Davino sudah sampai dirumahnya dia melihat papanya yang duduk disofa rumahnya, mbok sumi sedang melayani papanya davino menatap tajam pria paruh baya tersebut.
"Ada apa? Tanya davino dengan datar. James meletakan ponselnya dan menatap tajam pada davino putra satu-satunya tersebut, mbok sumi melihat ayah dan anak saling menatap tajam satu sama lain ia langsung bergegas pergi dari sana. "Mbok lain kali jangan terlalu bersikap ramah padanya" ucap davino. "Tapi den---" "Dengarin davino aja mbok" potong davino. James hanya tersenyum simpul putranya begitu banyak berubah "Duduk" perintahnya. "Jangan merintah davino" cetusnya yang tak suka dengan kedatangan sang ayah. "Papa bilang duduk!" Tegas james. Davino hanya berdecak kesal pada papanya yang selalu memerintahnya, dia pun menuruti perintah james untuk duduk davino melipatkan kakinya dengan sombong. "Sampai kapan kamu berulah?" Tanya james. "Sampai bosan!" Jawabnya singkat. "Kamu sudah besar dan sebentar lagi kelas 12, belajarlah seperti fabian kakak mu itu" pinta james dengan lembut. "Ck, dia bukan kakak davino! Apa papa lupa kalau papa dan mama hanya punya putra satu-satunya yaitu davino triyas lewis!" Ucapnya dengan tegas. James hanya menghela nafasnya dia tahu davino berubah karena kesalahannya bersama jesica yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. "Papa tau, dikeluarga lewis hanya kamu satu-satunya putra kami. Jadi tolong berubahlah dav kamu akan jadi pewaris dan juga penerus keluarga kita" james benar-benar davino bisa berubah. "Jangan atur davino pa, lebih baik papa pergi karena davino mau istirahat!" Pinta davino beranjak pergi dari hadapan papanya. James hanya menatap sendu punggung putranya tersebut mbok sumi yang mendengar obrolan mereka berdua merasa sedih, karena memang davino selama ini tak pernah dapat kasih sayang kedua orang tuanya dia hanya mendapatkan kasih sayang darinya hanya seorang pengurus rumah. James beranjak pergi dari rumah davino dia melihat mbok sumi yang sedang berdiri didekat dapur, pria paruh bayah tersebut menghampiri pengurus rumah putranya tersebut. "Saya titip davino mbok" ucap james. "Baik tuan" jawabnya. Davino selesai membersihkan tubuhnya dia duduk disofa kamarnya lalu membuka ponselnya melihat postingan cathline dan ada beberapa comment disana, mata davino terpancing melihat comment calvin yang memuji gadis itu. "Ck, kaya disekolahnya gak ada cewe cantik aja!" Celetuk davino. Ada satu pesan masuk dari seseorang yang dia kenal "Apa benar?" Guman davino. Cathline sudah rapi untuk berangkat kesekolah saat dia hendak ingin keluar rumah, melihat fabian ada didepan rumahnya yang sedang menyender dimobilnya. "Ngapain kak fabian kesini?" Guman cathline. Gadis itu berjalan kearah mobil fabian tak lupa menyapa pemuda tampan itu dengan sangat ramah, dan juga memperlihatkan senyuman ciri khas cathline yang memiliki mouth corner dimple yang terlihat sangat manis dan cantik. "Hai kak..." sapa cathline. "Hai juga cath, ayo naik" ajak fabian. Cathline diam terpaku karena bingung fabian mengelus pucuk kepala cathline dengan sangat lembut, "Ayo naik, gue datang kesini buat jemput lo" Wajah cathline merah merona karena sikap fabian yang sangat lembut padanya, fabian pun membuka pintu mobilnya untuk cathline yang begitu act to service. ***** "Davino katanya gak masuk dia" ucap bastian yang sedang sarapan pagi dikantin bersama adam dan anak black wolves lainnya. "Mau bolos?" Tanya adam. "Boleh gue habiskan sarapan dulu abis itu kita kerumah si davino" celetuk bastian. "Kalian mau bolos?" Ujar jaka yang mendengar obrolan mereka berdua. "Iya tapi kita mau kerumah si davino, kalau kalian mau bolos kemarkas