Cathline begitu buru-buru keluar dari kelasnya yang membuat kedua sahabatnya menggelengkan kepalanya, naura dan ola tahu jika cathline hendak membalas perbuatan davino padanya.
Cathline berjalan kepos satpam sekolahnya dengan sangat santai dia pun menyapa pria paruh baya itu dengan sangat ramah. "Siang pak.." sapa cathline. "Eh neng cathline, jemputannya sudah datang bukan?" Tanya pak ujang satpam sekolah. "Belum kok pak, oh ya pak ujang tau gak black wolves kalau telat kesekolah suka parkir motor dimana?" "Oh biasanya mas davino sama teman-temannya suka parkir diwarung samping sekolah itu loh neng" sahut pak ujang, cathline tersenyum miring dia langsung berpamitan dengan pak ujang berjalan menuju warung samping sekolahnya. Cathline mengamati sekitar dirasa tak ada orang dia langsung melancarkan aksinya untuk membuat ban motor davino kempes, cathline tersenyum sinis karena dia berhasil membalas perbuatan si badboy sekaligus musuh bubuyutannya. Tak lupa cathline menaruh note dijok motor davino dia berjalan pergi dari sana sambil tertawa begitu bahagia. "Syukurin, siapa suruh cari gara-gara sama gue" Sementara davino dan anggota black wolves yang bersekolah disana baru keluar dari area sekola, mereka berjalan menuju warung yang sering kali berkumpul disana. Saat davino ingin menaiki motor sport kesayangannya dia melihat ada sebuah note lalu membacanya, davino pun meremas note tersebut dengan cepat melihat ban motornya yang sudah kempes ulah cathline. "Sialan" umpat davino menendang ban motornya "Ada apa dav?" Tanya adam yang melihat davino menendang ban motornya. "Lo lihat itu ulah si cathline, benar-benar ajak perang tuh cewe" cetus davino yang sangat kesal dengan cathline tak ada rasa takut sama sekali padanya. Adam melihat ban motor davino memang sudah kempes dia menahan tawa, merasa sangat lucu bisa-bisanya gadis kecil seperti cathline membuat ban motor davino menjadi kempes. "Sabar dav, lo dorong aja motor lo kebengkel buat tambah angin" celetuk bagas. Bastian yang baru datang tiba-tiba davino langsung menyambar kunci motor pemuda itu dan pergi dari sana yang membuat bastian diam memaku. "Motor lo dibawa si davino itu" bisik adam. Bastian langsung tersadar melihat davino sudah pergi menjauh "Sial, padahal dia punya motor kenapa pake motor gue" celetuk bastian yang sambil memakan rotinya. "Tuh lihat motor si davino bannya kempes, jadi lo dorong kebengkel ya bas bye" ucap adam dengan tertawa meninggalkan bastian disana sendirian. "Punya teman kaya babi, masa gue dorong nih motor mana jauh lagi bengkel dari sini" gerutu bastian dia pun mendorong motor davino kebengkel dengan sangat berat hati. **** Dirumah cathline tertawa bahagia akhirnya dia bisa membalas davino dimerentangkan tubuhnya diatas tempat tidur nyamannya. Ponsel cathline bergetar ada notifikasi pesan masuk dia langsung membaca pesan tersebut, "Dikira gue takut gitu, duh sorry deh" guman cathline tersenyum miring. Davino sudah berada dimarkas dia berkumpul dengan anggota black wolves untuk merencanakan balap motor besok malam, "Gimana dav lo terima tantangan dari the thunder?" Tanya adam. "Lo pikir gue takut? Mmm" ucap davino menaikan sebelah alisnya. "Gue tau lo ga pernah takut sama tantangan dari ketua the thunder, cuman gue kasih saran lo berhati-hati soalnya mereka akan selalu melakukan berbagai cara supaya bisa kalahin lo" celetuk adam. "Tenang dam gue pasti akan berhati-hati, oh ya gimana kondisi cecep?" Tanya davino yang mengkhawatirkan salah satu anggotanya akibat dipukuli oleh the thunder. "Dia sudah membaik tadi gue abis dari rumahnya, si cecep baik-baik aja dan neneknya titip salam sama lo bos" sahut junet. "Bagus kalau dia sudah baikan, kapan-kapan kita kerumah cecep