Berita mengenai davino diskors pun sudah tersebar banyak yang menyalahkan cathline maupun davino.
"Lo sudah dengar davino diskors?" Tanya ola pada cathline. "Iyakah gue belum tau" celetuk naura langsung melihat berita dibase sekolahnya. "Wah benar, biarin itu salahnya kenapa cari masalah terus" ucap naura. Sementara cathline hanya diam dia tahu ini kesalahannya juga naura dan ola memperhatikan cathline yang hanya diam, mereka tau cathline memikirkan permasalahannya bersama davino. "Ini bukan salah lo kok" ucap naura meyakinkan cathline. "Tapi seharusnya gue kena skors juga, kalau saja gue gak buat davino marah gak akan terjadi seperti tadi pagi" ujarnya dengan lesu. "Enggak kok, ini kesalahan davino yang tak bisa mengontrol emosinya cath. Jangan menyalahkan diri lo" ola mencoba membujuk cathline agar tak menyalakan dirinya sendiri atas hukuman davino. Naomi bersama kedua temannya datang kekelas cathline dan menggebrak mejanya cathline. "Brak" "Apa-apaan sih lo" sentak ola yang kesal. "Gue gak ada urusan sama lo, tapi sama si jalang ini" tunjuk naomi pada cathline. Cathline menjauhkan jari telunjuk naomi "Jangan tunjuk gue dengan jari sampah lo itu" cetus cathline. "Sombong banget jalang satu ini!" Cibir naomi dengan tersenyum sinis. Beberapa teman kelas cathline hanya memperhatikan keenam gadis cantik sedang beradu mekanik, bobby yang ketua kelas di XII IPA-1 yang baru datang melihat suasana kelasnya sangat mencengkam. "Ada apa ini?" Tanya bobby yabg menghampiri gadis-gadis itu. "Diam deh lo jangan ikut campur" celetuk vania mendorong tubuh bobby. "Wey santai ini kelas gue kalian bertiga sebaiknya keluar" ucap bobby yang tak senang dengan ketiga gadis yang sering membully adik kelas. "Kalau lo punya nyali keluar jangan berani dikandang!" Cetus naomi yang merendahkan cathline. Cathline beranjak pergi ditahan oleh naura "Jangan cath, lo sudah kena hukuman jangan ikuti omongan tuh medusa!" Pinta naura yang tak mau sahabatnya terkena masalah lagi. "Gue akan tangani okay ra" ucapnya keluar dari kelas. Naomi melipatkan kedua tangannya menatap sinis cathline yang berjalan menghampirinya ditengah lapangan, cathline hanya menatap datar dengan paras wajah cantiknya itu. "Mau lo apa?" Tanyanya dengan datar. "Lo sudah buat davino diskors, gue mau kasih perhitungan sama jalang kaya lo!" Sentak naomi. "Lo cuma mau ngomong gitu? Buang waktu aja" celetuk cathline dengan malas. "Sok cantik banget lo! Wajah oplas juga bangga" cibir ellena yang iri dengan wajah cantik milik cathline. Naura dan ola ikut kelapangan menghampiri cathline yang dilawan 3 orang, ola langsung mendorong ellena sangat kesal sahabatnya difitnah melakukan operasi plastik. "Jaga mulut lo! Cathline memang cantik dari lahir lo lihat dong orang tuanya kaya gimana" sentak ola. "Lo belain banget tuh jalang sih, apa karena lo gak secantik dia terus berteman dengan cewe oplas itu supaya bisa famous bukan?" Ellena tersenyum miring menatap ola. Ola sangat kesal dengan ucapan ellena dia tanpa mengatakan apapun langsung menarik rambut pendek gadis itu, cathline naura tercengang melihat ola seberani itu mereka berdua mencoba memisahkan ola dan ellena. Namun naomi dan vania malah menarik rambut cathline serta naura yang terjadi perkelahian ditengah lapangan. Semua orang melihatnya saling bersorak sebagian mendukung cathline yang membenci naomi dan sebagian mendukung naomi, mereka pun menjadi tranding dibase sekolahnya fabian dan beberapa anggota osis pun langsung kelapangan untuk memisahkan para gadis itu. "Lepasin!" Sentak naomi. "Sini lo biar gue robek mulut kalian bertiga" teriak ola yang masih kesal. "Kalian semua stop" bariton fabian. Mereka pun langsung terdiam saat fabian menyuruhnya berhenti, fabian menyuruh anggota osis membawa mereka keruang bk cathline menundukan kepalanya karena malu fabian terus menatapnya