Adakah yang gak paham sama revisi dari cerita ini? dm aku yaa kl gak paham, karena aku sendiri yang revisi agak2 mabok 😅 sebulan sekali masa 🥲 See you 💕N.J🦢
Part 12.1 - Hallucination “Skyla!” pekik Oliver. Terbangun langsung terduduk dan mengusap kasar wajahnya sambil mengatur napasnya yang terasa menggebu. Butiran bening mengalir di sisi pelipisnya. Ia mengusap dan meremas rambutnya sambil mendongakkan kepalanya dengan mata terpejam bersandar malas di sofa tersebut. “Ada apa, Olie?” tanya wanita yang namanya sempat ia teriakan tampak panik dengan membawa dua gelas teh di atas nampan. “Skyla kau di sini, maksudku masih di sini?!” tanya Oliver terbatah-batah tak mengerti apa yang terjadi dengannya. Wanita itu meletakkan nampannya di atas meja dan duduk di samping Oliver. “Apa kau bermimpi lagi?” tanya Skyla yang semakin memperbanyak kerutan di kening Oliver. Pria itu menggeleng tertawa miris hampir menangis. “Sky, beritahu aku yang sesungguhnya. Apa kau hanya ilusi di dalam alam bawah sadarku?” Oliver menekan kuat bahu Skyla hingga wanita itu meringis. “O-Olie, kau mencengkram bahuku terlalu kuat,” ringis Skyla. Oliver mengg
Part 12.3 - Delusions Suasana jalanan dari Chelsea Piers Riverside Park menuju Midtown Manhattan tepatnya ke kawasan tempat tinggal Skyla, cukup memakan waktu saat malam tiba. Seperti yang diketahui khalayak umum, bahwa Manhattan adalah kota yang tak pernah mati. Semakin malam, keadaan malah semakin ramai. Oliver kembali menoleh dan menatap wajah terlelap Skyla. Entah kenapa ia merasa Skyla mudah kelelahan. Namun, ia berpikir bahwa mungkin saja jika mengingat perjalanan dari Sydney ke Amerika cukup memakan waktu dan membuat siapapun kelelahan jika tak segera istirahat. Oliver tersenyum dan mengusap pelan pipi Skyla untuk membangunkan wanitanya. Ia sudah sampai di depan rumah Skyla. Meskipun, Oliver tak ingin membangunkan Skyla, ia lebih tak ingin wanita itu terlelap dalam posisi tak enak. Dengan perlahan Skyla bergerak dan membuka matanya secara perlahan. Ia tersenyum dan meregangkan tubuh lelahnya. "Kita sudah sampai?" tanya Skyla. "Ya," jawab Oliver. Lalu ia keluar dari
Part 01 - Runaway "Sky, Please comeback. I need you now, I'm so alone," pinta Oliver. Menghubungi Skyla dalam keadaan setengah mabuk adalah permulaan dari kehancurannya. Namun, seorang Oliver tak lagi mampu bertahan. Di saat pria ini sudah lelah menjalani kesendiriannya, ia menuntut kekasihnya untuk berada di sampingnya sekarang juga. "Hanya tinggal satu minggu, Olie. Aku tak bisa begitu saja meninggalkan pekerjaanku," jawab Skyla di ujung panggilannya. Oliver menengguk kembali minuman beralkohol dalam gelasnya. "Jadi kau lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan aku! Bagaimana jika aku sekarat?!" sergah Oliver tak tahan. Kerinduannya kepada sang kekasih, begitu memuncak, walau ia sudah berjanji tidak akan menuntut Skyla untuk segera kembali sebelum pekerjaannya selesai. "Olie, bukankah kita sudah membahas ini berkali-kali? Dan kau setuju membiarkanku berkelana. Kenapa sekarang kau menuntutku untuk—" "Come back now, Sky! Or break up?!" putus Oliver. Dengan suara rendah, i
Part 02 - Basecamp. Beberapa bulan sebelumnya. Sebuah basecamp berbentuk sebuah bangunan kantor kecil yang disulap menjadi tempat bertemunya sekumpulan sahabat yang sejak kecil terjalin karena persahabatan dari seluruh orang tua mereka. Ruangan yang didesain sendiri dengan arsitektur ternama Raizel Ben Dobson menjadikan tempat tersebut sebuah ruangan besar yang memiliki nuansa putih dan hitam. Terdapat sofa hitam panjang membentuk L yang terletak di tengah ruangan tersebut. Lalu beberapa sofa single yang berjejer rapi dan sebuah meja berada di tengah, diatasnya terdapat minuman juga cemilan setiap kali mereka berkumpul. Namun, bukan tanpa alasan mereka berkumpul, setelah sekian lama mereka berdelapan memiliki kesibukan masing-masing. Rumah yang disebut sebuah basecamp itu pun adalah sebuah hasil dari penghasilan pertama mereka yang telah disepakati akan membuat sebuah bangunan untuk mereka berkumpul dikala semuanya memiliki waktu luang, walau semua itu terasa sulit. Akan te
Part 03 - Losing Her Beberapa bulan setelah hilangnya Skyla dari kecelakaan pesawat yang dialaminya saat hendak kembali ke Manhattan. Seluruh keluarga, sahabat terlebih Oliver mengalami kedukaan yang mendalam. Oliver yang terbangun di basecamp bersama Athena seketika merasa sangat marah pada dirinya. Ia merutuki kebodohannya yang memaksa Skyla untuk kembali malam itu juga. Hingga membuatnya membenci dirinya sendiri, kehilangan semangat hidup dan depresi sampai dirinya sering berhalusinasi akan kehadiran Skyla. Oleh sebab itu, Oliver menyibukkan dirinya melakukan pekerjaan terus menerus demi menghilangkan halusinasinya akan keberadaan Skyla. Dirinya juga menjadi semakin kejam terhadap Athena dengan menarik ulur perasaan wanita itu di saat ia membutuhkannya. Athena sendiri merasa sangat bersalah terhadap Skyla, walau bukan salah gadis itu sepenuhnya. Seperti hari ini dan hari-hari sebelumnya, saat mereka bersinggungan dalam lokasi syuting. “Cut!” seru suara seorang sutradara. “
Part 04 - Summer & KyleAroma masakan tercium harum melewati indera penciuman seorang Summer. Wanita itu tengah sibuk berkutat di dapur restorannya dengan segala keahliannya ia membuat dapurnya terlihat sibuk.Ia tak menghiraukan beberapa chef junior yang tengah membuat pesanan untuk pelanggan restorannya yang cukup lenggang sebelum jam makan siang tiba. Beberapa ada yang memotong sayur-sayuran dan beberapa ada yang sedang memanggang daging. Hingga beberapa aroma saling bertabrakan."Tumben sekali kau ke sini disaat jadwalmu sedang off." Suara Arthur terdengar menyapa Summer yang asik dengan masakannya.Wanita itu dengan cekatan memasukan tumisan sayur ke dalam kotak makan untuk dibawanya kepada Kyle."Aku sedang membuat menu baru, aku ingin m
Part 05 – Arthur, Valerie & tuan posesifnya Sebuah mobil yang berhenti di depan restoran. Sehingga menghentikan niat Arthur -pemilik restoran- yang hendak kembali ke dalam kitchen. Ia kembali menoleh dan benar saja dugaannya saat berbalik, sekilas mobil yang bahkan sudah ia hafal nomor platnya itu, terparkir cantik di sana—secantik wanita yang keluar dari mobil sedan keluaran BMW. Dalam hitungan detik wanita pujaannya itu masuk dan langsung menatap ke arahnya yang tersenyum menyambut kedatangan wanita tangguh. Namun, memiliki hati yang lembut dan penyabar. Wanita yang cukup malang karena kurang diperhatikan oleh kekasihnya—yang sibuk mengurus banyak proyek pembangunan yang memakai jasa arsitektur dan banyak diminati oleh banyak pembangun. Valerie Denia Guerro, Gadis cantik yang hobi mendesain gaun-gaun indah itu nyatanya menuruni bakat setangguh sang ibu -Niana- yang kekuatannya tak dapat diremehkan jika ada yang berani mengusiknya. Mungkin itu adalah salah satu alasan Raizel m
Part 06 – Oliver & Athena Oliver keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil berwarna putih. Tatapannya berkeliling mencari sosok gadis mungil yang tak ada di tempatnya. Oliver membiarkan handuk kecil itu menggantung di lehernya, saat tatapannya menangkap sebuah cup es krim di atas meja bekas ia meletakan obat antiseptik dan plester luka. Ia melangkah mendekat dan melihat secarik kertas. Ia mengambilnya dan membaca tulisan tangan Athena. "Terima kasih untuk plesternya, tapi maaf aku tak ingin memakan es yang bukan untukku." Oliver meremas dan melemparkan kertas noted tersebut ke atas meja. Lalu melirik ice cream yang sepertinya sudah meleleh. "Ya, kau memang benar. Thena. Aku ingin Skyla yang kembali, tetapi aku tak bisa membawanya kembali." Oliver menggumam sendiri. Suara ketukan pintu terdengar memanggilnya. "Oliver, keluarlah kita akan mulai acara makan malam terakhir di sini." Oliver bergegas membuka pintu dan mendapati asistennya,