Share

669

Bab669

Enggar membuka daun pintu. Lina menangis terisak- isak, Enggar dan lainnya bingung.

"Ada apa, Na?" tanya Jelita, yang juga ikut duduk di bibir ranjang Lina.

"Ada yang neror aku, Bu." Lina memperlihatkan isi pesan penuh ancaman itu sambil menangis.

Jelita terkejut, begitu juga Enggar dan Bagus.

"Siapa ini, Mas? Aku tidak pernah merasa menjahati siapapun, tapi kenapa ada orang yang dendam dan benci sama aku," lirih Lina.

"Mas akan cari tahu, Na. Kamu jangan khawatir, mas Bagus juga sudah memperketat keamanan rumah, jadi nggak usah di pikirkan lagi, ya."

"Tapi aku takut, Mas. Aku takut sekali, aku nggak pernah di teror begini," lirih Lina. Wajah wanita itu basah air mata.

"Nak, jangan takut, kita berdoa sama Allah, minta perlindungan padanya," ujar Jelita.

Lina tidak bereaksi apapun lagi, dia cuma menangis terisak, dengan suhu tangannya yang sangat dingin.

Jelita dan Bagus memutuskan untuk keluar kamar, dan membiarkan Lina bersama Enggar di dalam kamar mereka.

Bagus dan Jelita dud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status