Flashback onPonsel davino terus berdering dia mengecheck dapat panggilan dari aska, davino mengabaikan telpon namun ponsel nya terus berdering."A telpon na angkat aja atuh takut nya teh penting" ucap ibu warung.Davino menganggukan kepala tersenyum kepada ibu pemilik warung kopi. "Sial ngapain sih dia ganggu gue makan" kesal davino."Ada apa?""Maaf tuan anda harus pulang sekarang kebetulan saya sudah ada dibandung""Ngapain lo dibandung mata-matain gue?" Sentak davino."Bukan tuan, saya sedang pulang kerumah orang tua saya dan kebetulan juga pak james menelpon saya. Ada hal penting tentang project baru itu dan tuan davino jangan dulu kirim ke pihak klien." "Okay, gue share location sekarang" Davino menutup telpon nya bersama aska, dia memberikan selembar uang berwarna merah dan segera pergi dari sana."A kembalian nya" teriak ibu warung.Davino mengabaikan nya dia cepat-cepat pergi ke villa untuk bersiap siap pergi dari sana, james pun mengirim pesan pada davino untuk segera pula
Dikamar davino terus mencari siapa pelaku yang mengambil data proposal milik nya itu, saat davino hendak ingin membuka folder di laptop ada aplikasi yang tak dia kenal.Davino membuka aplikasi itu ternyata sistem virus. "Kita lihat siapa yang naruh virus ini kelaptop kerja gue" ucap davino tersenyum miring.Tuk.. tuk.. tuk..Mbok sumi mengetuk pintu kamar davino wanita paruh bayah itu membuka pelan pintu kamar nya, mbok sumi masuk kedalam sambil membawa nampan makanan untuk davino."Den makan dulu, jangan sampai nanti sakit" ucap mbok sumi menaruh nampan dimeja.Davino menoleh "iya mbok makasih, tapi davino masih banyak banget kerjaan yang harus diselesaikan" jawab davino.Davino masih fokus pada layar laptop nya untuk meretas akun yang terpasang diaplikasi tersebut, mbok sumi memperhatikan davino yang sangat fokus pada layar laptop.Mbok sumi mengambil piring makanan davino lalu menyuapi nya dengan lembut, davino menoleh kearah mbok sumi yang begitu lembut menyuapi nya."Kalau gak mb
Selama 3 hari davino tak masuk sekolah membuat cathline sedikit khawatir dia berencana untuk kerumah davino namun dilarang oleh kedua sahabat nya."Jangan deh cath biarin aja besok juga sekolah dia" ucap naura."Iya benar kata naura besok juga dia sekolah, kalau lo kesana takut nya gak dihargain sama dia" ucap ola.Cathline mengurungkan niat nya untuk tak jadi kerumah davino. "Okay, gue mau ketoilet dulu kalian duluan aja ke kelas" pamit cathline.Cathline berjalan dikoridor sekolah menuju toilet dia masih memikirkan davino dan sedikit bersalah atas perkataan nya saat dibandung."Semua ini salah gue sih, coba aja mulut gue bisa dijaga tapi gak biasa nya davino seperti itu" guman cathline.Dia masuk kedalam toilet untuk mambasuh wajah nya saat dia keluar dari toilet terkejut seseorang sedang bersandar didaun pintu, cathline yang sedang meminum jus milik nya tak sengaja menyemburkan kearah orang itu."Astaga sorry, ngapain lo ada ditoilet cewe sih" omel cathline.Cathline mencoba member
Cathline mengikuti langkah the pinky menuju lapangan, entah apa yang akan dilakukan naomi mengajak nya ketengah lapangan.Cathline menatap naomi dengan sangat datar. "Ngapain lo bawa gue kesini? Mau main jambak-jambakan lagi" ucap cathline.Naomi tersenyum sinis pada cathline "gue mau ajak lo batle dance, gimana lo takut?" Ejek naomi sambil tertawa.Cathline hanya diam selama ini tak pernah dance didepan umum, dia tak pandai menari meski ola sering mengajari nya dance."Gue menolak! Kalau ajak batle mungkin gue bisa bermain music atau bernyanyi" ucap cathline.Naomi tertawa keras dia tahu jika cathline takkan berani dance didepan umum, apa lagi memperlihatkan lekuk tubuh nya bagaikan idol k-pop."Karena lo mengaku kalah jadi jauhi davino, dan putusin dia sekarang juga" titah naomi.Dikejauhan naura dan ola sudah datang kelapangan mereka berdua berjalan kearah cathline."Jangan ra, buat apa lo mengaku kalah sama ulet bulu kaya dia" cetus ola.Cathline menoleh kearah dua sahabatnya dia