dengan datar. "Kalian bertiga kenapa berantem sih?" Bagus sebagai guru BK. "Dia duluan pak tarik rambut saya" ellena menunjuk ola. "Karena lo punya mulut gak bisa dijaga, seharusnya gue robek!" Cetus ola. Brak bagus menggebrak meja ola dan ellena pun langsung terdiam melihat gurunya tersebut sangat marah pada mereka, bagus melirik cathline yang menjabat sebagai wakil ketua osis dia hanya memijat keningnya yang tak pusing. "Siapa yang mulai?" Tanyanya. "Dia pak" ola dan ellena saling tunjuk. "Naura kamu orangnya paling koperatif jelaskan!" Pinta bagus. "Naomi dan teman-temannya melabrak cathline dikelas lalu menyuruhnya untuk kelapangan, ellena membuat ola kesal sehingga mereka saling jambak saat kita mau memisahkan mereka berdua naomi sama vania menarik rambut kita pak" ucap naura yang menjelaskan semua kronologinya. "Kalian itu merebutkan apa sih, bikin bapak pusing kamu juga cathline sebagai wakil ketua osis seharusnya kasih contoh yang baik" ujar bagus memijat keningnya. "Maaf pak" lirih cathline. "Fabian bapak serahkan kekamu hukuman apa yang mereka harus lakukan" "Baik pak, sepulang sekolah mereka harus membersihkan halaman sekolah" sahut fabian. Cathline hanya pasrah karena dia harus mengerjakan hukuman dengan double bagus pun menyuruh mereka untuk kembali kekelasnya punggung cathline melemas, karena harus mengerjakan dua hukuman sekaligus ola dan naura melihat wajah sahabatnya tertekuk mereka tau apa yang dipikirkan cathline. "Sorry cath, karena gue gak bisa tahan emosi lo jadi kena hukuman double. Dan lo sebagai wakil ketos jadi jelek" lirih ola. "It's oke lo seperti itu membela gue" ucap cathline mencoba tersenyum. "Masalah bersihkan halaman sekolah biar kita aja, lo bersihkan toilet nanti lo buang sampah aja ya" Cathline tersenyum lebar pada naura dia benar-benar begitu pengertian padanya "Thank you ra, love you so much" ******* Davino pagi tadi berada dimarkas disana sudah ada beberapa anggota black wolves yang bolos sekolah, adam dan bastian baru datang mereka bolos sekolah dijam pelajaran terakhir karena harus mengikuti ulangan harian. "Cape banget" celetuk bastian duduk disofa. "Kenapa?" Tanya davino. "Kita tadi mau bolos dikejar sama pak bagus alhasil jadinya bolos dijam pelajaran terakhir, gara-gara anak satu ini lambat" cetus adam. "Kok gue?" Celetuk bastian menunjuk dirinya. "Iya lo coba aja kalau gak godain si markonah gak bakal ketahuan sama pak bagus" dengus adam. "Ck, siapa yang godain si markonah gue lagi mau bayar makanan dia sengaja ngulur waktu" "Alasan aja" cibir adam yang kesal. Davino hanya diam mendengar celotehan kedua sahabatnya itu dia melihat postingan dibase sekolah, cathline bersama naomi bertengkar ditengah lapangan. @Galaxy_inhighschool : Wakil ketos kita bertengkar dong sama ketua the pinky (Foto cathline dan naomi saling menjambak rambut satu sama lain) Davino hanya menaikan sebelah alisnya melihat comment yang banyak menghujat cathline dan mendukung gadis itu, "Dasar sampah" "Siapa yang sampah" celetuk bastian. Davino tak menanggapi ucapan bastian dia langsung menyalakan nikotin miliknya, dan bermain game bersama adam karena pikirannya benar-benar kacau karena sang ayah padanya tadi pagi.Sepulang sekolah cathline menjalani hukumannya bersama teman-temannya dilangsung melanjukan hukuman untuk membersihkan toilet sekolah, selesai menyelesaikan hukuman dia beranjak pergi untuk pulang kerumah karena hari sudah mulai sore.Saat dia berjalan ingin keluar dari sekolah mobil fabian berhenti disampaingnya dan menurunkan jendela mobilnya tersebut, "Naik""Apa?" Cathline dengan bingung."Masuk cathline gue antar lo pulang" ucap fabian.Cathline pun langsung masuk kedalam mobil fabian disepanjang perjalanan dia hanya diam tak mengatakan apapun, sedangkan fabian hanya fokus menyetir cathline ingin sekali mengobrol dengannya namun dia tak berani."Lo laper gak?" Tanya fabian."Ha..?""Lo laper gak briana cathline bartles" ucap fabian menyebut nama cathline dengan lengkap."A-anu, gue laper juga kak tapi nanti aja dirumah pasti mbok mirna masak" ujarnya dengan gugup karena pertama kalinya fabian menyebut namanya dengan lengkap.Fabian tak mengatakan apapun dia langsung membelokan mo
Pagi ini cathline sudah berdadan sangat cantik karena fabian sudah berjanji kemarin akan menjemputnya, cathline turun kebawah berjalan menuju meja makan melihat kedua orang tuanya sedang sarapan pagi dirumah."Mommy daddy" panggil cathline berlari kearah mereka berdua dengan tersenyum bahagia."Hai my sweetheart" sapa carlos mencium kening putri kecilnya."Daddy i'm really miss you" cathline memeluk sang ayah."Ya, i miss you too girl""Sweety, i'm sorry" ucap emily menatap cathline dengan sendu."No mom, cathline ngerti mommy bekerja sebagai dokter ahli bedah itu pekerjaan mulia harus menolong semua orang." Ujar cathline dengan tersenyum."Thank you sweety" emily mencium kening putrinya.Cathline duduk dimeja makan bersama kedua orang tuanya dia begitu sangat bahagia sekali, cathline tak henti-henti tersenyum diwajah cantiknya dia mengambil ponselnya memberikan pesan pada fabian tak usah menjemputnya. Dan kebetulan juga fabian tak bisa menjemput cathline yang membuatnya sedikit sanga
"Davino lagi sibuk diperusahaan papanya, enaknya kita ngapain ya?" Celetuk bastian."Sudah lah mending kita bolos sampai pulang aja" ucap adam yang sedang bermain kartu dengan teman-temannya."Gue masih heran sama si davino, kenapa dia marah banget sama si cathline ya?"Adam mengedipkan bahunya "mana gue tau coba lo tanya si davino""Yang ada gue dijontos sama tuh anak, lagian si cathline cantik kenapa dia gak pacarin aja ya" cibir bastian."Dari pada lo ngomong terus mending gantiin gue main kartu" adam memberikan kartu yang dia pegang ditangannya."Lo mau kemana?" Tanya bastian."Jangan ikut gue mau ketoilet, ngintilin mulu lo" cetus adam beranjak pergi dari gudang."Bilang aja lo mau ngeluarin kecebong lo kan" teriak bastian.Adam hanya menggelengkan kepala mendengar teriakan bastian "otaknya gak pernah benar tuh anak"Bel pulang pun sudah bunyi cathline membereskan buku-bukunya kedalam tas, dia bersama kedua sahabatnya berjalan keluar dari kelas menuju parkiran. Tak disangka the p
"Den fabian silahkan masuk" ucap pengurus rumah tersebut."Terimakasih bi, lauranya ada?" Tanya fabian."Non laura ada diruangan lukis, den fabian mau dibuatkan apa?""Kalau ada minuman bersoda boleh bi, kalau gitu saya kelaura dulu ya" fabian berjalan menuju ruang lukis biasa gadis bernama laura sering menghabiskan waktunya dia.Fabian dengan perlahan membuka pintu ruang tersebut melihat gadis cantik itu sedang melukis sesuatu, fabian tersenyum manis berjalan masuk menghampiri laura."Kamu lagi lukis apa, mmm?" Tanya fabian melihat lukisan laura."Kamu disini, aku pikir lagi sibuk belajar untuk ujian" ucap laura yang sedang fokus melukis."Emang aku gak boleh kesini, kalau gitu aku mau pulang lagi aja deh" bohong fabian duduk disofa."Yaudah sana pulang, lagi juga kamu sudah ada gadis lain bukan" celetuk laura dengan tersenyum.Wajah fabian mendadak menjadi datar ia pun memeluk laura dari belakang "Tapi aku sayangnya sama kamu" bisik fabian."Dasar gombal" cibir laura.Fabian dengan
Masa skorsing davino sudah berakhir cowo badboy itu kembali kesekolah, banyak siswi yang merindukan sosok badboy penguasa sekolah kembali lagi. "Akhirnya kak davino kembali" "Kak davino makin ganteng" Setiap teriakan siswi di galaxy international high school terdengar memanggil dan memuji peran utama kita, davino dengan gagah berjalan dikoridor sekolah semua mata tertuju pada davino yang sangat terlihat tampan. Cathline yang baru keluar dari ruang osis melihat semua orang memperhatikan sesuatu ia berjalan kearah semua orang tertuju. Cathline melihat davino tengah bermain basket bersama teman-temannya, "pantas aja ramai ternyata sudah mulai sekolah" Naomi dengan sengaja menabrak tubuh cathline "jangan halangi jalan dong" cetus naomi tersenyum miring berjalan menuju lapangan. "Dasar medusa" pekik cathline yang kesal dengan naomi selalu seenaknya. Davino melihat cathline yang berdiri memperhatikannya dengan sengaja dia melemparkan bola pada gadis itu untung saja bola basket tak m
