Menjadi Istri Penebus Hutang Tuan Presdir

Menjadi Istri Penebus Hutang Tuan Presdir

last updateLast Updated : 2024-07-26
By:  AnaritaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
28 ratings. 28 reviews
143Chapters
17.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Diana dijual oleh ayahnya sebagai penebus hutang kepada seorang kakek tua. Seperti dilempar bom tak kasat mata, dia mengira hendak dinikahkan dengan kakek tua tersebut. Namun siapa sangka? Orang yang akan menikahi Diana bukanlah seorang kakek tua. Melainkan pria tampan, tetapi berhati dingin dan kejam. Rumah besar nan mewah itu menjadi awal penderitaan Diana dimulai.

View More

Chapter 1

Lunasi Hutangmu!

“Lunasi hutangmu!”

Suara menggelar Kakek Bram memenuhi kontrakan sempit milik Firman. Lelaki tua itu bersiap menarik pelatuk untuk ditembakkan bila mana targetnya kabur lagi.

Firman mengangkat dua tangannya ke atas. Dia adalah mantan orang kepercayaan Bram. Bisa dibilang dia adalah sahabat yang sudah dianggap saudara. Namun karena gelap mata, Firman menggelapkan beberapa aset milik Kakek Bram senilai ratusan juta di masa lalu.

Lelaki itu berjanji akan mengembalikan, nyata sudah puluhan tahun dia main kabur-kaburan dan berhasil menghindari kejaran orang-orang Bram.

“Kali ini aku tidak akan membiarkanmu lolos, Fir. Jika kau tidak bisa melunasi hutangmu, maka nyawamu harus menjadi gantinya!” seru Bram lagi. Dia yang akan membunuh lelaki sialan itu dengan tangannya sendiri.

Firman menarik napas panjang. Dia melirik sebuah pintu di mana putrinya yang tidak berguna sedang bersembunyi di sana.

“Tunggu sebentar. Aku sudah menyiapkan sesuatu untukmu dari jauh-jauh hari.”

Lelaki itu melenggang pergi menuju sebuah kamar. Bram hanya memperhatikan Firman tanpa bertindak lebih. Di luar sana orang-orang kepercayaannya sudah mengepung kontrakan ini, jadi sudah dipastikan Firman tidak akan mampu berbuat macam-macam apalagi sampai berani kabur.

Ceklek …

Pintu dibuka perlahan. Sesosok gadis cantik tengah mencicit ketakutan di samping lemari.

“Ayah, aku tidak mau dijual pada orang itu. Aku janji akan membantu Ayah melunasi hutang-hutang Ayah, tapi tolong jangan serahkan aku kepadanya, Yah. Aku mohon!” Diana melirih dengan tubuh gemetar menahan takut. Dari suaranya saja Diana sudah bisa menebak kalau lelaki itu adalah kakek-kakek tua mengerikan.

“Diamlah, Diana! Sekarang bukan saatnya untukmu bersikap tidak tahu diri. Kau hanyalah gadis pembawa sial yang tidak ada harganya di mataku!” hardik Firman penuh kebencian.

“Tapi Ayah ….” Diana mendongak penuh permohonan. Matanya berkaca-kaca. Hal itu membuat Firman makin benci melihat wajah Diana yang mirip sekali dengan mendiang sang istri.

“Jangan tunjukkan wajahmu melasmu itu kepadaku! Ayo keluar!”

Firman mendekat ketika Diana bergerak mundur ke arah lain. dia mencengkram rahang gadis 19 tahun itu dengan tangannya yang besar dan kasar.

“Sudah waktunya kau menebus dosamu kepadaku. Gara-gara melahirkan bocah tidak berguna sepertimu istriku meninggal untuk selamanya! Kau gadis pembawa sial,” maki Firman.

Dia sudah menunggu dengan waktu yang cukup lama sekali. Sekarang saatnya Diana bisa dipergunakan untuk menyelamatkan hidupnya dari jerat hutang kepada Kakek Bram.

