Brilliant Maydefa, mahasiswi semester akhir yang childish harus bertemu dengan dosen killer, Davian Magadha sebagai dosen pembimbing tugas akhirnya. Davian dosen yang tegas, mudah marah, dan perfeksionis itu selalu membuat Brilian kesulitan untuk menyelesaikan tugasnya. Namun, kebenciannya kepada dosen pembimbingnya malah mendatangkan takdir yang tanpa terduga. Brilliant harus menikah dengan Davian atas permintaan Danuarta, ayahnya. Lalu, akankah Brilliant menolak permintaan itu? Ataukah malab menerimanya, dan memulai kehidupan berumah tangga dengan Davian?
View MoreBrilliant tampak gelisah menunggu kedatangan Danuarta. Pasalnya, setelah mereka datang, Danuarta langsung berpamitan pergi dan menyuruh Brilliant untuk menunggu. "Papa kemana sih? kalau tau ditinggal begini, mending aku di rumah saja, " gerutu Brilliant. Melihat seorang gadis cantik sendirian, seorang tamu pun langsung mendatangi Brilliant "Selamat malam, Nona. Sepertinya ada yang sedang Anda tunggu?" "Iya, saya menunggu papa saya.""Oo, kalau boleh tahu, siapa nama papa Anda, Nona?""Papa saya Danuarta, pemilik Danuarta cooporation!" jawab Brilliant dengan bangganya. Lelaki muda itu pun langsung menyunggingkan senyumnya seraya menatap dalam Brilliant. Brilliant pun merasa risih akan hal itu. "Wah, jadi Anda putri dari Tuan Danuarta? Saya baru tau kalau Tuan Danuarta punya putri secantik dan seseksi ini!" kata lelaki itu seraya berusaha meraih pinggang kecil Brilliant. Plak... Tangan Brilliant pun langsung mendarat ke pipi lelaki kurang ajar itu. "Jangan kurang ajar ya sama s
Davian sudah siap dengan setelan jas bernuansa abu-abu, lengkap dengan pasangan sekretarisnya yang tampak cantik nan seksi. Sebagai sekretaris, Cindy dituntut untuk profesional dalam bertugas termasuk dalam menjadi pasangan dadakan Davian jika dibutuhkan. "Apa ada hal yang harus saya lakukan disana Tuan?""Tidak perlu, cukup temani saya kemanapun saya pergi. Selebihnya biar saya yang atur," jawab Davian. "Baiklah Tuan Dave!"Mereka berdua pun turun dari mobil. Sejak keluar, semua sorot kamera tertuju kepada Davian dan Cindy. Para wartawan dan tamu undangan yang sudah hadir pun tampak kagum melihatnya. Cindy yang sudah biasa bergaya pun berusaha mengimbangi sikap Davian. Melihat Davian datang, para pengusaha yang lainnya pun langsung mendekat untuk sekedar menyapanya. "Wah, selamat datang Tuan Davian. Saya kira Anda tidak datang malam ini karena terlalu sibuk."Davian pun tersenyum. "Mana mungkin saya mengabaikan acara sebesar ini, Tuan Brata. Itu sama saja mengabaikan tambang p
"Sekretaris Cindy, apakah om Davian ada di ruangannya?? " tanya Becca kepada sekretaris Cindy."Pak Davian ada, Nona Becca. Beliau sedang memeriksa beberapa berkas tugas akhir para mahasiswa, " jawab Sekretaris Cindy."Sekretaris Cindy, berhenti panggil aku, Nona. Panggil saja Becca. Usia kita tidak terpaut jauh, jadi panggil Becca saja, " ucap Becca."Tapi, Nona. Itu sangat lancang bagi saya untuk memanggil Nona dengan nama saja, " Jelas Sekretaris Cindy."No, that's my request. So, kamu tidak usah sungkan. Aku akan panggil kamu Cindy, dan kamu panggil aku Becca. Deal? " ucap Becca."Baa-ik, Be–ca, " sahut Sekretaris Cindy gugup."Okay, aku masuk dulu ya, Cindy, " pamit Becca.Sekretaris Cindy pun hanya bisa menganggukan kepalanya.Becca pun berjalan melenggang menuju ke ruangan Davian.Tanpa mengetuk pintu, Becca langsung masuk.Davian yang menyadari kehadiran ponakannya itu, langsung menghembuskan nafas panjang."Bisakah kau ketuk pintu itu dulu sebelum masuk? Apa ini pelajaran yan
"Atas nama Brilliant Maydefa?" ucap seorang wanita memakai setelan blazer dan rok mini selutut."Iya, itu saya," sahut Brilliant seraya langsung bangkit dari tempat duduk."Silahkan, anda boleh langsung masuk ke ruangan Pak Davian. Mari, saya antar!" ujar sekretaris Cindy, nama yang tertera di name tagnya.Brilliant pun mengangguk, dan langsung berjalan mengikuti langkah sekretaris Cindy dari belakang.Setelah melewati lorong yang cukup panjang, tibalah mereka di depan sebuah ruangan tanpa nama namun terlihat sangat mewah. Ya, Briliant hari ini akan melakukan konsultasi pertamanya bersama dosen pembimbing skripsinya, Davian Maghada. Dosen baru yang belum pernah ia temui selama berkuliah di Universitas Bandung Utama. Ada rasa deg-degan di hati Brilliant. Karena sebelumnya, ia sudah mendapatkan kabar bahwa dosen pembimbingnya ini sangatlah tidak ramah kepada mahasiswanya, dan itu membuat Brilliant gugup."Silakan masuk! Pak Davian sudah menunggu di dalam," ujar sekretaris Cindy.Brillia
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments