Share

Misdirected Love
Misdirected Love
Author: Mrs.Juno

Part 01 - Runaway

Part 01 - Runaway

"Sky, Please comeback. I need you now, I'm so alone," pinta Oliver.

Menghubungi Skyla dalam keadaan setengah mabuk adalah permulaan dari kehancurannya. Namun, seorang Oliver tak lagi mampu bertahan. Di saat pria ini sudah lelah menjalani kesendiriannya, ia menuntut kekasihnya untuk berada di sampingnya sekarang juga.

"Hanya tinggal satu minggu, Olie. Aku tak bisa begitu saja meninggalkan pekerjaanku," jawab Skyla di ujung panggilannya.

Oliver menengguk kembali minuman beralkohol dalam gelasnya. "Jadi kau lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan aku! Bagaimana jika aku sekarat?!" sergah Oliver tak tahan.

Kerinduannya kepada sang kekasih, begitu memuncak, walau ia sudah berjanji tidak akan menuntut Skyla untuk segera kembali sebelum pekerjaannya selesai.

"Olie, bukankah kita sudah membahas ini berkali-kali? Dan kau setuju membiarkanku berkelana. Kenapa sekarang kau menuntutku untuk—"

"Come back now, Sky! Or break up?!" putus Oliver. Dengan suara rendah, ia mengakhiri sambungan teleponnya.

Oliver meletakkan dengan kasar benda pipih itu di atas meja. Dirinya duduk sendirian di sebuah bar dan memilih berada di dekat meja bartender. Pandangannya kembali tertuju pada ponselnya dengan sorot tajam melihat foto unggahan Skyla bersama teman travelnya yang salah satunya terdapat seorang pria yang diduga Oliver tengah berusaha mendekati Skyla. Terlihat dari story pada sosmed yang diposting Skyla beberapa waktu lalu bahwa pria berambut pirang itu terlihat mencuri pandang pada wanitanya.

Hal tersebutlah yang membuat Oliver terbakar cemburu. Dia memang mengizinkan wanitanya berkelana, sekaligus menjadi agen travel dari perusahaan kakek Skyla. Namun, kedekatan Skyla dengan pria lain membuat Oliver tak menerima itu. Ia menuntut Skyla untuk kembali, sebelum ia terkhianati.

Mengingat bagaimana dirinya akan dikhianati wanitanya, membuat emosi di dalam kepalanya kembali mengepul. Remasan kuat pada gelas minumannya membuat gelas itu pecah dan membiarkan pecahan itu menusuk kepalan tangannya demi meluapkan emosinya.

"You're mine, Sky! Jadi sudah seharusnya kau kembali, di saat aku memintamu!" pungkas Oliver beranjak dari sana.

Sementara itu di Sydney.

Skyla menatap sedih ponselnya, ketika sambungan teleponnya terputus dengan titah dari Oliver. Entah kenapa hati Skyla menjadi tak tenang, sudah tiga kali Oliver memintanya kembali dalam minggu ini.

"Bukan hanya kau yang merindu, Olie … aku juga, dan aku tak ingin kita berakhir," gumam Skyla.

Hatinya tak tenang saat ancaman Oliver terdengar serius di panggilan terakhirnya. Firasatnya merasa ia akan berpisah dengan Oliver, membuat Skyla tak sanggup membayangkannya.

"Baiklah, aku akan kembali. Waiting me, baby," gumam Skyla bertekad sambil mengusap pelan layar ponsel yang menunjukan gambar Oliver dengan senyum anehnya yang kaku.

“Huh, bagaimana bisa sekarang kau berubah menjadi tuan posesif?” gumam Skyla pada gambar itu.

Suara ketukan di pintunya membuat Skyla menoleh ke ambang pintu yang sedikit terbuka, dapat Skyla lihat pria tampan yang memunculkan kepalanya dengan senyum menawannya itu hendak meminta izin untuk menyapa.

“Masuklah, Jason. Lalu biarkan pintunya terbuka,” ujar Skyla. Tak ingin membuat pengunjung traveling lain berpikiran sempit terhadapnya dengan dokter muda yang dibayar ayahnya untuk ikut dalam tiap tour.

Skyla tersenyum menyambut kehadiran Jason.

“Aku mendengar keributanmu saat melintas, apa ada masalah?” tanya Jason.

Skyla menggeleng dan memahami bahwa hubungan jarak jauh dengan kekasihnya itu pasti akan menimbulkan pertengkaran kecil seperti ini.

“Tak ada masalah, hanya sedikit keributan kecil. Namun, sepertinya aku harus pulang malam ini. Kuharap pemimpin lain bisa melanjutkannya tour tanpaku,” ungkap Skyla.

Jason menganggukan kepalanya. “Baiklah, aku akan menemanimu kembali. Kebetulan aku juga ingin mengunjungi adik sepupuku di Manhattan. Mereka baru pindah ke sana,” ujar Jason.

“Sungguh? Syukurlah, aku akan memiliki teman mengobrol di perjalanan. Terima kasih, Jason.”