guys" ujar davino. Brak pintu terbuka sangat kerasa mereka langsung melihat kearah pintu. "Davino" Bastian sudah berdiri didepan pintu dengan wajah sangat kesal dia berjalan kearah davino yang sedang duduk bersantai sambil menghisap rokok miliknya. "Kenapa, mmm?" Tanya davino dengan santai. "Elo" tunjuk bastian sangat marah. "Lo sengaja mau bikin gue mati dijalan dorong motor lo sampai bengkel, sudah gue tambal tuh motor pas mau pakai gak ada kunci motornya maksudnya apa?" Davino tanpa berdosa sama sekali memberikan kunci motornya pada bastian yang membuat pemuda itu semakin geram dengan tingkah sahabatnya itu. "What? Lo benar-benar ya dav gue cape tau" rengek bastian berguling-guling dilantai. Semua orang tercengang melihat tingkah bastian yang abstrak, davino hanya menghela nafasnya "Besok gue belikan lo ps" Bastian mendengar itu langsung terdiam dan mengambil kunci motor davino. "Thank you bos" celetuk bastian mencium kening davino, langsung lari keluar untuk mengambil motor davino dibengkel. "Sial lo bas" teriak davino mengusap bekas ciuman bastian. Semua orang disana tertawa terbahak-bahak melihat tingkah bastian mencium davino, adam pun mengabadikan moment tersebut davino hanya berdecak kesal pada semua teman-temannya itu. ~o0o~ Cathline habis belanja dimini market dekat rumahnya gadis cantik itu berjalan keluar untuk pulang, sepanjang perjalanan dia bersenandung sama sekali tak takut meski jalan perumahannya sangat sepi. "Kaya kenal tuh, gue kerjain akh" guman davino. Dia dengan sengaja berhenti disamping sebelah cathline lalu mengambil belanjaan gadis itu, sontak cathline terkejut dia mengejar motor davino yang melaju sangat kencang. Cathline terus belari tak sengaja dia tersandung batu membuatnya terjatuh "Aduh" lirih cathline. Lutut cathline pun terluka dia berusaha berdiri berjalan dengan tertatih, davino merasa cathline tak mengikutinya lagi dia melihat dari kaca spionnya. "Kemana dia?" Guman davino memutar balikan motornya. Saat dia kembali kearah sana melihat cathline berjalan dengan pincang, ia langsung memberhentikan motornya dan turun dari sana. "Lo ga apa-apa?" Tanya davino berjongkok melihat lutut gadis itu terluka. Cathline sangat kesal pada davino ia langsung memukul kepala pemuda itu dengan keras "Lo gila hah!" Sentak davino. "Lo yang gila! Gara-gara lo lutut gue luka" bentak cathline berkaca-kaca. Davino melihat mata cathline berkaca-kaca dia menggendongnya dengan bridal style, cathline terkejut menyuruh davino melepaskannya namun davino tak menghiraukannya dia langsung mengantarkan cathline pulang kerumah. Mereka sudah sampai dirumah cathline davino membantunya berjalan masuk kedalam rumah, pemuda itu tak mengatakan apapun cathline sedikit bingung mengapa dia bersikap baik padanya. "Sudah lo cukup antar gue sampai depan pintu, gue takut lihat sikap lo mendadak baik sama gue pasti ada maunya" celetuk cathline. Davino menyentil kening cathline sangat keras "Sakit anak anjing, kenapa lo sentil kening gue jadi merahkan" sentak cathline. "Lo berisik anak itik" celetuk davino memberikan belanjaan cathline yang sempat diambil, tanpa berpamitan davino langsung pergi dari sana. "Dasar aneh!" Cetus cathline berjalan masuk.Pagi ini cathline sudah berjaga didepan gerbang dengan lutut sudah dibalut oleh perban, dia terus menepuk tangannya menggunakan penggaris teman osisnya hanya menggelengkan kepalanya mereka tahu jika cathline sedang menunggu black wolves.Tak berselang lama black wolves datang cathline tersenyum miring melihat mereka termasuk davino sasaran empuknya, black wolves memarkirkan kendaraanya diparkiran sekolah saat mereka ingin pergi dari sana cathline dikejauhan menatap tajam pada mereka bertiga."Dav, lo lihat itu" bisik bastian menunjuk kearah cathline.Davino memutar bola matanya dengan malas "Ayo pergi" ajak davino dengan santai melewati cathline.Cathline langsung menarik belakang seragam davino dia tanpa segan-segan memukulnya dengan penggaris kayu milik guru BK nya. "Lo gila hah! Pagi-pagi sudah ajak ribut"Davino menatap tajam balik cathline gadis itu sama sekali tak takut dengan davino, melainkan menarik tangannya untuk kelapangan."Lepasin gue bocil" sentak davino."No, lo harus