aja duluan nanti kita nyusul" sahut adam. "Oke siap sersan!" Celetuk jaka hormat pada adam dan bastian lalu beranjak pergi dari sana. Mobil fabian sudah berada diparkiran sekolah cathline pun turun dari sana banyak yang memperhatikan kedua anggota osis tersebut, dan tak heran jika mereka selalu dipasangkan sebagai kekasih. Adam bastian yang berjalan menuju parkiran dia melihat cathline yang berangkat kesekolah bersama fabian dengan cepat bastian pun memotret kedua remaja tersebut dan mengirim pada davino. "Saingannya fabian, mana sanggup gue" celetuk bastian melihat cathline yang berjalan disamping fabian seperti pasangan kekasih. "Iya benar lo sanggupnya sama si markonah anaknya ibu kantin" ucap adam. Bastian langsung menoleh kearah adam dan menendang pantat pemuda itu, karena kesal dengan celotehan adam. "Lo kira tipe cewe gue si markonah hah!" Sentak bastian. "Ya emang iya, ngaca wajah lo kaya monyet yang dichina itu" cetus adam naik keatas motornya. "Sial lo" umpat bastian sangat kesal "Dari pada lo buka kaya babi" teriak bastian. Semua orang memperhatikan pertengkaran kecil adam dan bastian hanya tertawa, bagian inti black wolves yang terlihat sangat sangar ada sisi humornyanya dan tak banyak dari siswi disekolahnya yang memang menyukai mereka berdua. ~o0o~ Ting notifikasi pesan masuk. Jangan diangkat : Send foto (Cathline berjalan disamping fabian) Jangan diangkat : Saingannya fabian mana sanggup. Adam : Spek cewe lo si markonah. Jangan diangkat : Sial, si markonah cinta mati sama lo tuh. Davino hanya membaca isi pesan digrup mereka bertiga melihat photo yang dikirim oleh bastian, "Murahan!" Satu kata yang diucapakan dimulut davino dia membuang asal ponselnya dan peri keluar balkon duduk disana, davino mengisap nikotin miliknya melihat langsung yang begitu sangat cerah. @Galaxy_inhighschool : Wah ada yang lagi dekat nih ketos dan waltos (Foto fabian bersama cathline) @Netizen : Cocok sih mereka. @Netizen : Biasa aja tuh. @Charlotte_ola : Boleh tuh jangan lupa kalau jadian traktir ya. @Nauraoswland : Bau-bau jadian nih. Karena unggahan foto catline dan fabian banyak sekali comment disana tak jarang ada beberapa orang menghujat cathline karena memiliki paras cantik, atau pun mendukung hubungannya bersama fabian cathline membaca comment semua orang hanya tersenyum tersipu malu. "Apa benar gue cocok sama kak fabian?" Guman cathline. "Cocok" bisik naura yang membuat cathline terkejut. "Naura...." sentak cathline. Naura hanya tertawa melihat eskpresi sahabatnya itu "Jangan marah, nih minum" memberikan minuman pada cathline. Ola yang baru datang langsung duduk disamping cathline "Gila jadi tranding mulu lo" celetuk ola. "Kenapa emang?" Tanya cathline yang bingung. "Semua orang pada ngomongin lo tau dikantin, sebagian ada yang gak suka sama lo dan ada yang setuju juga" celetuk ola. Cathline mendengar itu sedikit murung apa lago sebentar lagi fabian akan lulus sekolah otomatis dia takkan bertemu lagi dengan crushnya lagi. "Gue bingung..." "Bingung kenapa lagi?" Tanya ola. "Kak fabian sebentar lagi ujian nasional, sebentar lagi lulus sedangkan gue belum confess kedia" ucapnya menatap kedua sahabatnya. "Pulang sekolah lo harus confess kedia cath" sahut ola. "Betul confess kedia cath, jangan takut ditolak oke!" Naura berusaha agar cathline berani mengungkapakan perasaanya pada fabian.Ding dong mbok sumi langsung membuka pintu rumah dan melihat adam serta bastian berkunjung kerumah davino."Pagi menjelang siang mbok" sapa bastian."Kirain simbok siapa, ayo masuk den davino ada dikamar" ajak mbok sumi.Mereka berdua pun masuk kedalam rumah dan berjalan kekamar davino tanpa mengetuk mereka langsung