Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga
Galaxy international high school pagi ini kedatangan tiga motor sport yang selalu dinantikan oleh para murid disekolahan itu, mereka sering disebut Black wolves ketiga pemuda itu sangat tampan.Davino triyas lewis dia adalah ketua dari black wolves memiliki paras yang sangat tampan dengan mata coklat hazel, dia anak dari keluarga pembisnis terkaya diseluruh dunia davino pun badboy digalaxy international high school. Tinggi dia sekitar 180cm ia pun memiliki tatapan bagaikan serigala seperti nama gengnya black wolves, davino memiki sahabat bernama adam aldrige dan bastian abraham mereka bagian inti dari geng black wolves.Motor mereka terparkir diarea sekolah para siswi disana saling berteriak melihat ketampanan ketiga pemuda tersebut."Kak davino ganteng banget sih""Kak adam lihat sini dong""Wah kak kbastian cute""Black wolves aku padamu" Semua teriakan murid disana terus memuja black wolves yang memang sangat tampan, mereka terkenal disekolahnya maupun disekolahan lain.Ketiga pe
Cathline baru selesai dari rapat osis ia bergegas keluar sekolah karena supirnya sudah menunggu didepan sekolah, davino melihat cathline yang baru keluar dari ruang osis gadis itu berjalan menuju gerbang sekolah. Dia melajukan motornya kearah genangan air yang membuat baju gadis itu basah dan kotor."Akh..." sentak cathline.Davino menoleh kearah cathline ia tersenyum puas dibalik helmnya dia pun mengacungkan jari tengahnya pada cathline, motor davino langsung melesat keluar dari area sekolah membuat cathline sangat kesal pada pemuda tampan itu."Dasar anak anjing, lihat aja gue balas lo" teriak cathline sangat kesal ia menghentakan kakinya menuju mobilnya."Non kenapa seragamnya kotor sama basah gitu?" Tanya bambang supir pribadi keluarganya."Gara-gara anak anjing berhati iblis pak, jalan pak cathline mau cepat-cepat mandi" sahut cathline.Davino sangat puas membalas cathline ia masuk kedalam markas dengan tertawa keras, membuat semua orang disana saling pandang mempehatikan davino
Cathline begitu buru-buru keluar dari kelasnya yang membuat kedua sahabatnya menggelengkan kepalanya, naura dan ola tahu jika cathline hendak membalas perbuatan davino padanya. Cathline berjalan kepos satpam sekolahnya dengan sangat santai dia pun menyapa pria paruh baya itu dengan sangat ramah."Siang pak.." sapa cathline."Eh neng cathline, jemputannya sudah datang bukan?" Tanya pak ujang satpam sekolah."Belum kok pak, oh ya pak ujang tau gak black wolves kalau telat kesekolah suka parkir motor dimana?""Oh biasanya mas davino sama teman-temannya suka parkir diwarung samping sekolah itu loh neng" sahut pak ujang, cathline tersenyum miring dia langsung berpamitan dengan pak ujang berjalan menuju warung samping sekolahnya.Cathline mengamati sekitar dirasa tak ada orang dia langsung melancarkan aksinya untuk membuat ban motor davino kempes, cathline tersenyum sinis karena dia berhasil membalas perbuatan si badboy sekaligus musuh bubuyutannya.Tak lupa cathline menaruh note dijok mot
Pagi ini cathline sudah berjaga didepan gerbang dengan lutut sudah dibalut oleh perban, dia terus menepuk tangannya menggunakan penggaris teman osisnya hanya menggelengkan kepalanya mereka tahu jika cathline sedang menunggu black wolves.Tak berselang lama black wolves datang cathline tersenyum miring melihat mereka termasuk davino sasaran empuknya, black wolves memarkirkan kendaraanya diparkiran sekolah saat mereka ingin pergi dari sana cathline dikejauhan menatap tajam pada mereka bertiga."Dav, lo lihat itu" bisik bastian menunjuk kearah cathline.Davino memutar bola matanya dengan malas "Ayo pergi" ajak davino dengan santai melewati cathline.Cathline langsung menarik belakang seragam davino dia tanpa segan-segan memukulnya dengan penggaris kayu milik guru BK nya. "Lo gila hah! Pagi-pagi sudah ajak ribut"Davino menatap tajam balik cathline gadis itu sama sekali tak takut dengan davino, melainkan menarik tangannya untuk kelapangan."Lepasin gue bocil" sentak davino."No, lo harus