Firman menarik kasar tangan Diana. Dia keluar dari kamar sambil membawa gadis itu. Diana terus menunduk tanpa berani melirik siapa pun. Dia hanya memperhatikan sepatu hitam yang dipakai oleh para bodyguard Bram.

“Ambilah Diana. Dia putri kandungku satu-satunya!”

“Apa maksudmu? Kamu pikir aku membutuhkan yang seperti itu?” Bram berdiri sambil mengarahkan pistolnya ke dada Firman. Ucapan Firman sukses melambungkan emosi dalam jiwa seorang Bram.

Lelaki itu malah mengedikkan bahu dengan santainya. “Aku tidak punya harta secuil pun untuk diberikan kepadamu. Satu-satunya harta yang kusiapkan untuk menebus semua hutang-hutangku hanyalah putriku ini. Ketimbang kamu membunuhku tanpa membawa pulang apa pun, lebih baik kamu ambil saja Diana! Setidaknya anak ini masih berguna untuk menemani masa tuamu,” ujarmu Firman logis.

Ekor mata Bram mengarah pada Diana. Meski dia tidak bisa melihat wajah Diana dengan jelas, Bram bisa menebak kalau gadis itu cukup layak untuk dibawa pulang. Meski hanya gadis desa Diana memiliki kulit seputih susu yang segar untuk dipandang.

“Tunjukkan wajahmu!” seru Bram tak punya pilihan.

Diana menggeleng. Dia malah bersembunyi di balik punggung Firman. “Aku tidak mau Ayah. Kita bisa mencari cara lain selain menggunakan cara seperti ini!”

“Diam! Apa kau tidak melihat mereka semua membawa pistol?” bisik Firman pada sang putri.

Lelaki paruh baya itu kemudian menjambak rambut Diana dari belakang. Menarik paksa gadis itu ke samping lalu membuat Diana mendongak supaya Bram bisa melihat dengan jelas seperti apa wajahnya.

“Umurnya baru 19 tahun. Aku bisa memastikan kalau dia masih polos seperti seleramu,” ucap Firman dengan suara lantang.

Tak puas melihat Diana dari kejauhan, Bram berjalan mendekati perempuan itu. Dia tersenyum puas saat melihat wajah Diana dari jarak dekat.

Gadis belia itu menatap Kakek Bram dengan mata berkaca-kaca. Sorot matanya yang teduh menggambarkan sebuah keputus asaan.

“Bagaimana? Dia cukup menarik bukan?” Firman tersenyum jahat. Dia bisa membaca gelagat puas yang terpancar di wajah Bram saat ini.

“Bawa gadis ini ke mobil!” titah Bram pada salah satu bodyguardnya. Firman keparat ini benar-benar miskin. Selain anaknya mungkin tak ada sesuatu yang bisa diambil.

Kalau dipikir-pikir lebih baik Bram mengambil Diana ketimbang melenyapkan nyawa Firman yang tidak ada harganya sama sekali.

***

***

***

Firman membuka pintu mobil lalu menyodorkan sebuah tas berukuran sedang berisi baju-baju Diana.

Dengan cepat Diana langsung menarik tangan ayahnya. Dia menggeleng dan memaksa untuk turun dari mobil.

“Ayah, ampuni aku! Aku tidak mau tinggal bersama kakek itu,” pinta Diana. Air mata terus keluar membasahi pipi gadis itu. Refleks Firman mencampakkan tangan Diana dengan wajah kesal. Dia mendorong tubuh Diana hingga terjungkal kembali.

“Anak sialan! Apa kau ingin melihat Ayahmu mati dibunuh oleh Tuan Bram? Apa susahnya menuruti permintaannya, hah? Buka matamu, tinggal bersamanya jauh lebih baik ketimbang hidup bersama ayah sepertiku!” maki Firman frustrasi.

Bram tiba-tiba masuk dari pintu samping sambil mengendurkan dasi. Spontan Diana bergeser menghindari sentuhan tubuh dengan lelaki tua itu.

“Yang Ayahmu katakan benar Diana! Lebih baik kamu tinggal bersamaku ketimbang dengan ayah yang tidak punya hati seperti dia,” sela Bram sengaja mengejek. Firman hanya diam lalu menutup pintu. Lelaki itu melepas kepergian Diana dengan hati biasa saja. Memang niatan ini sudah ia rencanakan sejak dulu.

