Share

677

Bab677

Pov Jelita.

Pagi itu, Mamah Elea menghubungiku, dan memintaku, serta anak- anak untuk ke Jakarta.

Aku dilema, kalau harus bertemu dengan Abel, istrinya Galih yang begitu secara nampak, tidak menyukaiku dan anak- anak.

Tapi menolak permintaan Mamah Elea juga sulit, karena dia bisa saja marah dan kecewa padaku.

Aku pun mengatakan pada anak- anak, ketika kami makan malam bersama.

"Memangnya ada acara apa, Bu?" tanya Enggar.

"Nenek nggak bilang apa- apa, kita turuti saja untuk pergi ke sana, Ibu nggak berani menolak," jawabku.

"Ya sudah. Besok Bagus pesankan tiketnya."

"Nggak usah, Gus. Nenek kalian sudah menyiapkannya, nanti kepala pelayan yang akan mengantarkannya kemari. Kalian sudah mulai berkemas malam ini saja, biar besok tidak repot lagi," ujarku.

"Enggar tinggal saja, Bu."

"Mana boleh begitu, Gar. Nenek kamu akan kecewa sama kita, jika ada anggota keluarga ini yang tidak datang."

"Kan sudah ada Ibu dan mas Bagus yang mewakili, kenapa kami harus ikut juga sih, Bu?"

Entah ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status