Davino terbangun dari tidur nya kepala nya terasa sangat pusing terlalu lama tertidur, dia mengambil ponsel dia atas nangkas sudah jam 07.00 malam davino segera bangun dan mandi.Dihalaman belakang semua orang sedang sibuk untuk barbeque, bastian dan adam bertugas untuk membakar ayam serta sosis. Untuk para gadis menyiapkan makanan lain pelengkap barbeque'an.Jayden menata meja dan membuat minuman dia melihat jam tangan nya sampai sekarang davino belum keluar dari kamar."Dia masih belum bangun" ucap jayden.Jayden memanggil cathline "Cathline.."Cathline menoleh kearah nya dia segera berjalan menghampiri kakak nya itu yang sedang menata meja."Kenapa kakak manggil aku?""Bangunin davino sana dia masih tidur dari pagi belum makan" titah jayden.Cathline enggan membangunkan davino, namun karena kakak nya yang meminta dengan terpaksa dia pergi kekamar davino.Tuk.. tuk .. tuk..."Kok dia gak bukain pintu apa masih tidur ya?" Celetuk cathline.Cathline terus mengetuk pintu kamar davino t
Flashback onPonsel davino terus berdering dia mengecheck dapat panggilan dari aska, davino mengabaikan telpon namun ponsel nya terus berdering."A telpon na angkat aja atuh takut nya teh penting" ucap ibu warung.Davino menganggukan kepala tersenyum kepada ibu pemilik warung kopi. "Sial ngapain sih dia ganggu gue makan" kesal davino."Ada apa?""Maaf tuan anda harus pulang sekarang kebetulan saya sudah ada dibandung""Ngapain lo dibandung mata-matain gue?" Sentak davino."Bukan tuan, saya sedang pulang kerumah orang tua saya dan kebetulan juga pak james menelpon saya. Ada hal penting tentang project baru itu dan tuan davino jangan dulu kirim ke pihak klien." "Okay, gue share location sekarang" Davino menutup telpon nya bersama aska, dia memberikan selembar uang berwarna merah dan segera pergi dari sana."A kembalian nya" teriak ibu warung.Davino mengabaikan nya dia cepat-cepat pergi ke villa untuk bersiap siap pergi dari sana, james pun mengirim pesan pada davino untuk segera pula
Dikamar davino terus mencari siapa pelaku yang mengambil data proposal milik nya itu, saat davino hendak ingin membuka folder di laptop ada aplikasi yang tak dia kenal.Davino membuka aplikasi itu ternyata sistem virus. "Kita lihat siapa yang naruh virus ini kelaptop kerja gue" ucap davino tersenyum miring.Tuk.. tuk.. tuk..Mbok sumi mengetuk pintu kamar davino wanita paruh bayah itu membuka pelan pintu kamar nya, mbok sumi masuk kedalam sambil membawa nampan makanan untuk davino."Den makan dulu, jangan sampai nanti sakit" ucap mbok sumi menaruh nampan dimeja.Davino menoleh "iya mbok makasih, tapi davino masih banyak banget kerjaan yang harus diselesaikan" jawab davino.Davino masih fokus pada layar laptop nya untuk meretas akun yang terpasang diaplikasi tersebut, mbok sumi memperhatikan davino yang sangat fokus pada layar laptop.Mbok sumi mengambil piring makanan davino lalu menyuapi nya dengan lembut, davino menoleh kearah mbok sumi yang begitu lembut menyuapi nya."Kalau gak mb
Selama 3 hari davino tak masuk sekolah membuat cathline sedikit khawatir dia berencana untuk kerumah davino namun dilarang oleh kedua sahabat nya."Jangan deh cath biarin aja besok juga sekolah dia" ucap naura."Iya benar kata naura besok juga dia sekolah, kalau lo kesana takut nya gak dihargain sama dia" ucap ola.Cathline mengurungkan niat nya untuk tak jadi kerumah davino. "Okay, gue mau ketoilet dulu kalian duluan aja ke kelas" pamit cathline.Cathline berjalan dikoridor sekolah menuju toilet dia masih memikirkan davino dan sedikit bersalah atas perkataan nya saat dibandung."Semua ini salah gue sih, coba aja mulut gue bisa dijaga tapi gak biasa nya davino seperti itu" guman cathline.Dia masuk kedalam toilet untuk mambasuh wajah nya saat dia keluar dari toilet terkejut seseorang sedang bersandar didaun pintu, cathline yang sedang meminum jus milik nya tak sengaja menyemburkan kearah orang itu."Astaga sorry, ngapain lo ada ditoilet cewe sih" omel cathline.Cathline mencoba member
