Saat anak-anak black wolves sedang berkumpul dimarkas, tiba-tiba ada yang melempar batu kedalam sehingga kaca jendela pecah."Shit, siapa yang lempar batu kaya gini" sentak adam.Davino mengambil batu yang dilapisi kertas, davino membaca surat itu dan tersenyum miring. Adam segera merebut kertas yang dibaca oleh davino dia sedikit geram dengan the thunder."Fuck! Mereka mau cari masalah sama kita dav" ucap adam."Kalian semua siap untuk habisin the thunder?" Tanya davino tersenyum smirk."Siap bos" jawab semua orang.Bastian yang keluar membeli kopi pesanan davino, dia melihat banyak anggota the thunder didepan markas nya. Bastian dengan sigap langsung menghampiri mereka semua dengan gagah."Woy cupu.." teriak bastian.Semua anggota the thunder menoleh kearah bastian evan tersenyum miring melihat bastian sendirian."Wah jagoan juga lo mau hadapi kita sendirian, ketua lo kemana apa dia takut sama kita?" Ejek evan tertawa.Bastian memutarkan bola mata malas "sejak kapan davino takut, se
Pagi-pagi davino sudah berada dihalaman rumah cathline, dia lebih memilih menunggu nya didepan rumah dari oada didalam.Cathline turun kebawah untuk sarapan pagi bersama keluarga yang lengkap sekarang, dengan santai cathline duduk dimeja makan dan menyantap sarapan pagi nya.Cathline memperhatikan semua orang menatap kearah nya saat ini. "Kalian kenapa liat cathline kaya gitu?""Kamu santai banget ya dek!" Ucap jayden.Cathline menaikan alis nya yang tak paham dengan ucapan jayden. "Maksud kakak gimana? Cathline sama sekali gak ngerti loh" sahut cathline.Jayden menggelengkan kepala "selesaikan makan kamu cepat, didepan sudah ada davino nunggu dari tadi" jawab carlos.Uhuk.. uhuk.. cathline tersedak minuman nya dia sedikit terkejut jika davino sudah berada didepan rumah nya."Daddy jangan bercanda, mana mungkin seorang davino pagi-pagi udah didepan rumah" ucap cathline yang tak percaya."Kata siapa dulu waktu SD davino menjemput mu jam 6 pagi cathline." Celetuk jayden.Cathline menata
Bel pertanda istirahat sudah bunyi bastian dengan cepat keluar dari kelas untuk menyusul davino dan adam. "Sebentar bukan nya itu adam sama davino" ucap bastian menajamkan penglihatan nya. Davino dan adam masih berdiri ditengah lapangan banyak siswi disana memperhatikan mereka berdua, bastian tersenyum miring dia berjalan kearah mereka dengan sangat santai. "Kalian segitu solid nya sama gue ya, sampai rela nungguin gue berdiri ditengah lapangan" celetuk bastian cengengesan. Adam memutarkan bola mata nya dia ingin sekali membuang bastian ke ujung bumi sejauh mungkin. "Berisik lo lah" cetus adam. Bastian terkekeh dengan ucapan adam dia terus bergaya seolah sedang mengejek nya, davino malas dengan obrolan memilih pergi dari sana menuju gudang base-came black wolves kumpul. "Duh, jangan marah dong malu tuh diliatin sama ayang naura" ucap bastian menepuk bahu adam lalu pergi. Adam melihat keara naura yang memang sedang memperhatikan nya dengan raut wajah dingin, adam mencoba t
Bel pulang sudah bunyi cathline tanpa basa basi berlari kearah kelas davino, tak sengaja dia menabrak guru yang mengawas dikelas davino."Maaf bu cathline gak sengaja" ucap cathline menunduk."Hati-hati kamu ya nanti jatuh"Cathline segera masuk kedalam kelas davino berjalan kearah meja nya, cathline menatap tajam kearah davino dia menggebrak meja davino.Brak!!"Mana tas gue!" Sentak cathline.Semua orang menatap kearah cathline dan juga davino, mereka semua bingung dengan sikap cathline terhadap davino."Mereka benaran pacaran gak sih?" Bisik teman sekelas davino.Davino mendengar teman kelas nya sedang membicarakan mereka, davino tersenyum miring kearah cathline. Dia beranjak bangun dari duduk nya berdiri dihadapan cathline."Kenapa sih sayang, hmmm. Kamu jangan marah gitu dong gak enak sama orang lain tuh" davino mengelus pucuk kepala cathline lembut.Cathline menjauhkan tangan davino dari kepala nya davino terkekeh dengan sikap cathline."Jangan sentuh kepala gue, dimana tas gue
