Davino memarkirkan motornya dengan rapih didepan markas dia berjalan masuk melihat setiap sudut ruang begitu banyak pernak pernik. "Ada apa ini?" Tanya davino dengan datar. Anak-anak black wolves menoleh kearah davino yang sedang berdiri didepan pintu dengan ekspresi datar. "Wih datang juga yang ditunggu-tunggu" ucap bastian. Bastian merangkul davino untuk duduk bersama anak-anak black wolves, dia masih bingung dengan kondisi markas mereka sedang mengadakan perayaan apa. "Ini kenapa markas jadi kaya tempat acara ulang tahun?" Tanya davino. "Kita lagi merayakan hari jadian lo sama cathline" celetuk bastian. Davino terdiam tak mengatakan apapun pergi keatas dia tak ingin menanggapi anggotanya melakukan hal konyol seperti itu. "Mau kemana lo?" Teriak bastian. Adam terkekeh melirik bastian dengan mengejek "gue bilang apa si davino gak akan respect ke lo" "Awas ya lo ikut makan kue nya" ancam bastian. Adam mengambil donat lalu pergi naik keatas ditangga dia mengejek bastian deng
Cathline turun kebawah melihat sekitar ruangan tak ada kedua orang tua nya mau pun jayden, cathline melihat mbok mirna membawa nampan minum dia langsung mengikuti nya.Wajah cathline terkejut melihat davino sudah berada dirumah nya dia memperhatikan daddy nya yang sudah berganti pakaian."Ini ada apa?" Tanya cathline bingung.Jayden menarik cathline untuk mundur "kamu jangan kesana daddy lagi mau boxing sama davino" jawab jayden.Mata cathline melebar sempurna mana mungkin daddy nya akan boxing dengan davino yang memang sangat jago bertarung."Kakak bercanda bukan? Davino itu jago boxing kak teman kakak aja kalah sama dia" ucap cathline.Disisi lain carlos menatap tajam pada davino dia masih tak terima jika putri nya di claim menjadi pacaranya, davino dengan ekspresi yang sama tak mengatakam apapun."Kita bertarung dengan serius, jangan ada rasa kasihan kamu seorang pria bukan davino" ucap carlos."Tentu saja om, tapi jangan salahkan davino kalau putri om menangis melihat daddy nya te
Ola dan naura sedang bersantai dikamar cathline mereka sengaja menginap dirumah nya, karena besok libur panjang karena kelas 12 sudah mulai masuk ujian nasional.Cathline masuk kedalam kamar membawa beberapa cemilan, dan melihat kedua sahabatnya begitu menikmati serial drama terbaru."Kalian tumben nginap disini gak bilang gue?" Ucap cathline menaruh camilan diatas meja."Kenapa gak boleh? Jahat banget kita dilarang kesini ra" jawab ola begitu drama.Cathline memutar bola mata dengan malas dengan ola yang pasti akan mendrama. "Bukan gitu sudah lah lupakan aja, kalian bukan nya mau ke cafe yang biasa cogan nongkrong?""Niatnya sih gitu tapi ada hal yang penting mau kita omongin sama lo" jawab ola."Hal apa penting gak nih? Jangan bilang mau nawarin cogan ke gue lagi" Celetuk cathline dengan canda."Akh lo, bukan itu ada pokok nya biar naura yang jelasin aja" sahut ola kembali serius menonton drama korea.Cathline menoleh kearah naura yang sibuk bermain ponsel naura menatap cathline den
"Makan yang banyak ra, perjalanan masih lama soalnya" adam memberikan lauk dipiring nauraSemua orang memperhatikan adam yang begitu care pada naura, namun sayang nya naura tak merespon sama sekali."Ada apa nih? Kaya ada bau-bau cinta" celetuk bastian menggoda adam.Adam tak memperdulikan celotehan bastian, dia terus memandangi naura yang duduk didepan nya saat ini."Kalian berdua pacaran?" Tanya jayden."Enggak""Iya"Naura menatap tajam ke arah adam yang berkata iya, jayden yang mendengar nya tersenyum dengan tingkah anak remaja itu."Gue paham, yaudah gue bayar bill dulu" ucap jayden beranjak bangun dari duduk nya.Jayden sudah membayar tagihan makanan mereka dia melemparkan kunci pada davino. "Lo yang nyetir ya mata gue perih banget butuh tidur" ucap jayden.Davino berdengus kesal "baru 30 menit nyetir udah minta gantian aja"Davino masuk kedalam mobil dia bergantian dengan jayden, sepanjang perjalan mobil begitu sangat berisik dengan nyanyian bastian yang begitu nyaring.Cathlin
