Pagi ini cathline sudah berjaga didepan gerbang dengan lutut sudah dibalut oleh perban, dia terus menepuk tangannya menggunakan penggaris teman osisnya hanya menggelengkan kepalanya mereka tahu jika cathline sedang menunggu black wolves.
Tak berselang lama black wolves datang cathline tersenyum miring melihat mereka termasuk davino sasaran empuknya, black wolves memarkirkan kendaraanya diparkiran sekolah saat mereka ingin pergi dari sana cathline dikejauhan menatap tajam pada mereka bertiga. "Dav, lo lihat itu" bisik bastian menunjuk kearah cathline. Davino memutar bola matanya dengan malas "Ayo pergi" ajak davino dengan santai melewati cathline. Cathline langsung menarik belakang seragam davino dia tanpa segan-segan memukulnya dengan penggaris kayu milik guru BK nya. "Lo gila hah! Pagi-pagi sudah ajak ribut" Davino menatap tajam balik cathline gadis itu sama sekali tak takut dengan davino, melainkan menarik tangannya untuk kelapangan. "Lepasin gue bocil" sentak davino. "No, lo harus ikut gue kelapangan sekarang" sahut cathline terus menarik tangan davino, adam dan bastian hanya mengikuti mereka berdua dibelakang. Banyak siswi disana melihat cathline menarik davino ketengah lapangan, tak jarang mereka meneriaki nama davino membuat cathline memutarkan bola matanya. "Lo ngapain bawa gue kesini hah!" Cetus davino dengan kesal. "Lo harus dihukum dan lo berdua juga" ucap cathline dengan santai. "Ha... emang kita lakuin apa cathline yang cantik?" Tanya adam. "Iya kita salah apa loh, jangan hukum kita berdua ya cath si davino aja oke" ucap bastian merayu cathline. Plak davino memukul kepala bastian bisa-bisanya menyuruhnya untuk dihukum sendirian. "Kalian dihukum karena salah seragam, harusnya batik kenapa pakai pramuka" ujar cathline menggelengkan kepalanya. "Emang sekarang jumat ya?" Celetuk bastian menoleh kearah adam, Adam pun mengangkat bahunya dia tak ingat hari apa sekarang. "Bilang aja lo mau balas dendam bukan sama gue" cetus davino menatap tajam pada cathline. "E-enggak tuh, gue sebagai wakil ketua osis ya secara sportif kok" ujar cathline dengan santai, davino sedikit curiga dengan tingkah cathline pastinya dia sengaja menghukumnya. "Alasan lo, bilang aja mau hukum gue bukan! Atau mau dilihat sama si fabian" cibir davino. "Jangan bawa-bawa kak fabian deh, emang kalian salah seragam" cathline membela dirinya meski davino sebenarnya tak salah seragam, hanya adam dan bastian saja. Fabian melihat cathline bersama black wolves dilapangan ia berjalan kearah sana, davino melihat kakak sepupunya menghampiri mereka dia memutar bola matanya sangata malas. "Apa lagi sekarang" ucap davino dengan ketus. Fabian hanya tersenyum dia tahu jika davino tak menyukainya, fabian hanya bersikap santai dia mengelus pucuk kepala cathline membuat gadis itu wajahnya merah merona. "Ck, lo bawa kita kesini cuma mau lihat kalian pacaran?" Cetus davino dengan kesal. "Lo harus dihukum dav, kemarin kalian manjat dinding belakang sekolah bukan?" Celetuk fabian melihat ke adik sepupunya itu. "Bukan urusan lo, cepat mau hukum apa males gue lihat muka kaliam berdua" dengus davino yang kesal. Fabian pun menghukum mereka untuk membersihkan halaman belakang sekolah yang kotor, banyak siswa sering nongkrong namun sampahnya tak pernah dibuang ketempat sampah. ***** "Nao, lo tau ga davino dihukum sama si cathline" ucap vania. Naomi mendengar itu membulatkan matanya bagaimana bisa davino cowo yang disukai dihukum oleh cathline rivalnya selama disekolah. "What? Sekarang davino dimana" tanya naomi. "Dia dihalaman belakang sekolah, lo jangan kesana sebentar lagi guru killer masuk" ucap vania, naomi pun mengurungkan dirinya tak jadi kesana. "Awas aja lo cath, gue akan balas perbuatan lo sama davino" guman naomi. Cathline dengan santai duduk melihat ketiga pemuda tampan itu sedang membersihkan