Naura dan ola mencari cathline yang dibawa pergi davino, mereka takut jika cathline akan kenapa-kenapa dengan sikap davino tadi."Ra tunggu davino gak akan celakain cathline tenang aja" ucap adam.Naura membalikan badan nya menatap tajam kearah adam. "Lo bilang dia gak akan kenapa-kenapa? Gak lihat tadi davino semarah apa tadi dam" jawab naura dengan kesal.Adam diam dia tahu naura sangat perduli dan cemas dengan cathline, tapi adam juga tahu davino takkan menyakiti wanita nya."Gue tau tapi davino gak akan nyakitin cathline ra, gue kenal davino apa lagi mereka itu teman semasa kecil nya" ucap adam meyakinkan naura.Naura terdiam dia memang belum mengenal cathline sepenuh nya, apa lagi cathline tak pernah bercerita tentang davino, bagaimana mereka bisa bermusuhan."Percaya sama gue ra, bastian lagi coba hubungi davino."Bastian terus menghubungi davino mereka khawatir jika sahabat nya itu bermain kasar pada cathline.Dirooftop davino menghisap rokok nya sambil melirik cathline yang te
Kiringg.. Cathline merapihkan buku nya kedalam tas, dan segera menyusul naura dan ola keluar dari kelas, mereka berjalan dilorong koridor sekolah. Tak sengaja bertemu dengan the pinky yang baru turun dari kelas nya dilantai 2. Mereka menatap tajam kearah cathline apa lagi dengan naomi seperti membenci nya. "Dih gak jelas banget tuh cewe ulet" cetus ola yang geram dengan tingkah the pinky. "Udah ayo pulang gue harus anter kakak gue nih beli kado" ucap naura. "Emang ada yang ulang tahun?" Tanya cathline. "Iya kak lily cewe nya kak ryan, dia minta antar cariin kado yang cocok buat kak lily. Yaudah ayo gue buru-buru kalau lo masih mau disekolah gue tinggal nih la" jawab naura. Ola memberikan tanda silang merasa tak setuju, mereka berjalan kearah parkiran sedangkan cathline menuju gerbang menunggu jemputan nya. Cathline sedang menunggu jemputan nya didekat pos pak asep, mobil fabian keluar dari sekolah mengklaksonin cathline. Seketika dia menoleh kesamping dan tersenyum. Fabian me
Davino sudah membayar makanan nya dia mengajak cathline untuk pulang, namun cathline terus menatap kearah penjual telur gulung. Davino melirik cathline dia berjalan kearah penjulan telur gulung dan membeli nya. Cathline yang bingung mengapa davino tiba-tiba kepenjual telur gulung yang dia perhatikan, cathline segera menyusul davino untuk bertanya. "Lo masih laper?" Tanya cathline. Davino tak menjawab dia hanya fokus melihat cara penjual itu membuat telur gulung yang terlihat mudah, namun sulit untuk dipraktekan sendiri dirumah. "Ini mas semua nya 10 ribu" ucap penjual. Davino memberikan satu lembar uang merah pada penjual itu, lalu memberikan telur gulung pada cathline. "Buat gue?" Ucap cathline menunjuk diri nya sendiri. "Mas kembalian nya" penjual telur gulung memberikan kembalian nya namun ditolak oleh davino. "Untuk bapak aja kembalian nya" jawab davino. Penjual telur gulung itu tersenyum bersyukur bertemu pelanggan seperti davino, cathline yang masih bingung deng
Saat anak-anak black wolves sedang berkumpul dimarkas, tiba-tiba ada yang melempar batu kedalam sehingga kaca jendela pecah."Shit, siapa yang lempar batu kaya gini" sentak adam.Davino mengambil batu yang dilapisi kertas, davino membaca surat itu dan tersenyum miring. Adam segera merebut kertas yang dibaca oleh davino dia sedikit geram dengan the thunder."Fuck! Mereka mau cari masalah sama kita dav" ucap adam."Kalian semua siap untuk habisin the thunder?" Tanya davino tersenyum smirk."Siap bos" jawab semua orang.Bastian yang keluar membeli kopi pesanan davino, dia melihat banyak anggota the thunder didepan markas nya. Bastian dengan sigap langsung menghampiri mereka semua dengan gagah."Woy cupu.." teriak bastian.Semua anggota the thunder menoleh kearah bastian evan tersenyum miring melihat bastian sendirian."Wah jagoan juga lo mau hadapi kita sendirian, ketua lo kemana apa dia takut sama kita?" Ejek evan tertawa.Bastian memutarkan bola mata malas "sejak kapan davino takut, se