Cathline pulang kerumah dengan perasaan yang sangat bahagia, dia berjalan masuk kedalam melewati jayden yang sedang turun dari tangga."Kenapa dia senyum-senyum? Apa udah mulai jatuh cinta sama di davino" guman jayden yang bingung.Cathline seketika terhenti ditangga dia memutarkan tubuh nya menatap kearah sang kakak."Kak, mau makan apa biar aku traktir?" Ucap cathline."Kenapa tumben banget?" Tanya jayden yang heran."Ish, udah deh jangan banyak tanya kakak mau makan apa?" Jawab cathline."Apa aja deh yang penting bisa dimakan""Oke"Cathline segera naik keatas menuju kamar nya, sedangkan jayden masih bingung dengan sikap adik nya. Dia memilih tak ingin banyak tanya.Dimarkas wajah davino sangat suram tak ada satu orang pun yang berani bertanya pada nya, bastian yang baru datang dia dengan santai duduk disebelah davino sambil menepuk bahu nya."Tumben datang lama lo, tuh gue beliin americano" ucap bastian.Davino menoleh kearah bastian dengan tatapan tajam dan juga dingin, bastian m
Setelah kejadian dimana cathline ketahuan memiliki hubungan bersama fabian, hubungan nya dengan davino semakin renggang dan sikap dingin davino terlihat jelas.Ujian akhir semester sudah berakhir semua siswa mengadakan class meeting untuk menghilangkan penat karena ujian kemarin, cathline berada dilapangan mengawasi acara class meeting karena dia ditunjuk langsung sebagai ketua osis baru."Cath, lo istirahat aja biar gue jagain" ucap aldi wakil ketos baru."Gak perlu al, nanti naura sama ola bawain gue makanan kok santai aja" sahut cathline.Aldi menganggukan kepala seraya mengerti beberapa siswi berteriak begitu keras, black wolves turun kelapangan untuk mengikuti kegiatan class meeting.Kelas XI IPS-1 melawan kelas kelas XI IPA-1 untuk tanding bermain futsal, dimana davino dan kawan-kawan nya turun serta untuk memeriahkan class meeting hari ini."Waa... gila davino ikut tanding""Ah.. kak adam ganteng banget sih""Aduh kak bastian jangan terlalu imut sih bikin meleleh""Kak davino,
Cathline berjalan menuju parkiran perasaan nya dan juga pikiran nya sangat tak nyaman, akibat pengakuan fabian tadi dilapangan entah apa yang akan dia dapatkan nanti. Fabian sudah berada didalam mobil didalam sana fabian tengah asyik menelpon dengan seseorang, cathline masuk kedalam mobil dia mendengar fabian tengah bicara lembut dengan seseorag. "Kamu jangan lupa makan, nanti aku telpon lagi ya" Fabian segera menutup telpon nya dia menoleh kearah cathline yang tampak sangat lesu. "Kamu kenapa, hmm?" Cathline menghela nafas sambil memakai seat belt "aku baik-baik aja kok, kita pulang yuk kak" pinta cathline. Fabian melajukan mobil nya keluar dari area sekolah cathline terus menatap mearah luar jendela, dia masih mengingat ucapan the pinky pada nya yang sedikit menyakitkan karena itu semua fakta. Davino terbangun dari tidur nya dia meregangkan tubuh nya yang terasa pegal, davino turun kebawah untuk mengambil minuman dikulkas. Dia melihat anak-anak black wolves sedang bermai
Liburan akhir semester sudah selesai sekarang ajaran tahun baru, cathline sudah berada disekolah karena sudah menjabat sebagai ketua osis.Cathline berjaga digerbang untuk memeriksa kelengkapan seragam mulai dari junior maupun senior, ketiga motor sport tak asing melainkan black wolves tiba dan memasuki area sekolah.Semua orang terpanah kearah mereka termasuk adik kelas yang baru masuk disekolah galaxy international high school, davino membuka helm full face terdengar teriakan kaum hawa saat melihat ketampan davino."Makin rame juga fans black wolves nih" celetuk bastian percaya diri.Davino mendengarkan celotehan bastian hanya bisa diam, dia melirik kearah gerbang disana cathline terus menatap kearah nya. Davino memasang wajah dingin dan juga datar lalu segera pergi dari sana disusul oleh kedua sahabatnya.Perasaan cathline sedikit bingung setiap bertemu dengan davino apa lagi dia begitu dingin terhadap nya, ola dan naura yang baru sampai disekolah dia berpapasan dengan cathline per