Cathline melihat postingan dibase sekolah yang ramai karena ulah davino, dia sangat malu dan kesal bisa-bisanya sempat percaya davino yang bersikap lembut."Akh sial! Gue harus balas ini" sentak cathline yang menutup wajahnya dengan kedua tangannya."Wah gila lo tranding anjir cath bukan dibase sekolah aja, tapi aplikasi X juga" celetuk ola yang memperlihatkan pada cathline."Sumpah gue malu banget, gimana dong" rengek cathline yang sangat malu dia menjadi tranding diaplikasi X."Nanti juga reda kok santai aja" ujar naura menenangkan cathline.Gadis itu sama sekali tak ingin kekantin karena semua orang disekolahnya menertawakan, para guru pun tak kuasa nahan tawa bisa-bisanya wajah cantik cathline menjadi hitam."Kring.." bel pulang sekolah sudah bunyi cathline dengan endap-endap jalan keluar yang dihalangi oleh kedua sahabatnya."Jalan yang benar cath, kita susah ini" ucap naura."Gue malu ra, sampai jemputan gue datang ya please" pinta cathline.Naura pun menghela nafasnya ia tak bi
Tuk.. tuk.. tuk.." suara ketukan pintu.Catline terusik dari tidurnya yang dari tadi pintu kamarnya terus mengetuk, dia beranjak bangun dari tempat tidurnya berjalan kearah pintu dan membukannya."Suprise...."Cathline membuka kedua matanya dengan lebat melihat kedua sahabatnya berada dirumahnya pagi ini. "Ngapain lo berdua disini?""Ck, emang kenapa kita disini" sewot ola bersedikap kedua tangannya didada."Gak masalah, tapi masa pagi-pagi sih lo bertamu dirumah gue" dengus cathline yang kesal karena tidurnya terganggu."What the hell! Ini sudah jam 11 siang catline lo lihat jam tangan tuh" celetuk ola yang kesal.Cathline langsung melihat jam tangannya dia terkejut memang sudah jam 11 siang, dia hanya cengengesan yang membuat ola sedikit kesal berbeda dengan naura hanya menggelengkan kepalanya."Sorry la, jangan marah yaudah masuk kekamar gue mau mandi dulu" ajak cathline.Ola dan naura pun masuk kedalam kamar cathline mereka duduk disofa dan tak lupa menyalakan tv dikamar cathline,
Davino membuka aplikasi X miliknya dia melihat postingan calvin foto seorang gadis yang dia sangat kenal."Ini si anak itik bukan sih?" Guman davino menaikan sebelah alisnya dengan teliti memastikan foto tersebut yang tampak kurang jelas."Wah gila, sejak kapan si ola kenal sama tiga kampret ini" celetuk bastian yang tercengang melihat postingan ola.@Charlotte_ola : caption foto sama cogan( foto calvin, dion dan evan)"Ada apa?" Tanya adam."Nih lo lihat aja" bastian memperlihatkan postingan ola diaplikasi X."What kok bisa mereka foto bareng gitu" adam sangat tak percaya bagaimana ketiga gadis itu bisa kenal dengan the thunder.Adam memperlihatkan postingan ola pada davino dia melihat calvin yang duduk sangat dekat dengan cathline matanya langsung melebar. "Cari tau sejak kapan mereka kenal, jangan sampai mereka jadi mainan the thunder"Adam langsung mengirim pesan diaplikasi X pada ola namun gadis itu sama sekali tak membalas pesannya, davino hanya diam dia tak begitu memikirkan it
Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga
Davino berjalan dilorong koridor sekolah tak sengaja bertemu dengan natasha, dia menatap dingin kearah gadis itu dengan ekspresi wajah begitu datar."Davino... kebetulan kita ketemu disini gue mau ngo--""Ikut gue.." potong davino.Natasha menganggukan kepala mengikuti langkah kaki davino menuju rooftop, natasha sesekali dia menatap punggung davino yang begitu kekar dan gagah.Davino berjalan menuju kursi yang biasa dia sering duduk disana, tak lupa ia mengeluarkan rokok nya dan menghisap dengan santai.Natasha duduk dihadapan davino dengan tersenyum manis kearah nya, namun sayang nya davino mengacuhkan nya."Lo ngomong apa aja sama cathline?" Tanya davino.Natasha menatap davino dengan perasaan kesal seharusnya dia tak menanyakan cathline disaat mereka sedang berduaan saat ini."Cuman ngobrol biasa, kenapa lo nanya dia sekarang kita lagi berduaan dav." Jawab natasha kesal.Davino tersenyum sinis pasal nya dia memang tak perduli dengan natasha sama sekali. "Ck..." "Gue mau lo terima
"Kringgg..." bel pertanda jam istirahat sudah berdering, cathline merapihkan buku-bukan nya dengan rapih. Natasha menarik tangan cathline dengan sangat kasar.Cathline sedikit terkejut atas tindakan nastasha terhadap nya, naura segera melepaskan genggaman tangan natasha dari cathline."Lo apa-apan hah!" Sentak naura menatap tajam kearah natasha.Ola segera bangun dari duduk nya menjauhkan cathline dari natasha, cathline menoleh kearah naura yang sedang menatap tajam natasha. Ia takut jika naura dan natasha akan bertengkar karena dirinya."Ra..." paggil lembut cathline.Naura menoleh dengan wajah datar. "Maksud lo apa tarik tangan cathline kaya gitu, lo ada masalah apa sama sahabat gue?" Tanya naura.Natasha mengepalkan tangan nya ingin sekali menampar wajah naura yang begitu sombong menatap remeh dirinya."Gue ada urusan sama cathline jadi gak perlu ikut campur" jawab natasha.Adam yang hendak ingin menghampiri naura ditahan oleh davino. "Jangan kesana kita liat dulu" ucap davino.Ada
Pagi ini cathline sudah rapih dengan seragam sekolah nya dengan perasaan yang baik, dia berjalan turun kebawah untuk sarapan pagi.Saat dia berjalan kemeja makan tampak sudah ada davino yang tengah menikmati sarapan paginya."Ngapain lo disini?" Tanya cathline.Davino menoleh kearah cathline lalu melanjutkan makan nya kembali, cathline berdengus kesal dia duduk dimeja makan dan sarapan bersama davino.Cathline terus melirik davino sambil menyantap sarapan nya, davino yang merasa dari tadi cathline terus menatap nya. Ia segera menatap balik wajah cathline dengan cepat cathline memalingkan wajahnya."Ada apa?" Tanya davino dingin.Cathline berdecak "ck, harus nya gue yang tanya ada apa dia kesini?" Guman cathline.Davino terus menatap cathline dengan datar cathline mendongakan wajah nya, dengan bibir mengerucut kesal melihat ekspresi davino."Apa liatin gue hah!" Cetus cathline."Bukan nya lo duluan yang liatin gue terus" ucap davino.Cathline sedikit kesal dengan jawaban davino memang
Cathline turun dari taxi tampak sudah melihat davino berada didepan teras rumah nya, cathline berjalan menghampirinya."Ngapain disini?" Tanya cathline dengan nada tak suka.Davino mematikan rokok nya menatap kearah cathline, dia menepuk lantai menyuruh cathline agar duduk disamping nya.Cathline menaikan alis nya merasa bingung dengan sikap davino, dia mengacuhkan davino namun tangan nya ditarik paksa agar duduk disamping davino."Ngapain sih suruh gue duduk dilantai, kaya gak ada kursi aja" kesal cathline."Lo habis dari mana?" Tanya davino.Cathline memutarkan bola matanya tak "ngapain lo nanya gur habis dari mana? Kepo banget jadi cowo sih" jawab ketus cathline.Davino menghela nafas nya dia tak ingin marah pada cathline mencoba bertanya sekali pada cathline."Habis dari mana, hmmm?"Cathline menoleh kearah davino dengan ekspresi tak seperti biasanya, cathline sangat bingung dengan sikap davino. Dia menempelkan tangan nya dikening milik davino."Gak panas kok" celetuk cathline.Da