"Enak juga masakan lo thanks ya" ucap cathline menaruh piring kewastafel cuci piring.Davino tetap fokus pada kerjaan nya, karena james meminta segera selesaikan project baru yang ditangani oleh davino.Cathline kembali duduk disofa dia menikmati serial drama korea nya, davino melirik cathline yang dari tadi tak pergi dari sana."Lo ngapain masih disini? Ganggu gue lagi kerja aja" cetus davino.Cathline menarik bantal disofa lain, dia terus menikmati serial drama korea nya, dan sama sekali tak perduli dengan davino."Mending pergi kekamar lo nonton disana jangan ganggu gue!" Kesal davino.Cathline berdecak dia menatap ke arah davino. "Lo berisik banget deh! Gue gak akan ganggu sumpah jadi lo selesaikan aja kerjaan lo itu" titah cathline.Davino yang malas berdebat dengan cathline memilih mengalah kembali fokus pada pekerjaan nya, waktu menunjukan pukul 03.00 malam, davino melirik cathline yang sudah terlelap tidur.Dia mengambil selimut dikamar nya untuk menyelimuti tubuh kecil cathli
Davino terbangun dari tidur nya kepala nya terasa sangat pusing terlalu lama tertidur, dia mengambil ponsel dia atas nangkas sudah jam 07.00 malam davino segera bangun dan mandi.Dihalaman belakang semua orang sedang sibuk untuk barbeque, bastian dan adam bertugas untuk membakar ayam serta sosis. Untuk para gadis menyiapkan makanan lain pelengkap barbeque'an.Jayden menata meja dan membuat minuman dia melihat jam tangan nya sampai sekarang davino belum keluar dari kamar."Dia masih belum bangun" ucap jayden.Jayden memanggil cathline "Cathline.."Cathline menoleh kearah nya dia segera berjalan menghampiri kakak nya itu yang sedang menata meja."Kenapa kakak manggil aku?""Bangunin davino sana dia masih tidur dari pagi belum makan" titah jayden.Cathline enggan membangunkan davino, namun karena kakak nya yang meminta dengan terpaksa dia pergi kekamar davino.Tuk.. tuk .. tuk..."Kok dia gak bukain pintu apa masih tidur ya?" Celetuk cathline.Cathline terus mengetuk pintu kamar davino t
Flashback onPonsel davino terus berdering dia mengecheck dapat panggilan dari aska, davino mengabaikan telpon namun ponsel nya terus berdering."A telpon na angkat aja atuh takut nya teh penting" ucap ibu warung.Davino menganggukan kepala tersenyum kepada ibu pemilik warung kopi. "Sial ngapain sih dia ganggu gue makan" kesal davino."Ada apa?""Maaf tuan anda harus pulang sekarang kebetulan saya sudah ada dibandung""Ngapain lo dibandung mata-matain gue?" Sentak davino."Bukan tuan, saya sedang pulang kerumah orang tua saya dan kebetulan juga pak james menelpon saya. Ada hal penting tentang project baru itu dan tuan davino jangan dulu kirim ke pihak klien." "Okay, gue share location sekarang" Davino menutup telpon nya bersama aska, dia memberikan selembar uang berwarna merah dan segera pergi dari sana."A kembalian nya" teriak ibu warung.Davino mengabaikan nya dia cepat-cepat pergi ke villa untuk bersiap siap pergi dari sana, james pun mengirim pesan pada davino untuk segera pula
Dikamar davino terus mencari siapa pelaku yang mengambil data proposal milik nya itu, saat davino hendak ingin membuka folder di laptop ada aplikasi yang tak dia kenal.Davino membuka aplikasi itu ternyata sistem virus. "Kita lihat siapa yang naruh virus ini kelaptop kerja gue" ucap davino tersenyum miring.Tuk.. tuk.. tuk..Mbok sumi mengetuk pintu kamar davino wanita paruh bayah itu membuka pelan pintu kamar nya, mbok sumi masuk kedalam sambil membawa nampan makanan untuk davino."Den makan dulu, jangan sampai nanti sakit" ucap mbok sumi menaruh nampan dimeja.Davino menoleh "iya mbok makasih, tapi davino masih banyak banget kerjaan yang harus diselesaikan" jawab davino.Davino masih fokus pada layar laptop nya untuk meretas akun yang terpasang diaplikasi tersebut, mbok sumi memperhatikan davino yang sangat fokus pada layar laptop.Mbok sumi mengambil piring makanan davino lalu menyuapi nya dengan lembut, davino menoleh kearah mbok sumi yang begitu lembut menyuapi nya."Kalau gak mb