Oji dan Tije adalah sahabat sejati. Oji berkata, bahwa sampai kapanpun Tije adalah sahabat baiknya. Begitu pula dengan Tije yang berkata bahwa ia sangat tidak cocok jika bersanding sebagai kekasih untuk Oji. Namun, prihal hati siapa yang tahu? Oji yang gemulai bisa bersahabat bertahun-tahun dengan Tije yang tomboi. Dan, takdir Tuhan memang susah ditebak. setelah saling mengenal bertahun-tahun Tije baru mempertanyakan hal konyol pada sahabatnya itu, "Kalau kita gak sahabatan. kita mau ngapain, pacaran?"
Lihat lebih banyakOji akhirnya menceritakan semuanya padaku. Katanya, ia sedang menjalani hubungan atau bisa disebut pacaran. Dan, benar saja dugaan ku ia berpacaran dengan siswa sekolah lain.Mereka saling mengenal karena sebuah event pramuka. Gadis yang Oji ceritakan ini menarik, dan saat itu aku langsung memiliki pin BB nya. Oji jatuh cinta padanya karena ia gadis yang asik, menarik, lucu, dan mungil.Aku bernafas lega untuk itu. Dan, tak butuh waktu lama untuk aku mengenalnya. Sosok gadis yang selama ini Oji ceritakan, bisa dengan mudahnya akrab denganku.Namanya, Cia Saputri . Dan lebih akrab dengan nama panggilan Ciput. Memang unik sekali panggilannya seperti orangnya.Dan, beberapa kesempatan Oji mengajakku untuk memperkenalkan aku. Atau istilahnya, kita bermain bersama.Apa yang dibayangkan dari jalinan cinta anak SMP? Terlebih, Oji bukan tipikal cowok romantis. Tidak ada pegangan tangan, apal
Kelasku dan kelas Ajar heboh hari ini. Entah siapa yang menyebarkan berita bahwa aku dan dirinya memiliki hubungan spesial. Semua teman sekelas ku bertanya, apakah benar dengan gosip itu?Aku tebak. Arul penyebab semua ini. Ajar menitipkan pesan pada Oji, bahwa ia ingin bertemu denganku. Namun, aku menolaknya.Masalahnya, semua teman laki-laki dikelasnya kerap kali meledekku. Katanya, kenapa tidak salah satu dari mereka yang aku pilih?.Rasanya, aku ingin meledak saat itu juga. Namun, aku tak bisa jika melabrak Arul dan memakinya. Lebih baik, aku diam saja siapa tahu gosip ini segera berlalu."Sudahlah, biarkan saja. Nanti juga mereka lelah membicarakan mu," ujar Oji.Aku melipat kedua tanganku di atas meja, lalu menyembunyikan wajahku disana. Aku sangat tak suka memiliki perasaan seperti ini. Rasa yang amat berat untuk aku tutupi dengan senyuman."Sudah ku b
Hari itu, tepat sepuluh hari aku hanya main mata saja dengan Oji."Tiga hari aja gak baikan, udah dosa. Kalian ini udah sepuluh hari, masih aja cuman main mata," ujar Helma.Tak ada yang menjawab. Oji diam, aku pun. Helma meninggalkan kami. Mungkin, ia lelah menghadapi aku dan Oji yang sama sekali tak membuka mulut.Tugas hari ini cukup banyak. Tugas matematika, latihan soal. Dan tugas bahasa Indonesia, yaitu membuat puisi.Biasanya, jika aku dan Oji sedang baik-baik saja. Aku akan meminta bantuannya untuk mengerjakan angka-angka sialan itu. Dan ia, akan meminta bantuan ku untuk membuat puisi yang aku yakin ia pasti kerepotan untuk memilah-milah kata dengan diksi yang indah.Aku dan Oji saling tatap. Sepertinya, aku ataupun ia tak ingin memulai duluan. Gengsi kami sama tingginya."Soal matematikanya susah banget," aku berujar dengan ekor mata yang melir