halaman belakang, cathline sangat puas bisa membalas perbuatan davino selama ini membullynya. "Yang benar lo, jangan malas-malasan gak adil dong kasihan teman-teman lo serius dengan hukumannya" celetuk cathline menahan senyum. Davino merasa geram dia melempar sapu yang dipegang berjalan kearah cathline davino menatap tajam cathline dia lalu berjongkok, wajah mereka saling berhadapan membuat cathline sedikit menciut. "A-apa? Lo cepat kerjain lagi" ucap cathline yang gugup. Davino mengambil minuman yang dipegang cathline dia menyentil kening cathline sebanyak tiga kali sangat keras, cathline meringis kesakitan keningnya pun memerah karena davino. Pemuda itu pergi dari sana tanpa menyelesaikan hukumannya. "Sialan lo dav, selesaikan hukuman lo" "Lo aja yang kerjain" sahut davino memberikan jari tengah pada cathline. "Sorry ya cath, gue mau ikut sama davino bye" celetuk bastian. Adam memberikan sapu pada cathline "Gue cape jadi pergi dulu". Cathline benar-benar dibuat kesal oleh black wolves mau tak mau dia harus menyelesaikan hukuman mereka bertiga. "Awas aja bakal gue balas lo davino" ucap cathline. ~o0o~ "Kring..." suara bel pelajaran kedua sudah bunyi. Cathline sudah menyelesaikan membersihkan halaman belakang ia langsung bergegas kekelasnya untuk mengikuti pelajaran olahraga, semua teman-temannya sudah berkumpul dilapangan sedangkan cathline masih diruang ganti wanita. Saat dia keluar dia bertemu dengan davino pemuda itu dengan ramah menyapa cathline "Hai cath.." Cathline berdengus kesal karenanya dia harus menyelesaikan hukuman mereka bertiga. "Mau apa lo hah!" Cetus cathline. "Gue mau minta maaf ya karena gue lo harus menyelesaikan hukumannya, nih coklat buat lo terima ya" Cathline sedikit curiga namun dia tetap menerima coklat dari davino. "Thanks" Saat cathline hendak ingin pergi davino menahan tangan cathline, membuat gadis itu sedikit heran dia menaikan sebelah alisnya. "Ada apa lagi, gue mau olahraga" ucap cathline. "Wajah lo berkeringat" ujar davino sontak cathline menghapus keringatnya. "Sini biar sama gue aja, kebetulan gue ada sapu tangan" davino mengelap keringat cathline dengan sapu tangannya. Cathline berterimakasih pada davino dia langsung beranjak pergi dari sana untuk ikut bergabung dengan teman-teman sekelasnya. Cathline dengan santai berjalan kelapangan semua teman sekelasnya tertawa melihatnya gadis itu merasa bingung, ada apa dengan teman-temannya itu ola dan naura menepuk keningnya melihat tingkah sahabatnya itu. "Ada apa sih kenapa semua orang ketawa?" Tanya cathline dengan polos. "Lo ga sadar sama wajah lo cath" ucap naura. "Enggak, ada apa sama wajah gue perasaan baik-baik aja tuh" ujar nya yang merasa wajahnya tadi bercermin diruang ganti biasa saja. Guru olahraganya bernama bayu masuk kelapangan dia melihat wajah cathline yang begitu berantakan, guru tersebut itu menghela nafasnya bagaimana murid yang pintar bertingkah seperti ini. "Cathline, kamu meledek bapak ya mentang-mentang bapak hitam" ucap bayu yang notaben kulitnya gelap. "Enggak pak, saya ga mengejek bapak kok sumpah" cathline memberikan huruf v. Ola memberika kaca kecil yang biasa dia bawa kemana-mana cathline mengambil kaca ola, dia terkejut melihat wajahnya hitam cathline melihat davino yang tertawa dia pun memotret gadis cantik itu. "Davino..." teriak cathline. Davino menggoyangkan ponselnya memberitahu cathline jika dia sudah mengambil photo cathline, davino langsung memposting di base sekolah seluruh murid galaxy international high school melihat dan juga berkomentar postingan davino.Cathline melihat postingan dibase sekolah yang ramai karena ulah davino, dia sangat malu dan kesal bisa-bisanya sempat percaya davino yang bersikap lembut."Akh sial! Gue harus balas ini" sentak cathline yang menutup wajahnya dengan kedua tangannya."Wah gila lo tranding anjir cath