"Lo pulang sama siapa?" Tanya naura merapihkan bukunya."Hmm... gak tau! Gue ikut lo ya ra" ucap cathline merangkul naura."Lo gak bareng sama kak fabian?""Nggak, ayo jangan bahas dia bawa tas si ola" ujar cathline.Naura mengambil tas ola yang pergi ketoilet sangat lama mereka keluar dari kelas, cathline dan naura berjalan dikoridor untuk pergi keparkiran tak lama ola memanggil mereka berdua."Guys..." panggilnya sambil berlari kearah mereka berdua."Lama banget lo" cetus naura memberikan tasnya."Hahahah, sorry gue sakit perut thanks sudah dibawain tas berharga" ucap ola sambil cengengesan.Mereka berjalan menuju parkiran cathline melihat kearah gerbang sekolah seperti mengenali seseorang, matanya terus menajamkan kearah sana dan benar saja itu adalah jayden kakak nya entah sedang bicara dengan siapa hanya terlihat punggungnya saja."Ayo lo mau nebeng gak?" Ajak naura."Gak jadi, kakak gue jemput duluan ya bye" ucapnya pergi.Cathline menghampiri kakaknya yang sedang mengobrol deng
Mau kemana?" Tanya adam yang sedang bermain billiard."Ada abang gue depan markas" ucap davino segera keluar."Abang, sejak kapan dia punya abang?" Celetuk adam yang bingung.Davino menghampiri jayden yang sedang bersender dimotor sportnya dengan ramah davino menyapanya. "Bang lo nunggu lama?""Nggak, gue baru datang ini markas lo seperti rumah pada umumnya" ucap jayden melihat depan rumah yang disebut markas."Masuk aja lo akan lihat bagimana isinya, jangan judge covernya" celetuk davino.Jayden terkekeh mendengar celetukan davino ia mengikutinya masuk kedalam markas black wolves, ternyata benar didalam sangat unik disana semua kebutuhan sudah tersedia.Semua anggota black wolves memperhatikan jayden mereka bertanya-tanya siapa dia, adam menatap jayden dari atas sampai bawah ia terpesona dengan ketampanan jayden sama seperti davino."Kenalin ini jayden abang gue" davino memperkenalkan jayden pada semua anggota black wolves."Halo bang" ucap semua orang.Davino mempersilahkan jayden u
Tuk.. tuk.. tuk.. "Non cathline" panggil mbok mirna yang mengutuk pintu kamar cathline. Cathline bangun dari tempat tidur membuka pintu kamarnya melihat mbok mirna didepan kamarnya. "Ada apa mbok?" Tanya cathline. "Ada yang cari non" ucap mbok mirna. "Siapa mbok?" Mbok mirna bingung karena jayden berpesan untuk tak memberitahu cathline siapa yang mencarinya, cathline menjentikan jarinya karena mbok mirna mendadak melamun. "Mbok..." "Anu non, mbok lupa matikan kompor permisi dulu ya" mbok mirna langsung turun kebawah. Cathline yang bingung dan juga penasaran siapa yang mencarinya ia berpikir kemungkinan ola atau naura, dia langsung turun kebawah namun tak melihat orang sama sekali dia berjalan keluar melihat motor sport dihalaman rumahnya. Cathline melihat punggung cowo dengan jaket kulitnya yang sedang merokok. "Siapa itu, apa kak fabian?" Guman cathline. Dia berjalan perlahan menghampiri pemuda itu cathline menyentuh pelan bahunya yang kekar, sontak ia menoleh kebelakang w
