Share

Keributan the pinky

"Davino lagi sibuk diperusahaan papanya, enaknya kita ngapain ya?" Celetuk bastian.

"Sudah lah mending kita bolos sampai pulang aja" ucap adam yang sedang bermain kartu dengan teman-temannya.

"Gue masih heran sama si davino, kenapa dia marah banget sama si cathline ya?"

Adam mengedipkan bahunya "mana gue tau coba lo tanya si davino"

"Yang ada gue dijontos sama tuh anak, lagian si cathline cantik kenapa dia gak pacarin aja ya" cibir bastian.

"Dari pada lo ngomong terus mending gantiin gue main kartu" adam memberikan kartu yang dia pegang ditangannya.

"Lo mau kemana?" Tanya bastian.

"Jangan ikut gue mau ketoilet, ngintilin mulu lo" cetus adam beranjak pergi dari gudang.

"Bilang aja lo mau ngeluarin kecebong lo kan" teriak bastian.

Adam hanya menggelengkan kepala mendengar teriakan bastian "otaknya gak pernah benar tuh anak"

Bel pulang pun sudah bunyi cathline membereskan buku-bukunya kedalam tas, dia bersama kedua sahabatnya berjalan keluar dari kelas menuju parkiran. Tak disangka the pinky sudah menunggu ketiga gadis cantik itu diparkiran ola mengerutkan dahinya dan menatap the pinky dengan sangat tajam.

"Ngapain lo? Mau gantiin pak ujang" celetuk ola melipatkan tangannya.

"Urusan kita belum selesai ya" ellena mendorong tubuh ola.

"Lo mau berantem sama gue hah! Lo pikir gue takut jelas tidak" ucap ola dengan sombong.

"Kalian gak ada kerjaan banget ngajak kita berantem" cetus cathline.

"Menurut lo? Jalang kaya lo harus dikasih pelajaran" naomi berjalan mendekati cathline dan menoyor kepala gadis itu.

"Jangan main fisik dong" naura langsung mendorong tubuh naomi agar menjauh dari cathline.

"Dasar cupu, bisanya berlindung dibalik kata sa-ha-ba-t" cibir naomi dengan tersenyum miring.

"Gue bukan cupu, tapi menjaga nama baik gue sebagai wakil ketua osis" cathline menatap balik naomi.

"Apa wakil? Lo gak pantas menyandang sebagai wakil ketua osis, karena lo davino harus di skorsing" protes naomi.

"Jangan salahkan gue, itu salah dia selalu berbuat onar jadi lo bertiga minggir" ketus cathline mendorong naomi.

Naomi tak terima atas perlakuan cathline dia langsung menarik rambut panjang gadis itu, cathline meringis kesakitan saat ola dan naura ingin membantu cathline kedua teman naomi menghalangi mereka.

Para gadis tersebut pun saling menjambak satu sama lain banyak siswa-siswi disana yang belum pulang, memperhatikan mereka sedang bertengkar fabian yang hendak ingin pulang melihat keributan disana bergegas pergi kearah para gadis yang sedang berkelahi.

"Stop" bariton fabian.

Namun mereka tak ada yang mau berhenti fabian meminta anggota osis yang lewat untuk memisahkan mereka, para gadis itu dilerai oleh fabian dan beberapa anggota osis lainnya.

"Kalian kenapa berantem lagi, apa kurang hukuman kemarin?" Tanya fabian dengan tegas.

"Yang salah mereka segala jadi jagoan disini" tunjuk ola.

"Jaga bicara lo, kalau bukan karena teman jalang lo gak cari gara-gara gak akan kita hajar kalian" cetus ellena yang tak mau kalah.

"Sebenarnya ada apa ini?" Ucap fabian yang menatap satu persatu mereka.

"Bilang ke cewe lo jangan suka ganggu cowo gue" cetus naomi menatap tajam fabian.

"Gue gak pernah ganggu yang lo sebut pacar itu, jelas-jelas dia selalu ganggu gue" cibir cathline.

"Stop!" Pinta fabian yang pusing dengan gadis-gadis itu, masih beradu argumen.

"Kalian disini mempermasalahkan orang yang sedang diskorsing?" Ucap fabian dengan suara datar.

"Iya kenapa lo gak terima cewe lo ini gue bikin babak belur" celetuk naomi yang merasa hebat.

"Apa harus si davino gue tendang dari sekolahan ini, mmm" fabian menatap tajam kearah naomi, gadis itu pun sedikit takut dengan tatapan fabian.

"Ja-jangan berani-beraninya lo, gue akan laporin lo kebokap davino" suara naomi bergetar karena gugup.

"Hahaha" davino tertawa sangat menakutkan membuat mereka sedikit merinding.

"Lo gak tau gue siapa, mmm" fabian tersenyum miring pada naomi.

Cathline baru pertama kali melihat perubahan sikap fabian gadis itu langsung menarik tangan fabian, "kak..."

Fabian langsung menoleh kearah cathline "Kenapa?" Tanyanya.

"Sudah kak, kita disini yang salah lebih kita pulang aja" ajak cathline.

Fabian pun menganggukan kepala dia berjalan menuju mobilnya bersama cathline, naomi mengepalkan tangannya dia sangat kesal dengan cathline yang dilindungi oleh ketua osis seperti fabian.

"Lo gak ada apa-apanya sama cathline, loser" cetus ola, ia pun bersama naura masuk kedalam mobilnya.

"Brengsek" umpat naomi yang kesal dengan ucapan ola.

~o0o~

Davino sudah menyelesaikan pekerjaanya dia melihat ponselnya banyak notifikasi dari anggotanya, davino melihat ada sebuat postingan dibase sekolah yang membuat wajahnya menjadi datar.

@Galaxy_inhighschool : Sepertinya ada couple baru (foto fabian dengan cathline bergandengan)

"Ck, manusia sampah!" Celetuk davino meletakan ponselnya.

Matanya terpancing melihat pesan masuk yang dia kenali wajah davino pun, mendadak menjadi ceria kembali dia membalas pesan seseorang yang membuat suasana hatinya menjadi membaik.

Bagas yang hendak masuk kedalam ruang davino mengurungkan diri, ia sangat takut dengan ekspresi davino begitu menyeramkan.

"Jangan masuk dulu deh, takut gue kena amukan auranya benar-benar bikin orang mati kutu" guman bagas.

Dimobil wajah fabian masih terlihat kesal cathline mencoba mencairkan suasana. "Kak buka mulutnya".

Fabian langsung membuka mulutnya cathline memberikan coklat yang dibelikan oleh papanya, fabian tersenyum dengan tingkah cathline suasana hatinya pun menjadi cair.

"Enak gak kak?" Tanya cathline dengan tersenyum.

"Enak kok, kamu beli dimana?" Ucap fabian menoleh pada cathline.

"Ini daddy yang belikan diparis, kakak jangan marah kaya tadi ya nanti gantengnya hilang"

"Kamu takut ya?" Celetuk fabian mengelus pucuk kepala cathline.

"Enggak kok, cuman gak biasanya kaka segitu marahnya" sahut cathline.

"Maaf ya, lain kali aku gak akan gitu"

Ponsel fabian terus berdering sontak cathline langsung menoleh kearahnya "Angkat aja kak"

"Nanti aku lagi nyetir" jawabnya.

Cathline sangat penasaran siapa yang terus menelpon fabian ia tak berani bertanya karena hubungannya dengan fabian belum sampai tahap pacaran, mobil fabian pun sudah terparkir didepan rumah cathline gadis itu turun dari mobil fabian dan tak lupa mengucapkan terimakasih.

"Kak hati-hati ya" fabian hanya menganggukan kepala lalu melajukan mobilnya.

Cathline masuk kedalam rumahnya namun kedua orang tuanya tak ada dirumah sudah jadi hal biasa baginya, "Pasti mereka lagi sibuk" guman cathline.

Gadis itu berjalan menuju kamarnya saat dia membuka pintu kamar ada seorang laki-laki yang sedang duduk dimeja belajarnya.

"Siapa lo berani banget masuk kamar gue?" Tanya cathline dia mengambil stik basball pemberian kakaknya.

Pemuda itu sama sekali tak mengatakan apapun cathline berhati-hati mendekati pemuda tersebut. "Gue tanya sekali lagi lo siapa hah! Keluar gak dari kamar gue"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status