bukan dibase sekolah aja, tapi aplikasi X juga" celetuk ola yang memperlihatkan pada cathline."Sumpah gue malu banget, gimana dong" rengek cathline yang sangat malu dia menjadi tranding diaplikasi X."Nanti juga reda kok santai aja" ujar naura menenangkan cathline.Gadis itu sama sekali tak ingin kekantin karena semua orang disekolahnya menertawakan, para guru pun tak kuasa nahan tawa bisa-bisanya wajah cantik cathline menjadi hitam."Kring.." bel pulang sekolah sudah bunyi cathline dengan endap-endap jalan keluar yang dihalangi oleh kedua sahabatnya."Jalan yang benar cath, kita susah ini" ucap naura."Gue malu ra, sampai jemputan gue datang ya please" pinta cathline.Naura pun menghela nafasnya ia tak bi
Tuk.. tuk.. tuk.." suara ketukan pintu.Catline terusik dari tidurnya yang dari tadi pintu kamarnya terus mengetuk, dia beranjak bangun dari tempat tidurnya berjalan kearah pintu dan membukannya."Suprise...."Cathline membuka kedua matanya dengan lebat melihat kedua sahabatnya berada dirumahnya pagi ini. "Ngapain lo berdua disini?""Ck, emang kenapa kita disini" sewot ola bersedikap kedua tangannya didada."Gak masalah, tapi masa pagi-pagi sih lo bertamu dirumah gue" dengus cathline yang kesal karena tidurnya terganggu."What the hell! Ini sudah jam 11 siang catline lo lihat jam tangan tuh" celetuk ola yang kesal.Cathline langsung melihat jam tangannya dia terkejut memang sudah jam 11 siang, dia hanya cengengesan yang membuat ola sedikit kesal berbeda dengan naura hanya menggelengkan kepalanya."Sorry la, jangan marah yaudah masuk kekamar gue mau mandi dulu" ajak cathline.Ola dan naura pun masuk kedalam kamar cathline mereka duduk disofa dan tak lupa menyalakan tv dikamar cathline,
Davino membuka aplikasi X miliknya dia melihat postingan calvin foto seorang gadis yang dia sangat kenal."Ini si anak itik bukan sih?" Guman davino menaikan sebelah alisnya dengan teliti memastikan foto tersebut yang tampak kurang jelas."Wah gila, sejak kapan si ola kenal sama tiga kampret ini" celetuk bastian yang tercengang melihat postingan ola.@Charlotte_ola : caption foto sama cogan( foto calvin, dion dan evan)"Ada apa?" Tanya adam."Nih lo lihat aja" bastian memperlihatkan postingan ola diaplikasi X."What kok bisa mereka foto bareng gitu" adam sangat tak percaya bagaimana ketiga gadis itu bisa kenal dengan the thunder.Adam memperlihatkan postingan ola pada davino dia melihat calvin yang duduk sangat dekat dengan cathline matanya langsung melebar. "Cari tau sejak kapan mereka kenal, jangan sampai mereka jadi mainan the thunder"Adam langsung mengirim pesan diaplikasi X pada ola namun gadis itu sama sekali tak membalas pesannya, davino hanya diam dia tak begitu memikirkan it
"Keluar lo black wolves" teriak salah satu anggota the thunder.Beberapa anggota the thunder menyerang galaxy international high school dan merusak beberapa fasilitas sekolah, semua murid disekolah mendengar kebisingan yang dibuat rusuh oleh the thunder."Ada apa ini pak ujang?" Tanya kepala sekolah."Ada murid dari sekolah cakrawala berkumpul didepan gerbang sekolah kita bu, mereka juga merusak beberapa properti sekolah kita." Ucap ujang."Astaga kenapa mereka bisa menyerang sekolah kita" celetuk meli sebagai kepala sekolah disana.Jaka berlari kegudang sekolah dengan tergesa-gesa "Brak...""Lo apa-apan sih" sentak adam."Ada the thunder ngerusak properti sekolah juga" ucap jaka."Ayo kesana" davino beranjak pergi dari gudang mengajak beberapa anggotanya untuk melihat the thunder.Davino melihat beberapa anggota the thunder sedang berdiri didepan sekolah, dan mereka sudah juga merusak gerbang sekolah yang membuat davino sedikit geram dengan geng motor maniac seperti mereka. Davino be
"Lo benaran gak ikut nih?" Tanya ola."Enggak ola sayang, gue ada kerja bakti bareng anak osis lainnya" ucap cathline merapihkan bukunya kedalam tas."Sudah la, jangan paksa cathline kalau sempat nanti dia nyusul kita" ujar naura yang menggandeng ola untuk keluar kelas."Iya betul, kalau gue sempat nyusul kalian oke" cathline memeluk kedua sahabatnya dan pergi keruang osis.Disana sudah banyak yang berkumpul beberapa anggota osis fabian langsung menyuruh semua anggotanya untuk membersihkan kekacauan tadi pagi, cathline dengan santai kehalaman sekolah bersama anis dia melihat black wolves masih ada disana."Ngapain lo semua disini?" Cetus cathline yang tak suka ada davino."Ck, gue juga gak sudi ada disini kali" cibir davino dengan malas.Mereka berdua pun bertatap tajam yang membuat semua orang disana saling memperhatikan keduanya, fabian berjalan kearah cathline serat davino dan melihat keduanya yang begitu sengit menatap tajam satu sama lain."Kalian jangan bertengkar oke, sebaiknya
Davino sudah sampai dirumahnya dia melihat papanya yang duduk disofa rumahnya, mbok sumi sedang melayani papanya davino menatap tajam pria paruh baya tersebut."Ada apa? Tanya davino dengan datar.James meletakan ponselnya dan menatap tajam pada davino putra satu-satunya tersebut, mbok sumi melihat ayah dan anak saling menatap tajam satu sama lain ia langsung bergegas pergi dari sana."Mbok lain kali jangan terlalu bersikap ramah padanya" ucap davino."Tapi den---""Dengarin davino aja mbok" potong davino.James hanya tersenyum simpul putranya begitu banyak berubah "Duduk" perintahnya."Jangan merintah davino" cetusnya yang tak suka dengan kedatangan sang ayah."Papa bilang duduk!" Tegas james.Davino hanya berdecak kesal pada papanya yang selalu memerintahnya, dia pun menuruti perintah james untuk duduk davino melipatkan kakinya dengan sombong."Sampai kapan kamu berulah?" Tanya james."Sampai bosan!" Jawabnya singkat."Kamu sudah besar dan sebentar lagi kelas 12, belajarlah seperti
Ding dong mbok sumi langsung membuka pintu rumah dan melihat adam serta bastian berkunjung kerumah davino."Pagi menjelang siang mbok" sapa bastian."Kirain simbok siapa, ayo masuk den davino ada dikamar" ajak mbok sumi.Mereka berdua pun masuk kedalam rumah dan berjalan kekamar davino tanpa mengetuk mereka langsung masuk kekamar davino, bastian langsung menyalakan PS dikamar davino sedangkan adam berjalan kebalkon melihat davino begitu santai duduk disana."Ngapain lo kesini?" Tanya davino."Ya bolos ngapain lagi" celetuk adam duduk disamping davino."Emang gak ada tempat lain buat bolos?" Ucap davino."Banyak, cuman lagi mau kesini kasihan lo sendirian takut loncat dari balkon!" Celoteh adam dengan tertawa.Davino memukul kepala adam dengan kasar membuat pemuda itu meringis kesakitan "Sakit ogeb"Davino hanya diam tak mengatakan apapun "Dasar kardus" dengus adam.Pemuda itu tak memperdulikan ucapan adam dia langsung masuk kedalam kamarnya melihat bastian sedang asyik bermain PS, dav
"Mbok mommy sama daddy gak ada dirumah?" Tanya cathline yang turun dari tangga."Eh non, kalau nyonya pagi-pagi sudah berangkat kalau tuan belum pulang" ucapnya.Cathline sangat sedih harus makan sendirian dimeja makan dia sangat berharap kedua orang tuanya bisa membagi waktunya, cathline mengirim pesan pada kakaknya namun sama sekali tak membalasnya. Cathline sarapan paginya dengan sandwich kesukaannya dia meminta pak bambang untuk tak mengantarkannya kesekolah dia ingin pergi menggunakan angkutan umum.Cathline berjalan kehalte dekat rumahnya dan duduk disana gadis cantik itu sedang asyik bermain ponsel sambil menunggu angkutan umum, calvin melihat gadis yang dia sukai sendirian duduk dihalte dia langsung memberhentikan motornya disana."Hei cewe.." sapa calvin.Cathline sama sekali tak menanggapinya karena dia tak mengenali calvin gadis itu hanya fokus dengan ponselnya, calvin langsung membuka helmnya dan memanggil cathline."Cathline..." panggil calvin.Cathline menoleh kearah cal