Share

Bab 64

"Mbak, disuruh Mama ke dapur," ucapku pada Mbak Cindy yang tengah bermain ponsel di ruang televisi.

"Mau apa?" Mbak Cindy bertanya balik, tanpa melihat ke arahku.

"Nggak tahu, Mbak. Mungkin nyuruh masak."

Mata Mbak Cindy yang tadi fokus pada ponsel, kini beralih padaku. Ia mengerutkan kening seraya menegakkan tubuhnya.

"Kamu, gak salah bicara, 'kan? Apa tadi? Masak? Raya, seumur-umur aku tidak pernah masak. Mama, tahu itu, kok," jawabnya dengan wajah juteknya dia.

"Tapi ...."

"Kamu pasti yang udah racunin pikiran Mama, 'kan? Biar Mama nyuruh aku ke dapur, dan ikut masak. Jangan, sok paling bisa, kamu. Kamu pikir kamu siapa? Kamu itu, gak lebih oke, dari aku!"

Aku hanya bisa menarik napas dalam, lalu mengembuskannya saat Mbak Cindy bicara seraya berdiri, dengan telunjuk mengarah ke wajahku. Sungguh, jangankan untuk mengajarkan dia soal pekerjaan rumah, untuk hal sekecil ini pun Mbak Cindy sudah mencak-mencak.

"Ada apa, ini? Kenapa ribut?" Papa datang dari arah kolam ikan bersama Mas R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status