Davino baru saja sampai dimarkas black wolves dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, sedikit terkejut markas nya sudah berantakan."Dav.." panggil adam."Ulah siapa ini?" Tanya davino."Ini ulah bodyguard bokap lo, tadi pagi acak-acak markas kita" jawab adam.Davino mengepalkan tangannya sangat kesal dengan papa nya. "Beresin semua kalau ada yang rusak kasih tau gue" ucap davino."Lo mau kemana?" Tany bastian."Mau kasih perhitungan ke si tua bangka!" Cetus davino.Davino melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju kediaman keluarga lewis, sesampainya dimansion milik keluarga nya dia berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Para maid mansion nya menyabut hangat tuan muda keluarga lewis, kepala pelayan bernama adi keluar menghampiri davino."Tuan muda..." ucap adi."Mana james suruh dia keluar!" Titah davino dengan marah."Tapi tuan muda maaf, tuan james sedang ada sibuk beliau tak bisa diganggu" ucap adi."Gue bilang panggil dia keluar atau gue hajar lo disini adi"
Fabian berpamitan untuk pulang namun dia tak pulang kerumah melainkan kerumah cathline, sebelum nya fabian sudah mengirim pesan pada cathline.Mobil fabian sudah berada didepan rumah cathline ia segera menghubungi nya, cathline menyandari jika fabian sudah didepan rumahnya."Gue harus bersikap biasa aja jangan terlihat seperti orang abis nangis" ucap cathline.Cathline segera turun kebawah dia berjalan keluar rumah untuk menghampiri fabian, fabian melihat cathline berjalan kearah nya dia segera turun dari mobil nya."Maaf ganggu kamu malam-malam" ucap fabian.Cathline sedikit terkejut dengan wajah fabian yang penuh luka, dengan refleks tangan cathline menyentuh wajahnya."Sss, sakit jangan dipegang" lirih fabian menjauhkan tangan cathline."Maaf kak aku gak tau.." jawab cathline."It's okay, aku mau bicara sesuatu sama kamu tapi gak disini" ucap fabian.Davino yang sengaja datang kerumah cathline rahang dia mengeras melihat fabian berada dirumah cathline, motor davino terpakir disampi
Cathline melirik davino yang tengah tertidur dikelas meski pelajar sedang berlangsung, ponsel cathline terus bergetar ada pesan masuk dari natasha.Cathline melirik sekilas padanya. "Tau nomor gue dari mana dia?" Guman cathline.Naura yang sedikit penasaran dia melirik ponsel cathline sedikit terkejut, jika natasha terus menyuruh cathline agar davino menerima perjodohannya."Ini seriusan?" Celetuk naura."Sssutt, jangan keras-keras nanti kita diomelin pak bagus" ucap cathline."Sorry, ini seriusan?" Tanya naura sekali lagi.Cathline mengangguk pelan "gila sih gue gak nyangka banget!" Ucap naura.Pak bagus melihat naura dan cathline sedang mengobrol ia memukul papan tulis sedikit keras.Brak!!!!"Naura cathline, kalian bicarain apa saat dalam pelajaran saya!" Tegur pak bagus."Maaf pak saya lagi nanya soal yang bapak jelasin tadi masih kurang paham, jadi saya nanya ke cathline." Bohong naura."Apa betul cathline?" Tanya pak bagus."Be-benar pak" jawab cathline gugup."Baik kalian fokus
Davino memilih untuk pergi ke rooftop untuk menenangkan pikiran nya, dia mengeluarkan satu batang rokok dan menghisap nya.Bagas dan adam mencari-cari davino yang sama sekali tak masuk kelas, dia mencoba naik keatas rooftop dan benar saja davino ada disana."Lo ngapain disini?" Tanya adam duduk disamping davino.Davino menoleh dia kembali pandangan nya kembali fokus kedepan sambil menikmati setiap hisapan rokok milik nya, bastian baru datang dengan membawa beberapa makanan dan minuman, dia segera bergabung dengan sahabatnya yang tengah duduk disana."Nih gue bawain makanan galau boleh tapi perut jangan kosong." Celetuk bastian.Davino hanya mengambil minuman bersoda dia sama sekali tak nafsu untuk makan, adam yang tau sahabatnya itu sedang ada masalah mencoba untuk mengajak nya bicara."Lo kenapa tadi gue dengar bentak si natasha?" Tanya adam."Iya sampai heboh sekelas" sahut bastian.Davino menghelas nafas nya "huft...""Gue berantem sama bokap masalah perjodohan" jawab davino.Basti