Patah hati pertama kali. Rasanya, sangat tidak menyenangkan dan menganggu.Saat itu, aku masih sangat kekanak-kanakan dalam menghadapi perasaan ku sendiri. Setelah perdebatan dengan Oji. Akhirnya, aku mendiamkannya satu Minggu. Dan menyebalkan, ia hanya membujukku satu kali.Terkadang, mengingat kejadian saat aku baru beranjak remaja dulu sangat menggelitik.Bisa-bisanya setelah marah itu, aku dan Oji biasa-biasa saja dan kembali melakukan aktivitas seperti biasanya tanpa ada kata maaf dan baikan."Kemarin aku melihat kak Arul sedang bercanda berdua dengan kak Resti," Helma membuka topik pembicaraan.Aku terdiam. Oji nampak tenang sambil menikmati makanan yang baru saja kami beli. Ekspresinya menyatakan seperti sudah tahu saja, sangat menyebalkan."Terus?"Helma melanjutkan ceritanya, "Ya, kayaknya kak Arul deketin banyak cewek deh,"Oji menyunggingkan senyumnya,"Sudah aku tebak," ujarnya santai."Oh iya, Ayu juga
Setelah seminggu aku memilih menghindari Arul. Semua terkesan biasa-biasa saja. Ada beberapa teman satu angkatan yang memberikan kode, namun aku kurang sensitif akan perasaan mereka."Gadis tomboi seperti dirimu, ternyata banyak yang suka juga, ya?" Ujar Oji.Aku mendelik ke arahnya, "Memangnya kenapa?" Sewot ku."Tidak, hanya saja biasanya lelaki mencintai wanita yang anggun dan--"Belum selesai Oji berbicara. Aku memotong ucapannya cepat."Lemah!""Bukan lemah. Tapi, anggun dan elegan," sanggahnya.Aku tak peduli atas apa yang ia ucapkan. Hingga, saat aku memutar tubuh untuk mengabaikan apa yang Oji ucapkan. Tiba-tiba ada yang mencari ku di luar. Aku tak tahu siapa, dan tak begitu memperdulikannya."Tije, ada yang mencari," kata Sari teman sekelas ku."Siapa?" Tanya Oji.
Armadeo Jingga adalah nama lengkapnya. Namun, aku lebih senang memanggilnya OjiOji adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Kami bersahabat sejak sekolah menengah pertama. Saat itu, aku masih ingat ia bermain dengan beberapa teman wanita sekelas kami, tanpa rasa canggung sedikit pun.Jika kalian bertanya, mengapa bisa aku bersahabat dengannya?Jadi, begini ceritanya.Sukabumi, enam tahun yang lalu.Saat itu, aku dan Oji masih kelas satu SMP. Biarpun kemayu, Oji ini aktif sekali mengikuti ekstrakurikuler. Beda halnya dengan aku yang malas. Hingga, saat wali kelas ku meminta semua siswa dikelas kami untuk memiliki ekstrakurikuler, Oji adalah penyelamat bagiku.Awalnya, aku tak sedekat seperti sekarang dengan Oji. Banyak teman wanita yang lebih dekat dengannya. Apalagi, Kania dan Tsakila.Namun, karena keinginan wali kelas. Akhi
Armadeo Jingga adalah nama lengkapnya. Namun, aku lebih senang memanggilnya OjiOji adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Kami bersahabat sejak sekolah menengah pertama. Saat itu, aku masih ingat ia bermain dengan beberapa teman wanita sekelas kami, tanpa rasa canggung sedikit pun.Jika kalian bertanya, mengapa bisa aku bersahabat dengannya?Jadi, begini ceritanya.Sukabumi, enam tahun yang lalu.Saat itu, aku dan Oji masih kelas satu SMP. Biarpun kemayu, Oji ini aktif sekali mengikuti ekstrakurikuler. Beda halnya dengan aku yang malas. Hingga, saat wali kelas ku meminta semua siswa dikelas kami untuk memiliki ekstrakurikuler, Oji adalah penyelamat bagiku.Awalnya, aku tak sedekat seperti sekarang dengan Oji. Banyak teman wanita yang lebih dekat dengannya. Apalagi, Kania dan Tsakila.Namun, karena keinginan wali kelas. Akhi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen