Share

15. Melarikan Diri

"Hng?"

Entah kenapa Lova sulit bergerak. Seperti ada yang merengkuhnya. Setelah mendapatkan kesadaran, Lova menoleh. Dalam remang-remang, Lova menemukan wajah seseorang.

"Astagfirullah." Lova lekas berusaha melepaskan diri dari pelukan Ardhan.

"Seperti ini saja, Lova," gumam Ardhan.

"Kenapa Mas Ardhan di sini?"

"Memangnya kenapa?"

"Jangan bercanda, Mas. Bagaimana kalau Mbak Tami ke sini?"

"Tami sudah tidur. Semua orang sudah tidur."

"Tetap saja."

Ardhan akhirnya membuka mata. "Saya ingin berdekatan dengan calon anak saya," ucap Ardhan sambil mengelus perut Lova. Jari-jarinya menari di atas kulit Lova.

"Mas, geli." Lova berusaha menyingkirkan tangan Ardhan.

Ardhan berhenti. "Dia sudah satu bulan ada di sini."

"Dihitung sejak aku selesai menstruasi."

"Ah, berarti saat kita melakukannya yang kedua kali. Saat kamu memakai lingerie hitam itu."

Wajah Lova memanas. "Tidak perlu diingatkan."

"Sayangnya saya teringat malam itu terus."

"Sudah ah. Aku mau tidur. Mas kembali ke kamar sana."

Ardha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status