Cathline baru selesai dari rapat osis ia bergegas keluar sekolah karena supirnya sudah menunggu didepan sekolah, davino melihat cathline yang baru keluar dari ruang osis gadis itu berjalan menuju gerbang sekolah. Dia melajukan motornya kearah genangan air yang membuat baju gadis itu basah dan kotor.
"Akh..." sentak cathline. Davino menoleh kearah cathline ia tersenyum puas dibalik helmnya dia pun mengacungkan jari tengahnya pada cathline, motor davino langsung melesat keluar dari area sekolah membuat cathline sangat kesal pada pemuda tampan itu. "Dasar anak anjing, lihat aja gue balas lo" teriak cathline sangat kesal ia menghentakan kakinya menuju mobilnya. "Non kenapa seragamnya kotor sama basah gitu?" Tanya bambang supir pribadi keluarganya. "Gara-gara anak anjing berhati iblis pak, jalan pak cathline mau cepat-cepat mandi" sahut cathline. Davino sangat puas membalas cathline ia masuk kedalam markas dengan tertawa keras, membuat semua orang disana saling pandang mempehatikan davino yang aneh. "Kenapa lo bahagia banget?" Tanya adam yang sedang bermain game bersama bastian. "Gue puas banget ngerjain si cathline seragamnya kotor gara-gara genangan air" tawa davino sangat renyah. "Astaga parah lo dav, kasihan cewe secantik cathline lo kerjain mulu" ucap adam yang menggelengkan kepalanya. "Awas aja lo jatuh cinta sama cathline, gue sama adam bakal ceburin lo kepemancingan bokapnya si dani" celetuk bastian. "Sorry gue gak akan jatuh cinta sama tuh anak itik ya" cetus davino yang sedikit kesal dengan ucapan bastian mana mungkin ia jatuh cinta dengan cathline, mereka bertemu sekali aja sudah langsung bertengkar. Cathline sudah membersihkan tubuhnya ia benar-benar mengutuk davino. "Awas aja bakal gue balas lo" sentak cathline merebahkan tubuhnya ditempat tidurnya. Gadis itu membuka akun media sosialnya melihat postingan fabian yang sangat tampan, cathline tersipu malu melihat senyuman manis milik fabian mata cathline terpancing melihat fabian dan davino photo bersama. "Ternyata dia bisa senyum juga mana ganteng banget lagi" guman catline melihat photo davino. "Ini mulut asal ceplos aja, mana mungkin dia ganteng masih gantengan kak fabian kemana-mana lah" celetuk cathline. Emily yang dari tadi melihat putrinya bicara sendiri ia tersenyum manis, wanita paruh baya itu masuk kedalam kamar cathline. "Sayang.." panggil emily duduk tempat tidur cathline. Gadis itu membenarkan posisinya menjadi duduk ia memeluk mamanya karena tak biasanya emily siang ini pulang cepat. "Mom, tumben pulang cepat?" Tanya cathline. "Mommy lagi kangen sama kamu memang kenapa? Hmm" ucap emily mengelus pucuk kepala cathline dengan sangat lembut. "Kalau gitu buatin cathline steak mom" pinta cathline. "Ayo turun kebawah mommy buatkan" ajak emily. Emily membuatkan steak kesukaan cathline gadis itu dengan sangat senang menunggu mamanya membuatkan steak untuknya, emily pun membawakan hasil masakannya pada putri kecilnya itu. "Wah enak banget steak buatan mommy gak pernah gagal" ujar cathline yang menikmati masakan sang ibu. Emily hanya tersenyum manis pada putrinya ia sangat bahagia meski sangat sibuk namun dia akan tetap berusaha selalu ada untuk keluarganya. ****** Pagi-pagi cathline sudah berjaga digerbang sekolah sengaja jika black wolves telat gadis itu akan menghukumnya lagi, cathline dengan sabar menunggu kedatangan black wolves namun sampai saat ini mereka sama sekali belum datang. "Lo masih mau jaga