Cathline melihat postingan dibase sekolah yang ramai karena ulah davino, dia sangat malu dan kesal bisa-bisanya sempat percaya davino yang bersikap lembut."Akh sial! Gue harus balas ini" sentak cathline yang menutup wajahnya dengan kedua tangannya."Wah gila lo tranding anjir cath bukan dibase sekolah aja, tapi aplikasi X juga" celetuk ola yang memperlihatkan pada cathline."Sumpah gue malu banget, gimana dong" rengek cathline yang sangat malu dia menjadi tranding diaplikasi X."Nanti juga reda kok santai aja" ujar naura menenangkan cathline.Gadis itu sama sekali tak ingin kekantin karena semua orang disekolahnya menertawakan, para guru pun tak kuasa nahan tawa bisa-bisanya wajah cantik cathline menjadi hitam."Kring.." bel pulang sekolah sudah bunyi cathline dengan endap-endap jalan keluar yang dihalangi oleh kedua sahabatnya."Jalan yang benar cath, kita susah ini" ucap naura."Gue malu ra, sampai jemputan gue datang ya please" pinta cathline.Naura pun menghela nafasnya ia tak bi
Tuk.. tuk.. tuk.." suara ketukan pintu.Catline terusik dari tidurnya yang dari tadi pintu kamarnya terus mengetuk, dia beranjak bangun dari tempat tidurnya berjalan kearah pintu dan membukannya."Suprise...."Cathline membuka kedua matanya dengan lebat melihat kedua sahabatnya berada dirumahnya pagi ini. "Ngapain lo berdua disini?""Ck, emang kenapa kita disini" sewot ola bersedikap kedua tangannya didada."Gak masalah, tapi masa pagi-pagi sih lo bertamu dirumah gue" dengus cathline yang kesal karena tidurnya terganggu."What the hell! Ini sudah jam 11 siang catline lo lihat jam tangan tuh" celetuk ola yang kesal.Cathline langsung melihat jam tangannya dia terkejut memang sudah jam 11 siang, dia hanya cengengesan yang membuat ola sedikit kesal berbeda dengan naura hanya menggelengkan kepalanya."Sorry la, jangan marah yaudah masuk kekamar gue mau mandi dulu" ajak cathline.Ola dan naura pun masuk kedalam kamar cathline mereka duduk disofa dan tak lupa menyalakan tv dikamar cathline,
Davino membuka aplikasi X miliknya dia melihat postingan calvin foto seorang gadis yang dia sangat kenal."Ini si anak itik bukan sih?" Guman davino menaikan sebelah alisnya dengan teliti memastikan foto tersebut yang tampak kurang jelas."Wah gila, sejak kapan si ola kenal sama tiga kampret ini" celetuk bastian yang tercengang melihat postingan ola.@Charlotte_ola : caption foto sama cogan( foto calvin, dion dan evan)"Ada apa?" Tanya adam."Nih lo lihat aja" bastian memperlihatkan postingan ola diaplikasi X."What kok bisa mereka foto bareng gitu" adam sangat tak percaya bagaimana ketiga gadis itu bisa kenal dengan the thunder.Adam memperlihatkan postingan ola pada davino dia melihat calvin yang duduk sangat dekat dengan cathline matanya langsung melebar. "Cari tau sejak kapan mereka kenal, jangan sampai mereka jadi mainan the thunder"Adam langsung mengirim pesan diaplikasi X pada ola namun gadis itu sama sekali tak membalas pesannya, davino hanya diam dia tak begitu memikirkan it