Cathline mengikuti langkah the pinky menuju lapangan, entah apa yang akan dilakukan naomi mengajak nya ketengah lapangan.Cathline menatap naomi dengan sangat datar. "Ngapain lo bawa gue kesini? Mau main jambak-jambakan lagi" ucap cathline.Naomi tersenyum sinis pada cathline "gue mau ajak lo batle dance, gimana lo takut?" Ejek naomi sambil tertawa.Cathline hanya diam selama ini tak pernah dance didepan umum, dia tak pandai menari meski ola sering mengajari nya dance."Gue menolak! Kalau ajak batle mungkin gue bisa bermain music atau bernyanyi" ucap cathline.Naomi tertawa keras dia tahu jika cathline takkan berani dance didepan umum, apa lagi memperlihatkan lekuk tubuh nya bagaikan idol k-pop."Karena lo mengaku kalah jadi jauhi davino, dan putusin dia sekarang juga" titah naomi.Dikejauhan naura dan ola sudah datang kelapangan mereka berdua berjalan kearah cathline."Jangan ra, buat apa lo mengaku kalah sama ulet bulu kaya dia" cetus ola.Cathline menoleh kearah dua sahabatnya dia
Naura dan ola mencari cathline yang dibawa pergi davino, mereka takut jika cathline akan kenapa-kenapa dengan sikap davino tadi."Ra tunggu davino gak akan celakain cathline tenang aja" ucap adam.Naura membalikan badan nya menatap tajam kearah adam. "Lo bilang dia gak akan kenapa-kenapa? Gak lihat tadi davino semarah apa tadi dam" jawab naura dengan kesal.Adam diam dia tahu naura sangat perduli dan cemas dengan cathline, tapi adam juga tahu davino takkan menyakiti wanita nya."Gue tau tapi davino gak akan nyakitin cathline ra, gue kenal davino apa lagi mereka itu teman semasa kecil nya" ucap adam meyakinkan naura.Naura terdiam dia memang belum mengenal cathline sepenuh nya, apa lagi cathline tak pernah bercerita tentang davino, bagaimana mereka bisa bermusuhan."Percaya sama gue ra, bastian lagi coba hubungi davino."Bastian terus menghubungi davino mereka khawatir jika sahabat nya itu bermain kasar pada cathline.Dirooftop davino menghisap rokok nya sambil melirik cathline yang te
Kiringg.. Cathline merapihkan buku nya kedalam tas, dan segera menyusul naura dan ola keluar dari kelas, mereka berjalan dilorong koridor sekolah. Tak sengaja bertemu dengan the pinky yang baru turun dari kelas nya dilantai 2. Mereka menatap tajam kearah cathline apa lagi dengan naomi seperti membenci nya. "Dih gak jelas banget tuh cewe ulet" cetus ola yang geram dengan tingkah the pinky. "Udah ayo pulang gue harus anter kakak gue nih beli kado" ucap naura. "Emang ada yang ulang tahun?" Tanya cathline. "Iya kak lily cewe nya kak ryan, dia minta antar cariin kado yang cocok buat kak lily. Yaudah ayo gue buru-buru kalau lo masih mau disekolah gue tinggal nih la" jawab naura. Ola memberikan tanda silang merasa tak setuju, mereka berjalan kearah parkiran sedangkan cathline menuju gerbang menunggu jemputan nya. Cathline sedang menunggu jemputan nya didekat pos pak asep, mobil fabian keluar dari sekolah mengklaksonin cathline. Seketika dia menoleh kesamping dan tersenyum. Fabian me
Davino sudah membayar makanan nya dia mengajak cathline untuk pulang, namun cathline terus menatap kearah penjual telur gulung. Davino melirik cathline dia berjalan kearah penjulan telur gulung dan membeli nya. Cathline yang bingung mengapa davino tiba-tiba kepenjual telur gulung yang dia perhatikan, cathline segera menyusul davino untuk bertanya. "Lo masih laper?" Tanya cathline. Davino tak menjawab dia hanya fokus melihat cara penjual itu membuat telur gulung yang terlihat mudah, namun sulit untuk dipraktekan sendiri dirumah. "Ini mas semua nya 10 ribu" ucap penjual. Davino memberikan satu lembar uang merah pada penjual itu, lalu memberikan telur gulung pada cathline. "Buat gue?" Ucap cathline menunjuk diri nya sendiri. "Mas kembalian nya" penjual telur gulung memberikan kembalian nya namun ditolak oleh davino. "Untuk bapak aja kembalian nya" jawab davino. Penjual telur gulung itu tersenyum bersyukur bertemu pelanggan seperti davino, cathline yang masih bingung deng