Cathline pergi keminimarket dekat rumahnya menggunakan sepeda miliknya, dia memarkirkan sepedanya dengan sangat rapih didepan minimarket."Mau beli apa ya buat teman ngedrakor" ucap cathline.Cathline masih memilih beberapa camilan dan tak lupa makanan sejumlah umat didunia.Ketika cathline hendak ingin mengambil minuman tiba-tiba, ada tangan seseorang yang hendak meraih minum yang diakan ambil.Cathline menoleh betapa terkejut mengenali sosok tersebut, laki-laki itu hanya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya."Cathline?" Ucap laki-laki."Varo..." sahut cathline dengan tatapan terkejut."Gimana kabar lo?" Tanya alvaro dengan lembut."Gue baik-baik aja kok, lo gimana?" Jawab cathline dengan sedikit canggung.Alvaro menepuk kepala cathline dengan lembut. "Gak pernah berubah ya, sini gue bawa belanjaan lo" Alvaro menarik belajaan cathline berjalan menuju kasir, cathline sedikit terkejut alvaro tiba-tiba mengambil keranjang belanjaanya."Varo biar gue aja yang bayar" ucap cathli
Selesai sarapan bersama cathline dan davino berangkat kesekolah, motor davino berhenti dilampu merah cathline melihat suasana pagi hari dijakarta.Tampak seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan raut wajahnya sangat kesal, ketika davino menarik tangan cathline agar memeluknya."Awas aja gue bakal rebut davino dari lo cath" ucap natasha dengan nada marah.Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau davino dengan kecepatan tinggi melaju, membuat cathline ketakutan dan berteriak."Lo mau bunuh diri jangan ajak gue davino...!!!" Teriak cathline.Davino hanya tersenyum dibalik helmnya dia dengan sengaja membuat cathline kesal padanya.Motor davino masuk kedalam area sekolah dan memarkirkan motor sport miliknya, cathline segera turun dari motor davino memberikan helm yang dia kenakan pada davino.Wajah cathline sangat kesal dan marah pada davino karena dia kebut-kebutan dijalan, davino hanya memasang wajah datar didalam hatinya dia sangat puas menjahili cathline."Gue gak mau naik motor sam
Cathline melirik davino yang sedang fokus memainkan ponselnya, dia sangat penasaran apa yang davino lakukan."Dia lagi ngapain sih sibuk banget" gerutu pelan cathline yang sesekalu melirik davino.Davino tersenyum tipis ia tahu jika cathline begitu penasaran dengan apa yang sedang dia lakukan. Davino menggeser duduknya sedikit lebih dekat dengan cathline membuat cathline sedikit terkejut"Ngapain sih lo deket-deket gue" cetus cathline sambil makan camilan nya."Bukannya lo penasaran gue lagi chatan sama siapa, hmmm?" Sahut davino dengan nada sedikit mengejek.Cathline memalingkan wajahnya dan memang benar dia sangat penasaran dengan apa yang davino lakukan.Tak lama ponselnya berdering ada telpon masuk dari naura.Natasha is calling..."Ngapain dia nelpon gue" ucap cathline.Saat cathline hendak ingin menerima panggilan dari natasha, dengan cepat davino meraih ponsel cathline dan menolak panggilan natasha."Ish kenapa lo tolak sih, nanti tuh ulet bulu ngoceh lagi besok!" Protes cathli
Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga
Davino berjalan dilorong koridor sekolah tak sengaja bertemu dengan natasha, dia menatap dingin kearah gadis itu dengan ekspresi wajah begitu datar."Davino... kebetulan kita ketemu disini gue mau ngo--""Ikut gue.." potong davino.Natasha menganggukan kepala mengikuti langkah kaki davino menuju rooftop, natasha sesekali dia menatap punggung davino yang begitu kekar dan gagah.Davino berjalan menuju kursi yang biasa dia sering duduk disana, tak lupa ia mengeluarkan rokok nya dan menghisap dengan santai.Natasha duduk dihadapan davino dengan tersenyum manis kearah nya, namun sayang nya davino mengacuhkan nya."Lo ngomong apa aja sama cathline?" Tanya davino.Natasha menatap davino dengan perasaan kesal seharusnya dia tak menanyakan cathline disaat mereka sedang berduaan saat ini."Cuman ngobrol biasa, kenapa lo nanya dia sekarang kita lagi berduaan dav." Jawab natasha kesal.Davino tersenyum sinis pasal nya dia memang tak perduli dengan natasha sama sekali. "Ck..." "Gue mau lo terima