masuk kekamar davino, bastian langsung menyalakan PS dikamar davino sedangkan adam berjalan kebalkon melihat davino begitu santai duduk disana."Ngapain lo kesini?" Tanya davino."Ya bolos ngapain lagi" celetuk adam duduk disamping davino."Emang gak ada tempat lain buat bolos?" Ucap davino."Banyak, cuman lagi mau kesini kasihan lo sendirian takut loncat dari balkon!" Celoteh adam dengan tertawa.Davino memukul kepala adam dengan kasar membuat pemuda itu meringis kesakitan "Sakit ogeb"Davino hanya diam tak mengatakan apapun "Dasar kardus" dengus adam.Pemuda itu tak memperdulikan ucapan adam dia langsung masuk kedalam kamarnya melihat bastian sedang asyik bermain PS, dav
"Mbok mommy sama daddy gak ada dirumah?" Tanya cathline yang turun dari tangga."Eh non, kalau nyonya pagi-pagi sudah berangkat kalau tuan belum pulang" ucapnya.Cathline sangat sedih harus makan sendirian dimeja makan dia sangat berharap kedua orang tuanya bisa membagi waktunya, cathline mengirim pesan pada kakaknya namun sama sekali tak membalasnya. Cathline sarapan paginya dengan sandwich kesukaannya dia meminta pak bambang untuk tak mengantarkannya kesekolah dia ingin pergi menggunakan angkutan umum.Cathline berjalan kehalte dekat rumahnya dan duduk disana gadis cantik itu sedang asyik bermain ponsel sambil menunggu angkutan umum, calvin melihat gadis yang dia sukai sendirian duduk dihalte dia langsung memberhentikan motornya disana."Hei cewe.." sapa calvin.Cathline sama sekali tak menanggapinya karena dia tak mengenali calvin gadis itu hanya fokus dengan ponselnya, calvin langsung membuka helmnya dan memanggil cathline."Cathline..." panggil calvin.Cathline menoleh kearah cal
@Galaxy_inhighschool : Davino lagi bully wakil ketos kita (Foto davino menyiram jus alpukat ke cathline)@Netizen : Wah badboy galaxy emang parah.@Netizen : Lagi juga cari masalah terus sih tuh cewe!@Netizen : Kasian banget cathline.Ola melihat update terbaru dibase sekolahnya terkejut melihat cathline sedang dibully oleh davino, ola tanpa mengatakan apapun dia langsung menarik naura menuju kelapangan untuk membantu sahabatnya meski dia takut dengan badboy sekolahnya tersebut."Ada apa la?" Tanya naura yang bingung."Cathline dibully sama davino" ucapnya."Apa?" Sentak naura.Mereka segera menuju lapangan melihat davino dan fabian saling memukul ola dan naura melihat cathline yang berada ditengah-tengah kedua pemuda itu, cathline mencoba menghalangi mereka terkena pukulan dan jatuh pingsan. Ola dan naura sangat terkejut mereka langsung menghampiri cathline yang sudah digendong bridal style oleh fabian.Cathline pun dibawa ke uks dengan perlahan fabian meletakan gadis cantik itu dib
Berita mengenai davino diskors pun sudah tersebar banyak yang menyalahkan cathline maupun davino."Lo sudah dengar davino diskors?" Tanya ola pada cathline."Iyakah gue belum tau" celetuk naura langsung melihat berita dibase sekolahnya."Wah benar, biarin itu salahnya kenapa cari masalah terus" ucap naura.Sementara cathline hanya diam dia tahu ini kesalahannya juga naura dan ola memperhatikan cathline yang hanya diam, mereka tau cathline memikirkan permasalahannya bersama davino."Ini bukan salah lo kok" ucap naura meyakinkan cathline."Tapi seharusnya gue kena skors juga, kalau saja gue gak buat davino marah gak akan terjadi seperti tadi pagi" ujarnya dengan lesu."Enggak kok, ini kesalahan davino yang tak bisa mengontrol emosinya cath. Jangan menyalahkan diri lo" ola mencoba membujuk cathline agar tak menyalakan dirinya sendiri atas hukuman davino.Naomi bersama kedua temannya datang kekelas cathline dan menggebrak mejanya cathline. "Brak""Apa-apaan sih lo" sentak ola yang kesal.