disini?" Tanya anis salah satu anggota osis. "Black wolves gak kelihatan mereka pasti telat nis" sahut cathline terus melihat kearah luar sekolah. Anis hanya menggelengkan kepalanya saja ia tahu jika cathline ingin menghukum black wolves, hanya gadis itu yang berani pada mereka sedangkan osis dan murid disana tak berani sama sekali. Black wolves sengaja tak masuk lewat gerbang sekolah melainkan lewat belakang sekolah mereka manjat tembok sekolah yang lumayan tinggi, davino sudah merencakan itu semalam karena dia pasti tahu jika cathline akan membalasnya. "Ayo cabut kegudang" ucap davino. Black wolves jalan kegudang sekolah karena teman-temannya sudah berada disana, davino duduk disofa ia benar-benar menang kali ini karena cathline tak bisa membalasnya. "Gue bingung sama si davino bas, kenapa musuhan gitu sih sama si cathline? kalau gue jadi dia udah gue pacarin." Celetuk adam. "Iya benar mana si cathline cantik banget lo lihat bodynya kaya model" sahut bastian membayangkan lekuk tubuh cathline. Plak "Jangan mikir yang aneh-aneh deh lo berdua" cetus davino memukul kepala bastian dan adam, kedua pemuda itu hanya berdengus kesal pada davino. Cathline sangat kesal ternyata mereka tak datang kesekolah gadis itu benar-benar mengutuk davino, "Akh, gue harus balas si davino" gerutu cathline mengacak-acak rambutnya. Fabian tersenyum melihat tingkah cathline sangat lucu pemuda itu menghampiri cathline yang berdiri dikoridor, dia membenarkan rambut panjang cathline yang berantakan karena ulah gadis itu sendiri. Cathline sedikit terkejut melihat fabian membenarkan rambutnya wajahnya langsung memerah merona karena malu, "Kak fabian.." ucap cathline. "jangan diacak-acak rambut lo nanti berantakan" ujar fabian tersenyum manis. "Gila kenapa ganteng sih kak fabian, gak salah gue jadikan dia crush gue" batin cathline menatap wajah tampan fabian. "I-iya ka soalnya tadi lagi kesal aja" sahut cathline dengan gugup. Davino yang baru keluar dari toilet matanya menatap tajam melihat fabian bersama cathline. "Ck, genit banget tuh cewe dielus dikit aja langsung salah tingkah" cibir davino. Pemuda itu berjalan kearah mereka berdua dengan sengaja menabrak tubuh kecil cathline, dengan sigap fabian menahan tubuh cathline agar tak jatuh. "Davino..." sentak cathline, davino berhenti dari langkahnya ia menoleh kearah gadis itu sambil tersenyum miring. "Lo tuh selalu cari masalah terus sama gue" tunjuk cathline, davino menurunkan jari telunjuk cathline ia menatap sinis pada gadis cantik itu. "Salah sendiri pacaran ditengah jalan" cetus davino dengan sombong. "Dasar anak anjing, lama-lama gue ikat lo disamping pos jaga pak ujang" celetuk cathline dengan kesal. C'tak davino menyentil kening cathline dengan keras membuat gadis itu meringis kesakitan, davino hanya tersenyum puas dan meninggalkan gadis itu "Awas lo gue akan balas" teriak catline. Davino tak memperdulikan cathline meneriakinya dia hanya memberikan jari tengah pada gadis itu, fabian yang melihat pertengkaran mereka hanya menggelengkan kepalanya saja. ~o0o~ Jam istirahat cathline dan kedua sahabatnya pergi kekantin mereka melihat black wolves sudah berada dikantin, cathline terus menatap tajam pada davino pemuda itu tak melirik cathline sama sekali. "Hai dav, kok lo gak pernah balas chat gue sih" ucap naomi gadis yang menyukai davino. "Kalau si davino ga balas chat lo itu tandanya gak penting banget" celetuk bastian yang tak menyukai gadis itu. "Diam