“Cepat jalan!” titah Bram pada sang supir.

Mobil berjalan dengan kecepatan sedang meninggalkan kampung halaman. Dia terus menunduk tanpa berani melirik siapa pun. Diana ketakutan bukan main saat tangan keriput Bram membelai puncak kepalanya.

“Jangan takut. Aku bukan orang jahat,” ucap Bram disertai senyum hangat. Diana langsung memalingkan wajahnya ke arah jendela. Dia jijik melihat senyum mesum kakek tua itu.

Rasanya Diana ingin menjerit ketika membayangkan sebuah pernikahan dengan seorang kakek-kakek tua. Gadis itu masih ingin bermain dan bekerja. Ia tidak mau terjebak dalam pernikahan yang tidak diinginkan. Apalagi dengan Kakak tua seperti Bram ini.

“Hallo?”

Diana sedikit melirik saat Bram terlihat mengangkat sebuah panggilan dari seseorang.

“Bagaimana dengan rencanaku? Yang biasa saja asal sah! Pokoknya aku mau pernikahan dilaksanakan besok pagi!”

Sontak Diana menoleh dengan mata membelalak. Nikah? Besok pagi? Apa maksudnya ini?

Rasanya lutut-lutut Diana seperti tidak bertulang lagi. Dia jelas paham bahwa Kakek Bram sedang membahas pernikahannya dengan Diana.

“Kenapa dia tidak sabaran sekali? Arghhh, Aku tidak mau menikah dengan Kakek tua itu secepat ini!” jerit Diana dalam hati.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(28)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
28 ratings · 28 reviews
Write a review
user avatar
Icha Chocolate
up donk thor
2024-07-21 23:36:25
0
user avatar
Anarita
Makasih sudah membaca cerita ini mentemen.... Smoga betah ya, baca sampai tamat.
2024-05-11 22:03:24
0
user avatar
Icha Chocolate
kak kl update jangan kelamaan donk...
2024-04-28 16:49:06
1
user avatar
Vinna Devina
selalu nunggu up nya kak... semangat ya
2024-04-20 20:51:04
1
user avatar
Vinna Devina
seruuu,,, ditunggu kelanjutannya, semoga author bisa up rutin
2024-04-01 04:49:41
1
user avatar
Icha Chocolate
kl update jangan lama" donk
2024-03-16 15:08:58
1
user avatar
Icha Chocolate
thor kl update jangan lama" donk..
2024-03-08 21:26:17
1
user avatar
Sri Irmawati
sudah tidak ada lanjutan cerita nya kah?!
2024-03-02 10:18:33
1
user avatar
Lita Tri
thanks kak update nya.... tapi kayaknya bab nya semakin pendek ya... tau2 selesai aja satu bab..... semangat terus kak .. moga sehat selalu...
2024-02-16 23:10:35
1
user avatar
Lita Tri
waduh.... ketahuan.... semangat kak author...
2024-02-15 20:49:29
0
user avatar
Lita Tri
terimakasih update nya kaka author.... semangat...
2024-02-14 21:58:35
0
user avatar
Lita Tri
thanks kaka author hari ini update banyak... semangat... semoga sehat selalu ya biar bisa update banyak lg....
2024-02-12 00:46:19
1
user avatar
Lita Tri
terimakasih kak author update nya... semangat dan sehat selalu buat kak author....
2024-02-11 10:15:32
0
user avatar
Lita Tri
kapan update lagi kak.. ku tunggu...
2024-02-09 00:38:08
0
user avatar
Lita Tri
lanjut..... semangat kak author..
2024-02-05 14:05:27
0
  • 1
  • 2
143 Chapters
Lunasi Hutangmu!
“Lunasi hutangmu!”Suara menggelar Kakek Bram memenuhi kontrakan sempit milik Firman. Lelaki tua itu bersiap menarik pelatuk untuk ditembakkan bila mana targetnya kabur lagi. Firman mengangkat dua tangannya ke atas. Dia adalah mantan orang kepercayaan Bram. Bisa dibilang dia adalah sahabat yang sudah dianggap saudara. Namun karena gelap mata, Firman menggelapkan beberapa aset milik Kakek Bram senilai ratusan juta di masa lalu. Lelaki itu berjanji akan mengembalikan, nyata sudah puluhan tahun dia main kabur-kaburan dan berhasil menghindari kejaran orang-orang Bram. “Kali ini aku tidak akan membiarkanmu lolos, Fir. Jika kau tidak bisa melunasi hutangmu, maka nyawamu harus menjadi gantinya!” seru Bram lagi. Dia yang akan membunuh lelaki sialan itu dengan tangannya sendiri.Firman menarik napas panjang. Dia melirik sebuah pintu di mana putrinya yang tidak berguna sedang bersembunyi di sana.“Tunggu sebentar. Aku sudah menyiapkan sesuatu untukmu dari jauh-jauh hari.”Lelaki itu melengga
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more
Persiapan Pernikahan
Deretan cluster mewah menjadi pemandangan Diana untuk pertama kali setelah menempuh perjalanan kurang lebih 12 jam. Mobil yang mereka tumpangi tiba di depan gerbang hitam yang rumahnya sangat mewah. Rumah itu terlihat mirip istana dengan halaman yang cukup luas.Perjalanan dari gerbang menuju rumah menjadi pemandangan yang paling indah. Banyak lampu-lampu taman. Diana bisa membayangkan betapa indahnya bermain di taman ini jika hari sudah siang. Gadis itu berdecak kagum. Namun semua keheranannya luntur tatkala ia mengingat pernikahan yang akan dilaksanakan besok pagi. “Ehem!” Suara dehaman Bram membuat Diana tersentak. Gadis itu menoleh dengan sepasang mata sembab dan guratan lelah di antara kantung mata.“Setelah ini kamu bisa langsung istirahat Diana. Besok akan ada pelayan yang akan membangunkanmu pagi-pagi sekali,” ucap Bram. Diana hanya mengangguk tanpa bicara. Selama dalam perjalanan memang gadis itu terus diam dan hanya sesekali menjawab pertanyaan Bram. Dia merasa tidak perl
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more
Kejutan Untuk Abian
“Cih! Sepertinya kakek sangat berniat sekali ingin merendahkan harga diriku dengan cara paling menjijikan!” Abian membatin sambil mengepalkan tangannya di bawah meja.Dia memalingkan mukanya kesal saat melihat perempuan jelek yang sedang digandeng oleh Bram. Baru melirik saja Abian serasa ingin muntah, apalagi sampai melihat wanita itu dari jarak dekat. Rasanya Abian ingin mati saja ketimbang menikahi gadis kampungan bermuka tua seperti itu.Sayangnya Abian tidak bisa protes karena beberapa saksi sudah hadir. Penghulu juga sudah di depan muka. Abian tak mungkin mampu kabur karena penjagaan di tempat ini cukup ketat.Sebenarnya tadi pagi Abian sempat melakukan itu. Sayang niat buruknya diketahui para bodyguard hingga Bram ikut turun tangan. Sempat terjadi perdebatan. Kakek Bram kembali mengingatkan soal tantangan yang dilakukan Abian. Dia juga berkata tidak akan mewariskan hartanya secuil pun jika Abian masih kekeh ingin menikahi Miranda. Dan kali ini pria itu terpaksa mengalah dan me
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more
Pindah Ke Apartemen
“Ayo cepat! Tunggu apa lagi?” Abian menyentak kesal Diana saat gadis itu masih bergeming di depan pintu kamar sambil menenteng tas berisi baju miliknya. Dia sudah bosan menunggu, tapi Diana malah bersikap tidak tahu diri seperti itu.“Aku mau pamitan dulu sama Kakek. Aku belum sempat bertemu dengan kakek lagi.” Akhirnya Diana menjawab setelah sekian lama pura-pura bisu. Abian cukup tersentak. Ternyata suara Diana begitu imut dan halus selayaknya gadis belia. Sayang saja mukanya terlalu buluk untuk ukuran gadis 19 tahun.“Kakek tidak ada di rumah! Dia mendadak ada urusan. Pamitnya lain kali saja,” desak Abian. Dia harus segera tiba di apartemen baru mereka karena Abian ada janji temu dengan Miranda pukul tujuh nanti. Miranda pasti akan mengamuk kalau ia telat satu detik saja.“Lah, malah diam! Ternyata selain bisu kamu juga tuli?” ejek Abian makin dibuat kesal. Matanya menatap tajam. Dia melempar sorot kebencian yang terkesan begitu mengintimidasi Diana.Gadis itu sendiri merasa ragu
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more
Luka Lebam
“Astaga!” Abian terhenyak kaget saat membuka pintu kamar. Dia melihat Diana masih duduk di sofa dengan baju kebayanya dan riasan yang masih lengkap.“Ngapain kamu masih betah pakai baju seperti itu? Kamu pikir penampilanmu yang seperti itu menarik di mataku?” Diana tak menjawab. Gadis itu berjalan ke arah Abian lalu membalikkan punggungnya ke belakang. “Tolong bantu aku membuka kemben yang ada di dalam. Aku tidak bisa,” pinta Diana. Gadis itu mulai membuka kebayanya. Menyisakan kemben berwarna putih yang hanya bisa dibuka dari arah belakang. “Kau sengaja mau menggodaku?” kesal Abian sembari mendengkus. Dia juga kesal karena Diana hanya mau bicara dengan Abian saat membutuhkan bantuan. Diana tersenyum miris lalu menyahut, “Wajahku tidak semenarik itu untuk membuat orang sepertimu tergoda. Aku benar-benar minta tolong. Sejak tadi aku juga sudah risih sekali dengan baju sialan ini!”“Cih! Alasan saja.” Abian mencibir. Tiba-tiba terlintas sebuah ide untuk memanfaatkan situasi ini.“Ak
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more
Hamil Duluan
Lampu kelap-kelip di sertai suara musik yang keras menjadi sajian pertama saat Abian memasuki sebuah club malam tempat kekasihnya bekerja. Pria itu mengedarkan pandangannya ke sana ke mari. Dia mencari sosok Miranda di antara lautan manusia yang menari-nari tapi tak ada nampak batang hidung gadis itu sama sekali. Saat menghampiri meja bartender Abian juga tidak menemukan keberadaan Miranda. Ia lalu melirik jam di pergelangan tangan dan seketika itu juga matanya membulat sempurna."Sial!" Pria itu menggeram saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 malam lewat 5 menit. Miranda pasti akan ngambek karena dia telat satu jam lebih."Bian!" panggil seorang gadis dengan rok seksi dan kaos hitam ketat yang menampakkan belahan dada indah. "Nyariin Miranda? Dia ada di lantai dua," ucap gadis itu."Ah. Di lantai dua? Thanks ya Gisell. Aku ke atas dulu!" Abian buru-buru berlari menaiki tangga setelah melempar senyum pada gadis bernama Gisell. Dia menabrak beberapa orang saking buru-burunya.“Ups
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more
Cantik Dari Mananya?
“Iya Abian! Hamil duluan! Masa kamu gak paham?” ulang Miranda penuh nada penekanan. Tubuhnya semakin mepet ke dada Abian sampai lelaki itu merasa kesulitan bernapas karena kekurangan pasokan oksigen.“Setelah dipikir-pikir akan lebih baik kalau aku hamil duluan saja! Dengan begitu Kakek pasti akan mempertimbangkan hubungan kita.” Abian tak mampu lagi menjawab ucapan Miranda. Lelaki itu mematung kaku karena tangan Miranda terus bergerilya di antara dadanya yang bidang. Wanita itu bermain-main cukup lama di bagian sana. Membuat Abian nyaris hilang kendali dan ingin sekali menerkam wanita yang ada di hadapannya saat ini.“Kata temenku solusi hubungan kita ya begitu. Mau tidak mau kakekmu pasti akan setuju kalau ada calon pewarisnya di perutku,” ujar Miranda dengan suara genit.Dia kembali melingkarkan tangannya di leher Abian tapi kali ini pria itu segera menepisnya sembari menjauh. “Tidak Miranda! Tidak!”Abian merasa takut karena sikap Miranda hari ini tidak seperti biasa. Apa jangan-
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more
Diana Tersipu
Setelah mendapat alamat yang diberikan oleh Abian, Raka gegas menuju apartemen yang dimaksud oleh pria itu. Diana sedang membuka celengan yang dibawakan ayahnya saat mendengar suara bell berbunyi di luar sana. Gadis itu baru saja mandi, dan niatnya besok ia ingin mencari pekerjaan dengan sedikit uang yang ia miliki. Untungnya sang ayah tidak setega itu, dia masih mau membawakan celengan ayam milik Diana yang selama ini disembunyikan di bawah kolong tempat tidur.“Siapa, sih? Apa orang galak itu pulang lagi?” gumam Diana yang sudah lupa dengan nama suaminya sendiri. Dia membuang celengan plastiknya ke tempat sampah lalu mengantongi pecahan uang 350 ribu ke saku roknya. Dengan sedikit ragu gadis itu membukakan pintu untuk tamu yang menekan bell di luar sana.“Maaf yang punya rumah ini sedang tidak ada,” ucap Diana saat melihat sosok asing di hadapannya.Raka yang melihat pintu baru saja dibuka langsung melongo cengo. Dia terpaku melihat sosok gadis yang berdiri di hadapannya saat ini.“
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more
Cuma Tamatan SMP
“Maaf ngerepotin, Mas! Aku mohon Mas Raka mau terima uang ini ....” Diana menyodorkan uang pecahan tiga puluh ribu kepada Raka. Tadi gadis itu sempat melirik nominal promo makanan yang ia pesan, jadi kemungkinan harganya adalah segitu. Padahal 30 ribu yang Diana pikir belum termasuk tambahan ppn."Makanannya enak banget! Berkat Mas Raka aku jadi bisa makan makanan seenak ini. Terima banyak, Mas." Gadis itu tersenyum kembali. Raka terpaksa mengambil uang 30 ribu yang disodorkan oleh Diana demi menghargai niatan gadis itu. Sejujurnya hati Raka sedikit tercubit karena Diana sampai mengatakan makanan itu sangat enak. Padahal yang Diana makan hanya ayam kentucky yang harganya tidak seberapa bagi Raka."Uangnya aku terima! Tapi lain kali kamu harus mau kalau aku traktir, ya. Ngomong-ngomong aku boleh minta nomor hape kamu, nggak?"Mendengar itu Diana spontan melipat bibir. Gadis itu tertunduk malu sambil memainkan jari-jemari di bawah meja. Raka sendiri langsung menyadari sedikit perubah
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more
Tukang Cuci Piring
Matahari semakin meninggi tepat berada di puncak kepala. Entah ini sudah jam berapa, yang jelas Diana sudah ke sana sini menawarkan jasa tapi tak ada satu pun yang mau menerima surat lamaran kerjanya.Padahal Diana hanya melamar pekerjaan di toko-toko biasa atau rumah makan sederhana, tapi mereka bilang yang dibutuhkan adalah tamatan SMA sederajat. Sebagian lagi lebih suka menolak dengan dalil tidak ada lowongan."Susah banget nyari kerjaan! Apa di Jakarta sama sekali tidak bisa menerima tamatan SMP?"gumam Diana nyaris putus asa. Sudah puluhan tempat ia datangi tapi tak ada satu pun yang mau menerima dirinya.Kini Gadis itu sedang duduk di dekat trotoar sambil memijat-mijat kakinya yang terasa pegal sekali. Tind ... Tind! Suara klakson dan mobil yang tiba-tiba berhenti di tepi jalan membuat Diana mendongak. Detik kemudian seseorang tampak menurunkan kaca mobilnya sembari melongokkan kepalanya keluar."Diana, kamu ngapain di sini?" Raka yang baru saja pulang dari tempat golf cukup ter
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status