Sepulang sekolah cathline menjalani hukumannya bersama teman-temannya dilangsung melanjukan hukuman untuk membersihkan toilet sekolah, selesai menyelesaikan hukuman dia beranjak pergi untuk pulang kerumah karena hari sudah mulai sore.Saat dia berjalan ingin keluar dari sekolah mobil fabian berhenti disampaingnya dan menurunkan jendela mobilnya tersebut, "Naik""Apa?" Cathline dengan bingung."Masuk cathline gue antar lo pulang" ucap fabian.Cathline pun langsung masuk kedalam mobil fabian disepanjang perjalanan dia hanya diam tak mengatakan apapun, sedangkan fabian hanya fokus menyetir cathline ingin sekali mengobrol dengannya namun dia tak berani."Lo laper gak?" Tanya fabian."Ha..?""Lo laper gak briana cathline bartles" ucap fabian menyebut nama cathline dengan lengkap."A-anu, gue laper juga kak tapi nanti aja dirumah pasti mbok mirna masak" ujarnya dengan gugup karena pertama kalinya fabian menyebut namanya dengan lengkap.Fabian tak mengatakan apapun dia langsung membelokan mo
Pagi ini cathline sudah berdadan sangat cantik karena fabian sudah berjanji kemarin akan menjemputnya, cathline turun kebawah berjalan menuju meja makan melihat kedua orang tuanya sedang sarapan pagi dirumah."Mommy daddy" panggil cathline berlari kearah mereka berdua dengan tersenyum bahagia."Hai my sweetheart" sapa carlos mencium kening putri kecilnya."Daddy i'm really miss you" cathline memeluk sang ayah."Ya, i miss you too girl""Sweety, i'm sorry" ucap emily menatap cathline dengan sendu."No mom, cathline ngerti mommy bekerja sebagai dokter ahli bedah itu pekerjaan mulia harus menolong semua orang." Ujar cathline dengan tersenyum."Thank you sweety" emily mencium kening putrinya.Cathline duduk dimeja makan bersama kedua orang tuanya dia begitu sangat bahagia sekali, cathline tak henti-henti tersenyum diwajah cantiknya dia mengambil ponselnya memberikan pesan pada fabian tak usah menjemputnya. Dan kebetulan juga fabian tak bisa menjemput cathline yang membuatnya sedikit sanga
"Davino lagi sibuk diperusahaan papanya, enaknya kita ngapain ya?" Celetuk bastian."Sudah lah mending kita bolos sampai pulang aja" ucap adam yang sedang bermain kartu dengan teman-temannya."Gue masih heran sama si davino, kenapa dia marah banget sama si cathline ya?"Adam mengedipkan bahunya "mana gue tau coba lo tanya si davino""Yang ada gue dijontos sama tuh anak, lagian si cathline cantik kenapa dia gak pacarin aja ya" cibir bastian."Dari pada lo ngomong terus mending gantiin gue main kartu" adam memberikan kartu yang dia pegang ditangannya."Lo mau kemana?" Tanya bastian."Jangan ikut gue mau ketoilet, ngintilin mulu lo" cetus adam beranjak pergi dari gudang."Bilang aja lo mau ngeluarin kecebong lo kan" teriak bastian.Adam hanya menggelengkan kepala mendengar teriakan bastian "otaknya gak pernah benar tuh anak"Bel pulang pun sudah bunyi cathline membereskan buku-bukunya kedalam tas, dia bersama kedua sahabatnya berjalan keluar dari kelas menuju parkiran. Tak disangka the p
"Den fabian silahkan masuk" ucap pengurus rumah tersebut."Terimakasih bi, lauranya ada?" Tanya fabian."Non laura ada diruangan lukis, den fabian mau dibuatkan apa?""Kalau ada minuman bersoda boleh bi, kalau gitu saya kelaura dulu ya" fabian berjalan menuju ruang lukis biasa gadis bernama laura sering menghabiskan waktunya dia.Fabian dengan perlahan membuka pintu ruang tersebut melihat gadis cantik itu sedang melukis sesuatu, fabian tersenyum manis berjalan masuk menghampiri laura."Kamu lagi lukis apa, mmm?" Tanya fabian melihat lukisan laura."Kamu disini, aku pikir lagi sibuk belajar untuk ujian" ucap laura yang sedang fokus melukis."Emang aku gak boleh kesini, kalau gitu aku mau pulang lagi aja deh" bohong fabian duduk disofa."Yaudah sana pulang, lagi juga kamu sudah ada gadis lain bukan" celetuk laura dengan tersenyum.Wajah fabian mendadak menjadi datar ia pun memeluk laura dari belakang "Tapi aku sayangnya sama kamu" bisik fabian."Dasar gombal" cibir laura.Fabian dengan
Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga
Davino berjalan dilorong koridor sekolah tak sengaja bertemu dengan natasha, dia menatap dingin kearah gadis itu dengan ekspresi wajah begitu datar."Davino... kebetulan kita ketemu disini gue mau ngo--""Ikut gue.." potong davino.Natasha menganggukan kepala mengikuti langkah kaki davino menuju rooftop, natasha sesekali dia menatap punggung davino yang begitu kekar dan gagah.Davino berjalan menuju kursi yang biasa dia sering duduk disana, tak lupa ia mengeluarkan rokok nya dan menghisap dengan santai.Natasha duduk dihadapan davino dengan tersenyum manis kearah nya, namun sayang nya davino mengacuhkan nya."Lo ngomong apa aja sama cathline?" Tanya davino.Natasha menatap davino dengan perasaan kesal seharusnya dia tak menanyakan cathline disaat mereka sedang berduaan saat ini."Cuman ngobrol biasa, kenapa lo nanya dia sekarang kita lagi berduaan dav." Jawab natasha kesal.Davino tersenyum sinis pasal nya dia memang tak perduli dengan natasha sama sekali. "Ck..." "Gue mau lo terima
"Kringgg..." bel pertanda jam istirahat sudah berdering, cathline merapihkan buku-bukan nya dengan rapih. Natasha menarik tangan cathline dengan sangat kasar.Cathline sedikit terkejut atas tindakan nastasha terhadap nya, naura segera melepaskan genggaman tangan natasha dari cathline."Lo apa-apan hah!" Sentak naura menatap tajam kearah natasha.Ola segera bangun dari duduk nya menjauhkan cathline dari natasha, cathline menoleh kearah naura yang sedang menatap tajam natasha. Ia takut jika naura dan natasha akan bertengkar karena dirinya."Ra..." paggil lembut cathline.Naura menoleh dengan wajah datar. "Maksud lo apa tarik tangan cathline kaya gitu, lo ada masalah apa sama sahabat gue?" Tanya naura.Natasha mengepalkan tangan nya ingin sekali menampar wajah naura yang begitu sombong menatap remeh dirinya."Gue ada urusan sama cathline jadi gak perlu ikut campur" jawab natasha.Adam yang hendak ingin menghampiri naura ditahan oleh davino. "Jangan kesana kita liat dulu" ucap davino.Ada
Pagi ini cathline sudah rapih dengan seragam sekolah nya dengan perasaan yang baik, dia berjalan turun kebawah untuk sarapan pagi.Saat dia berjalan kemeja makan tampak sudah ada davino yang tengah menikmati sarapan paginya."Ngapain lo disini?" Tanya cathline.Davino menoleh kearah cathline lalu melanjutkan makan nya kembali, cathline berdengus kesal dia duduk dimeja makan dan sarapan bersama davino.Cathline terus melirik davino sambil menyantap sarapan nya, davino yang merasa dari tadi cathline terus menatap nya. Ia segera menatap balik wajah cathline dengan cepat cathline memalingkan wajahnya."Ada apa?" Tanya davino dingin.Cathline berdecak "ck, harus nya gue yang tanya ada apa dia kesini?" Guman cathline.Davino terus menatap cathline dengan datar cathline mendongakan wajah nya, dengan bibir mengerucut kesal melihat ekspresi davino."Apa liatin gue hah!" Cetus cathline."Bukan nya lo duluan yang liatin gue terus" ucap davino.Cathline sedikit kesal dengan jawaban davino memang
Cathline turun dari taxi tampak sudah melihat davino berada didepan teras rumah nya, cathline berjalan menghampirinya."Ngapain disini?" Tanya cathline dengan nada tak suka.Davino mematikan rokok nya menatap kearah cathline, dia menepuk lantai menyuruh cathline agar duduk disamping nya.Cathline menaikan alis nya merasa bingung dengan sikap davino, dia mengacuhkan davino namun tangan nya ditarik paksa agar duduk disamping davino."Ngapain sih suruh gue duduk dilantai, kaya gak ada kursi aja" kesal cathline."Lo habis dari mana?" Tanya davino.Cathline memutarkan bola matanya tak "ngapain lo nanya gur habis dari mana? Kepo banget jadi cowo sih" jawab ketus cathline.Davino menghela nafas nya dia tak ingin marah pada cathline mencoba bertanya sekali pada cathline."Habis dari mana, hmmm?"Cathline menoleh kearah davino dengan ekspresi tak seperti biasanya, cathline sangat bingung dengan sikap davino. Dia menempelkan tangan nya dikening milik davino."Gak panas kok" celetuk cathline.Da