deh lo bas, gue gak ngomong sama lo tuh!" Cetus naomi yang kesal pada bastian selalu mengganggunya. Davino hanya memutar bola matanya ia membiarkan naomi disisinya karena malas banyak siswi disekolahnya terus mengejarnya, davino menoleh kedepan melihat cathline sedang tertawa senang pemuda itu memeliki ide untuk mengerjainnya. "Nao, lo pernah bilang sama gue akan lakukan apapun untuk gue bukan?" Tanya davino. "Of course, lo mau minta apa gue siap kok" sahut naomi sedikit menggoda davino, pemuda itu sedikit malas dengan naomi karena dia bukan tipe wanitanya. "Lo belikan minuman campur garam yang banyak dan lo kasih ke anak itik itu" ujar davino. Naomi sangat bingung dengan ucapan davino yang berkata anak itik "Siapa anak itik?" Tanya naomi. "Sudah cepat lo belikan minuman kasih ke si cathline" cetus davino yang sedikit kesal. Naomi tersenyum senang ternyata davino memang tak tertarik pada cathline, dengan cepat gadis itu membelikan pesan davino gadis itu memberikan minuman yang ia beli pada cathline. "Ini apa?" Tanya cathline yang bingung naomi tiba-tiba memberikan minuman padanya. "Kenapa? Gue selama ini selalu buat masalah dan menyusahkan lo terus, jadi tanda permintan maaf gue kelo cath" sahut naomi dengan tersenyum simpul, gadis itu pergi dari sana dan kembali kemeja davino. Cathline sama sekali tak curiga pada naomi ia meminum jus mangga itu, cathline menyemburkan jus mangga itu kearah ola yang membuat seragam gadis itu kotor karena jus mangga catline. "La maaf gue gak sengaja" ucap cathline merasa bersalah. "Gue gak apa-apa" sahut ola. "Hahaha" Davino tertawa sangat keras membuat semua orang menoleh kearah pemuda itu, cathline sangat kesal pada davino karena itu semua ulahnya cathline langsung beranjak bangun dari duduknya dia berjalan kearah davino. "Elo" tunjuk cathline sangat kesal. "Jangan tunjuk cowo gue" cetus naomi. "Kenapa bukannya kita butuh hiburan disini?" Celetuk davino tersenyum sinis. Kedua sahabat cathline menghampiri gadis itu menariknya untuk pergi dari kantin, cathline benar-benar geram dengan davino yang mengerjain didepan banyak orang. "Akh, gue kesal lihat aja gue akan balas tuh anak anjing" sentak cathline. Ola dan naura hanya menghela nafasnya karena melihat tingkah cathline yang keras kepala mereka pun membeli seragam baru untk ola, cathline sangat merasa bersalah karenanya seragam ola menjadi kotor.Cathline begitu buru-buru keluar dari kelasnya yang membuat kedua sahabatnya menggelengkan kepalanya, naura dan ola tahu jika cathline hendak membalas perbuatan davino padanya. Cathline berjalan kepos satpam sekolahnya dengan sangat santai dia pun menyapa pria paruh baya itu dengan sangat ramah."Siang pak.." sapa cathline."Eh neng cathline, jemputannya sudah datang bukan?" Tanya pak ujang satpam sekolah."Belum kok pak, oh ya pak ujang tau gak black wolves kalau telat kesekolah suka parkir motor dimana?""Oh biasanya mas davino sama teman-temannya suka parkir diwarung samping sekolah itu loh neng" sahut pak ujang, cathline tersenyum miring dia langsung berpamitan dengan pak ujang berjalan menuju warung samping sekolahnya.Cathline mengamati sekitar dirasa tak ada orang dia langsung melancarkan aksinya untuk membuat ban motor davino kempes, cathline tersenyum sinis karena dia berhasil membalas perbuatan si badboy sekaligus musuh bubuyutannya.Tak lupa cathline menaruh note dijok mot