Jason mengangguk dan beranjak dari sana. “Aku akan merapikan barangku.”

Skyla mengangguk, setelah itu ia mulai membereskan barang-barangnya untuk kembali ke Manhattan tanpa mengabari kepulangannya pada Oliver. Berniat ingin memberikan prianya sebuah kejutan akan kehadirannya.

***

Tiga jam kemudian….

Sebuah berita internasional, menayangkan sebuah kecelakaan pesawat dari Sydney menuju Manhattan. Cuaca buruk menjadi penyebab utama jatuhnya pesawat ke dalam lautan. Belum ada konfirmasi bagaimana perihal penumpang apakah ada yang selamat atau tidak.

Tayangan itu terlihat sekilas saat Oliver baru saja tiba di basecamp. Namun, dia mengabaikan berita tersebut. Karena kepalanya terlalu pusing untuk melihat berita yang baginya tak penting.

Dirinya sengaja tak pulang setelah bertengkar dengan Skyla ditambah dengan keadaan frustrasi seperti ini. Ia tak tahan untuk menahan rasa cemburu yang membuatnya tak bisa berpikir jernih selama satu pekan terakhir. Mengalami kelelahan berlebih akibat jadwal syuting yang padat sehingga ia sering melampaui batas pikirnya.

Oliver melemparkan tubuhnya di atas sofa abu berbentuk L. Dirinya tak menyadari bukan hanya dia yang saat ini berada di basecamp. Melainkan seorang gadis yang dalam satu pekan itu juga telah menghantui pikirannya sehingga melampiaskan kemarahannya pada Skyla.

Gadis bertubuh mungil itu bersenandung riang membawa popcorn buatannya dengan cola. Dirinya juga memilih tak pulang lantaran lokasi pemotretannya besok cukup jauh dari rumah.

Athena terkejut saat melihat tubuh Oliver terbaring di sofa yang hendak ia duduki.

“Olie!” pekiknya.

Samantha Athena Dobson, gadis yang mengagumi Oliver, kini tengah memerhatikan kekacauan yang terjadi pada pria yang bergerak terganggu saat ia memekik terkejut.

“Oh, Athena, ternyata kau di sini juga?” tanyanya setengah mabuk. Pria itu terkekeh dan kembali berujar sembarangan, “Kenapa kau selalu muncul, saat aku bertengkar dengan Skyla,” gumamnya melantur.

“Kau bertengkar lagi dengan Sky?” tanya Athena. Ia duduk di samping Oliver, memerhatikan tangan Oliver yang berdarah. “Oh, ya ampun, Olie! Ada apa dengan tanganmu?!” pekiknya lagi.

Oliver tak menjawab, ia malah terkekeh menatap tangannya yang terluka. Lalu Athena bergegas mengobati luka itu dengan telaten sedangkan Oliver hanya diam dalam pikiran kalutnya. Pandangannya kini tertuju pada Athena yang tampak seperti malaikat. Hingga tanpa sadar dirinya mendekati wajah Athena yang sempat terkejut karena secara tiba-tiba Oliver menciumnya.

Wanita bertubuh mungil itu sempat menjauhkan wajahnya, tetapi Oliver menarik tengkuknya dan memperdalam ciumannya. Membuat Athena terlarut dan perlahan membalas ciuman tersebut. Pagutan lembut membuat mereka lupa diri sehingga terlarut pada sentuhan yang semakin intens, membawa keduanya pada kegiatan gila. Bersamaan dengan itu, hujan turun semakin deras, kilatan cahaya terus berkedip sesekali terdengar suara petir yang bergemuruh bersahutan, suasana seolah mendukung keintiman itu untuk terjadi.

Tanpa diketahui mereka bahwa di belahan dunia lain, wanita yang mereka khianati saat ini sedang tenggelam di lautan lepas.

Olie, maafkan aku yang tak bisa berjuang untuk kembali. Namun, kau harus tahu bahwa aku begitu mencintaimu, batin Skyla sebelum kesadarannya hilang lantaran napasnya yang habis karena berusaha berenang ke atas.

**

Sebelum lanjut aku mau kasih sedikit nama pemeran di cerita ini biar kalian bisa mengingatnya.

Siblings :

Oliver & Valerie : twins

Raizel & Kyle : twins

Sepupuan dari ibu dengan :

Skyla & Summer : Kakak-adik

Keempatnya sepupuan dari ayah dengan :

Arthur & Athena : Kakak-adik

Relationship :

Oliver ❤ Skyla

Raizel ❤ Valerie

Athena suka Oliver.

Kyle suka Athena.

Summer suka Kyle.

Arthur suka Valerie.

Profesi :

Oliver : Aktor

Skyla : Traveler

Athena : Model

Kyle : Dokter

Summer : Chef

Raizel : Artsitek

Valerie : Desainer

Arthur : Chef

Semoga bisa diingat seiring berjalannya cerita ini. Cerita ini sudah pernah di publish sampai tamat, tetapi ini adalah versi revisi

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status