Davino baru saja sampai dimarkas black wolves dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, sedikit terkejut markas nya sudah berantakan."Dav.." panggil adam."Ulah siapa ini?" Tanya davino."Ini ulah bodyguard bokap lo, tadi pagi acak-acak markas kita" jawab adam.Davino mengepalkan tangannya sangat kesal dengan papa nya. "Beresin semua kalau ada yang rusak kasih tau gue" ucap davino."Lo mau kemana?" Tany bastian."Mau kasih perhitungan ke si tua bangka!" Cetus davino.Davino melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju kediaman keluarga lewis, sesampainya dimansion milik keluarga nya dia berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Para maid mansion nya menyabut hangat tuan muda keluarga lewis, kepala pelayan bernama adi keluar menghampiri davino."Tuan muda..." ucap adi."Mana james suruh dia keluar!" Titah davino dengan marah."Tapi tuan muda maaf, tuan james sedang ada sibuk beliau tak bisa diganggu" ucap adi."Gue bilang panggil dia keluar atau gue hajar lo disini adi"
Fabian berpamitan untuk pulang namun dia tak pulang kerumah melainkan kerumah cathline, sebelum nya fabian sudah mengirim pesan pada cathline.Mobil fabian sudah berada didepan rumah cathline ia segera menghubungi nya, cathline menyandari jika fabian sudah didepan rumahnya."Gue harus bersikap biasa aja jangan terlihat seperti orang abis nangis" ucap cathline.Cathline segera turun kebawah dia berjalan keluar rumah untuk menghampiri fabian, fabian melihat cathline berjalan kearah nya dia segera turun dari mobil nya."Maaf ganggu kamu malam-malam" ucap fabian.Cathline sedikit terkejut dengan wajah fabian yang penuh luka, dengan refleks tangan cathline menyentuh wajahnya."Sss, sakit jangan dipegang" lirih fabian menjauhkan tangan cathline."Maaf kak aku gak tau.." jawab cathline."It's okay, aku mau bicara sesuatu sama kamu tapi gak disini" ucap fabian.Davino yang sengaja datang kerumah cathline rahang dia mengeras melihat fabian berada dirumah cathline, motor davino terpakir disampi
Cathline melirik davino yang tengah tertidur dikelas meski pelajar sedang berlangsung, ponsel cathline terus bergetar ada pesan masuk dari natasha.Cathline melirik sekilas padanya. "Tau nomor gue dari mana dia?" Guman cathline.Naura yang sedikit penasaran dia melirik ponsel cathline sedikit terkejut, jika natasha terus menyuruh cathline agar davino menerima perjodohannya."Ini seriusan?" Celetuk naura."Sssutt, jangan keras-keras nanti kita diomelin pak bagus" ucap cathline."Sorry, ini seriusan?" Tanya naura sekali lagi.Cathline mengangguk pelan "gila sih gue gak nyangka banget!" Ucap naura.Pak bagus melihat naura dan cathline sedang mengobrol ia memukul papan tulis sedikit keras.Brak!!!!"Naura cathline, kalian bicarain apa saat dalam pelajaran saya!" Tegur pak bagus."Maaf pak saya lagi nanya soal yang bapak jelasin tadi masih kurang paham, jadi saya nanya ke cathline." Bohong naura."Apa betul cathline?" Tanya pak bagus."Be-benar pak" jawab cathline gugup."Baik kalian fokus
Davino memilih untuk pergi ke rooftop untuk menenangkan pikiran nya, dia mengeluarkan satu batang rokok dan menghisap nya.Bagas dan adam mencari-cari davino yang sama sekali tak masuk kelas, dia mencoba naik keatas rooftop dan benar saja davino ada disana."Lo ngapain disini?" Tanya adam duduk disamping davino.Davino menoleh dia kembali pandangan nya kembali fokus kedepan sambil menikmati setiap hisapan rokok milik nya, bastian baru datang dengan membawa beberapa makanan dan minuman, dia segera bergabung dengan sahabatnya yang tengah duduk disana."Nih gue bawain makanan galau boleh tapi perut jangan kosong." Celetuk bastian.Davino hanya mengambil minuman bersoda dia sama sekali tak nafsu untuk makan, adam yang tau sahabatnya itu sedang ada masalah mencoba untuk mengajak nya bicara."Lo kenapa tadi gue dengar bentak si natasha?" Tanya adam."Iya sampai heboh sekelas" sahut bastian.Davino menghelas nafas nya "huft...""Gue berantem sama bokap masalah perjodohan" jawab davino.Basti