Pagi ini cathline sudah berjaga didepan gerbang dengan lutut sudah dibalut oleh perban, dia terus menepuk tangannya menggunakan penggaris teman osisnya hanya menggelengkan kepalanya mereka tahu jika cathline sedang menunggu black wolves.Tak berselang lama black wolves datang cathline tersenyum miring melihat mereka termasuk davino sasaran empuknya, black wolves memarkirkan kendaraanya diparkiran sekolah saat mereka ingin pergi dari sana cathline dikejauhan menatap tajam pada mereka bertiga."Dav, lo lihat itu" bisik bastian menunjuk kearah cathline.Davino memutar bola matanya dengan malas "Ayo pergi" ajak davino dengan santai melewati cathline.Cathline langsung menarik belakang seragam davino dia tanpa segan-segan memukulnya dengan penggaris kayu milik guru BK nya. "Lo gila hah! Pagi-pagi sudah ajak ribut"Davino menatap tajam balik cathline gadis itu sama sekali tak takut dengan davino, melainkan menarik tangannya untuk kelapangan."Lepasin gue bocil" sentak davino."No, lo harus
Cathline melihat postingan dibase sekolah yang ramai karena ulah davino, dia sangat malu dan kesal bisa-bisanya sempat percaya davino yang bersikap lembut."Akh sial! Gue harus balas ini" sentak cathline yang menutup wajahnya dengan kedua tangannya."Wah gila lo tranding anjir cath bukan dibase sekolah aja, tapi aplikasi X juga" celetuk ola yang memperlihatkan pada cathline."Sumpah gue malu banget, gimana dong" rengek cathline yang sangat malu dia menjadi tranding diaplikasi X."Nanti juga reda kok santai aja" ujar naura menenangkan cathline.Gadis itu sama sekali tak ingin kekantin karena semua orang disekolahnya menertawakan, para guru pun tak kuasa nahan tawa bisa-bisanya wajah cantik cathline menjadi hitam."Kring.." bel pulang sekolah sudah bunyi cathline dengan endap-endap jalan keluar yang dihalangi oleh kedua sahabatnya."Jalan yang benar cath, kita susah ini" ucap naura."Gue malu ra, sampai jemputan gue datang ya please" pinta cathline.Naura pun menghela nafasnya ia tak bi
Tuk.. tuk.. tuk.." suara ketukan pintu.Catline terusik dari tidurnya yang dari tadi pintu kamarnya terus mengetuk, dia beranjak bangun dari tempat tidurnya berjalan kearah pintu dan membukannya."Suprise...."Cathline membuka kedua matanya dengan lebat melihat kedua sahabatnya berada dirumahnya pagi ini. "Ngapain lo berdua disini?""Ck, emang kenapa kita disini" sewot ola bersedikap kedua tangannya didada."Gak masalah, tapi masa pagi-pagi sih lo bertamu dirumah gue" dengus cathline yang kesal karena tidurnya terganggu."What the hell! Ini sudah jam 11 siang catline lo lihat jam tangan tuh" celetuk ola yang kesal.Cathline langsung melihat jam tangannya dia terkejut memang sudah jam 11 siang, dia hanya cengengesan yang membuat ola sedikit kesal berbeda dengan naura hanya menggelengkan kepalanya."Sorry la, jangan marah yaudah masuk kekamar gue mau mandi dulu" ajak cathline.Ola dan naura pun masuk kedalam kamar cathline mereka duduk disofa dan tak lupa menyalakan tv dikamar cathline,
Davino membuka aplikasi X miliknya dia melihat postingan calvin foto seorang gadis yang dia sangat kenal."Ini si anak itik bukan sih?" Guman davino menaikan sebelah alisnya dengan teliti memastikan foto tersebut yang tampak kurang jelas."Wah gila, sejak kapan si ola kenal sama tiga kampret ini" celetuk bastian yang tercengang melihat postingan ola.@Charlotte_ola : caption foto sama cogan( foto calvin, dion dan evan)"Ada apa?" Tanya adam."Nih lo lihat aja" bastian memperlihatkan postingan ola diaplikasi X."What kok bisa mereka foto bareng gitu" adam sangat tak percaya bagaimana ketiga gadis itu bisa kenal dengan the thunder.Adam memperlihatkan postingan ola pada davino dia melihat calvin yang duduk sangat dekat dengan cathline matanya langsung melebar. "Cari tau sejak kapan mereka kenal, jangan sampai mereka jadi mainan the thunder"Adam langsung mengirim pesan diaplikasi X pada ola namun gadis itu sama sekali tak membalas pesannya, davino hanya diam dia tak begitu memikirkan it