"Keluar lo black wolves" teriak salah satu anggota the thunder.Beberapa anggota the thunder menyerang galaxy international high school dan merusak beberapa fasilitas sekolah, semua murid disekolah mendengar kebisingan yang dibuat rusuh oleh the thunder."Ada apa ini pak ujang?" Tanya kepala sekolah."Ada murid dari sekolah cakrawala berkumpul didepan gerbang sekolah kita bu, mereka juga merusak beberapa properti sekolah kita." Ucap ujang."Astaga kenapa mereka bisa menyerang sekolah kita" celetuk meli sebagai kepala sekolah disana.Jaka berlari kegudang sekolah dengan tergesa-gesa "Brak...""Lo apa-apan sih" sentak adam."Ada the thunder ngerusak properti sekolah juga" ucap jaka."Ayo kesana" davino beranjak pergi dari gudang mengajak beberapa anggotanya untuk melihat the thunder.Davino melihat beberapa anggota the thunder sedang berdiri didepan sekolah, dan mereka sudah juga merusak gerbang sekolah yang membuat davino sedikit geram dengan geng motor maniac seperti mereka. Davino be
"Lo benaran gak ikut nih?" Tanya ola."Enggak ola sayang, gue ada kerja bakti bareng anak osis lainnya" ucap cathline merapihkan bukunya kedalam tas."Sudah la, jangan paksa cathline kalau sempat nanti dia nyusul kita" ujar naura yang menggandeng ola untuk keluar kelas."Iya betul, kalau gue sempat nyusul kalian oke" cathline memeluk kedua sahabatnya dan pergi keruang osis.Disana sudah banyak yang berkumpul beberapa anggota osis fabian langsung menyuruh semua anggotanya untuk membersihkan kekacauan tadi pagi, cathline dengan santai kehalaman sekolah bersama anis dia melihat black wolves masih ada disana."Ngapain lo semua disini?" Cetus cathline yang tak suka ada davino."Ck, gue juga gak sudi ada disini kali" cibir davino dengan malas.Mereka berdua pun bertatap tajam yang membuat semua orang disana saling memperhatikan keduanya, fabian berjalan kearah cathline serat davino dan melihat keduanya yang begitu sengit menatap tajam satu sama lain."Kalian jangan bertengkar oke, sebaiknya
Davino sudah sampai dirumahnya dia melihat papanya yang duduk disofa rumahnya, mbok sumi sedang melayani papanya davino menatap tajam pria paruh baya tersebut."Ada apa? Tanya davino dengan datar.James meletakan ponselnya dan menatap tajam pada davino putra satu-satunya tersebut, mbok sumi melihat ayah dan anak saling menatap tajam satu sama lain ia langsung bergegas pergi dari sana."Mbok lain kali jangan terlalu bersikap ramah padanya" ucap davino."Tapi den---""Dengarin davino aja mbok" potong davino.James hanya tersenyum simpul putranya begitu banyak berubah "Duduk" perintahnya."Jangan merintah davino" cetusnya yang tak suka dengan kedatangan sang ayah."Papa bilang duduk!" Tegas james.Davino hanya berdecak kesal pada papanya yang selalu memerintahnya, dia pun menuruti perintah james untuk duduk davino melipatkan kakinya dengan sombong."Sampai kapan kamu berulah?" Tanya james."Sampai bosan!" Jawabnya singkat."Kamu sudah besar dan sebentar lagi kelas 12, belajarlah seperti
Ding dong mbok sumi langsung membuka pintu rumah dan melihat adam serta bastian berkunjung kerumah davino."Pagi menjelang siang mbok" sapa bastian."Kirain simbok siapa, ayo masuk den davino ada dikamar" ajak mbok sumi.Mereka berdua pun masuk kedalam rumah dan berjalan kekamar davino tanpa mengetuk mereka langsung masuk kekamar davino, bastian langsung menyalakan PS dikamar davino sedangkan adam berjalan kebalkon melihat davino begitu santai duduk disana."Ngapain lo kesini?" Tanya davino."Ya bolos ngapain lagi" celetuk adam duduk disamping davino."Emang gak ada tempat lain buat bolos?" Ucap davino."Banyak, cuman lagi mau kesini kasihan lo sendirian takut loncat dari balkon!" Celoteh adam dengan tertawa.Davino memukul kepala adam dengan kasar membuat pemuda itu meringis kesakitan "Sakit ogeb"Davino hanya diam tak mengatakan apapun "Dasar kardus" dengus adam.Pemuda itu tak memperdulikan ucapan adam dia langsung masuk kedalam kamarnya melihat bastian sedang asyik bermain PS, dav