Cathline pergi keminimarket dekat rumahnya menggunakan sepeda miliknya, dia memarkirkan sepedanya dengan sangat rapih didepan minimarket."Mau beli apa ya buat teman ngedrakor" ucap cathline.Cathline masih memilih beberapa camilan dan tak lupa makanan sejumlah umat didunia.Ketika cathline hendak ingin mengambil minuman tiba-tiba, ada tangan seseorang yang hendak meraih minum yang diakan ambil.Cathline menoleh betapa terkejut mengenali sosok tersebut, laki-laki itu hanya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya."Cathline?" Ucap laki-laki."Varo..." sahut cathline dengan tatapan terkejut."Gimana kabar lo?" Tanya alvaro dengan lembut."Gue baik-baik aja kok, lo gimana?" Jawab cathline dengan sedikit canggung.Alvaro menepuk kepala cathline dengan lembut. "Gak pernah berubah ya, sini gue bawa belanjaan lo" Alvaro menarik belajaan cathline berjalan menuju kasir, cathline sedikit terkejut alvaro tiba-tiba mengambil keranjang belanjaanya."Varo biar gue aja yang bayar" ucap cathli
Selesai sarapan bersama cathline dan davino berangkat kesekolah, motor davino berhenti dilampu merah cathline melihat suasana pagi hari dijakarta.Tampak seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan raut wajahnya sangat kesal, ketika davino menarik tangan cathline agar memeluknya."Awas aja gue bakal rebut davino dari lo cath" ucap natasha dengan nada marah.Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau davino dengan kecepatan tinggi melaju, membuat cathline ketakutan dan berteriak."Lo mau bunuh diri jangan ajak gue davino...!!!" Teriak cathline.Davino hanya tersenyum dibalik helmnya dia dengan sengaja membuat cathline kesal padanya.Motor davino masuk kedalam area sekolah dan memarkirkan motor sport miliknya, cathline segera turun dari motor davino memberikan helm yang dia kenakan pada davino.Wajah cathline sangat kesal dan marah pada davino karena dia kebut-kebutan dijalan, davino hanya memasang wajah datar didalam hatinya dia sangat puas menjahili cathline."Gue gak mau naik motor sam
Cathline melirik davino yang sedang fokus memainkan ponselnya, dia sangat penasaran apa yang davino lakukan."Dia lagi ngapain sih sibuk banget" gerutu pelan cathline yang sesekalu melirik davino.Davino tersenyum tipis ia tahu jika cathline begitu penasaran dengan apa yang sedang dia lakukan. Davino menggeser duduknya sedikit lebih dekat dengan cathline membuat cathline sedikit terkejut"Ngapain sih lo deket-deket gue" cetus cathline sambil makan camilan nya."Bukannya lo penasaran gue lagi chatan sama siapa, hmmm?" Sahut davino dengan nada sedikit mengejek.Cathline memalingkan wajahnya dan memang benar dia sangat penasaran dengan apa yang davino lakukan.Tak lama ponselnya berdering ada telpon masuk dari naura.Natasha is calling..."Ngapain dia nelpon gue" ucap cathline.Saat cathline hendak ingin menerima panggilan dari natasha, dengan cepat davino meraih ponsel cathline dan menolak panggilan natasha."Ish kenapa lo tolak sih, nanti tuh ulet bulu ngoceh lagi besok!" Protes cathli
Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga
Davino berjalan dilorong koridor sekolah tak sengaja bertemu dengan natasha, dia menatap dingin kearah gadis itu dengan ekspresi wajah begitu datar."Davino... kebetulan kita ketemu disini gue mau ngo--""Ikut gue.." potong davino.Natasha menganggukan kepala mengikuti langkah kaki davino menuju rooftop, natasha sesekali dia menatap punggung davino yang begitu kekar dan gagah.Davino berjalan menuju kursi yang biasa dia sering duduk disana, tak lupa ia mengeluarkan rokok nya dan menghisap dengan santai.Natasha duduk dihadapan davino dengan tersenyum manis kearah nya, namun sayang nya davino mengacuhkan nya."Lo ngomong apa aja sama cathline?" Tanya davino.Natasha menatap davino dengan perasaan kesal seharusnya dia tak menanyakan cathline disaat mereka sedang berduaan saat ini."Cuman ngobrol biasa, kenapa lo nanya dia sekarang kita lagi berduaan dav." Jawab natasha kesal.Davino tersenyum sinis pasal nya dia memang tak perduli dengan natasha sama sekali. "Ck..." "Gue mau lo terima
"Kringgg..." bel pertanda jam istirahat sudah berdering, cathline merapihkan buku-bukan nya dengan rapih. Natasha menarik tangan cathline dengan sangat kasar.Cathline sedikit terkejut atas tindakan nastasha terhadap nya, naura segera melepaskan genggaman tangan natasha dari cathline."Lo apa-apan hah!" Sentak naura menatap tajam kearah natasha.Ola segera bangun dari duduk nya menjauhkan cathline dari natasha, cathline menoleh kearah naura yang sedang menatap tajam natasha. Ia takut jika naura dan natasha akan bertengkar karena dirinya."Ra..." paggil lembut cathline.Naura menoleh dengan wajah datar. "Maksud lo apa tarik tangan cathline kaya gitu, lo ada masalah apa sama sahabat gue?" Tanya naura.Natasha mengepalkan tangan nya ingin sekali menampar wajah naura yang begitu sombong menatap remeh dirinya."Gue ada urusan sama cathline jadi gak perlu ikut campur" jawab natasha.Adam yang hendak ingin menghampiri naura ditahan oleh davino. "Jangan kesana kita liat dulu" ucap davino.Ada
Pagi ini cathline sudah rapih dengan seragam sekolah nya dengan perasaan yang baik, dia berjalan turun kebawah untuk sarapan pagi.Saat dia berjalan kemeja makan tampak sudah ada davino yang tengah menikmati sarapan paginya."Ngapain lo disini?" Tanya cathline.Davino menoleh kearah cathline lalu melanjutkan makan nya kembali, cathline berdengus kesal dia duduk dimeja makan dan sarapan bersama davino.Cathline terus melirik davino sambil menyantap sarapan nya, davino yang merasa dari tadi cathline terus menatap nya. Ia segera menatap balik wajah cathline dengan cepat cathline memalingkan wajahnya."Ada apa?" Tanya davino dingin.Cathline berdecak "ck, harus nya gue yang tanya ada apa dia kesini?" Guman cathline.Davino terus menatap cathline dengan datar cathline mendongakan wajah nya, dengan bibir mengerucut kesal melihat ekspresi davino."Apa liatin gue hah!" Cetus cathline."Bukan nya lo duluan yang liatin gue terus" ucap davino.Cathline sedikit kesal dengan jawaban davino memang
Cathline turun dari taxi tampak sudah melihat davino berada didepan teras rumah nya, cathline berjalan menghampirinya."Ngapain disini?" Tanya cathline dengan nada tak suka.Davino mematikan rokok nya menatap kearah cathline, dia menepuk lantai menyuruh cathline agar duduk disamping nya.Cathline menaikan alis nya merasa bingung dengan sikap davino, dia mengacuhkan davino namun tangan nya ditarik paksa agar duduk disamping davino."Ngapain sih suruh gue duduk dilantai, kaya gak ada kursi aja" kesal cathline."Lo habis dari mana?" Tanya davino.Cathline memutarkan bola matanya tak "ngapain lo nanya gur habis dari mana? Kepo banget jadi cowo sih" jawab ketus cathline.Davino menghela nafas nya dia tak ingin marah pada cathline mencoba bertanya sekali pada cathline."Habis dari mana, hmmm?"Cathline menoleh kearah davino dengan ekspresi tak seperti biasanya, cathline sangat bingung dengan sikap davino. Dia menempelkan tangan nya dikening milik davino."Gak panas kok" celetuk cathline.Da
Davino baru saja sampai dimarkas black wolves dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, sedikit terkejut markas nya sudah berantakan."Dav.." panggil adam."Ulah siapa ini?" Tanya davino."Ini ulah bodyguard bokap lo, tadi pagi acak-acak markas kita" jawab adam.Davino mengepalkan tangannya sangat kesal dengan papa nya. "Beresin semua kalau ada yang rusak kasih tau gue" ucap davino."Lo mau kemana?" Tany bastian."Mau kasih perhitungan ke si tua bangka!" Cetus davino.Davino melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju kediaman keluarga lewis, sesampainya dimansion milik keluarga nya dia berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Para maid mansion nya menyabut hangat tuan muda keluarga lewis, kepala pelayan bernama adi keluar menghampiri davino."Tuan muda..." ucap adi."Mana james suruh dia keluar!" Titah davino dengan marah."Tapi tuan muda maaf, tuan james sedang ada sibuk beliau tak bisa diganggu" ucap adi."Gue bilang panggil dia keluar atau gue hajar lo disini adi"