Share

Bab 63

Aku kira, tidak ada siapa-siapa, ternyata Mama dan Mbak Cindy sedang ada di sana. Mereka tengah menikmati buah pir yang tadi aku beli dari minimarket.

"Ada yang ingin bicarakan sama kamu, Ra. Raya punya waktu?" tanya Mama membuatku sedikit tegang.

Aku menganggukkan kepala meskipun perasaanku sedikit tidak enak. Dari cara Mama menatapku, mengajakku bicara, sepertinya apa yang ingin Mama bicarakan ini sangat penting. Dan aku, tidak tahu itu apa yang ingin disampaikan.

"Raya selalu ada waktu. Emangnya Mama mau bicara apa?" tanyaku.

"Begini, Nak. Tadi, Raffi datang ke Mama, dia minta saran sekaligus minta ijin untuk keluar dari rumah ini. Katanya mau beli rumah, untuk kalian berdua. Betul?"

Aku menegakkan tubuh, mengangguk dengan mata tak lepas dari Mama.

"Nah, sebelum Mama jawab, Mama mau tanya dulu sama kamu. Ini kemauan Raffi, atau kemauan kamu?"

Pertanyaan pertama Mama sudah membuat jantungku berdegup kencang. Aku menarik napas pelan, sebelum menjawabnya.

"Kemauan kita, Ma," jawabku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
hrs nya si raffi jga bijak dlm mnyikapi ini, krna klo engak rt nya pst byk mslh blm lagi malika yg slu bolak balik kstu blm para ipar kyk cindy capek bgt dklrga toxic kyk gtu mertua nya itu bkn syg sma rara tpi egoissss mau ngatur2 , ihhh wlpn mertua kaya tpi hdp sma mertua ttp gk enak hihi
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu jangan diem aja mama mu ngomong gitu ttp kmu kasi pendapat kmu jangan mau d atur sama orang tua kn kmu punya kehidupan sendiri .bilang kmu pingin berdiri sendiri mengatur rmh tangga sendiri kasi pengertian ..kmu juga ati2 sama cindy bisa aja kerjasama sama Malika dn juga malika dgn Arga ...
goodnovel comment avatar
jerry baby
apapun alasannya, dlm Dunia nyata lbh baik anak2 yg sdh berumahtangga hidup mandiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status