Cathline melirik davino yang sedang fokus memainkan ponselnya, dia sangat penasaran apa yang davino lakukan."Dia lagi ngapain sih sibuk banget" gerutu pelan cathline yang sesekalu melirik davino.Davino tersenyum tipis ia tahu jika cathline begitu penasaran dengan apa yang sedang dia lakukan. Davino menggeser duduknya sedikit lebih dekat dengan cathline membuat cathline sedikit terkejut"Ngapain sih lo deket-deket gue" cetus cathline sambil makan camilan nya."Bukannya lo penasaran gue lagi chatan sama siapa, hmmm?" Sahut davino dengan nada sedikit mengejek.Cathline memalingkan wajahnya dan memang benar dia sangat penasaran dengan apa yang davino lakukan.Tak lama ponselnya berdering ada telpon masuk dari naura.Natasha is calling..."Ngapain dia nelpon gue" ucap cathline.Saat cathline hendak ingin menerima panggilan dari natasha, dengan cepat davino meraih ponsel cathline dan menolak panggilan natasha."Ish kenapa lo tolak sih, nanti tuh ulet bulu ngoceh lagi besok!" Protes cathli
Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga
Davino berjalan dilorong koridor sekolah tak sengaja bertemu dengan natasha, dia menatap dingin kearah gadis itu dengan ekspresi wajah begitu datar."Davino... kebetulan kita ketemu disini gue mau ngo--""Ikut gue.." potong davino.Natasha menganggukan kepala mengikuti langkah kaki davino menuju rooftop, natasha sesekali dia menatap punggung davino yang begitu kekar dan gagah.Davino berjalan menuju kursi yang biasa dia sering duduk disana, tak lupa ia mengeluarkan rokok nya dan menghisap dengan santai.Natasha duduk dihadapan davino dengan tersenyum manis kearah nya, namun sayang nya davino mengacuhkan nya."Lo ngomong apa aja sama cathline?" Tanya davino.Natasha menatap davino dengan perasaan kesal seharusnya dia tak menanyakan cathline disaat mereka sedang berduaan saat ini."Cuman ngobrol biasa, kenapa lo nanya dia sekarang kita lagi berduaan dav." Jawab natasha kesal.Davino tersenyum sinis pasal nya dia memang tak perduli dengan natasha sama sekali. "Ck..." "Gue mau lo terima
"Kringgg..." bel pertanda jam istirahat sudah berdering, cathline merapihkan buku-bukan nya dengan rapih. Natasha menarik tangan cathline dengan sangat kasar.Cathline sedikit terkejut atas tindakan nastasha terhadap nya, naura segera melepaskan genggaman tangan natasha dari cathline."Lo apa-apan hah!" Sentak naura menatap tajam kearah natasha.Ola segera bangun dari duduk nya menjauhkan cathline dari natasha, cathline menoleh kearah naura yang sedang menatap tajam natasha. Ia takut jika naura dan natasha akan bertengkar karena dirinya."Ra..." paggil lembut cathline.Naura menoleh dengan wajah datar. "Maksud lo apa tarik tangan cathline kaya gitu, lo ada masalah apa sama sahabat gue?" Tanya naura.Natasha mengepalkan tangan nya ingin sekali menampar wajah naura yang begitu sombong menatap remeh dirinya."Gue ada urusan sama cathline jadi gak perlu ikut campur" jawab natasha.Adam yang hendak ingin menghampiri naura ditahan oleh davino. "Jangan kesana kita liat dulu" ucap davino.Ada
Pagi ini cathline sudah rapih dengan seragam sekolah nya dengan perasaan yang baik, dia berjalan turun kebawah untuk sarapan pagi.Saat dia berjalan kemeja makan tampak sudah ada davino yang tengah menikmati sarapan paginya."Ngapain lo disini?" Tanya cathline.Davino menoleh kearah cathline lalu melanjutkan makan nya kembali, cathline berdengus kesal dia duduk dimeja makan dan sarapan bersama davino.Cathline terus melirik davino sambil menyantap sarapan nya, davino yang merasa dari tadi cathline terus menatap nya. Ia segera menatap balik wajah cathline dengan cepat cathline memalingkan wajahnya."Ada apa?" Tanya davino dingin.Cathline berdecak "ck, harus nya gue yang tanya ada apa dia kesini?" Guman cathline.Davino terus menatap cathline dengan datar cathline mendongakan wajah nya, dengan bibir mengerucut kesal melihat ekspresi davino."Apa liatin gue hah!" Cetus cathline."Bukan nya lo duluan yang liatin gue terus" ucap davino.Cathline sedikit kesal dengan jawaban davino memang
