cathline yang malas bertengkar mau tak ma
Davino memarkirkan motornya dengan rapih didepan markas dia berjalan masuk melihat setiap sudut ruang begitu banyak pernak pernik. "Ada apa ini?" Tanya davino dengan datar. Anak-anak black wolves menoleh kearah davino yang sedang berdiri didepan pintu dengan ekspresi datar. "Wih datang juga yang ditunggu-tunggu" ucap bastian. Bastian merangkul davino untuk duduk bersama anak-anak black wolves, dia masih bingung dengan kondisi markas mereka sedang mengadakan perayaan apa. "Ini kenapa markas jadi kaya tempat acara ulang tahun?" Tanya davino. "Kita lagi merayakan hari jadian lo sama cathline" celetuk bastian. Davino terdiam tak mengatakan apapun pergi keatas dia tak ingin menanggapi anggotanya melakukan hal konyol seperti itu. "Mau kemana lo?" Teriak bastian. Adam terkekeh melirik bastian dengan mengejek "gue bilang apa si davino gak akan respect ke lo" "Awas ya lo ikut makan kue nya" ancam bastian. Adam mengambil donat lalu pergi naik keatas ditangga dia mengejek bastian deng
Cathline turun kebawah melihat sekitar ruangan tak ada kedua orang tua nya mau pun jayden, cathline melihat mbok mirna membawa nampan minum dia langsung mengikuti nya.Wajah cathline terkejut melihat davino sudah berada dirumah nya dia memperhatikan daddy nya yang sudah berganti pakaian."Ini ada apa?" Tanya cathline bingung.Jayden menarik cathline untuk mundur "kamu jangan kesana daddy lagi mau boxing sama davino" jawab jayden.Mata cathline melebar sempurna mana mungkin daddy nya akan boxing dengan davino yang memang sangat jago bertarung."Kakak bercanda bukan? Davino itu jago boxing kak teman kakak aja kalah sama dia" ucap cathline.Disisi lain carlos menatap tajam pada davino dia masih tak terima jika putri nya di claim menjadi pacaranya, davino dengan ekspresi yang sama tak mengatakam apapun."Kita bertarung dengan serius, jangan ada rasa kasihan kamu seorang pria bukan davino" ucap carlos."Tentu saja om, tapi jangan salahkan davino kalau putri om menangis melihat daddy nya te
Ola dan naura sedang bersantai dikamar cathline mereka sengaja menginap dirumah nya, karena besok libur panjang karena kelas 12 sudah mulai masuk ujian nasional.Cathline masuk kedalam kamar membawa beberapa cemilan, dan melihat kedua sahabatnya begitu menikmati serial drama terbaru."Kalian tumben nginap disini gak bilang gue?" Ucap cathline menaruh camilan diatas meja."Kenapa gak boleh? Jahat banget kita dilarang kesini ra" jawab ola begitu drama.Cathline memutar bola mata dengan malas dengan ola yang pasti akan mendrama. "Bukan gitu sudah lah lupakan aja, kalian bukan nya mau ke cafe yang biasa cogan nongkrong?""Niatnya sih gitu tapi ada hal yang penting mau kita omongin sama lo" jawab ola."Hal apa penting gak nih? Jangan bilang mau nawarin cogan ke gue lagi" Celetuk cathline dengan canda."Akh lo, bukan itu ada pokok nya biar naura yang jelasin aja" sahut ola kembali serius menonton drama korea.Cathline menoleh kearah naura yang sibuk bermain ponsel naura menatap cathline den
"Makan yang banyak ra, perjalanan masih lama soalnya" adam memberikan lauk dipiring nauraSemua orang memperhatikan adam yang begitu care pada naura, namun sayang nya naura tak merespon sama sekali."Ada apa nih? Kaya ada bau-bau cinta" celetuk bastian menggoda adam.Adam tak memperdulikan celotehan bastian, dia terus memandangi naura yang duduk didepan nya saat ini."Kalian berdua pacaran?" Tanya jayden."Enggak""Iya"Naura menatap tajam ke arah adam yang berkata iya, jayden yang mendengar nya tersenyum dengan tingkah anak remaja itu."Gue paham, yaudah gue bayar bill dulu" ucap jayden beranjak bangun dari duduk nya.Jayden sudah membayar tagihan makanan mereka dia melemparkan kunci pada davino. "Lo yang nyetir ya mata gue perih banget butuh tidur" ucap jayden.Davino berdengus kesal "baru 30 menit nyetir udah minta gantian aja"Davino masuk kedalam mobil dia bergantian dengan jayden, sepanjang perjalan mobil begitu sangat berisik dengan nyanyian bastian yang begitu nyaring.Cathlin