"Keluar lo black wolves" teriak salah satu anggota the thunder.Beberapa anggota the thunder menyerang galaxy international high school dan merusak beberapa fasilitas sekolah, semua murid disekolah mendengar kebisingan yang dibuat rusuh oleh the thunder."Ada apa ini pak ujang?" Tanya kepala sekolah."Ada murid dari sekolah cakrawala berkumpul didepan gerbang sekolah kita bu, mereka juga merusak beberapa properti sekolah kita." Ucap ujang."Astaga kenapa mereka bisa menyerang sekolah kita" celetuk meli sebagai kepala sekolah disana.Jaka berlari kegudang sekolah dengan tergesa-gesa "Brak...""Lo apa-apan sih" sentak adam."Ada the thunder ngerusak properti sekolah juga" ucap jaka."Ayo kesana" davino beranjak pergi dari gudang mengajak beberapa anggotanya untuk melihat the thunder.Davino melihat beberapa anggota the thunder sedang berdiri didepan sekolah, dan mereka sudah juga merusak gerbang sekolah yang membuat davino sedikit geram dengan geng motor maniac seperti mereka. Davino be
"Lo benaran gak ikut nih?" Tanya ola."Enggak ola sayang, gue ada kerja bakti bareng anak osis lainnya" ucap cathline merapihkan bukunya kedalam tas."Sudah la, jangan paksa cathline kalau sempat nanti dia nyusul kita" ujar naura yang menggandeng ola untuk keluar kelas."Iya betul, kalau gue sempat nyusul kalian oke" cathline memeluk kedua sahabatnya dan pergi keruang osis.Disana sudah banyak yang berkumpul beberapa anggota osis fabian langsung menyuruh semua anggotanya untuk membersihkan kekacauan tadi pagi, cathline dengan santai kehalaman sekolah bersama anis dia melihat black wolves masih ada disana."Ngapain lo semua disini?" Cetus cathline yang tak suka ada davino."Ck, gue juga gak sudi ada disini kali" cibir davino dengan malas.Mereka berdua pun bertatap tajam yang membuat semua orang disana saling memperhatikan keduanya, fabian berjalan kearah cathline serat davino dan melihat keduanya yang begitu sengit menatap tajam satu sama lain."Kalian jangan bertengkar oke, sebaiknya
Davino sudah sampai dirumahnya dia melihat papanya yang duduk disofa rumahnya, mbok sumi sedang melayani papanya davino menatap tajam pria paruh baya tersebut."Ada apa? Tanya davino dengan datar.James meletakan ponselnya dan menatap tajam pada davino putra satu-satunya tersebut, mbok sumi melihat ayah dan anak saling menatap tajam satu sama lain ia langsung bergegas pergi dari sana."Mbok lain kali jangan terlalu bersikap ramah padanya" ucap davino."Tapi den---""Dengarin davino aja mbok" potong davino.James hanya tersenyum simpul putranya begitu banyak berubah "Duduk" perintahnya."Jangan merintah davino" cetusnya yang tak suka dengan kedatangan sang ayah."Papa bilang duduk!" Tegas james.Davino hanya berdecak kesal pada papanya yang selalu memerintahnya, dia pun menuruti perintah james untuk duduk davino melipatkan kakinya dengan sombong."Sampai kapan kamu berulah?" Tanya james."Sampai bosan!" Jawabnya singkat."Kamu sudah besar dan sebentar lagi kelas 12, belajarlah seperti