Cathline turun dari taxi tampak sudah melihat davino berada didepan teras rumah nya, cathline berjalan menghampirinya."Ngapain disini?" Tanya cathline dengan nada tak suka.Davino mematikan rokok nya menatap kearah cathline, dia menepuk lantai menyuruh cathline agar duduk disamping nya.Cathline menaikan alis nya merasa bingung dengan sikap davino, dia mengacuhkan davino namun tangan nya ditarik paksa agar duduk disamping davino."Ngapain sih suruh gue duduk dilantai, kaya gak ada kursi aja" kesal cathline."Lo habis dari mana?" Tanya davino.Cathline memutarkan bola matanya tak "ngapain lo nanya gur habis dari mana? Kepo banget jadi cowo sih" jawab ketus cathline.Davino menghela nafas nya dia tak ingin marah pada cathline mencoba bertanya sekali pada cathline."Habis dari mana, hmmm?"Cathline menoleh kearah davino dengan ekspresi tak seperti biasanya, cathline sangat bingung dengan sikap davino. Dia menempelkan tangan nya dikening milik davino."Gak panas kok" celetuk cathline.Da
Davino baru saja sampai dimarkas black wolves dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, sedikit terkejut markas nya sudah berantakan."Dav.." panggil adam."Ulah siapa ini?" Tanya davino."Ini ulah bodyguard bokap lo, tadi pagi acak-acak markas kita" jawab adam.Davino mengepalkan tangannya sangat kesal dengan papa nya. "Beresin semua kalau ada yang rusak kasih tau gue" ucap davino."Lo mau kemana?" Tany bastian."Mau kasih perhitungan ke si tua bangka!" Cetus davino.Davino melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju kediaman keluarga lewis, sesampainya dimansion milik keluarga nya dia berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Para maid mansion nya menyabut hangat tuan muda keluarga lewis, kepala pelayan bernama adi keluar menghampiri davino."Tuan muda..." ucap adi."Mana james suruh dia keluar!" Titah davino dengan marah."Tapi tuan muda maaf, tuan james sedang ada sibuk beliau tak bisa diganggu" ucap adi."Gue bilang panggil dia keluar atau gue hajar lo disini adi"
Fabian berpamitan untuk pulang namun dia tak pulang kerumah melainkan kerumah cathline, sebelum nya fabian sudah mengirim pesan pada cathline.Mobil fabian sudah berada didepan rumah cathline ia segera menghubungi nya, cathline menyandari jika fabian sudah didepan rumahnya."Gue harus bersikap biasa aja jangan terlihat seperti orang abis nangis" ucap cathline.Cathline segera turun kebawah dia berjalan keluar rumah untuk menghampiri fabian, fabian melihat cathline berjalan kearah nya dia segera turun dari mobil nya."Maaf ganggu kamu malam-malam" ucap fabian.Cathline sedikit terkejut dengan wajah fabian yang penuh luka, dengan refleks tangan cathline menyentuh wajahnya."Sss, sakit jangan dipegang" lirih fabian menjauhkan tangan cathline."Maaf kak aku gak tau.." jawab cathline."It's okay, aku mau bicara sesuatu sama kamu tapi gak disini" ucap fabian.Davino yang sengaja datang kerumah cathline rahang dia mengeras melihat fabian berada dirumah cathline, motor davino terpakir disampi
Cathline melirik davino yang tengah tertidur dikelas meski pelajar sedang berlangsung, ponsel cathline terus bergetar ada pesan masuk dari natasha.Cathline melirik sekilas padanya. "Tau nomor gue dari mana dia?" Guman cathline.Naura yang sedikit penasaran dia melirik ponsel cathline sedikit terkejut, jika natasha terus menyuruh cathline agar davino menerima perjodohannya."Ini seriusan?" Celetuk naura."Sssutt, jangan keras-keras nanti kita diomelin pak bagus" ucap cathline."Sorry, ini seriusan?" Tanya naura sekali lagi.Cathline mengangguk pelan "gila sih gue gak nyangka banget!" Ucap naura.Pak bagus melihat naura dan cathline sedang mengobrol ia memukul papan tulis sedikit keras.Brak!!!!"Naura cathline, kalian bicarain apa saat dalam pelajaran saya!" Tegur pak bagus."Maaf pak saya lagi nanya soal yang bapak jelasin tadi masih kurang paham, jadi saya nanya ke cathline." Bohong naura."Apa betul cathline?" Tanya pak bagus."Be-benar pak" jawab cathline gugup."Baik kalian fokus