"Kringgg..." bel pertanda jam istirahat sudah berdering, cathline merapihkan buku-bukan nya dengan rapih. Natasha menarik tangan cathline dengan sangat kasar.Cathline sedikit terkejut atas tindakan nastasha terhadap nya, naura segera melepaskan genggaman tangan natasha dari cathline."Lo apa-apan hah!" Sentak naura menatap tajam kearah natasha.Ola segera bangun dari duduk nya menjauhkan cathline dari natasha, cathline menoleh kearah naura yang sedang menatap tajam natasha. Ia takut jika naura dan natasha akan bertengkar karena dirinya."Ra..." paggil lembut cathline.Naura menoleh dengan wajah datar. "Maksud lo apa tarik tangan cathline kaya gitu, lo ada masalah apa sama sahabat gue?" Tanya naura.Natasha mengepalkan tangan nya ingin sekali menampar wajah naura yang begitu sombong menatap remeh dirinya."Gue ada urusan sama cathline jadi gak perlu ikut campur" jawab natasha.Adam yang hendak ingin menghampiri naura ditahan oleh davino. "Jangan kesana kita liat dulu" ucap davino.Ada
Pagi ini cathline sudah rapih dengan seragam sekolah nya dengan perasaan yang baik, dia berjalan turun kebawah untuk sarapan pagi.Saat dia berjalan kemeja makan tampak sudah ada davino yang tengah menikmati sarapan paginya."Ngapain lo disini?" Tanya cathline.Davino menoleh kearah cathline lalu melanjutkan makan nya kembali, cathline berdengus kesal dia duduk dimeja makan dan sarapan bersama davino.Cathline terus melirik davino sambil menyantap sarapan nya, davino yang merasa dari tadi cathline terus menatap nya. Ia segera menatap balik wajah cathline dengan cepat cathline memalingkan wajahnya."Ada apa?" Tanya davino dingin.Cathline berdecak "ck, harus nya gue yang tanya ada apa dia kesini?" Guman cathline.Davino terus menatap cathline dengan datar cathline mendongakan wajah nya, dengan bibir mengerucut kesal melihat ekspresi davino."Apa liatin gue hah!" Cetus cathline."Bukan nya lo duluan yang liatin gue terus" ucap davino.Cathline sedikit kesal dengan jawaban davino memang
Cathline turun dari taxi tampak sudah melihat davino berada didepan teras rumah nya, cathline berjalan menghampirinya."Ngapain disini?" Tanya cathline dengan nada tak suka.Davino mematikan rokok nya menatap kearah cathline, dia menepuk lantai menyuruh cathline agar duduk disamping nya.Cathline menaikan alis nya merasa bingung dengan sikap davino, dia mengacuhkan davino namun tangan nya ditarik paksa agar duduk disamping davino."Ngapain sih suruh gue duduk dilantai, kaya gak ada kursi aja" kesal cathline."Lo habis dari mana?" Tanya davino.Cathline memutarkan bola matanya tak "ngapain lo nanya gur habis dari mana? Kepo banget jadi cowo sih" jawab ketus cathline.Davino menghela nafas nya dia tak ingin marah pada cathline mencoba bertanya sekali pada cathline."Habis dari mana, hmmm?"Cathline menoleh kearah davino dengan ekspresi tak seperti biasanya, cathline sangat bingung dengan sikap davino. Dia menempelkan tangan nya dikening milik davino."Gak panas kok" celetuk cathline.Da
Davino baru saja sampai dimarkas black wolves dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, sedikit terkejut markas nya sudah berantakan."Dav.." panggil adam."Ulah siapa ini?" Tanya davino."Ini ulah bodyguard bokap lo, tadi pagi acak-acak markas kita" jawab adam.Davino mengepalkan tangannya sangat kesal dengan papa nya. "Beresin semua kalau ada yang rusak kasih tau gue" ucap davino."Lo mau kemana?" Tany bastian."Mau kasih perhitungan ke si tua bangka!" Cetus davino.Davino melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju kediaman keluarga lewis, sesampainya dimansion milik keluarga nya dia berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Para maid mansion nya menyabut hangat tuan muda keluarga lewis, kepala pelayan bernama adi keluar menghampiri davino."Tuan muda..." ucap adi."Mana james suruh dia keluar!" Titah davino dengan marah."Tapi tuan muda maaf, tuan james sedang ada sibuk beliau tak bisa diganggu" ucap adi."Gue bilang panggil dia keluar atau gue hajar lo disini adi"